Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KARET ALAM DAN KARET SINTETIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KARET ALAM DAN KARET SINTETIK"— Transcript presentasi:

1 KARET ALAM DAN KARET SINTETIK
OLEH DR. RIDHA ARIZAL MSc PhD in Rubber Technology, Loughborough University of Technology, England,UK MSc in Polymer Chemistry, Aston University, Birmingham, England,UK DOSEN FMIPA, UNIVERSITAS NUSA BANGSA Dosen Kimia Polimer; Dosen Teknologi karet dan plastik Rubber Consultant DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN Technical Training “FUNDAMENTAL OF RUBBER TECHNOLOGY” (PRODUCT DESIGN, COMPOUNDING, PROCESSING & TESTING) yang diadakan pada Februari 2015

2 Produksi karet alam Amerika latin Africa Asia , , ,622 TOTAL 10, ,718 10,334 Produksi karet alam negara utama Th Th Th Th2015* Th2020* Thailand , , , , ,809 Indonesia , , , , ,179 Malaysia , TOTAL Konsumsi karet alam dunia Amerika Utara 1, ,071 Amerika latin EU , ,132 Other Europe Africa Asia/Oceania ,854 6,984 7,617 TOTAL 10,175 9,329 10,765 Produksi karet sintetik dunia North America 2,410 2,069 2,458 Latin America EU ,481 2,210 2,607 Other Europe 1, ,181 Africa Asia/Oceania 5,966 6,363 7,065 TOTAL 12,741 12,261 13,987 Konsumsi karet sintetik dunia North America 1,858 1,606 1,925 Latin America EU ,351 1,951 2,400 Other Europe Africa Asia/Oceania 6,306 6,819 7,611 TOTAL 12,658 12,019 11,980

3 PERKIRAAN PENGGUNAAN KARET ALAM DAN SINTETIK PADA BAN PASSENGER DAN BAN TRUK

4 KARET ALAM DAN KARET SINTETIK
Angkutan : Ban (bus, truk, mobil, pesawat terbang, dll) Peralatan Industri Conveyor, belts, packaging, hoses, engine mountings, insulation cables, seals/o-rings etc. Rumah Tangga Sepatu, sandal, mainan, jas hujan, bola, dll. Keperluan Medis Sarung tangan, dll Pertahanan Pelapis ban tank, peralatan dalam pesawat, pelapis tangki minyak pesawat terbang untuk penutup otomatis kebocoran bekas tembakan

5 DEFINISI KARET Karet atau ‘rubber’
Karet atau polimer dapat diartikan sebagai ‘rantai panjang ikatan molekul kimia yang terstruktur’ spt: --(CH2—CH2)—(CH2—CH2)—(CH2—CH2)-- Contoh ini adalah polimer/plastik PE Plastik maupun karet di-klasifikasikan sebagai polimer, dimana unit ulang dari struktur kimianya bisa sampai puluhan ribu, sehingga molekulnya sangat panjang atau dulunya sering disebut sebagai molekul raksasa. Karet atau ‘rubber’ biasanya diartikan sebagai karet alami yang diambil dari getah pohon karet ‘hevea brasiliensis dan mempunyai kemampuan untuk menghapus tulisan pensil Karet atau elastomer mempunyai arti yang sama tetapi, elastomer didefinisikan sebagai polimer yang mempunyai berat molekul tinggi dan dapat ataupun telah dimodifikasi sehingga dapat memperlihatkan kemampuan plastisnya dengan cepat. Bila ditekan atau ditarik, hampir dapat kembali ke bentuk awal bila tekanan atau tarikan tersebut dihilangkan. Ada lagi definisi lain dimana dikatakan bahwa suatu bahan dapat disebut elastomer bila tidak putus kalau ditarik hingga 100% selama 5 menit , kemudian dilepaskan, maka sesudah 5 menit, harus sudah dapat kembali ke 10% dari panjang semula.

