Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Mengukur Aktivitas Ekonomi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Mengukur Aktivitas Ekonomi"— Transcript presentasi:

1 Mengukur Aktivitas Ekonomi

2 Mikroekonomi Mikroekonomi adalah studi tentang bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan berkenaan dengan interaksi mereka di pasar.

3 Makroekonomi Makroekonomi adalah studi tentang perekonomian secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk menjelaskan perubahan-perubahan ekonomi yang mempengaruhi sekian banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar sekaligus.

4 Pendapatan & Pengeluaran Suatu Perekonomian
Bagi sebuah perekonomian secara keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan pengeluaran karena: Setiap transaksi pasti melibatkan pihak penjual dan pembeli. Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pihak pembeli adalah rupiah yang diterima oleh pihak penjual.

5 Gross Domestic Product
Gross domestic product (GDP) atau Produk Domestik Bruto dapat mengukur pendapatan dan pengeluaran dalam suatu perkonomian. GDP adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi disuatu negara dalam kurun waktu tertentu.

6 Diagram Aliran Sirkuler
Kesamaan pada pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan melalui diagram aliran sirkuler.

7 Diagram Aliran Sirkuler
Pendapatan Pengeluaran Pasar Barang & Jasa Penjualan Barang & Jasa Pembelian Barang & Jasa Perusahaan Rumah Tangga Upah, Sewa, dan Laba Pendapatan Faktor Produksi/Input Tenaga Kerja, tanah, modal Pasar Faktor Produksi 7

8 Perhitungan GDP GDP adalah nilai pasar atas semua barang jadi dan jasa yang diproduksi di sebuah negara dalam kurun waktu tertentu.

9 Perhitungan GDP Output yang dinilai adalah Harga Pasar.
GDP hanya mencatat nilai pasar dari barang jadi, bukan barang antara (nilainya hanya dihitung sekali). GDP mencakup tangible goods (makanan, pakaian, mobil) dan intangible services.

10 Perhitungan GDP GDP hanya mencatat berbagai barang dan jasa yang diproduksi pada suatu waktu, dan mengabaikan berbagai barang dan jasa yang diproduksi pada waktu-waktu sebelumnya GDP menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan yang dihasilkan diwilayah suatu negara saja.

11 Perhitungan GDP GDP mengukur nilai produksi yang terjadi pada jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun atau satu triwulan (tiga bulan).

12 Ukuran Pendapatan Lainnya
Gross National Product (GNP)/Produk Nasional Bruto Net National Product (NNP)/Produk Nasional Neto National Income/Pendapatan Nasional Personal Income/Pendapatan Perorangan Disposable Personal Income/Pendapatan Perorangan yang Dapat Dibelanjakan

13 Gross National Product
Gross national product (GNP) atau Produk Nasional Bruto adalah adalah nilai pasar atas barang dan jasa yang diproduksi oleh warga atau penduduk suatu negara. GNP berbeda dengan GDP, yang meliputi pendapatan suatu negara baik warga negara sendiri maupun warga negara asing yang bekerja disuatu negara tertentu.

14 Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto adalah pendapatan total penduduk suatu negara dikurangi berbagai pengeluaran akibat depresiasi. Depresiasi adalah penyusutan nilai karena pemakaian atas berbagai peralatan dan struktur ekonomi.

15 National Income National Income atau Pendapatan Nasional adalah pendapatan total yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara dalam menghasilkan barang dan jasa. NI berbeda dengan NNP yang tidak mencakup pajak tidak langsung (seperti pajak penjualan) dan mencakup subsidi.

16 Personal Income Personal income atau Pendapatan Perorangan adalah pendapatan yang diterima rumah tangga dan bisnis kecil. Tidak seperti national income, PI tidak mencakup laba yang ditahan, yaitu pendapatan pendapatan perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Selain itu, PI memasukkan Pendapatan Bunga dan government transfers atau jaminan rumah tangga dari pemerintah.

