Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MAKROEKONOMI, edisi ke-6.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MAKROEKONOMI, edisi ke-6."— Transcript presentasi:

1 MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
MODUL MAKROEKONOMI MANKIW BAB 5 Perekonomian Terbuka Tutorial PowerPoint sebagai pendamping MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian

2 Arus Modal dan Barang Internasional
Ketika perekonomian disebut, “terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain. Mari kita lihat perhitungan pendapatan nasional untuk menjelaskannya.

3 Identitas Pos Pendapatan Nasional pada Perekonomian Terbuka
Y = C + I + G + NX Jumlah permintaan untuk output domestik terdiri dari Investasi oleh sektor usaha dan rumah tangga Pembelian pemerintah Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto Konsumsi rumah tangga Perhatikan kita telah menambah ekspor netto, NX, didefinisikan sebagai EX - IM. Juga, catat bahwa pengeluaran domestik atas seluruh barang dan jasa adalah jumlah pengeluaran untuk barang dan jasa domestik serta barang dan jasa mancanegara.

4 Investasi Asing Neto & Neraca Perdagangan
Mulai dengan identitas pos pendapatan nasional. Y = C + I + G + NX. Kurangi C dan G dari kedua sisi dan diperoleh Y – C - G = I + NX. Kita sebut ini S, tabungan nasional. Jadi, sekarang kita punya S = I + NX. Kurangi I dari kedua sisi untuk memperoleh persamaan baru, S – I = NX. Bentuk identitas pos pendapatan nasional ini menunjukkan bahwa ekspor neto suatu perekonomian harus selalu sama dengan selisih antara tabungan dan investasinya. S – I = NX Neraca Perdagangan (Trade Balance) Investasi Asing Neto (Net Foreign Investment)

5 Y = C + I + G + NX NX = Y - (C + I + G)
Setelah beberapa manipulasi, identitas pos pendapatan nasional dapat ditulis ulang sebagai : NX = Y - (C + I + G) Ekspor Neto Pengeluaran Domestik Output Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya : ekspor neto adalah positif. Jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor selisihnya : ekspor neto adalah negatif.

6 Arus Modal Ke Luar Neto = Neraca Perdagangan
(Net Capital Outflow) = (Trade Balance) S – I = NX Jika S - I dan NX positif, kita punya surplus perdagangan (trade surplus). Kita jadi negara donor di pasar uang dunia, dan kita mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpornya. Jika S - I dan NX negatif, kita punya defisit perdagangan (trade deficit). Kita jadi negara pengutang di pasar uang dunia, dan kita mengimpor lebih banyak barang daripada mengekspornya. Jika S - I dan NX nol, kita punya perdagangan berimbang (balanced trade) karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.

7 neraca perdagangan bilateral
Neraca perdagangan bilateral antara dua negara berarti bahwa nilai apa yang satu negara jual ke negara lain sama dengan nilai apa yang dibeli dari negara itu. Contohnya, ada neraca perdagangan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan Cina jika AS membeli sepasang sepatu dari Cina seharga $300, tapi juga menjual jeans ke Cina seharga $300. Suatu negara bisa punya defisit dan surplus perdagangan besar dengan berbagai negara tapi punya perdagangan berimbang keseluruhan.Contoh, ada perdagangan berimbang keseluruhan jika AS jual jeans $300 ke Jepang, Jepang jual jok mobil $300 ke Cina, dan Cina jual sepatu $300 ke AS. Pada kasus ini, tiap negara yang membeli sesuatu tanpa menjual sesuatu ke negara yang sama punya defisit perdagangan bilateral. Tapi, tiap negara punya perdagangan berimbang keseluruhan, mengekspor dan mengimpor barang seharga $300.

8 Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil
Kita akan mengembangkan model arus modal dan barang internasional. Lalu kita akan membahas isu seperti bagaimana neraca perdagangan merespons terhadap perubahan kebijakan.

9 Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia
Telah diurai bahwa neraca perdagangan sama dengan arus modal ke luar neto, yang lalu sama dengan tabungan dikurangi investasi. Model kita berfokus pada tabungan dan investasi. Kita gunakan bagian model dari Bab 3, tapi tak mengasumsikan tingkat bunga riil menyeimbangkan tabungan dan investasi. Sebaliknya, kita biarkan perekonomian mengalami defisit perdagangan dan meminjam dari negara lain, atau mengalami surplus perdagangan dan memberi pinjaman pada negara lain. Misal perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna di mana tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat bunga dunia r*, dinotasikan r = r*. Dalam perekonomian tertutup, yang menentukan tingkat bunga adalah keseimbangan tabungan domestik dan investasi—dan dunia, seperti perekonomian tertutup—karenanya, keseimbangan tabungan dunia dan investasi dunia menentukan tingkat bunga dunia.