6 AWAL PERKENALAN DUNIA DENGAN KARET
1496 Columbus mendarat di Amerika Laporan : Orang Indian bermain dengan sebuah “benda” yang dapat melambung ! 1530 Anghiera menulis laporan yang menyebut “ benda melambung “sebagai Gummioptimum 1535 Captain Oviedo melaporkan kepada raja Spanyol bahwa : Bola/”benda melambung” itu dibuat dari suatu bahan yang berasal dari tumbuhan dan dicampur dengan : AKAR, KAYU, RUMPUT dan dipanaskan di atas unggun. INI MERUPAKAN FORMULA KOMPON KARET PERTAMA DI- DALAM RUBBER TECHNOLOGY

7 ASAL KATA RUBBER 1770 JOSEPH PRIESTLY, seorang ahli kimia yang juga seorang pendeta, mendapatkan bahwa bahan yang dapat melambung itu ternyata dapat menghapus tulisan pensil. Sampai saat itu, yang biasa digunakan sebagai penghapus tulisan pensil hanyalah REMAH ROTI JOSEPH PRIESTLY – lalu mempopulerkan pemakaian ini kemanapun dia berkhotbah. 1775 Benda melambung mulai digunakan di seluruh Eropah untuk menghapus pensil. Kegiatan menggosokkan benda tersebut ke tulisan pensil dalam bahasa Inggris ialah (to) RUB dan benda tersebut disebut RUBBER (penggosok) yang menjadi nama umum sekarang ini. Sekarang karet penghapus dalam bahasa Inggris disebut ERASER

8 BARANG KARET SEBELUM PROSES VULKANISASI DITEMUKAN
Lengket dimusim panas dan berbau Kaku di musim dingin Larut dalam pelarut BARANG KARET SESUDAH PROSES VULKANISASI Tidak lengket dimusim panas dan tidak berbau Tidak kaku di musim dingin Tidak larut dalam solvents (tapi mengembang) Karet mentah larut dalam minyak minyak Karet vulkanisat. dalam minyak karet mengembang Karet tidak larut dibiarkan

9 PERKEMBANGAN KARET SINTETIK
Dalam PD – II, Jepang menduduki Asia Tenggara (Produsen karet alam terbesar dunia) Tentara sekutu harus mencari pengganti karet alam. Karet alam tidak tahan terhadap panas dan pelarut ! Pemerintah AS mendorong penelitian karet sintetik dan produksinya 1942 – 1944 Berkat penelitian, tentara sekutu berhasil mencukupkan suplai karet sintetik pengganti karet alam dan juga mendapatkan karet yang lebih baik untuk sifat-sifat tertentu Akibatnya : Konsumsi Karet Dunia,% Sintetik Karet Alam 1948 1983 2010 1/3 2/3 56% 44% Namun begitu : Andaikata karet alam adalah satu-satunya alternatif, dunia mungkin tidak akan sanggup mensuplai kebutuhan karet saat ini.

10 PENGGOLONGAN KARET Hevea brasiliensis disadap/dilukai
Secara luas karet dapat digolongkan menjadi karet alam dan sintetik.Dulunya sebelum karet sintetik digunakan secara komersil, perkataan karet selalu diartikan sebagai karet alam. KARET ALAM Karet alam diperoleh dari hasil sadapan pohon karet hevea brasiliensis yang berasal dari Amerika Selatan yang sekarang ssudah dibudidayakan terutama di Asia Tenggara. Hasil sadap yang disebut lateks kemudian digumpalkan dan dibersihkan serta dikeringkan sbb: Hevea brasiliensis disadap/dilukai Partikel karet ~35% … … . . Lateks Air dan lain-lain ~65% +asam Karet menggumpal Serum Koagulum Dibersihkan, dicuci , dikeringkan

11 STRUKTUR KIMIA KARET ALAM
Walaupun karet alam sudah diteliti selama ratusan tahun, barulah pada tahun 1942 dipastikan tentang struktur karet alam, terutama sesudah tersedianya instrument yang modern. Ada 2 struktur karet alam yang terkenal: CH H C==C -----CH CH CH CH2---- -----CH H Karet alam juga terdapat dalam ribuan spesies lain spt: Guayule di Amerika tengah, juga selatan USA dan Amerika Selatan Balata di Amerika Tengah dan Selatan Koksaghyz di Rusia Ficus elastica di Asia Jelutung di kalimantan (untuk permen karet) Cis 1,4 poliisopren Dari pohon hevea brasiliensis Trans 1,4 poliisopren Dari pohon gutta percha

