Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

11. MENENTUKAN SUMBER DATA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "11. MENENTUKAN SUMBER DATA"— Transcript presentasi:

1 11. MENENTUKAN SUMBER DATA
A. PENGERTIAN SUMBER DATA SUMBER DATA adalah subjek dimana data dapat diperoleh. Kuersioner / wawancara, sumber datanya responden (orang yang merespon / menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik tertulis maupun lisan. Teknik observasi, sumber data bisa berupa benda / proses. Ex: tanaman jagung (sumber data) pertumbuhan (objek penelitian) Arikunto mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 P: 1. PERSON : berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. 2. PLACE : menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.

2 Diam (ruangan, kelengkapan alat, warna)
Bergerak (aktivitas, laju kendaraan) 3. PAPER : menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol. Ditinjau dari wilayah sumber data yang dijadikan subjek penelitian, dikenal 3 jenis penelitian: PENELITIAN POPULASI Dilakukan jika ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Studi / penelitian ini disebut juga studi populasi atau sensus. POPULASI: - keseluruhan subjek penelitian - seluruh kelompok orang, kejadian / benda lain yang menjadi perhatian peneliti untuk diselidiki.

3 Dilihat dari jumlahnya maka populasi dapat:
Terhingga ( terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) ex: jika kepala divisi pemasaran suatu perusahaan komputer ingin mengetahui strategi pemasaran perusahaan komputer di DKI Jakarta. Seluruh perusahaan komputer di Jakarta : populasi. Tak Terhingga ( terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya). Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi “ terhingga” dan subjeknya tidak terlalu banyak. PENELITIAN SAMPEL SAMPEL : - sebagian atau wakil populasi yang diteliti PENELITIAN SAMPEL: Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi Apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Kesimpulan berlaku penelitian berlaku bagi populasi)

4 Penelitian sampel dapat dilaksanakan jika subjek dalam populasi homogen. Jika subjek dalam populasi tdk homogen, maka kesimpulannya atau hasilnya tidak dapat diberlakukan bagi seluruh populasi. Keuntungan jika menggunakan sampel: Subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka akan mempermudah pelaksanaan penelitian. Lebih efisien (biaya, waktu, tenaga). Pengumpulan data menjadi lebih teliti karena subjeknya lebih sedikit. Tidak memungkinkan dilakukan penelitian populasi. (Penelitian populasi berarti merusak seluruh populasi). Pengambilan sampel harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

5 Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat antara lain:
Dapat menggambarkan keadaan seluruh populasi yang diteliti. Dapat menentukan presisi dari hasil penelitian, dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh: ex: rata-rata populasi = a rata-rata sampel = b presisinya adalah perbedaan antara a dan b (a – b) Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-rendahnya. Ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian: DERAJAT KESERAGAMAN DARI POPULASI Semakin seragam, semakin kecil sampel yang diambil.

6 PRESISI YANG DIKEHENDAKI DARI PENELITIAN
Semakin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, semakin besar jumlah sampel yang harus diambil. Jumlah sampel yang besar cenderung memberikan pendugaan yang lebih mendekati nilai sesungguhnya. RENCANA ANALISIS Terkadang besarnya sampel sudah mencukupi, tingkat presisi tinggi, tapi dihubungkan dengan kebutuhan analisis / perhitungan statistik, jumlah sampel tersebut kurang mencukupi. TENAGA, WAKTU, DAN BIAYA Jika ingin presisi yang tinggi, maka jumlah sampel harus besar. Tapi jika dana, waktu, dan tenaga terbatas maka tidak mungkin mengambil sampel yang besar. CARA PENGAMBILAN SAMPEL Ada 2 macam rancangan pengambilan sampel: PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL ACAK) NON PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL TAK ACAK)

7 PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL ACAK)
Setiap unsur populasi mempunyai peluang yang sama besarnya untuk dipilih menjadi sampel. Probality sampling terbagi lagi menjadi: SIMPLE RANDOM SAMPLING (Sampel Acak Sederhana) Cara pengambilan sampel acak pada suatu populasi tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut. Dilakukan pada populasi homogen (dianggap homogen) ex: suatu penelitian terhadap alumni jurusan TI di STMIK MDP Plg. Ada 2 metode pengambilan sampel acak sederhana: Pengundian / undian (untung-untungan) Menggunakan tabel bilangan random ( buku statistik / komputer)

8 PROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING (Sampel Acak Berstrata Secara Proporsional)
Populasi heterogen dan mempunyai tingkatan / strata secara proporsional. Ex: populasi mahasiswa STMIK MDP yang terdiri dari angkatan 2002, 2003, 2004, 2005 Pengambilan sampel dilakukan pada setiap angkatan. Jumlah tiap angkatan berbeda, jadi jumlah sampel akan berbeda. DISPROPOTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING (Sampel Acak Berstrata Secara Tidak Proporsional) - Menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki strata (heterogen) secara tidak proporsional. Ex: populasi sebuah perusahaan yang memiliki pegawai berdasarkan jenjang pendidikan: S2 = 3 orang, S1= 10 orang, D3= 50 orang SMU = 150 orang .

9 CLUSTER SAMPLING ( Sampel Kelompok)
Populasinya termasuk dalam kelompok. Ex: kelompok jenis-jenis pekerjaan: guru, petani, polisi, nelayan AREA SAMPLING (Sampel Wilayah) Menyangkut area geografis seperti: negara, wilayah dalam kota / kawasan tertentu dalam suatu lokasi. DOUBLE SAMPLING (Sampel Kembar): 2 kali pengambilan sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti.

10 II. NON PROBABILITY SAMPLING / PENGAMBILAN SAMPEL TAK ACAK
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang tertentu pada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. SYSTEMATIC SAMPLING (SAMPEL SISTEMATIS): Anggota populasi diberi nomor urut 1 sampai dengan ….. Dilakukan penarikan sampel berdasarkan urutan : bilangan ganjil / genap, kelipatan. B. QUOTA SAMPLING (SAMPEL KUOTA): terpenuhinya kuota tertentu yang sudah ditetapkan. PURPOSIVE SAMPLING (SAMPEL BERTUJUAN) Didasarkan atas tujuan tertentu, dengan pertimbangan – pertimbangan khusus. Ex: alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

11 Dalam pengambilan sampel bertujuan ini harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik populasi. Subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi dijadikan sampel. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. SATURATION SAMPLING (SAMPEL JENUH) Seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Jika jumlah populasi kurang dari 30 orang atau sedikit. ACCIDENTAL SAMPLING (SAMPEL KEBETULAN) Siapa saja yang ditemui dan dianggap cocok untuk sumber data maka dijadikan sampel.

12 3. PENELITIAN KASUS F. SNOW BALL SAMPLING (SAMPEL BOLA SALJU)
Mula-mula jumlah sampel sedikit tapi semakin lama semakin banyak. Sampai jumlah tertentu yang telah dianggap cukup oleh peneliti. 3. PENELITIAN KASUS Penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu. Ditinjau dari: Wilayahnya: Penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Sifat penelitiannya: Penelitian kasus lebih mendalam.


Download ppt "11. MENENTUKAN SUMBER DATA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google