10 Model Output perekonomian Y ditentukan oleh Y = Y = F(K, L)
faktor-faktor produksi dan fungsi produksi. Konsumsi berhubungan secara positif dengan pendapatan disposabel (Y - T). C = C (Y-T) Investasi berhubungan secara negatif dengan tingkat bunga riil r. I = I (r) NX = (Y-C-G) - I atau NX = S - I Identitas pos pendapatan nasional, diekspresikan dalam tabungan dan investasi. Mensubstitusi tiga asumsi dari Bab 3 dan asumsi bahwa tingkat bunga sama dengan tingkat bunga dunia, r*. NX = (Y-C(Y-T) - G) - I (r*) NX = S - I (r*) Persamaan ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan ditentukan oleh selisih antara tabungan dan investasi pada tingkat bunga dunia.

11 Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi
Neraca Perdagangan Anggaplah perekonomian berada pada posisi perdagangan berimbang (balanced trade). Dengan kata lain, pada tingkat bunga dunia, investasi I sama dengan tabungan S, dan ekspor neto sama dengan nol. Mari kita gunakan model kita untuk memprediksi dampak kebijakan di dalam dan luar negeri.

12 Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil
I(r) Investasi, Tabungan, I, S Tingkat bunga riil, r* rtertutup Di perekonomian tertutup, r menye- imbangkan tabungan dan investasi. r* NX Di perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga ditentukan pasar keuangan dunia. Selisih antara tabungan dan investasi menentu- kan neraca perdagangan. Di kasus ini, karena r* diatas rtertutup dan tabung an melebihi investasi,ada surplus perdagangan. r*' NX Jadi, pada perdagangan berimbang, kenaikan tingkat bunga dunia karena ekspansi fiskal luar negeri menyebabkan surplus perdagangan. Jika tingkat bunga dunia berkurang ke r* ', I akan melebihi S dan akan ada defisit perdagangan.

13 Ekspansi Fiskal Domestik pada Perekonomian Terbuka Kecil
Kenaikan belanja pemerintah atau penurunan pajak mengurangi tabungan nasional dan menggeser kurva tabungan ke kiri. S I(r) Investasi, Tabungan, I, S Tingkat bunga riil, r* r* S' NX = (Y - C(Y - T) - G) - I (r*) NX = S I (r*) NX Hasilnya pengurangan tabungan nasional yang menyebabkan defisit perdagangan, di mana I > S.

14 Ekspansi Fiskal Luar Negeri pada Perekonomian Terbuka Kecil
Ekspansi fiskal di perekonomian luar negeri yang cukup besar untuk mempengaruhi tabungan dan investasi dunia meningkatkan tingkat bunga dunia dari r1* ke r2*. S I(r) Investasi, Tabungan, I, S Tingkat bunga riil, r* r1* NX Tingkat bunga dunia yang lebih tinggi mengurangi investasi pada perekono- mian terbuka kecil ini, menyebabkan surplus perdagangan di mana S > I. r2*

15 Pergeseran Kurva Investasi pada Perekonomian Terbuka Kecil
Pergeseran ke kanan pada kurva investasi dari I(r)1 ke I(r)2 meningkatkan jumlah investasi pada tingkat bunga dunia r*. NX Akibatnya, investasi melebihi tabungan I > S, yang berarti perekonomian meminjam dari luar negeri dan mengalami defisit perdagangan. S I(r)1 Investasi, Tabungan, I, S Tingkat bunga riil, r* r1* I(r)2

16 Kurs (Exchange Rates) Dalam beberapa slide berikut, kita akan mempelajari bursa valuta asing (foreign exchange market), kurs dan lebih banyak lagi !

17 Mekanisme Bursa Valuta Asing
Misalnya Amerika Serikat dan Jepang dalam hubungan dagang. Tiap negara punya budaya, bahasa dan mata uang berbeda, semuanya dapat menghambat perdagangan. Tapi, karena bursa valuta asing, transaksi perdagangan jadi lebih efisien. Bursa valuta asing adalah pasar global di mana bank-bank terhubung lewat sistem telekomunikasi hi-tech untuk membeli mata uang untuk pelanggan mereka. Slide berikut adalah representasi grafis dari arus perdagangan antara Amerika Serikat dan Jepang, dan bagaimana campuran barang-barang dagangan dapat berbeda, tapi selalu seimbang. Juga, perhatikan bagaimana bursa valuta asing berperan sebagai perantara pada transaksi-transaksi ini. Contohnya, bursa valuta asing mengkonversi penawaran dolar dari AS ke dalam permintaan untuk yen, dan sebaliknya, penawaran yen ke dalam permintaan untuk dolar.