12 PENGGOLONGAN KARET ALAM KONVENSIONAL
The International Standards of Quality and Packing for Natural Rubber Grades atau yang biasa dikenal dengan Green Book, menggolongkan karet konvensional berdasarkan visual dengan memperhatikan : - Warna - Kotoran - Gelembung udara - Dll. yang terlihat Jenis karet alam komersial sebagai bahan baku Penggolongan karet alam konvensional dari Green Book Tipe Sumber karet Jumlah jenis RSS Pale Crepe Estate Brown Crepe Compo Crepe Thin Brown Crepe Thick Blanket Crepe Flat Bark Crepe Pure Smoked Blanked Crepe Lateks kebun Cuplump,Tree Lace (c,tl) (c,tl),+wet slab,RSS cutting (c,tl), wet slab, unsmoked sheet (c,tl), earth scrap Remilled RSS and RSS cuttings 6 10 3 4 2 1

13 Contoh analisis kimia karet alam
Parameter, (dipilih) L SMR 5 SMR 20 Kadar kotoran, max,44μ 0,02 0,05 0,16 Kadar abu, max, % 0,50 0,60 1,00 Kadar nitrogen,max, % Kadar zat menguap,max,% 0,80 P0 , Wallace rapid plasticity, min 35 30 PRI (plasticity Retention Index), min, % 60 40 Tipe komposisi kimia karet SMR L Komponen % Hidro karbon/ karet Protein Lipid netral Lipid polar Karbohidrat Garam anorganik Lain-lain Kadar zat menguap 93,2 2,2 2,4 1,0 0,4 0,3 0,1

14 PEMILIHAN GRADE KARET ALAM
Ban truk biasanya menggunakan RSS 3,4 atau 5 atau SIR 20 Ban sepeda grade yang lebih rendah digunakan seperti EBC 2x atau 3x Keset karet atau mud flap menggunakan karet dengan grade yang lebih rendah/murah atau karet riklim. Sol sepatu biasanya campuran SBR dengan karet alam. Untuk sol bewarna cerah, maka digunakan karet sheet bewarna muda, sedangkan untuk sol bewarna hitam , karet alam grade lebih rendah dapat digunakan termasuk SIR 20 dan Sir 50. Untuk perekat (adesif) digunakan grade yang tinggi seperti SIR 5 atau pale crepe putih. Untuk ban dalam, digunakan RSS 1,2 atau 3 yang tidak banyak mengandung kotoran. KEUNGGULAN KARET ALAM ditarik dilepaskan Kristalisasi sementara Tegangan tarik Perpanjangan, %

15 CONTOH KOMPON DASAR AUTOMOTIVE
ENGINE MOUNTING KARET ALAM PHR Karet alam (Sir 20 atau RSS 2 atau 3) 100 Carbon black FEF atau GPF 50 Parafinik oil 10 ZnO (Zinc Oksida) 5 Stearic acid (asam stearat) 2 Antioksidan TMQ 2 Antioksidan 6PPD 2 Belerang (Sulfur) 0,25 Accelerator(bahan pencepat)TBBS 2,1 Accelerator TMTD 1 CONTOH KOMPON DASAR AUTOMOTIVE KARET ALAM

16 Produksi Karet sintetik Designation Trade name Abbreviation ISO 1629
Acrylonitrile Butadiene rubber Perbunan® NBR Buna-N ® Hydrogenated Acrylonitrile Butadiene rubber Therban® HNBR Zetpol® Butyl rubber Esso Butyl® IIR Chloroprene rubber Neoprene® CR Baypren® Ethylene Propylene Diene Rubber Dutral ® EPDM Keltan® Fluorocarbon rubber Viton® FKM Fluorel® Tecnoflon® Silicone rubber Elastosil® MVQ Rhodorsil® Silopren® Fluorosilicone rubber Silastic® FMVQ Perfluoro rubber Kalrez® FFKM Chemraz® Tetrafluorethylene-Propylene Copolymeer Aflas® FEPM Polyester Urethane Adiprene® AU Polyether Urethane Pellethan® EU Desmopan®

