Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tantangan Dalam Lingkungan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tantangan Dalam Lingkungan"— Transcript presentasi:

1 Tantangan Dalam Lingkungan
SINGAPORE TELECOM Tantangan Dalam Lingkungan Yang Turbulen Case 5

2 SingTel Keadaan Terakhir
Tahun fiscal 1998/1999 merupakan tahun yang berat dan penuh tantangan bagi Group Singapore Telecom, karena perusahaan beroperasi dalam lingkungan bisnis yang berat sebagai akibat dari krisis ekonomi regional. Perusahaan juga menghadapi kompetisi yang kian ketat baik local maupun luar negeri

3 Kompetisi & Krisis Ekonomi
StarHub menjadi competitor pertama yang dihadapi oleh Singapora Telecom dalam sector ‘fixed line telecomunication’. Efek dari masuknya StarHub dalam kompetisi ini akan luar biasa, karena ia didukung oleh beberapa perusahaan telekomunikasi global seperti British Telecom dan Nippon Telecom and Telegraph. Sebagai tambahan terhadap kompetisi yang kian meningkat, adalah krisis ekonomi di Asia yang ikut membebani kinerja Singapore Telecom, diikuti pula perkembangan pesat yang terjadi di Internet seperti adanya Internet Telephony. Internet Telephony memungkinkan pengguna melakukan percakapan telepon ke luar negeri sehingga bisa mengurangi pendapatan perusahaan telkom stempat. Pangsa pasar Singapore Telecom nampaknya terancam runtuh.

4 Kompetisi dan krisis ekonomi
Direktur Singapore Telecom memperingatkan bahwa pertumbuhan pendapatan pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2000 akan “negative dan kalau beruntung, impas” kecuali kalau ada “tindakan-tindakan penting dalam kondisi ekonomi regional”. Peringatan ini menandakan masa-masa sulit yang bakal dihadapi oleh Singapore Telecom.

5 Pengembangan Singapore dan Kebijakan Infratrustur
Nasional: Pengembangan Singapore dan Kebijakan Infratrustur “Mempromosikan suatu lingkungan yang bergairah untuk mengembangkan industri infokomunikasi kelas dunia yang meningkatkan keunggulan kompetitif perekonomian Singapore dan kualitas hidup rakyatnya … yang akan merupakan suatu masyarakat berbasis pengetahuan yang saling berintegrasi dalam suatu jaringan yang terhubung ke dunia luar, juga ke masa depan.”

6 Strategi Pemerintahan
Merupakan kesinambungan strategi pemerintah sejak jaman ‘survival’ pada tahun 1960an. Ada dorongan untuk peningkatan efisiensi pada tahun 1970an Fokus pada pengembnagan kualitas rakyatnya, produktivitas dan nilai tambah pada investasi yang ditanamkan pada tahun 1980an. Mengantisipasi dan menyambut perkembangan teknologi yang selalu terjadi di tahun 1990an. Kebutuhan untuk mengembangkan suatu ‘learning nation’ mulai akhir 1990an ke depan. Langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah adalah dengan memanfaatkan keuntungan geografisnya karena memiliki lokasi yang strategis dengan membuat fasilitas bongkar muat dantransportasi ke dunia; konsep yang kemudian berkembang ke arah industri pabrikan, keuangan, dan industri jasa yang mengembangkan infrastruktur IT dan telekomunikasi yang canggih; Terus memonitor dan menyerap perkembangan teknologi yang terjadi. Langkah-langkah ini didukung oleh kebijakan industri yang canggih dan selalu mendapat pengamatan dari pemerintah.

7 Langkah Strategis Pemerintah
Langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah adalah dengan memanfaatkan keuntungan geografisnya karena memiliki lokasi yang strategis dengan membuat suatu fasilitas bongkar muat dan transportasi kelas dunia; Konsep yang kemudian berkembang ke arah industri pabrikan, keuangan, dan industri jasa yang mengembangkan infrastruktur IT dan telekomunikasi yang canggih; Terus menerus meningkatkan kualitas kerja masyarakatnya dan Memonitor dan menyerap perkembangan teknologi yang terjadi Langkah-langkah ini didukung oleh kebijakan industri yang canggih dan selalu mendapat pengamatan dari pemerintah. Singapore memiliki teknologi yang tercanggih di dunia dalam infrastruktur teknologi informasi.

