Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

(TK-3193) KEAMANAN JARINGAN 3 SKS: 2 x 2 jam

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "(TK-3193) KEAMANAN JARINGAN 3 SKS: 2 x 2 jam"— Transcript presentasi:

1 (TK-3193) KEAMANAN JARINGAN 3 SKS: 2 x 2 jam
KEAMANAN JARINGAN (TK-3193) 3 SKS: 2 x 2 jam

2 PERKENALAN Nama : Jimmy Yusandra Telp : 08126733077

3 Peraturan Perkuliahan
Absensi dilakukan dengan menggunakan RFID dan Manual Tidak makan, minum dan menggunakan alat komunikasi (HP) di kelas Mematuhi aturan yang ditetapkan Politeknik Telkom Pengecualian dapat dilakukan dengan persetujuan dosen Hal-hal terkait dengan ketidakhadiran/absensi beserta konsekuensinya, silahkan diurus dengan Layanan Akademik!

4 Peraturan Perkuliahan (Lanjutan)
Tugas terdiri dari tugas kelompok dan individu Penilaian : Tugas 40% + 10% Assessment 60% Tugas Opsional * Ketua Kelas : ? Komunikasi dapat dilakukan melalui milis :

5 Peraturan Perkuliahan (Lanjutan)
Komunikasi dapat dilakukan melalui milis :

6 Tujuan Mata Kuliah Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa mampu: Memahami konsep dasar keamanan jaringan Memahami teknik penyerangan jaringan Memahami teknik pengamanan jaringan Memahami Manajemen Resiko Keamanan Jaringan Mengetahui Aspek Hukum/Legal Keamanan Jaringan

7 Silabus Teknik Penyerangan Teknik Pengamanan
OSI Layer, konsep keamanan jaringan, teknik penyerangan, … Teknik Pengamanan Otentikasi & kriptografi, firewall/iptables, vpn dan IDS Pengelolaan Resiko Keamanan, beserta aspek Hukum/Legalitas

8 REFERENSI [1] James Michael Stewart, Security + Fast Pass, Sybex 2004
[2] Michael Watkins, Kevin Wallase, CCNA Security Official Exam Certification Guide, CiscoPress, 2008 [3] Stuart McClure, Joel Scambray, George Kurtz, Hacking Exposed - Network Security Secrets & Solutions, McGrawHill 2005 [4] Gert De Laet, Gert Schauwers, Network Security Fundamentals, CiscoPress, 2004

9 Pertemuan 1

10 Pokok Bahasan Pendahuluan / Informasi dan Fakta tentang keamanan informasi Meninjau Ulang OSI Layer dan Topologi Jaringan Istilah pada keamanan jaringan

11 PENDAHULUAN

12 Perkembangan Peradaban
Selalu ada potensi gangguan terhadap keamanan, dengan cara atau teknik yang berkembang sesuai jaman.

13 Lack of Security Awarenes (Rendahnya Kesadaran akan Keamanan)
Menurut Survey Information Week (USA) : dari 1271 manajer sistem / jaringan, hanya 22% saja yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai komponen penting. Diperlukan justifikasi pentingnya investasi infrastruktur keamanan dengan dukungan pihak manajemen

14 Lack of Security Awarenes
Manajemen : “Yang penting nyambung dulu (online), keamanan belakangan” “Sekarang belum ada masalah!” “Balik modalnya (ROI) kapan ?” Praktisi: “Pinjam password root / admin, dong” Masalah keamanan

15 Siklus Keamanan Keamanan merupakan suatu proses, bukan produk.

16 Catatan Kejadian Terkait Keamanan – Internasional 1
1996, FBI National Computer Crime Squad : kejahatan komputer yang terdeteksi kurang dari 15%, dan hanya 10% dari angka itu yang dilaporkan. 1996, American Bar Association: dari 1000 perusahaan, 48% telah mengalami computer fraud (penipuan) dalam kurun 5 tahun terakhir. 1996, NCC Information Security Breaches Survey, Inggris : kejahatan komputer naik 200% dari 1995 ke 1996. 1997, FBI: kasus persidangan yang berhubungan dengan kejahatan komputer naik 950% dari tahun 1996 ke 1997, dan yang convicted (dihukum) di pengadilan naik 88%.