17 Disposable Personal Income
Disposable personal income atau Pendapatan Perseorangan yang Dapat Dibelanjakan adalah pendapatan rumah tangga dan bisnis nonperusahaan yang masih tersisa setelah mereka membayarkan kewajibannya kepada pemerintah. Atau sama dengan pendapatan perorangan dikurangi pajak dan aneka pembayaran resmi nonpajak.

18 Komponen-komponen GDP
GDP (Y ) merupakan penjumlahan atas: Konsumsi (C) Investasi (I) Pengeluaran Pemerintah (G) Ekspor Neto (NX) Y = C + I + G + NX

19 Komponen-komponen GDP
Konsumsi (C): Pengeluaran oleh rumah tangga dan perusahaan atas berbagai barang dan jasa. Investasi (I): Pembelian alat-alat modal, persediaan dagang, dan struktur usaha, termasuk pembelian rumah baru oleh rumah tangga.

20 Komponen-komponen GDP
Pengeluaran Pemerintah (G): Pembelian berbagai barang dan jasa oleh seluruh lembaga dan tingkatan pemerintah. Net Exports (NX): Ekspor dikurangi impor. Pembelian oleh pihak asing atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri (ekspor) dikurangi pembelian domestik atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri (impor)

21 GDP Real versus GDP Nominal
GDP Nominal adalah nilai produksi seluruh barang dan jasa berdasarkan harga yang tengah berlaku. GDP Real adalah nilai produksi seluruh barang dan jasa berdasarkan harga konstan.

22 GDP Real versus GDP Nominal
Agar perhitungan lebih akurat yang memerlukan penyesuaian dari GDP nominal ke GDP real dapat menggunakan GDP deflator.

23 GDP Deflator GDP deflator mengukur tingkat harga relatif yang tengah berlaku dibandingkan dengan tingkat harga pada tahun dasar. Dengan kata lain, kenaikan GDP nominal yang bersumber dari kenaikan harga, bukan dari kenaikan kuantitas produksi.

24 GDP Deflator GDP deflator dirumuskan sebagai berikut:

25 Konversi GDP Nominal Ke GDP Real
GDP Nominal dikonversikan menjadi GDP real sebagai berikut:

26 GDP Real dan GDP Nominal

27 GDP Real dan GDP Nominal

28 GDP Real dan GDP Nominal

29 GDP Real dan GDP Nominal

30 Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
Cara Pengeluaran (Expenditure Approach) Menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai golongan masyarakat terhadap barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu perekonomian

31 Perumusan Model Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + (X – M) Keterangan C = Konsumsi I = Investasi G = Pemerintah X-M = Ekspor Neto

32 Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
Cara Produk Neto Menjumlahkan nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Biasanya menjumlahkan nilai tambah dari 11 sektor ekonomi, yang terdiri dari sektor pertanian, pertambangan, bangunan, industri, pengolahan pengangkutan, dan lainnya.

33 Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
Cara Pendapatan (Income Approach) Menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi, yaitu; Pekerja menerima gaji atau upah Kewirausahaan menerima untung Tanah menerima sewa Modal menerima bunga

34 Model Cara Pendapatan PNB Atau GNP = W + R + I + F Keterangan:
W = Upah I = Bunga R = Sewa F = Keuntungan

35 Sifat Produk Nasional Bruto (GNP)
GNP merupakan ukuran moneter. GNP memperhitungkan barang dan jasa akhir saja. GNP tidak memperhitungkan nilai yang timbul dari transaksi yang tidak dilakukan dipasar; misal, transaksi barang bekas, kualitas produk, waktu luang, kerusakan lingkungan, dan distribusi serta komposisi output.