18 Agar AS membayar impor barang dan jasa dan securitiesnya dari Jepang, ia harus menawarkan
Bursa Valuta Asing dolar yang lalu dikonversi ke dalam yen oleh bursa valuta asing. & Securities BARANG & JASA Jepang AS PermintaanYEN Penawaran$ Bursa Valuta Asing PenawaranYEN Permintaan$ Barang dan Jasa & SECURITIES Agar Jepang membayar impor barang dan jasa dan securitiesnya dari AS, ia harus menawarkan yen yang lalu dikonversi ke dalam dolar oleh bursa valuta asing.

19 KURS nOMINAL DAN RIIL Kurs antara dua negara adalah harga yang penduduk negara-negara tersebut tukarkan satu sama lain. Kurs nominal adalah harga relatif mata uang dua negara.

20 -harga mata uang relatif dari dua negara -dinotasikan sebagai e
kURS Nominal -harga barang relatif antara dua negara -kadang disebut terms of trade -dinotasikan sebagai e KURS RIIl

21 Kurs Nominal, e Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Contohnya, jika kurs antara dolar AS dan yen Jepang adalah 120 yen per dolar, maka Anda dapat menukar satu dolar untuk 120 yen dalam pasar dunia untuk mata uang asing. Seorang Jepang yang ingin mem- peroleh dolar akan membayar 120 yen untuk tiap dolar yang ia beli. Seorang Amerika yang ingin memperoleh yen akan mendapat 120 yen untuk tiap dolar yang ia bayar. Jika orang merujuk pada “kurs” antara dua negara, biasanya berarti kurs nominal.

22 Apresiasi dan Depresiasi
Anggap ada kenaikan permintaan untuk barang dan jasa AS. Bagaimana ini akan mempengaruhi kurs nominal ? e Nilai Dolar dari Transaksi D$ A e0 S$ $ D$  D$ bergeser ke kanan dan meningkatkan kurs nominal, e. Ini dikenal sebagai apresiasi dari dolar. B e1 Event yang mengurangi permintaan dolar, dan sehingga mengurangi e, akan jadi depresiasi dari dolar.

23 Kurs Riil, e Kurs riil adalah harga relatif barang-barang di antara dua negara. Kurs riil menyatakan tingkat di mana kita bisa memperdagangkan barang- barang suatu negara untuk barang-barang negara lain. Untuk melihat perbedaan antara kurs riil dan nominal, misalkan barang yang diproduksi di banyak negara : mobil. Anggap harga mobil Amerika $ dan harga mobil Jepang yen.Untuk membandingkan harga kedua mobil tersebut, kita harus mengkonversinya ke mata uang umum. Jika satu dolar bernilai 120 yen, maka harga mobil Amerika yen. Membandingkan harga mobil Amerika ( yen) dan harga mobil Jepang ( yen), kita simpulkan bahwa mobil Amerika berharga setengah mobil Jepang. Dengan kata lain, pada harga saat ini, kita dapat menukar dua mobil Amerika untuk satu mobil Jepang.

24 e Kurs Riil, Kita dapat meringkas perhitungan kita sebagai berikut :
Kurs Riil = (120 yen/dollar)  ( dolar/mobil Amerika) ( yen/mobil Jepang) = 0,5 Mobil Jepang Mobil Amerika Pada harga-harga ini, dan kurs ini, kita peroleh setengah mobil Jepang per mobil Amerika. Lebih umum, kita dapat menulis perhitungan ini sebagai Kurs Riil = Kurs Nominal  Harga Barang Dalam Negeri Harga Barang Luar Negeri Tingkat harga di mana kita memperdagangkan barang dalam dan luar negeri bergantung pada harga barang dalam mata uang lokal dan pada tingkat kurs yang terjadi.

25 Hubungan antara kurs riil dan nominal
e = e × (P/P*) Hubungan antara kurs riil dan nominal Kurs Riil Kurs Nominal Rasio Tingkat Harga Catat : P adalah tingkat harga domestik (diukur dalam mata uang lokal) dan P* adalah tingkat harga luar negeri (diukur dalam mata uang asing).

26 e = e × (P/P*) Rasio Tingkat Harga Kurs Riil Kurs Nominal
Kurs riil antara dua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di kedua negara. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif murah, dan barang-barang domestik relatif mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang luar negeri relatif mahal, dan barang-barang domestik relatif murah.