17 Catatan Kejadian Terkait Keamanan – Internasional 2
1988 : eksploitasi Sendmail oleh R.T. Morris yang menyebabkan lumpuhnya Internet. Kerugian diperkirakan mencapai $100 juta. Morris dihukum denda $ 10 Maret 1997, seorang hacker dari Massachusetts berhasil mematikan sistem telekomunikasi sebuah bandara lokal (Worcester, Mass.) sehingga memutuskan komunikasi menara kendali dan mempersulit pesawat yang akan mendarat 7-9 Februari 2000, terjadi Distributed Denial of Service (Ddos) attack terhadap Yahoo, eBay, CNN, Amazon, ZDNet, E-Trade. Diduga menggunakan program Trinoo, TFN.

18 Catatan Lainnya Jumlah kelemahan (vulnerabilities) sistem informasi yang dilaporkan ke Bugtraq meningkat empat kali (quadruple) semenjak tahun 1998 sd tahun Dari 20 laporan per bulan menjadi 80 laporan per bulan. 1999, Common Vulnerabilities and Exposure cve.mitre.org mempublikasikan lebih dari 1000 kelemahan sistem. CVE terdiri dari 20 entitas keamanan. 2000, Ernst & Young Survey menunjukkan bahwa 66% responden menganggap security & privacy menghambat (inhibit) perkembangan e-commerce 2001, virus SirCam menyerang harddisk dan mengirimkan file-file ke pihak lain. File rahasia bisa tersebar. Worm Code Red menyerang sistem IIS, melakukan port scanning dan menyusup ke sistem IIS yang ditemukannya.

19 Faktor Dari Dalam (Musuh dalam selimut)
1999, Computer Security Institute (CSI) / FBI Computer Crime Survey menunjukkan statistik potensi gangguan dari “disgruntled worker” (orang dalam) Disgruntled workers 86% Independent hackers 74% US Competitors 53% Foreign corp 30% Foreign gov. 21%

20 Catatan Kejadian Terkait Keamanan – Indonesia 1
Januari 1999, domain Timor Timur (.tp) diacak-acak, diduga dilakukan oleh orang Indonesia September 2000, mulai banyak penipuan transaksi di ruangan lelang (auction) dengan tidak mengirimkan barang yang sudah disepakati 24 Oktober 2000, dua warnet di Bandung digrebeg karena menggunakan account dial-up curian Banyak situs web Indonesia (termasuk situs bank) yang diobok-obok (defaced, diubah tampilannya) Akhir tahun 2000, banyak pengguna warnet yang melakukan kejahatan “carding”. Menurut riset Clear Commerce Inc Texas – AS , Indonesia memiliki carder terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania.

21 Catatan Kejadian Terkait Keamanan – Indonesia 2
Juni 2001, situs parodi “kilkbca.com” muncul, mencuri account user klikbca yang tidak cermat 3 April 2002,siang hari (jam 14:34 WIB) sistem BEJ macet sehingga transaksi tidak dapat dilakukan sampai tutup pasar (jam 16:00). Semula diduga karena ada transaksi besar (15 ribu saham TLKM dibeli oleh Meryll Lynch). Ternyata ada perangkat (switch) yang tidak berfungsi Oktober 2002, tampilan web BRI diubah (deface)

22 Deface

23 Catatan lain

24 Kompleksitas Keamanan
Faktor kompleks dalam keamanan jaringan : Sharing : resource dipakai oleh banyak user yang dapat memunculkan ancaman Kompleksitas sistem (h/w dan s/w) : dalam hal konfigurasi, ragam perangkat Batasan yang tidak jelas : host pada suatu jaringan, bisa menjadi host dari jaringan lain Banyak titik rawan : data melalui banyak host. Kalau pun asal dan tujuan sudah dijamin aman, belum tentu host-host antara aman Anonymity : penyerang berlokasi jauh dari host target, tidak tersentuh oleh sistem Jalur yang ditempuh tidak diketahui : data dikirim melalui jalur (sejumlah host) yang berbeda

25 Pencapaian Keamanan Sangat sulit mencapai 100% aman
keamanan vs. kenyamanan (security vs convenience) Semakin tidak aman, semakin nyaman Definisi computer security menurut Garfinkel & Spafford A computer is secure if you can depend on it and its software to behave as you expect

26 Peningkatan Kejahatan Digital
Peningkatan pemakaian internet, terutama untuk bisnis Internet mulai dibuka untuk publik tahun 1995 Situs Electronic commerce (e-commerce) meningkat Desentralisasi server. Lebih banyak server yang harus ditangani dan butuh lebih banyak SDM dan tersebar di berbagai lokasi. Sedikit SDM handal Server remote seringkali tidak terurus Serangan terhadap server remote lebih susah ditangani (berebut akses dan bandwidth dengan penyerang)