36 Keseimbangan Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian 2 Sektor

37 Perekonomian 2 Sektor Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan Y = C + I

38 Perekonomian 2 Sektor Tanpa Tabungan

39 Perekonomian 2 Sektor Dengan Tabungan

40 Hubungan Konsumsi & Tabungan (C + S)

41 Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung
Kecondongan Mengkonsumsi Marginal (MPC) Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata (APC) Kecondongan Menabung Marginal (MPS) Kecondongan Menabung Rata-rata (APS)

42 Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung
Kecondongan Mengkonsumsi Marginal atau Marginal Propensity To Consume (MPC) Perbandingan antara perubahan konsumsi yang dilakukan dengan pendapatan disposabel yang diperoleh

43 Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata
Average Propensity To Consume (APC) Perbandingan di antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan disposabel ketika konsumsi dilakukan

44 Contoh Perhitungan

45 Kecondongan Menabung Kecondongan Menabung Marginal Atau Marginal Propensity To Save (MPS) Perbandingan diantara perubahan tabungan dengan perubahan pendapatan disposabel

46 Kecondongan Menabung Rata-rata
Average Propensity To Save (APS) Perbandingan antara tabungan dengan pendapatan disposabel

47 Contoh Perhitungan

48 Hubungan Antara Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung
MPC + MPS = 1 APC + APS = 1

49 Contoh Perhitungan

50 Fungsi Konsumsi & Tabungan
Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

51 Fungsi Konsumsi C = a + b Y Keterangan : a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0 b = kecondongan mengkonsumsi marginal C = Tingkat konsumsi Y = Pendapatan Nasional

52 Fungsi Tabungan Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

53 Fungsi Tabungan S = - a + (1 – b) Y Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0 b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal C = Tingkat Konsumsi Y = Pendapatan Nasional

54 Investasi (i) Pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian

55 Penentu Tingkat Investasi
Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan Kemajuan teknologi Tingkat pendapatan nasional & perubahannya Keuntungan yang diperoleh

56 Keseimbangan Perekonomian Negara
Menggunakan contoh angka pendapatan nasional dan pembelanjaan agregat Menggunakan grafik Menggunakan cara pembuktian secara matematis

57 Keseimbangan Perekonomian Negara Dalam Angka

58 Keseimbangan Perekonomian Negara Cara Matematis
Y = C + I S = I Contoh Jika Konsumsi ( C ) = Y InvestasI (I) = 120 Tentukan keseimbangan pendapatan nasional 2 sektor ?

59 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN 3 SEKTOR

60 Pendapatan Nasional 3 Sektor
Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah Y = C + I + G

61 Dampak Campur Tangan Pemerintah Dalam Perekonomian
Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan terhadap konsumsi rumah tangga. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan agregat.

62 Aliran Perekonomian 3 Sektor

63 Syarat Keseimbangan Y = C + I + G I + G = S + T Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi S = Tabungan G = Pengeluaran Pemerintah T = Pajak

64 Jenis-jenis Pajak Pajak Langsung
Jenis pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak. Pajak Tidak Langsung Pajak yang bebannya boleh dipindahkan kepada pihak lain.

65 Bentuk Pajak Pendapatan
Pajak Regresif Sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi

66 Bentuk Pajak Pendapatan
Pajak Proporsional Persentasi pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu dari pendapatan yang sangat rendah sampai ke pendapatan yang sangat tinggi.

67 Bentuk Pajak Pendapatan
Pajak Progresif Sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat.

68 Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan
Yd = Y – T Keterangan Yd = Pendapatan Disposabel Y = Pendapatan Nasional T = Pajak

69 Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan
Pajak Tetap C = Yd S = Yd T = 0 dan T = 40 Pajak Proporsional T = 0.2 Y

70 Contoh Pengaruh Pajak Tetap

71 Contoh Pengaruh Pajak Proporsional

72 Simpulan Apapun bentuk sistem pajak, yaitu Pajak Tetap dan Pajak Proporsional, pemungutan pajak akan mengakibatkan konsumsi dan tabungan rumah tangga berkurang sebanyak yang ditentukan oleh:  C = - MPC x T  S = - MPS x T