17 Penggolongan dan latar belakang karet sintetis sbg produk substitusi dan kegunaan
Penggunaan Umum Polyisoprene SBR Butyl EPDM Polybutadiene Nitrile (NBR) Neoprene (CR) Tahan minyak Polysulfide Urethane Epychlorohydrin (CO) Epychlorohydrin ethylene oxide Tahan panas Silicone Hypalon Polyacrylate Fluorocarbon Etylene acrylic (VAMAC) Polynorbonene (NORSOREC) Polyethylenevinylacetate (EVA)

18 POLYISOPRENE (IR) Cis 1,4 Polyisopren C CH CH2 CH2
Karet Penggunaan Umum POLYISOPRENE (IR) Cis 1,4 Polyisopren C CH CH CH2 CH3 Struktur kimia sama dengan NR tapi daya lengket kurang “Green Strength” dari kompon lebih rendah dari NR Ketahanan sobek dari vulkanisat lebih rendah dari NR Tidak dapat digunakan 100% sebagai pengganti NR terutama dalam pembuatan ban mobil/pesawat terbang AKIBATNYA Sifat-sifat lain juga banyak kurangnya dibanding NR seperti tegangan putus, Compression set. Kelebihan : - UNIFORM - LEBIH BERSIH .

19 Karet Styrene – Butadiene (SBR)
Merupakan kopolimer dari styrene (CH2 = CH) Dengan butadien --(CH2 - CH = CH -CH2)- (CH2 - CH)-- (CH2 = CH – CH = CH2) Biasanya berisi ,5% styrene dikopolimerisasi 76,5% butadien dengan cara emulsi Yang diproduksi pada suhu : 50oC  jenis karet HOT 4oC  jenis karet COLD Tensile strength VS Copolymerisation temperatur 40 80 120 1000 2000 3000 4000 TEMP. KOPOLIMERISASI. (F) TEGANGAN PUTUS(PSi)

20 VULKANISAT SBR Bila ada ‘cut’, SBR lebih cepat putus daripada NR
Kepegasan pantul < NR Heat build up (kalor timbul) > NR Akibatnya ? TIDAK COCOK UNTUK BAN TRUK/PESAWAT! Ketahanan kikis lebih baik daripada NR (sedikit) dan lebih tahan terhadap panas {cocok untuk ban kecil} Daya lengket buruk dibanding NR Akibatnya ? TIDAK DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN CARCASS BAN Rebound (Kepegasan Pantul) & Heat build up CH C SBR HCH H KARET ALAM

21 KARET BUTYL (IIR) (Isobutylene isoprene rubber)
Dibuat dengan copolymerising isobutylene dengan sedikit isoprene 0,5 – 3,0 bagian berat isobutylene) Isoprene , Ketahanan terhadap ozon  Isoprene , Ketahanan panas “Cure time” sangat lambat karena hanya sedikit ikatan rangkap. AKIBATNYA : Tidak cocok dicampur dengan karet umum (SBR/NR) Pemakaian utama : ban dalam karena kedap udara.

22 Kesulitan dalam processing
SEAL Karet BUTIL Butil 100 ZnO 5 Stearic acid 2,5 FEF (N550) 70 GPF (N660) 35 Parafin wax 2 Antioksidan- IPPD 1 TMTD 1 MBTS 0,5 Sulphur 2 Sifat utama karet butil Kedap udara Tahan panas Tahan ozone & cahaya matahari Tahan alkali, air, uap panas Tahan cairan silikon dan keton Tahan cairan hidraulik tipe fosfat ester Compresion set buruk Tidak tahan terhadap minyak bumi Kepegasan pantul rendah (positif) (negatif) Kesulitan dalam processing Karena kedap udara, banyak udara terperangkap selama diproses sehingga sering terdapat “blown” yang kecil pada vulkanisasi. (Dapat diatasi dengan cara proses yang “keras”) Kontaminasi dengan kotoran/karet lain akan menyebabkan mutu menjadi buruk. CONTOH KOMPON DASAR KARET BUTIL

