Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I."— Transcript presentasi:

1 Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I.
Mengenal Al-Qur’an Oleh: Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I. (Dosen Studi Islam Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY, sekarang sedang menyelesaikan Thesis S2 di UIN Sunan Kalijaga Jurusan Studi Qur’an dan Hadis)

2 Pokok Bahasan Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Wahyu, dan Proses Pewahyuan Perbedaan Al-Qur’an dan Hadis Qudsi. Nama-Nama dan Isi Kandungan Al-Qur’an.

3 إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآَنَهُ (17) فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآَنَهُ (18) [القيامة/17، 18] “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. al-Qiyamah (75): 17-18)

4 Pengertian Al-Qur’an (القرآن)
Secara Etimologi (Lughatan) Terambil dari قرأ – يقرأ – قراء ة – قرآنا yang berarti bacaan. Kata al-Qur’an adalah masdar (kata kerja yang dibendakan) yang bermakna maf’ul (passif), مـقـروء = yang dibaca.

5 AL-QUR’AN (TERMINOLOGIS)
Al-Qur’an merupakan Firman Allah. (al-Kahfi [18]:109 dan Lukman [31]: 27) Al-Qur’an berbahasa Arab (Yusuf [12]: 2) Al-Qur’an adalah Mu’jizat (an-Nisa’ [4]: 82) Al-Qur’an diterima secara mutawatir Al-Qur’an tertulis dalam mushhaf Al-Qur’an memberikan tantangan kepada siapa saja yang ingin menandinginya (al-Isra’ [17]:88; Hud [11]: 13; Yunus [10]: 38). Al-Qur’an adalah bacaan yang bernilai ibadah bagi pembacanya (HR. al-Bukhari dan HR.Tirmidzi) Al-Qur’an diawali dari Surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.

6 Nama-Nama Al-Qur’an Al-Kitab (al-Baqarah [2]: 2), al-A’raf (7):2 dan lain-lain; Al-Qur’an (al-Baqarah [2]: 185; al-Hijr [15]: 87; dll) Al-Furqan (Ali Imran [3]: 4; al-Furqan [25]:1 ; dll); Azd-Dzikr (al-Hijr [15]: 9)

7 إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya (Q.S. al-Hijr (15): 9)

8 Kandungan Al-Qur’an Pengertian Ayat
Pada dasarnya isi al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat. Ayat ialah susunan kata dan kalimat al-Qur`an yang membentuk makna yang sempurna, dan kumpulan dari beberapa ayat tersebut dinamakan surat. Secara etimologis, ayat berarti tanda. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pemilahan makna-makna yang dikehendaki.

9 Ayat yang Pertama Kali Turun
Surat Al-Alaq 1-5, (pendapat kebanyakan ulama berdasarkan hadis dari Aisyah) Surat Al-Mudathir, (berdasar pada pendapat Imam As-Suyuyi, surat yang diturunkan secara utuh satu surah). Surat Al-Fatihah (pendapat Ibnu Abbas dan Muhammad Abduh)

10 Ayat yang Terakhir Turun
Al-Ma’idah ayat 3, (pendapat kebanyakan ulama. Ayat tersebut turun ketika Rasulullah melakukan haji wada`, dan setelah itu beliau masih hidup selama 81 hari lagi). Surat An-Nashr, (dalam riwayat Muslim dari Ibnu Abbas). An-Nisa ayat 176, (dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari sahabat al-Barra` bin Azib).

11 Jumlah Ayat di Dalam Al-Qur’an
Tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa jumlah ayat di dalam al-Qur’an 6666 ayat. Jumlah ayat yang benar adalah Adapun rinciannya sebagai berikut; klik di sini.

12 Makiyah dan Madaniyah Ada tiga pemaknaan makiyah dan madaniyah;
Ditinjau dari aspek masa turunnya al-Qur’an, Makkiyyah berarti surat yang diturunkan sebelum hijrah dan Madaniyyah ialah surat yang diturunkan setelah hijrah baik di Makkah maupun Madinah, pada waktu pembukaan kota Makkah maupun haji wada`, atau sewaktu Rasulullah dalam perjalanan. Ditinjau dari aspek tempat turunnya, Makkiyyah ialah surat yang diturunkan di Makkah, meskipun setelah hijrah dan Madaniyyah yaitu surat yang diturunkan di Madinah. Sedangkan surat yang diturunkan dalam perjalanan tidak termasuk Makkiyyah maupun Madaniyyah

13 Ditinjau dari aspek tujuannya, Makkiyyah ialah surat yang diturunkan untuk penduduk Makkah dan Madaniyyah diturunkan untuk penduduk Madinah.

14 Pengertian Surat (سورة)
Secara etimologis adalah bentuk masdar dari kata kerja يسور - سار, dan bentuk jamaknya adalah سُوَر, سُوْر , سُورَات, سُوَرَات yang memiliki arti ‘tingkatan atau martabat, tanda atau alamat, gedung yang tinggi serta indah, sesuatu yang sempurna atau lengkap dan susunan sesuatu atas lainnya yang bertingkat-tingkat’ Secara terminologisnya ialah rangkaian ayat-ayat al-Qur’an yang ada pembuka dan penutupnya, atau istilah bahasa Arabnya memiliki fawatih as-suwar dan khawatim as-suwar.

