Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ekmakro08-ittelkom-mna

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ekmakro08-ittelkom-mna"— Transcript presentasi:

1 ekmakro08-ittelkom-mna
Ilmu Ekonomi Nilai Tukar week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

2 “ Perdagangan dapat mensejahterakan setiap orang”
Perekonomian Terbuka “ Perdagangan dapat mensejahterakan setiap orang” Perekonomian tertutup (closed economy): sebuah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonmian lain di dunia. Perekonomian terbuka (open economy): sebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonmian lain di dunia. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

3 Arus barang dan modal Internasioanal
Variabel: ekspor, impor,neraca perdagangan, kurs/nilai tukar. Interaksi perekonomian terbuka: Membeli serta menjual barang dan jasa dalam pasar produk-produk dunia. Menjual dan membeli modal/aset dalam pasar-pasar aset internasional Arus barang : Ekspor, Impor, dan Ekspor Neto. Ekspor: barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual di luar negeri. Impor: barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dijual di dalam negeri. Ekspor neto: nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai impor,disebut juga neraca perdagangan. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

4 ekmakro08-ittelkom-mna
Surplus perdagangan: nilai ekspor lebih besar dari impor. Defisit perdagangan: nilai impor lebih besar dari ekspor Perdagangan seimbang: situasi dimana nilai ekspor sama dengan impor. Faktor yang mempengaruhi arus barang: Selera konsumen thd barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri Harga barang-barang di dalam dan di luar negeri Kurs / nilai tukar Pendapatan konsumen di dalam dan di luar negeri Ongkos angkutan barang antar negara Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

5 ekmakro08-ittelkom-mna
Arus modal: Investasi luar negeri neto Investasi luar negeri neto (net foreign investment): pembelian aset luar negeri oleh warga domestik dikurangi pembelian aset dalam negeri oleh warga asing. Misal, warga negara Indonesia yang memiliki uang Rp 800 juta, mempunyai pilihan untuk membeli mobil toyota built up atau menggunakan uang tersebut untuk membeli saham perusahaan toyota  pilihan-1 menggambarkan aliran barang, pilihan-2 menggambarkan aliran modal. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

6 ekmakro08-ittelkom-mna
Investasi luar negeri ada dua bentuk: Investasi asing langsung ( foreign direct investment):  contoh Mc-Donald’s membuka sebuah toko di Bandung  investor secara langsung mengelola sendiri investasinya. Investasi portofolio luar negeri ( foreign portfolio investment):  Misal, warga negara Amerika membeli saham sebuah perusahaan di Indonesia (saham Telkom)  investor memainkan peranan pasif. Kedua kasus tersebut sama-sama meningkatkan investasi luar negeri neto Amerika. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

7 ekmakro08-ittelkom-mna
Faktor yang mempengaruhi investasi LN: Suku bunga riil yang dibayarkan terhadap aset luar negeri. Suku bunga riil yang dibayarkan terhadap aset dalam negeri. Risiko ekonomis dan politis dari kepemilikan aset di luar negeri. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kepemilikan aset dalam negeri oleh investor asing. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

8 ekmakro08-ittelkom-mna
Ekspor neto dan Investasi LN neto. NFI = NX Investasi luar negeri neto sama dengan ekspor neto Jumlah nilai barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara (NX) harus sama dengan nilai aset neto yang diperoleh (NFI) Contoh: pabrik boeing di USA menjual beberapa pesawatnya kpd perusahaan Jepang.  prsh Amerika memberi pesawat, prsh Jepang memberi uang Yen (simultan dan bersamaan). Amerika menjual outputnya,  berarti meningkatkan ekspor neto Amerika. Selain itu Amerika mendapatkan sejumlah aset asing (yen)  meningkatkan investasi luar negeri neto Amerika week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

9 ekmakro08-ittelkom-mna
Misal boeing menukar yen dgn $ dari sebuah reksadana Amerika, kemudian reksadana membeli saham prsh Sony  ekspor neto pesawat boeing sama dengan investasi luar negeri neto yang dilakukan oleh reksadana. Setiap transaksi internasional pada dasarnya merupakan suatu pertukaran. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

10 Tabungan, Investasi, dan kaitannya dengan arus-arus Internasional.
GDP suatu perekonomian Y = C+I+G+NX Tabungan Nasional adalah pendapatan nasional yang tersisa setelah pembayaran konsumsi dan pembelian pemerintah. S = Y-C-G Y-C-G = I+NX S = I+NX Karena ekspor neto (NX) sama juga dengan investasi luar negeri neto (NFI), maka: S = I NFI Tabungan = investasi dalam negeri + investasi LN neto week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