27 Paritas Daya-Beli Bagaimana tingkat harga mempengaruhi kurs ? Tidak ada. Semua perubahan pada tingkat harga suatu negara akan diserap penuh ke dalam kurs nominal. Ini adalah hukum satu harga yang diterapkan untuk pasar internasional. Paritas Daya Beli (Purchasing-Power Parity) menyatakan bahwa pergerakan kurs nominal terutama merefleksikan perbedaan tingkat harga negara-negara. Ini menyatakan bahwa jika arbitrase internasional dimungkinkan, maka satu dolar harus memiliki daya beli yang sama di setiap negara. Paritas daya beli tidak selalu berlaku karena beberapa barang tidak mudah diperdagangkan, dan kadang barang dagangan tidak selalu merupakan substitusi sempurna—tapi ini memberi alasan untuk berharap bahwa fluktuasi kurs riil akan kecil dan bersifat sementara.

28 Paritas Daya Beli Hukum satu harga yang diterapkan di pasar
internasional menyatakan bahwa ekspor neto sangat sensitif terhadap perubahan kecil pada kurs riil. Sensisvitas tinggi ini dicerminkan dengan kurva ekspor-neto yang sangat datar. Kurs Riil, e S-I NX(e) Ekspor Neto, NX

29 Kurs Riil dan Neraca Perdagangan
Hubungan antara kurs riil dan ekspor neto adalah negatif : semakin rendah kurs riil, semakin mahal barang-barang domestik relatif terhadap barang-barang luar negeri, dan sehingga semakin besar ekspor neto kita. NX(e) Ekspor Neto, NX Kurs Riil, e Kurs riil ditentukan oleh perpotongan dari garis vertikal mewakili tabungan dikurangi investasi dan kurva ekspor neto yang melandai ke bawah. S-I Di sini jumlah dolar yang di- tawarkan untuk investasi luar negeri neto sama dengan jumlah dolar yang diminta untuk ekspor neto barang dan jasa.

30 Dampak Kebijakan Fiskal Ekspansioner Dalam Negeri pada Kurs Riil
Kebijakan fiskal ekspansioner dalam negeri, seperti kenaikan belanja pemerintah G atau pemotongan pajak mengurangi tabungan nasional. S2 - I Ekspor Neto, NX Kurs Riil, e NX1 Turunnya tabungan mengurangi penawaran dolar untuk ditukar ke mata uang asing, dari S1-I ke S2-I. Pergeseran ini meningkatkan kurs riil ekuilibrium dari e1 ke e2. S1- I e2 e1 Turunnya tabungan mengurangi penawaran dolar, yang menyebabkan kurs riil meningkat dan me- nyebabkan ekspor neto menurun. NX(e) NX2

31 Dampak Kebijakan Fiskal Luar Negeri pada Kurs Riil
Kebijakan fiskal ekspansioner luar negeri mengurangi tabungan dunia dan meningkatkan tingkat bunga dunia dari r1* ke r2*. Kenaikan tingkat bunga dunia mengurangi investasi dalam negeri, yang lalu meningkatkan penawaran dolar untuk ditukarkan ke mata uang asing. S - I (r2*) NX(e) Ekspor Neto, NX Kurs Riil, e NX2 S - I(r1*) e1 e2 Akibatnya, kurs riil ekuilibrium turun dari e1 ke e2. NX1

32 Dampak Kenaikan Permintaan Investasi pada Kurs Riil
Akibatnya, penawaran dolar untuk ditukar ke mata uang asing turun dari S - I1 ke S - I2. S - I1 Kenaikan permintaan investasi meningkatkan jumlah investasi domestik dari I1 ke I2. NX(e) Ekspor Neto, NX Kurs Riil, e NX1 S - I2 e2 Turunnya penawaran ini meningkatkan kurs riil ekuilibrium dari e1 ke e2. e1 NX2

33 Konsep-konsep Penting Bab 5
Ekspor neto (Net exports) Aliran modal ke luar Neto (Net capital outflow) Neraca perdagangan (Trade balance) Surplus perdagangan dan defisit perdagangan (Trade surplus and trade deficit) Perdagangan berimbang (Balanced trade) Perekonomian terbuka kecil (Small open economy) Tingkat bunga dunia (World interest rate) Kurs nominal (Nominal exchange rate) Kurs riil (Real exchange rate) Paritas Daya Beli (Purchasing-power parity)


Download ppt "MAKROEKONOMI, edisi ke-6."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google