Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik"— Transcript presentasi:

1 Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pebruari 2005

2 Perencanaan Batang Tarik
Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Dimensi Kayu Dapat dipergunakan Hitung Dimensi Batang Tentukan Dimensi kayu Pembebanan Hitung Beban Yang Bekerja Beban mati Beban Hidup Beban Angin

3 Perencanaan Batang Tarik
Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi kayu Dimensi Kayu Dapat dipergunakan Hitung Dimensi Batang Hitung Gaya Batang Akibat Beban Hidup Hitung Gaya Batang Akibat Beban Mati Hitung Gaya Batang Akibat Beban Angin Pilih Gaya batang Maksimum Akibat Beban

4 Perencanaan Batang Tarik
Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi kayu Dimensi Kayu Dapat dipergunakan Hitung Dimensi Batang Berat Jenis Tentukan Jenis Kayu Berdasarkan Lampiran I Hitung Nilai b dan g Hitung Tegangan Ijin Kelas Kuat

5 Perencanaan Batang Tarik
Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Tentukan Dimensi kayu Dimensi Kayu Dapat dipergunakan Hitung Dimensi Batang = dengan, P = Gaya tarik yang bekerja (kg). Fnt = Luas penampang bersih (netto) (cm2). = Tegangan tarik sejajar serat (kg/cm2). = Tegangan ijin tarik sejajar serat (kg/cm2).

6 Perencanaan Batang Tarik
Hitung Tegangan Ijin Tegangan Yang Harus Dipenuhi Analisis Struktur Dimensi Kayu Dapat dipergunakan Tentukan Dimensi kayu Hitung Dimensi Batang Tidak Ya Akibat adanya perlemahan, Fnt harus diperbesar menjadi Fbr (Luas brutto), yaitu batang tarik yang sebenarnya akan dipakai, dengan cara : Fnt dikali Faktor Perlemahan (Fp). Fp dihitung Berdasarkan Tabel 3.1. Fnt = Fbr = Fnt . Fp Fbr harus < dari luas dimensi yang telah ditentukan

7

8 Nilai b Untuk struktur yang tidak terlindung, misalnya : selalu terendam air, kadar lengas tinggi, terkena air hujan dan matahari, maka b = 2/3. Untuk struktur tidak terlindung namun dapat mengering dengan cepat, misalnya : untuk jembatan, perancah, maka b = 5/6 Nilai g Bila sifat muatan struktur kayu berupa beban sementara, maka tegangan ijinnya harus dikalikan dengan angka 5/4 (g = 5/4).

9 Besarnya Tegangan Ijin
= 170 g b g = = 150 g b g = 40 g b g = 20 g b g = Tegangan ijin lentur. = Tegangan ijin desak sejajar serat. = Tegangan ijin tarik sejajar serat. = Tegangan ijin desak tegak lurus serat. = Tegangan ijin geser sejajar serat. Bila arah gaya batang membentuk sudut a dengan arah serat kayu (Gambar 2.1), maka tegangan yang diijinkan harus dihitung menurut rumus : = - ( - ) sin a dengan = Tegangan ijin desak kayu dengan sudut a terhadap arah serat.

10

11 Gambar 2.1. Arah Gaya Terhadap Batang Horisontal

12 TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT (AIM HIGH)


Download ppt "Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google