27 Peningkatan Kejahatan digital
Transisi dari single vendor ke multi-vendor. Banyak jenis perangkat dari berbagai vendor yang harus dipelajari. Contoh: Router: Cisco, Bay Networks, Nortel, 3Com, Juniper, Linux-based router, … Server: Solaris, Windows NT/2000/XP, SCO UNIX, Linux, *BSD, AIX, HP-UX, … SDM sulit, butuh jumlah lebih banyak Pemakai makin mengerti teknologi dan kemudahan mendapatkan software. Terbuka luas kesempatan untuk mencoba sistem, download dari Internet (Script kiddies) Sistem administrator harus selangkah di depan. Meningkatnya kompleksitas sistem (teknis & bisnis) Program menjadi semakin besar. Megabytes. Gigabytes. Pola bisnis berubah: partners, alliance, inhouse development, outsource, … Potensi lubang keamanan juga semakin besar.

28 KESULITAN PENEGAKAN HUKUM
Cyberlaw/Hukum terkait belum matang Tingkat awareness masih rendah Technical capability masih rendah

29 OSI LAYER

30 OSI Layer Sistem Sistem B A Application Application Presentation
Session Session Transport Transport Network Network Data Link Data Link Physical Physical

31 Layer 1 - Physical Berkaitan dengan aliran bit data ( dalam bentuk electrical impulse, cahaya, sinyal radio) melalui jaringan pada tingkatan elektrik/mekanik. Menyediakan perangkat keras terkait, seperti kabel, kartu jaringan, dan aspek fisik lainnya. Fast Ethernet, RS232, ATM, Serat Optik, dll

32 Layer 2 - Datalink Data dikodekan ke dalam bit dan menyediakan protokol dasar, flow control, sinkronisasi frame dan mengelola error pada layer physical. Terdiri atas sub layers Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC) MAC memberikan tata cara akses data dan pengiriman/transmisi; LLC mengatur sinkronisasi frame, flow control dan pemeriksaan kesalahan.

33 Layer 3 - Network Menyediakan teknologi switching dan routing, membuat jalur logik/virtual circuit, untuk mengirimkan data dari simpul ke simpul. Addressing, error handling, congertion control dan packet sequencing

34 Layer 4 - Transport Menyediakan dan memastikan pertukaran data transparent antara host pada system; serta bertanggung jawab proses perbaikan/koreksi kesalahan dan flow control.

35 Layer 5 - Session Memulai, mengelola dan memutuskan koneksi antara aplikasi . Berupa session dan koordinasi koneksi.

36 Layer 6 - Presentation Melakukan proses translasi data, baik berupa format data atau representasi lainnya., sehingga menyediakan data yang bebas dari masalah kompatibilitas.

37 Layer 7 - Application Merupakan lapisan pendukung aplikasi yang memuat end-user processes. Dilakukan identifikasi peserta, otentifikasi user, kualitas layanan, privasi , dll. Berkaitan dengan arsitektir aplikasi yang bertingkat. Misal: SMTP, http, ssh, dll

38 TOPOLOGI JARINGAN

39 Topologi Jaringan Komputer
Bus Ring Star Mesh

40 Topologi Bus

41 Topologi Bus terdiri dari ruas‐ruas kabel coaxial dengan
menggunakan konektor T, BNC, danTerminator. maksimum 1 bus 30 komputer menggunakan repeater untuk menyambung 2 bus. tidak memerlukan peralatan tambahan seperti Hub

42 Topologi Star

43 Topologi Star menggunakan Hub/Switch, mudah menambah komputer.
Jarak/ radius sekitar 500 meter. menggunakan kabel coaxial dan UTP (UnshieldedTwisted Pair) RJ 45 komunikasi akan lambat bila ada banyak HUB

44 Topologi Ring

45 Topologi Ring Bentuk seperti Cincin,
Komunikasi data menggunakanToken yang mengelilingi Ring. Tidak memerlukan Hub bila menggunakan Kabel coaxial, memerlukan HUB untuk kabel STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP

46 Topologi Mesh

47 Topologi Mesh Sebuah komputer dalam jaringan Mesh memiliki beberapa koneksi dengan komputer yang lain dalam jaringan Keuntungan yang diberikan oleh jaringan ini adalah jika salah satu koneksi rusak jaringan masih dapat menggunakan koneksi alternatif untuk mengalirkan paket datanya.