8 Lingkungan Kompetisi Global
Trend deregulasi, perkembangan teknologi dan privatisasi, dan keinginan konsumen yang lebih ‘sophisticate’ menjadi penyebab goyahnya suatu industri yang dulu stabil dan sangat ‘profitable’. Timbulnya kompetisi turut menekan harga akibatnya keuntungan semakin kecil; sehingga perusahaan perlu memberikan nilai tambah kepada produknya agar dapat memepertahankan volume penjualan dan profitabilitasnya.

9 Perkembangan teknologi yang amat pesat
Konvergensi yang membidangi telekomunikasi, komputer, televisi, perfilman dan percetakan mengalami perkembangan yang pesat dan menimbbulkan produk produk yang ‘overlapping’ antara pasar dan kompetitornya. Selama tahun 1990 muncul teknologi komunikasi nirkabel, yaitu dengan munculnya telepon ‘mobile’ yang mengalami pertumbuhan amat pesat diseluruh dunia. Penemuan teknologi seperti ini merupakan ancaman besar bagi perusahaan telekom, sekaligus juga meupakan peluang bagi ‘entrepreneur’, perusahaan-perusahaan yang inovatif dan tertarik dengan investasi baru ini Dalam industri telekomunikasi yang berkembang demikian pesat, sehingga ‘forecast’ hanya mencakup 1 dan 2 tahun saja. Yang dimaksud dengan proyeksi jangka panjang paling lama hanya 3 tahun saja. Karena perkembangan yang terjadi begitu cepatnya. Yang menyamai tingkat kemajuan industri telekomunikasi hanyalah industri komputer.

10 Perkembangan teknologi yang amat pesat
Untuk menjadi kompetitor yang efektif dalam kondisi demikian, perusahaan telekomunikasi memerlukan perubahan budaya yang secara historis beroperasi dalam lingkungan yang ‘slow moving’, monopolistis dan proteksionis. Pelayanan jasa yang timbul seperti internal telephone atau ‘Virtual Private Network’, diperediksi akan menjadi hal yang amat popular di Singapore, akan menjadi ancaman bagi idustri telekomunikasi yang sedah selasai ‘establised’. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah konsumen sendiri yang secara konsisten mendukung liberalisme pasar telekom dan standard kualitas yang tinggi. Iklim kompetisi yang kian ketata dan tekanan-tekanan yang timbul sebagai akibat globalisas serta penemuan teknologi yang amat pesat

11 Merger, Akuisisi, dan Aliansi
Iklim kompetisi yang kian ketat dan tekanan-tekanan yang timbul sebagai akibat globalisasi serta penemuan teknologi yang pesat mengakibatkan timbulnya gelombang merger, akuisisi dan aliansi dalam perusahaan – perusahaan. Hal ini dilakukan untuk dapat ‘survive’ dalam lingkungan bisnis yang berubah begitu cepat.

12 STRATEGI SINGTEL Elemen pokok dari Strategi SingTel adalah :
1. Pencapaian tujuan laba jangka pendek dan menengah. 2. Berorientasi pada standart efisiensi dan pelayanan jasa yang kompetitif secara global 3. Investasi dalam jumlah besar pada teknologi yang terbukti keandalannya. 4. Menerapkan infrastruktur telekom kelas dunia Belum lama berselang, SingTel telah memulai investasi di beberapa negara, melakukan aliansi strategis dengan tujuan memeperoleh pangsa pasar dan keahlian teknologi, dan melakukan diversifikasi IT. Tujuan dari semua ini adalah untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. SingTel juga merambah ke bidang e-commerce yaitu dengan melakukan aliansi strategis antaar aSingapora Telecom Mobile, SingNet dan Singapore Post melalui sebuah perusahaan baru yang diberi nama Asia Mobike Electronic Service. Perusahaan baru ini menyediakan berbagai jasa ‘cross border’ (lintang batas) dengan menggunakan ‘mobile phone’.