23 Karet Ethylene – Propylene (EPM & EPDM)
Merupakan copolymer dari ethylene & propylene EPM hanya terdiri dari bagian etilen dan propilen saja, sedangkan bila ditambah monomer ke tiga, maka polimernya bernama EPDM Vulkanisasi EPM dilakukan dengan peroksida -EPDM dapat divulkanisasi dengan belerang Vulkanisat: tahan ozon tetapi tidak tahan minyak -Kestabilan EPDM < EPM (pada temperatur tinggi) -EPM/EPDM dapat mengabsorbsi “fillers/oil” dalam jumlah besar dan dapat divulkanisasi pada suhu tinggi (hemat waktu) -Daya lengket kurang sehingga tidak disukai untuk suatu barang karet berupa kompon yang akan dilapis (contoh: Pembuatan karkas Ban). Tetapi masih digunakan untuk ‘side wall’ karena tahan cuaca

24 Keuntungan (EPDM/EPM):
Tahan panas, ozon dan cahaya matahari Fleksibilitas pada temperatur rendah, bagus Tahan alkali/ asam, air dan uap panas. Cukup baik untuk karet seal minyak rem, keton dan alkohol Kekurangan : Tidak tahan minyak/ pelarut, daya lengket ke ‘fabric’/ logam buruk. Catatan: Karena sangat tahan terhadap cuaca, karet ini disukai untuk penggunaan luar. Kontaminasi berakibat buruk pada mutu.

25 Karet Polybutadiene – BR
( CH2 – CH = CH – CH2 )n Dikenal/ disukai karena mempunyai kepegasan pantul yang tinggi sehingga merupakan pilihan untuk BAN Kendaraan Karet ini tidak kuat, sehingga sering digunakan dalam bentuk campuran dengan karet lain seperti SBR / NR Karet dipolimerisasi dengan proses “solution” sehingga tidak punya asam lemak Sehingga, Asam stearat harus ada dalam resep Sifat : Sifat-sifat mekanik sangat baik/ perlu untuk campuran ban truk/pesawat Advantage Kepegasan pantul dan ketahanan kikis Cut growth, flexing Disadvantage Sulit diproses, tidak tahan minyak, tidak tahan ozon dan panas

26 KARET NITRILE – NBR (Acrylonitrile – Butadiene)
( CH2 – CH = CH – CH2 )  ( CH2 – CH ) y CN n Merupakan copolymer dari acrylonitrile dan butadiene diproses dengan cara “emulsion copolymerization” / 5O C. Kadar acrylonitrile , ketahanan minyak, T.S., kikis , tetapi compression set dan elastisitas akan menurun Molekul karet tidak terputus selama proses mastikasi Vulkanisasi dengan cara tradisional, (perlu Tackifiers) Dispersi S Sangat sulit Kurang tahan terhadap ozon dan cahaya matahari sehingga bila perlu, dicampur dengan PVC atau CR Bentuk lain NBR Carbon black masterbatches Plasticizer – modified NBR Hydrogenated NBR Epoxy modified NBR Etc

27 CONTOH KOMPON DASAR KARET NITRIL Kompon Gasket Nitril 100 ZnO 5
Stearic acid 1 PBN (antioksidan) 1 Carbonblack GPF/N660 20 FEF (N550) 20 Clay (kaolin hard) 10 DOP/DBP 10 Insoluble sulphur 1,5 CBS 1 MBTS 1,5 TMTD 0,1

28 Hydrogenated NBR (HNBR)
H H HNBR, ikatan rangkap menjadi jenuh -(CH2 --CH2 - CH2 - CH2) - (CH2 CH)-y CN Sifat HNBR Tg dan brittle pt rendah (-55o C) Tahan abrasi T.S tinggi Comp. set rendah (bahkan pada temperatur tinggi) Tahan ozon dan cuaca Tahan terhadap aditif oli/ H2S / amine atau minyak mentah Tetapi HNBR tidak dianjurkan untuk pelarut polar, asam kuat, minyak rem Baru-baru ini Nippon Zeon memproduksi HNBR yang dapat bertahan 175o C selama 1000 jam. HNBR divulkanisasi dengan peroksida Secara komersial, HNBR cukup sulit berkembang karena mahal

29 NEOPRENE (CR) – Polychloroprene
Ditemukan dengan tidak sengaja oleh A.M. Collins, (1930). Fraksi yang dikumpulkan dari suatu zat menguap dari suatu percobaan, ternyata menggumpal dan dapat melambung seperti NR Gumpalan + bahan pemvulkanisasi  Vulkanisat Akhirnya didapat bahwa sistem vulkanisasi NR tidak cocok dengan CR ini (karena pengaruh Cl) Karet CR juga tahan terhadap kemungkinan terbakar CH3 --CH2 -- C == CH--CH CH2 --C==CH--CH2 -- Cl Polikhloropren b.j. 1,23-1,25 Karet alam b.j. 0,92 CR dan Karet alam sama2 punya ikatan rangkap, tetapi CR tidak mudak ter oksidasi karena Cl mempunyai elektronegatifitas tinggi