11 Nilai tukar riil dan nominal
Nilai tukar nominal: Suatu nilai dimana seseorang dapat memperdagangkan mata uang dari suatu negara dengan mata uang negara lain. $1 = 80 yen Apresiasi: suatu peningkatan nilai tukar mata uang yang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.  misal nilai tukar naik dari 80 yen menjadi 90 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar mengalami apresiasi.--- dolar sedang menguat Depresiasi: suatu penurunan nilai tukar suatu mata uang yang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.  misal nilai tukar turun dari 80 yen menjadi 70 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar mengalami depresiasi.---- dolar sedang melemah week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

12 ekmakro08-ittelkom-mna
Nilai tukar riil: Suatu nilai dimana seseorang dapat memperdagangkan barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara lain Misal: sekarung beras produk Amerika dijual $100. beras produk jepang dilual yen. nilai tukar nominal $1 = 80 yen Maka: harga beras Amerika $100 sama dengan 8000 yen per karung, harga beras amerika sama denga setengah harga beras jepang. Jadi: Nilai tukar riilnya adalah setengah karung beras jepang sama dengan sekarung beras amerika. Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik) / Harga luar negeri week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

13 ekmakro08-ittelkom-mna
Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik) / Harga luar negeri Nilai tukar riil = {(80 yen per dolar) x ($1000 per karung beras amerika)} /16000 yen per karung beras jepang = (8000 yen per karung beras amerika) / yen per karung beras jepang = ½ karung beras jepang per karung beras amerika. Untuk harga–harga keseluruhan mengukur nilai riil dengan menggunakan indeks harga Indeks harga untuk harga-harga domestik = P Indeks harga untuk harga luar negeri = P* Nilai tukar nominal antara mata uang domestik dengan mata uang asing = e. Maka: Nilai tukar riil = (e x P)/P* week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

14 ekmakro08-ittelkom-mna
Penentuan Nilai Tukar Paritas daya beli (purchasing power parity): Sebuah teori tentang nilai tukar dimana suatu unit dari setiap mata uang harus dapat membeli kuantitas yang sama dari barang-barang di semua negara Logika dasar paritas daya beli: didasarkan pada suatu prinsip yang dinamakan hukum satu harga (the law of one price). Yang menyatakan bahwa suatu barang harus dijual dengan harga yang sama di semua tempat. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

15 ekmakro08-ittelkom-mna
Paritas daya beli (purchasing power parity): Paritas berarti kesamaan Daya beli ditujukan pada nilai uang Paritas daya beli menyatakan bahwa satu unit dari setiap mata uang harus mempunyai nilai riil yang sama di setiap negara. Implikasi paritas daya beli: Nilai tukar nominal antara mata uang dua negara tergantung pada tingkat harga di kedua negara tersebut.  contoh harga 1 kg kopi di jepang 500 yen dan $5 di amerika, maka nilai tukar nominal antara kedua mata uang itu seharusnya adalah 100 yen per dolar (dari 500 yen/5 dolar= 100 yen per dolar)… jika tidak maka daya beli dolar tidak akan sama di kedua negara. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

16 ekmakro08-ittelkom-mna
Implikasi paritas daya beli: Jika: P=tingkat harga di Amerika Serikat (dihitung dlm dolar) P*=tingkat harga di luar Amerika (dlm mata uang asing) e = nilai tukar nominal (jumlah uang asing yang dapat dibeli dengan $1) Perkirakan jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang $1 di Amerika dan diluar Amerika. Di Amerika: daya beli $1 adalah 1/P di luar amerika $1 adalah e/P* Agar daya beli $1 sama di kedua negara, maka: 1/P = e/P* atau 1= eP/P*. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

17 ekmakro08-ittelkom-mna
1 = eP/P* Perhatikan bahwa sisi kiri persamaan bernilai konstan. Sisi kanan adalah nilai tukar riil. Jadi, jika daya beli dolar selalu sama di dalam dan di luar negeri, maka nilai tukar riil – harga relatif barang domestik dan luar negeri -- tidak dapat berubah. Sedangkan nilai tukar nominal e = P*/P sama dengan rasio tingkat harga luar negeri (ditentukan dalam unit mata uang asing) terhadap tingkat harga domestik (ditentukan dalam unit uang domestik). Menurut teori paritas daya beli, nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara harus merefleksikan perbedaan tingkat harga di negara-negara yang bersangkutan. Nilai tukar nominal berubah jika tingkat harga berubah. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