73 Kecondongan Mengkonsumsi
Kecondongan Mengkonsumsi Marginal Pendapatan Disposabel

74 Kecondongan Mengkonsumsi
Kecondongan Mengkonsumsi Marginal Pendapatan Nasional

75 Kecondongan Menabung Kecondongan Menabung Marginal Pendapatan Disposabel

76 Kecondongan Menabung Kecondongan Menabung Marginal Pendapatan Nasional

77 Pajak, Konsumsi, Dan Tabungan; Pendekatan Matematis
Pengaruh Pajak Tetap Fungsi Konsumsi Sesudah Pajak (C1) C1 = - b T + a + b Y Fungsi Tabungan Sesudah Pajak (S1) = - (1 – b) T – a + (1-b) Y

78 Pajak, Konsumsi, Dan Tabungan; Pendekatan Matematis
Pengaruh Pajak Proporsional Fungsi Konsumsi Sesudah Pajak (C1) C1 = a + b (1 – t) Y Fungsi Tabungan Sesudah Pajak (S1) = - a + (1 – b) (1 – t) Y

79 Contoh Jika Diketahui C = 90 + 0.75 Y S = - 90 + 0.25 Y
T = 40 (Pajak Tetap) T = 0.2 Y (Pajak Proporsional)

80 Keseimbangan Pendapatan Nasional 3 Sektor
Pajak Tetap Diketahui: C = Y S = Y T = 40 I = 120 G = 60

81 Keseimbangan Pendapatan Nasional 3 Sektor
Pajak Proporsional Diketahui: C = Y S = Y T = 0.20 Y I = 150 G = 240

82 Keseimbangan Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian 4 Sektor

83 Perekonomian Terbuka Perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi-ekonomi lain di seluruh dunia Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan kegiatan ekspor-impor

84 2 Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan suntikan terhadap aliran pendapatan Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara lain, yang merupakan bocoran terhadap aliran pendapatan

85 Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

86 Keseimbangan Pendapatan Nasional
Y =C + I + G + (X – M) ATAU S + T + M = I + G + X Keterangan: X = Penentu Ekspor M = Penentu Impor

87 Keseimbangan Pendapatan Nasional
Penentu Ekspor Kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri Penentu Impor Barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri untuk bersaing dan dijual di dalam negeri

88 Perdagangan Luar Negeri
Apabila pendapatan nasional berubah, maka dengan sendirinya impor akan berubah yaitu makin tinggi pendapatan nasional makin tinggi impor yang dilakukan Apabila pendapatan nasional berubah, belum tentu ekspor akan mengalami perubahan

89 Sumbangan Perdagangan Luar Negeri
Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi Memperluas pasar produksi dalam negeri Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi

90 Sifat Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Menekan Pengeluaran (Expenditure Dampening Policy) Langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan yang akan mengurangi pengeluaran agregat

91 Contoh Menaikkan pajak pendapatan Menaikkan tingkat bunga
Mengurangi pengeluaran pemerintah

92 Sifat Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemindahan Pengeluaran (Expenditure Switching Policy) Tindakan pemerintah untuk menstabilkan sektor luar negeri yang sifatnya mendorong masyarakat mengurangi impor, melakukan konsumsi terhadap barang buatan dalam negeri, dan meningkatkan ekspor

93 Contoh kebijakan Memindahkan pengeluaran secara paksaan
Artinya mengurangi impor di satu sisi dan mempertinggi pajak impor disisi lain. Memindahkan pengeluaran dengan membuat pemacu untuk ekspor

94 Penghambat Impor (Impor Barries)
Penghambat Tarif Usaha mengurangi impor dari luar negeri dengan mengenakan atau memungut pajak terhadap barang-barang impor

95 Penghambat Impor (Impor Barries)
Penghambat Bukan Tarif Peraturan-peraturan yang mengurangi kebebasan memasukkan barang dari luar negeri

96 Tujuan Kebijakan Pemerintah Menghambat Impor
Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran Mengapuskan defisit dalam neraca pembayaran Mensukseskan usaha mendiversifikasikan perekonomian Melindungi industri yang baru berkembang Melindungi industri dalam negeri yang kedudukannya terancam


Download ppt "Mengukur Aktivitas Ekonomi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google