30 RESILIENCE VS HARDNESS DARI CR & NR
100 90 Resilience (%) CR 80 NR 70 60 40 50 60 70 80 Hardness (IRHD)

31 KARET TAHAN MINYAK (Oil Resistance)
THIOKOL (TR/ PTR) Polysulfide Pembuatan : dengan reaksi kondensasi antara : Sodium polysulfide & dichloroalkenes Kadar S  Ketahanan terhadap pelarut organik  Sifat mekanik buruk dan bau tidak disukai. Tahan terhadap ozon/ oxygen Keuntungan : Sangat tahan minyak/ pelarut organik Tahan cahaya matahari dan kedap udara Kekurangan : Tahan kikis, sobek, cut growth, retak lentur buruk, T.S. rendah, resilience dan bau, buruk Sifat fisika dan bau telah membatasi penggunaannya secara umum

32 CARA LAIN DALAM PENGGOLONGAN RUBBER
Tyre rubber NR, SBR, BR Special Purpose EPDM, IIR, BIIR, CIIR, CR, NBR, IR (5,5%) Speciality Rubber ACM(acrylate), AEM(ethylene acrylat), EVA, FKM, CFM, Silicon, F Silicone Polysulfide, Epychlorohydrin (ECO/CO) CM, CSM, PNR, HNBR Exotic Rubber: Perfluorinated FFKM Polypospazene FZ, Pz Carboxynitroso AFMU Secara umum, speciality rubber mempunyai sifat Sangat tahan panas (pemakaian lama pada 150oc) Sangat tahan minyak/oli Tahan lama (Excellent Abrasion Resistance) Fleksibel pada temperatur rendah Tidak reaktif Sulit terbakar/ berasap Dapat diproses pada temperatur tinggi Sulit ditembus udara ‘exotic rubber’ tentu lebih hebat dari speciality rubber

33 Karet Silicone (Polysiloxane)
Perhatikan : rantai utama terdiri dari - O - Si - + Sangat tahan panas, ozone, cuaca dan suhu dingin (service temp. – 60oC sp 250OC + Pada suhu 200OC karet silikon bertahan 2 – 5 tahun + Semua bahan pencampur juga harus bisa bertahan terhadap service temp. + Banyak digunakan sebagai sealing dan gasket di pesawat terbang + Fleksibel pada temperatur rendah + Permanent set rendah Kekurangan Ketahanan kikis, sobek dan cut growth buruk, - T.S. rendah dan tidak tahan minyak,keton,asam, silicon oil,minyak rem

34 VMQ – Methyl dan Vinyl Substituent
Karet silikon MQ – Methyl Substituent VMQ – Methyl dan Vinyl Substituent Lain-lain : PMQ (Phenyl,Methyl,) PVMQ (,Phenyl, Vinyl ,Methyl) FVMQ (Fluoro, Vinyl, Methyl)

35 Karet Fluorosilicone: FVMQ
Sifat fisika karet ini sangat unik dan karena itu banyak digunakan untuk karet yg akan kontak dengan jet fuel, automotive fuels , pelarut dan engin oils. Kebanyakan karet yg belum divulkanisasi, dijual dlm bentuk formula ( sudah ada filler, katalis dll) Bahan pengisi: Terutama SiO2, tetapi yg umum spt mica, talcn silica alam juga bisa agar lebih murah Pewarna organik dpt ditarik oleh oli, shg karet bisa mengkerut. Gunakan carbon black atau pewarna anorganik Curing agent, Peroksida spt dibenzoyl peroxide, dicumyl peroxide. Bisa juga platinum Reclaim. Scrap dari karet ini bisa juga ditambahkan, tetapi jgn untuk proses ektruder atau injection. Moulding. Umumnya dgn compression moulding Karena harganya sangat mahal , biasanya, karet bekas yg sudah tervulkanisasi juga ditambahkan. Berikut adalah pengaruh dari bekas karet yg ditambahkan thd beberapa sifat % FVMQ % reclaim Hardness A TS % Elongation % comp.set 22j/150C