18 Keterbatasan Paritas Daya Beli
Tidak semua barang mudah diperdagangkan  ilustrasi: ongkos potong rambut di Paris lebih mahal dari pada di Jakarta. Barang-barang yang mudah diperdagangkan tidak selalu merupakan barang pengganti yang sempurna jika dibuat di negara yang berbeda week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

19 ekmakro08-ittelkom-mna
Kesimpulan Menurut teori paritas daya beli, suatu satuan mata uang setempat diharapkan mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara Implikasi dari teori ini bahwa nilai tukar nominal antara dua negara haruslah mencerminkan tingkat harga di negara-negara tersebut  akibatnya, mata uang negara-negara yang megalami inflasi tinggi akan terdepresiasi, sementara mata uang negara-negara yang mengalami inflasi rendah akan terapresiasi. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

20 ekmakro08-ittelkom-mna
Paritas Suku Bunga Pergerakan nilai tukar antar dua mata uang dipengaruhi oleh perbedaan suku bunga antar mata uang yang bersangkutan. Alternatif 1: Deposito rupiah, i=8% Rp 10 juta Rp 10,8 juta US$1040 x St So=Rp10000/US$1 Tukar Tahun depan St Nilai tukar Alternatif 2: Deposito US$, i=4% US$1040 US$1000 week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

21 ekmakro08-ittelkom-mna
Alternatif 1: Deposito rupiah, i=8% Rp 10,8 juta Rp 10 juta Alternatif 2: Deposito US$, i=4% US$1040 US$1000 So=Rp10000/US$1 Tukar Tahun depan St Nilai tukar US$1040 x St Jika I=dana yang diinvestasikan Id suku bunga dalam mata uang domestik So nilai tukar Rp/US$ saat ini; If suku bunga mata uang asing St ekspektasi bilai tukar 1 tahun kemudian Maka : (I/So)(1+if)St = (1+id)I Atau : St/So = (1+id)/(1+if) week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

22 (St/So)-1 = {(1+id)/(1+if)}-1
(St/So)-(So/So) = {(1+id)/(1+if)}-{(1+if)/(1+if)} (St-So)/So = {1+id-1-if)/(1+if)} Sisi kiri merupakan perubahan nilai tukar selama 1 tahun ( = et ) Sisi kanan merupakan perbedaan suku bunga. Bila id dan if relatif kecil maka (id-if)/(1-if) mendekati sama dengan nilai (id-if) Jadi et = id-if Artinya perubahan nilai tukar (apresiasi atau depresiasi) mendekati sama dengan selisih suku bunga. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

23 ekmakro08-ittelkom-mna
Sistem nilai Tukar : Fix (tetap), contoh negara yang menggunakan : RRC, Argentina, Malaysia, Hongkong dan India. Floating/flexible (mengambang) Free floating (mengambang bebas) Manage floating (mengambang terkendali) week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

24 Fix rate “Currency Board System-CBS”
Kurs ditentukan setiap tahun, dan tidak berubah-ubah, sampai pemerintah menetapkan kembali. Negara yang menganut sistim ini, mempunyai cadangan devisa yang besar.(???) Keuntungan : kestabilan ekonomi terjaga, perencanaan bisnis lebih mudah Kerugian : tidak dapat mencerminkan kondisi riil ekonomi di lapangan. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

25 ekmakro08-ittelkom-mna
Era Soeharto Menggunakan sistim manage floating, kemudian pada saat krisis (sesuai saran IMF) th 97, dirubah menjadi Free Float, sehingga nilai tukar ditentukan oleh nilai pasar. Pada manage floating, nilai tukar dapat berubah setiap hari, tetapi pemerintah intervensi, sehingga perubahan menjadi kecil dan tidak menimbulkan gejolak ekonomi. week-7 ekmakro08-ittelkom-mna

26 Devaluasi/Revaluasi dan Depresiasi/Apresiasi
Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang lokal terhadap mata uang asing, sedangkan Revaluasi adalah sebaliknya. Contoh Devaluasi : Rupiah sebelumnya mempunyai harga Rp.2.500/$1 berubah menjadi Rp /1$ Istilah De/Revaluasi untuk fix dan manage float, sedang De/Apresiasi adalah untuk free float. Perubahan untuk de/revaluasi besar (>10%), tetapi de/apresiasi (1-2%). week-7 ekmakro08-ittelkom-mna


Download ppt "ekmakro08-ittelkom-mna"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google