15 Nama-Nama Surah Nama-nama surah di dalam al-Qur’an sebagian besarnya ditentukan oleh Nabi sendiri. Meskipun tidak semuanya terekam dalam periwayatan. Nama-nama surat berkaitan erat dengan isi dan ada maksud tersendiri. Berikut ini beberapa hikmah pemberian nama surah: Mempermudah dan menumbuhkan kerinduan untuk mempelajari al-Qur’an dan menghafalkannya. Menunjukkan tema pembicaraan. Mengisyaratkan bahwa panjangnya suatu surat tidak menunjukkan kelebihannya, namun semua surat adalah mukjizat meskipun pendek.

16 Seorang pembaca dapat berhenti dalam tiap surat, tidak harus membaca al-Qur’an sekaligus, sehingga dapat dipahami maksud dan isi tiap surat. Memperingan penghafal al-Qur’an, karena apabila seorang calon hafid telah menghafal satu surat, ia merasa bahwa baru menghafal sebagian al-Qur’an, lalu berusaha sungguh-sungguh untuk meneruskan hafalannya. Perincian masing-masing surat tersebut menunjukkan keterkaitan makna di dalamnya

17 Macam-Macam Surat Jika dilihat dari panjang pendeknya surat ulama membaginya menjadi beberapa bentuk; At-Tiwal : surat yang jumlah ayatnya paling banyak. Ada 7 surat yang termasuk kategori ini, yaitu al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa’, al-Maidah, al-An`am, al-A`raf dan Yunus. Al-Mi’un : surat yang jumlah ayatnya seratus lebih sedikit. Al-Masani : surat yang jumlah ayatnya sedikit di bawah seratus. Al-Mufassal : surat yang jumlah ayatnya relatif tidak banyak dan letaknya di akhir-akhir surat al-Qur’an. Dinamakan mufassal karena banyaknya pemisah basmalah antara surat satu dengan yang lain. Hal ini terbagi lagi menjadi tiga yaitu at-Tiwal (dari surat al-Hujurat –al-Buruj) ; al-Ausat (dari at-Tariq-al-Bayyinah) ; dan al-Qisar (dari az-Zalzalah - akhir al-Qur’an)

18 Isi Kandungan Al-Qur’an
Garis besar kandungan al-Qur`an meliputi; Aqidah Syari’ah Akhlaq Berita ghaib Ramalan Berita gemberi untuk yang taat dan kabar buruk bagi yang ingkar Perangkat hukum yang dibutuhkan manusia Kisah-kisah Ilmu pengetahuan

19 Wahyu Al-wahy atau wahyu adalah kata masdar (infinitif); dan materi kata itu menunjukkan dua pengertian dasar, yaitu; tersembunyi dan cepat. Oleh sebab wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat dan khusus ditujukan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain.

20 Pengertian wahyu dalam arti bahasa meliputi
Ilham, sebagai bawaan dasar manusia, seperti wahyu terhadap ibu Nabi Musa. Ilham berupa naluri pada binatang, seperti wahyu kepada lebah. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode, seperti isyarat Zakaria yang diceritakan al-Qur’an. Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah dalam diri manusia. Apa yang disampaikan Allah kepada para malaikatnya berupa suatu perintah untuk dikerjakan.

21 Cara Penyampaian Wahyu
Pertama, penyampaian wahyu kepada malaikat. Dalam perkara ini ada 3 masalah: Bahwa Jibril menerimanya dengan secara mendengar dari Allah dengan lafalnya yang khusus. Bahwa Jibril menghafalnya dari lauhul mahfudz. Bahwa maknanya disampaikan kepada Jibril, sedang lafalnya adalah lafal Jibril, atau lafal Muhammad saw. Pendapat yang benar adalah yang pertama.

22 Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Quraan dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(Q.S. an-Naml (27): 6 ). Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: `Datangkanlah Al Qur`an yang lain dari ini atau gantilah dia `. Katakanlah: `Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.`(Q.S. Yunus: 15). Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.`(Q.S. an-Najm (53): 3-4 )

23 Kedua, penyampaian wahyu kepada para Rasul
Kedua, penyampaian wahyu kepada para Rasul. Ada beberapa bentuk, antara lain: Mimpi yang benar di dalam tidur Kalam ilahi dari balik tabir tanpa melalui perantara Melalui perantara Malaikat Dengan dencingan lonceng Malaikat menjelma menjadi seorang laki-laki

24 Perbedaan Antara Wahyu dan Hadis Qudsi
Al-Qur’an Makna dan lafalnya otentik dari Allah langsung Melalui proses pewahyuan Hadis Qudsi Makna dari Allah, namun lafal dari Nabi bahkan Sahabat Melalui proses pengilhaman

25 Billahi fisabilil haq, fastabiqul khairat wassalamau’alaikum…


Download ppt "Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google