36 Sifat Karet Silicone + Service temperatur –100 to +250oC
+ Tahan ozone, oksigen, cahaya matahari + Tidak lengket, non adhesive properties + Low toxic + “Bisa diramu”  transparant + Bagus untuk kabel listrik + Tidak reactive bertahan terhadap bahan kimia LIMIT ! T.S Rendah “tidak” tahan minyak & pelarut (kecuali FVMQ) Tidak kedap udara (25 x NR) Mahal ! Penggunaan : Untuk tahan panas & listrik Untuk inertness Untuk hi permeability (udara/membrane) Untuk low comp. set. Mobil  1/3 dari produksi silicone ntuk automotive: O-ring, gasket, ignition cable, coolant Heater hoses transfusi, artificial things, door/window seal, etc.

37 KARET FLUOROCARBON Jenis CFM adalah Copolymerisation dari Vinylidene fluride (CH2 = CF2) dengan Chlorotrifluoroethylene (CFCl = CF2 ) Jenis FKM adalah Copolymerisation ( CH2 = CF2 ) dengan ( CF3  CF = CF2 ) + Sangat tahan panas yang tinggi, minyak, pelarut, api + Kedap udara, uap, tahan cuaca, ozon, oksigen, cahaya - Buruk dalam hal tahanan sobek, “cut growth”, tackiness Ketahanan panas hampir sama dengan silicone Ketahanan minyak lebih dari karet akrilat Ketahanan cuaca lebih baik dari neoprene Biasa digunakan untuk ketahanan terhadap bahan kimia pada suhu tinggi

38 EXCELLENT DALAM KETAHANAN TERHADAP :
SWELLING oleh ALIPHATIC & AROMATIK H.C. CHEMICAL ATTACK oleh Chlorinated & Petroleum solvent Tidak mengembang dalam keton, monoester ether & alkil fosfat KURANG Ketahanan terhadap air panas (kompon yang sesuai) Ketahanan uap Ketahanan Chlorine Ketahanan terhadap ammonia & amines dan minyak rem Kekuatan Seals : Lebih baik dibanding silicone akrilat & NBR pada 150o C Kadar fluorin yang agak tinggi (( 68 %) menyebabkan ketahanan terhadap panas, swelling meningkat CFM kurang tahan terhadap panas dibanding FKM CFM lebih tahan asam oksidator & alkali dibanding FKM APLIKASI FKM O – RING, PACKING, GASKET industri pesawat terbang seals, valve stems, cylinder liner industri automotif dan ruber parts untuk oil fields

39 CONTOH KARET FLUOROELASTOMER
FVMQ Fluorosilicone SILASTIC® LS, FSE® -OSi(CH3)(CH=CH2)- OSi(CH3)(CH2CH2CF3)- FKM Fluoroelastomer A VITON®, FLUOREL® -CH2CF2-CF2CF(CF3)- Fluoroelastomer B -CH2CF2-CF2CF(CF3)-CF2CF2- Fluoroelastomer GF -CH2CF2-CF2CF(OCF3)-CF2CF2- Fluoroelastomer ETP VITON®, ETP® -CF2CF2-CF2CF(OCF3)-CH2CH2- Fluoroelastomer TFE/P AFLAS® -CF2CF2-CH2CH(CH3)- FFKM Perfluoroelastomer (PFE) AEGIS® CHEMRAZ® -CF2CF2-CF2CF(OCFnCF3)-

40 Karet EVA (Vinyl acetat – ethylene)
Tahan panas (1200 C) Pada 2000 C dapat bertahan beberapa minggu (juga bisa sampai 400 C) Cukup tahan minyak dan compression set bagus Processingnya membutuhkan perhatian khusus

41

42 Keep Contact with us Web: Telp (Hunting), Fax Alamat: Office: Jl. Radin Inten II No. 62 Duren Sawit, Jakarta INDONESIA Workshop: Jl. Pahlawan Revolusi No. 22B Jakarta INDONESIA


Download ppt "KARET ALAM DAN KARET SINTETIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google