Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RINA AGUSTINA PANJAITAN NPM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RINA AGUSTINA PANJAITAN NPM"— Transcript presentasi:

1 RINA AGUSTINA PANJAITAN NPM 230210080021
HUBUNGAN PERUBAHAN GARIS PANTAI TERHADAP HABITAT BERTELUR PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PANTAI PANGUMBAHAN, UJUNG GENTENG, KABUPATEN SUKABUMI RINA AGUSTINA PANJAITAN NPM Di bawah bimbingan: Dr. Ir. Iskandar, M.Si Syawaludin Alisyahbana H, S.Pi., MSc. Dosen Penelaah: Drs. Herman Hamdani, M.Si UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

2 LATAR BELAKANG IDENTIFIKASI MASALAH TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN PENDEKATAN MASALAH WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ALAT DAN BAHAN PENELITIAN METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

3 LATAR BELAKANG Penyu Habitat Bertelur Ovipar Reptil Laut
Faktor Lingkungan Penyu Hijau (Chelonia mydas) - Pasang Surut - Penutupan Vegetasi - Lebar dan Kemiringan Pantai - Tipe Pasir Endangered Species Konservasi Pantai Pangumbahan Ancaman Abrasi Samudera Hindia

4 IDENTIFIKASI MASALAH Seberapa besar perubahan garis pantai yang mempengaruhi habitat bertelur penyu hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi.

5 TUJUAN PENELITIAN Melihat hubungan perubahan garis pantai di Pantai Pangumbahan terhadap habitat bertelur Chelonia mydas serta pengaruh abrasi yang menyebabkan perubahan garis pantai di Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi.

6 KEGUNAAN PENELITIAN Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemerintah setempat mengenai perubahan garis pantai terhadap habitat bertelur penyu hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, sebagai bahan pertimbangan untuk pengelolaan kawasan lebih lanjut di masa depan.

7 PENDEKATAN MASALAH Pantai Pangumbahan Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Abrasi Penginderaan Jauh (Satelit Landsat) SIG (ER-Mapper dan ArcGIS) Perubahan Garis Pantai Informasi Pengelolaan Wilayah Pesisir

8 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Posisi Geografis 7o20′05.38″ LS dan 106o23′52.56″ BT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2012.

9 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
No. Alat Bahan 1. Seperangkat komputer dengan software GIS (ArcGis 9.2) dan software Image Processing (ER-Mapper 7) Citra digital Landsat 5 TM tahun 1989 2. GPS (Global Positioning System) Citra digital Landsat 7 ETM+ tahun 2010 3. Kayu 2 meter Data Pasang Surut 4. Rolmeter Data Tinggi Gelombang 5. Kamera Digital Data Penyu Hijau

10 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan yaitu: Metode observasi Metode survei

11 Diagram Alir Perubahan Garis Pantai
Data Pendukung: Pasang Surut Tinggi Gelombang Lebar dan Kemiringan Pantai Citra Landsat 5 TM tahun 1989 Citra Landsat 7 ETM+ tahun 2010 Survei Lapangan Pengumpulan Data Koreksi Geometrik Koreksi Geometrik Koreksi Radiometrik Koreksi Radiometrik Cropping Batas Kajian Cropping Batas Kajian Penyusunan Citra Komposit Penyusunan Citra Komposit Citra Komposit 245 Transformasi Band Ratio Transformasi Band Ratio Digitasi Garis Pantai Digitasi Garis Pantai Pengolahan Data Overlay dengan Metode Post Classification Comparison Peta Perubahan Garis Pantai Analisis Data Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Metode Deskriptif Komparatif Data Penyu

12 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Perubahan garis pantai yang diakibatkan oleh faktor alam yaitu pasang surut dan tinggi gelombang yang berdampak pada lebar dan kemiringan pantai dideskripsikan berupa tabel dan grafik. Kemudian, data dikorelasikan untuk melihat hubungan antara perubahan garis pantai dengan habitat bertelur penyu hijau.