48 ISTILAH DAN KONSEP KEAMANAN INFORMASI

49 KLASIFIKASI KEAMANAN (David Icove)
Fisik (physical security) Manusia (people / personel security) Data, media, teknik komunikasi Kebijakan dan prosedur (policy and procedures)

50 Thread, Vulnerability, Attack
Threat (Ancaman) : Sebuah kejadian yang dapat menghasilkan bahaya terhadap obyek/data/sumber daya. Vulnerability (Kelemahan atau Celah) : Kekurangan dari sistem atau sumberdaya yang jika dieksploitasi akan menyebabkan ancaman menjadi kenyataan. Attack (Serangan) : Proses ekploitas dari kelemahan atau celah keamanan

51 Elemen Dasar Keamanan Network security Application security
fokus kepada saluran (media) pembawa informasi Application security fokus kepada aplikasinya sendiri, termasuk di dalamnya adalah database Computer security fokus kepada keamanan dari komputer (end system), termasuk operating system (OS)

52 Segitiga CIA Merupakan aspek-aspek keamanan informasi yang sering dijadikan tolak ukur keamanan; Menurut FIPS (Federal Information Processing Standards), tingkatan keamanan informasi dapat diperlihatkan oleh ketiga aspek tersebut dengan bobot yang berbeda (low, moderate, high). Ref:

53 Segitiga CIA (lanjutan)
Confidentiality : mencegah terbukanya informasi penting kepada pihak yang tidak berkepentingan. Integrity : menjaga informasi tidak dapat diubah tanpa diketahui. Availability : Informasi harus tersedia saat dibutuhkan

54 Confidentiality Mencegah terbukanya informasi penting kepada pihak yang tidak berkepentingan/tidak berwenang. Data yang bersifat confidential : data pribadi (no telp, tempat tanggal lahir,dll) atau bisnis (gaji, transaksi keuangan, kontrak, dll). Sangat sensitif dalam e-commerce dan healthcare Jenis serangan terkait : penyadapan (teknis dengan sniffer / logger, man in the middle attack; non-teknis dengan social engineering) Proteksi : dilakukan dengan enkripsi, penyembunyian informasi, dll Electronic Privacy Information Center Electronic Frontier Foundartion

55 Integrity Informasi tidak boleh berubah (tampered, altered, modified) oleh pihak yang tidak berhak atau tanpa diketahui. Jenis serangan terkait : Pengubahan data oleh orang yang tidak berhak, spoofing, Virus yang mengubah berkas Proteksi : CRC, Message Authentication Code (MAC), digital signature / certificate, hash functions, logging, dll

56 Availability Informasi harus tersedia ketika dibutuhkan
Jenis serangan terkait : Semua yang bersifat meniadakan layanan (Denial of Service,dll) Proteksi : Backup, redundancy, IDS, DRC, BCP, firewall,dll

57 Aspek Lainnya Non-repudiation Authentication Access Control
Accessability

58 Non-repudiation Tidak dapat menyangkal (telah melakukan transaksi)
Menggunakan digital signature Logging

59 Authentication Meyakinkan keaslian data, sumber data, orang yang mengakses data, server yang digunakan. Parameter yang digunakan: what you have (identity card) what you know (password, PIN) what you are (biometric identity) Jenis serangan terkait : identitas palsu, terminal palsu, situs gadungan, social engineering, dll

60 Access Control Mekanisme untuk mengatur siapa boleh melakukan apa
Membutuhkan klasifikasi data: public, private, confidential, (top)secret Akses berdasarkan role

61 Accountability Dapat dipertanggung-jawabkan, Melalui mekanisme logging dan audit, Adanya kebijakan dan prosedur (policy & procedures)

62 Pertanyaan?

63 Tugas Persiapan Peralatan:
Install Mesin Virtual ( Virtual Box, Vmware, dll) Install VM 1 : backtrack Install VM 2 : linux Install VM 3 : windows

64 Tugas Ringkasan tentang aspek/masalah Keamanan Pada Setiap Layer OSI atau TCP/IP, minimal membahas satu layer. Tulis tangan, dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Tidak Boleh Copy Paste atau Terjemahan (dari teman, internet,dll)!


Download ppt "(TK-3193) KEAMANAN JARINGAN 3 SKS: 2 x 2 jam"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google