Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN"— Transcript presentasi:

1 IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN
Perlindungan Hutan 4 IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN Faktor-faktor abiotik penyebab penyakit hutan antara lain: 1. Tanah 2. Aerasi/pertukaran udara di dalam tanah 3. Faktor Iklim 4. Polusi Udara 4/8/2017 Call

2 Perlindungan Hutan 4 1. Tanah - air tanah - Unsur-unsur kimia dalam tanah baik makro maupun mikro 2. Aerasi/pertukaran udara di dalam tanah Oksigen adalah unsur yang sangat penting bagi akar tumbuhan. Kandungan oksigen di dalam tanah yang baik adalah tidak kurang dari 20% dan CO2 kurang dari 1%. 4/8/2017 Call

3 a. Temperatur/suhu udara b. Cura hujan c. Angin d. Cahaya
Perlindungan Hutan 4 3. Faktor iklim a. Temperatur/suhu udara b. Cura hujan c. Angin d. Cahaya Suhu udara yang sangat rendah sekitar 0 – 5 oC akan mengurangi penyerapan air oleh akar tumbuhan, sehingga akan berakibat: Air di dalam sel-sel tumbuhan berkurang 4/8/2017 Call

4 Sel-sel mengerut dan daun menjadi layu Batang pohon dapat retak
Perlindungan Hutan 4 Konsentrasi cairan sel tinggi sehingga cairan sel keluar ke permukaan daun (plasmolisis) Sel-sel mengerut dan daun menjadi layu Batang pohon dapat retak Kerusakan sel-sel xilem Yang dimaksud dengan suhu tinggi Di sini adalah akibat sinar matahari. Suhu sekitar 60 oC dapat mematikan sel-sel yang masih muda dan tipis. Suhu tinggi akan lebih banyak merusak bila bersamaan dengan faktor lain, misalnya kekurangan air atau ada angin kencang. 4/8/2017 Call

5 Akibat yang ditimbulkan oleh suhu tinggi : Kematian pada semai
Perlindungan Hutan 4 Akibat yang ditimbulkan oleh suhu tinggi : Kematian pada semai Mencegah terjadinya regenerasi sel-sel dan reproduksi seperti pembentukan bunga atau buah Luka-luka pada kulit pohon muda Daun rontok sebelum waktunya (premature defoliation) Daun tertutup lapisan zat gula (sugar exudation) karena air banyak menguap dan tinggallah zat gula dipermukaan daun. 4/8/2017 Call

6 Perlindungan Hutan 4 Untuk menghindari kerusakan akibat suhu tinggi dapat dilakukan dengan cara: - Dipersemaian dan di lapangan - Perlakuan sebelum di bawa ke pertanaman b. Curah hujan Curah hujan yang sangat deras (sekitar mm per jam) dapat merusak tanaman. - di persemaian - di pertanaman Pencegahan kerusakan di persemaian ? 4/8/2017 Call

7 Perlindungan Hutan 4 c. Angin Angin yang dapat merusak hutan adalah yang mempunyai kecepatan 150 km/jam seperti angin cyclone, typhoon, tornado dan hurricane. Untuk mencegah kerusakan hutan akibat angin dapat dilakukan dengan cara menanam jenis-jenis pohon dengan sistem campuran, menanam pohon dengan jarak rapat pada pinggir-pinggir hutan yang berbatasan dengan tanah terbuka, melakukan penjarangan atau pemangkasan di dalam hutan (bukan pinggiran) sehingga dapat menghasilkan pohon-pohon yang kekar. 4/8/2017 Call

8 Perlindungan Hutan 4 d. Cahaya Pada umumnya tanaman yang telah dewasa memerlukan cahaya penuh untuk kehidupannya. Tetapi pada waktu masih tingkat semai pemberian cahaya matahari harus benar-benar diperhatikan. Pemberian cahaya yang terlalu kuat dapat mengakibatkan semai-semai kerdil dan sulit untuk kembali normal. Intensitas cahaya yang diperlukan oleh setiap jenis tanaman berbeda-beda. Contoh. semai Dyera costulata (Jelutung) 33% 4/8/2017 Call

9 Perlindungan Hutan 4 Semai mahoni dan jati tidak perlu naungan Acacia mangium lebih baik pertumbuhannya bila diberi intensitas cahaya 27% dibandingkan dengan 50% dan 100%. e. Polusi Udara Pertambahan penduduk dan industri akan menambah pengotoran terhadap lingkungan, karena sisa-sisa bahan keperluan manusia dan industri dibuang di sekitarnya dan gas yang terjadi lepas ke udara, sehingga udara yang mengandung racun (polutan) menyebabkan kerusakan pada pohon hutan. Tetapi hutan yang menderita kebanyakan yang berada di sekitar 4/8/2017 Call

10 Perlindungan Hutan 4 sedangkan yang jauh tidak karena tidak terjangkau lagi oleh asap atau gas-gas pabrik atau walaupun terjangkau tetapi konsentrasinya sudah berkurang. Menurut suratmo (1978), intensitas kerusakan hutan akibat polusi udara dipengaruhi oleh: a. Macam uap, gas, sampah atau debu yang dikeluarkan pabrik b. Konsentrasinya di udara c. Jarak hutan dari pabrik d. Kecepatan angin e. Topografi f. Jenis tanaman hutan 4/8/2017 Call

11 Perlindungan Hutan 4 Terima Kasih 4/8/2017 Call


Download ppt "IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google