13 HASIL DAN PEMBAHASAN Posisi Titik Koordinat Setiap Lokasi Pengamatan
Stasiun 1 S 7o20′5.5″ E 106o23′54.5″ Stasiun 2 S 7o19′50.1″ E 106o23′50.0″ Stasiun 3 S 7o19′41.89″ E 106o23′43.24″ Stasiun 4 S 7o19′32.3″ E 106o23′33.3″ Stasiun 5 S 7o19′25.8″ E 106o23′26.7″ Stasiun 6 S 7o19′11.8″ E 106o23′12.4″

14

15 Perubahan Garis Pantai
Panjang (m) % Luas (km2) Akresi 718.1 19.01% Abrasi 3042.9 80.91% Total 3761 100%

16 Rata-rata tinggi gelombang yaitu 1,725 meter.

17 Rata-rata tinggi gelombang yaitu 1,950 meter
Rata-rata tinggi gelombang yaitu 1,950 meter. Perubahan tinggi gelombang sebesar 0,225 meter dari tahun menyebabkan perubahan bentuk fisik pantai berupa perubahan garis pantai selama 21 tahun.

18 Data Pendaratan Penyu Hijau Tahun 2009-2011

19

20 Kriteria Habitat Bertelur Tahun 1989
Panjang (m) % Cocok 2198.8 58.46% Tidak Cocok 1562.2 41.54% Total 3761 100% Kriteria Habitat Bertelur Tahun 2010 Kriteria Panjang (m) % Cocok 1145.5 30.46% Tidak Cocok 2615.5 69.54% Total 3761 100%

21 Penutupan Vegetasi Pandan Laut (Pandanus tectorius)

22 Lebar dan Kemiringan Pantai
Pendaratan Penyu Mata penyu hijau hanya mampu melihat dengan baik pada sudut 150o ke arah bawah sehingga kemiringan pantai haruslah di bawah 30o sampai pada tempat meletakkan sarang dengan jarak 30 sampai 80 meter di atas batas garis pantai (Suwelo 2005 dalam Dharmadi dan Wiadnyana 2008).

23 Data Lebar dan Kemiringan Pantai Pangumbahan
Stasiun Lebar (m) Kemiringan (◦) 1 96 2 129,1 3,7 3 45,9 5,1 4 84 14 5 42,7 28,8 6 53,7 Rata-Rata 67,3 17,9

24 Tipe Pasir Hasil Analisa Granulometri Mesh Diameter (µm) Diameter (mm)
Berat 20 840 0.840 0.0414 30 590 0.590 0.0743 40 420 0.420 3.2189 50 297 0.297 70 210 0.210 100 149 0.149 140 105 0.105 2.9697 200 74 0.074 1.2604 270 53 0.053 0.0323 Pan < 53 < 0.053 0.0289 Jumlah Pasir Pantai Pangumbahan berdiameter 0, ,053 mm termasuk ke dalam kategori pasir kasar (1 - ½ mm) sampai pasir sangat halus (1/8 – 1/16 mm).

25 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Pantai Pangumbahan yang merupakan habitat bertelur penyu hijau (Chelonia mydas) sebagian besar telah terkena abrasi yaitu sepanjang 3.042,9 meter atau sebesar 80,91% dari total panjang garis Pantai Pangumbahan dan kriteria habitat bertelur penyu hijau telah mengalami perubahan sebesar 28% selama 21 tahun dari tahun 1989 sampai tahun 2010, sehingga menyebabkan bagian pantai di sekitar stasiun 1 dan stasiun 6 sudah tidak cocok dijadikan habitat bertelur penyu hijau.

26 SARAN Perlunya dilakukan perencanaan lebih lanjut mengenai pengelolaan pesisir di Pantai Pangumbahan, dikarenakan pantai telah mengalami abrasi yang cukup parah, misalnya dengan membangun breakwater atau reboisasi pandan laut agar kelestarian Pantai Pangumbahan sebagai habitat bertelur penyu hijau dapat terus terjaga sampai masa mendatang. Untuk mendeteksi perubahan garis pantai, khususnya untuk wilayah kajian yang sempit sebaiknya menggunakan citra satelit dengan resolusi yang lebih tinggi, seperti citra satelit SPOT, ALOS, Ikonos, atau Quickbird sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Perlunya penelitian lain mengenai analisis kesesuaian lahan untuk wisata penyu di Pantai Pangumbahan dan perubahan penutupan lahan di Kampung Pangumbahan, Desa Gunung Batu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi sebagai bahan pendukung untuk memperlengkapi dalam perencanaan dan pengelolaan pesisir lebih lanjut.

27 Terima Kasih…


Download ppt "RINA AGUSTINA PANJAITAN NPM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google