13 Ekspansi SingTel Strategi SingTel dalam ‘go internasional’ telah dimulai pada akhir tahun 1980an Usaha ini dilakuakn karena dorongan beberapa faktor: 1. Pasar modal Singapora yang relatif kecil mendekati jenuh. 2. Prospek masuknya kompetitor ke dalam pasar domestic Singapore yang sebelumnya tertutup 3. Globalisasi bisnis dan telekomunikasi 4. Bangkitnya peluang-peluang besar secara global 5. Kebutuhan untuk mendapatkan dana kas SingTel yang besar untuk keperluan yang menguntungkan. Sampai June SingTel menanam modal sebanyak US$2.3 milyar di 55 jenis usaha yang tersebar di 19 negara. Dan pada tahun fiscal 1999, investasi SingTel di luar negeri menyumbang 11% dari laba sebelum pajak yang berjumlah S$ 292 juta. SingTel sudah berada pada jalur yang tepat ke arah target pencapaian 20% export sales pada tahun 2005

14 KOMPETISI Pemerintah secara bertahap mengijinkan masuknya kompetitor baru. Kebijakan ini sebagai tanggapan/respon terhadap tren global dari deregulasi dan persaingan yang semakin ketat. Pemerintah yakin bahwa kompetisi yang ketat akan membuat SingTel labih berkualitas. Kompetisi ini oleh pemerintah dihadirkan secara bertahap agar SingTel dapat bersiap siaga. 1. Pesaing utamanay adalah MobileOne(M1) yang mulai beroperasi dalam pelayanan jasa ‘mobile phone’ pada bulan April Masuknya M1 memberikan ‘pukulan’ bagi SingTel, karena dengan cepat dia memeperoleh pangsa pasar, dan harga menjadi turun antara 50-70% dalam setahun. Meskipun begitu, rentang dan kualitas pelayanan semakin membaik dan pasar berkembang dengan pesatnya. 2. Kedua pesaing dalam pasar ‘mobile phone’ ini saling memantau strategi lawannya untuk kemudian melakukan ‘counter’. Biaya iklan dalam industri telekom meningkat tajam dari S$27.4 juta di tahunn 1996 menjadi S$70 juta di tahun Tahun 1998 belanja iklan mencapai S$76.4 juta dan diperkirakan akan menembus batas S$100 juta pada tahun 1999. 3. Melanjutkan iklim kompetisi, pemerintah memberikan 2 lisensi 2 lisensi bagi perusahaan jasa ‘mobile phone’ dan sebuah perusahaan ‘fixed telephone’ untuk beroperasi pasa apirl 1999 Faktor yang paling mendasar bagi pemerintah melakukan liberalisme ini adalah karena adanya kesadaran bahwa kompetisi akan memeberikan dampak positif baik bagi pasar telephone ‘fixed line’ maupun selular. Negara yang tidak melakukan hal ini, akan mempunyai beban sebagai akibat biaya telekomunikasi yang tinggi dan teknologi yang ketinggalan jaman.

15 KINERJA SINGTEL Kinerja SingTel Tahun 1990 amat spektakuler, karena laba yan diperolehnya tak ada perusahaan di Singapore yang menandingi, demikian juga bila dibandingkan dengan industri telekom global lainnya. Meski kompetisi meningkat dan tarif telepon internasional turun, SingTel tetap konsisten dalam kualitas pelayanan dan laba yang diperoleh. Tahun 1997, SingTel menempati posisi utama dalam hal infrastruktur telekomunikasi dalam survey yang dilakukan terhadap 10 nagara Asia Tenggara. Tahun 1999, Infrastruktur telekom SingTel juga menempati urutan pertama menurut versi Asia Facific Telecomunication Index yang dilakukan oleh National University of Singapore’s Centre for Telemedia Studies. Dari segi keuntungan, SingTel tetap merupakan perusahaan Singapore yang paling menguntungkan. Terlihat dari laba S$1.88 milyar pada tahun 1998 dan S$1.95 milyar pada tahun 1999. Kedepannya, setelah perusahaan berhasil melewati masa krisis tahun 1998, kelihatannya prospek yang agak suram bakal menghadang. Menurut direksi SingTel, pertumbuhan pendapatan akan ‘flat’. Penghasilan tahun 1999 menurun 1.2%, laba usaha turun 10.5% dan biaya operasi naik 6% dibanding tahun Penghasilan dari SingTel IDD yang meemberikan kontibutor terbesar dalam penjualan, juga turun 10.4% di tahun 1999, yang disebabkan karena turunnya tariff telephone yang mencapai 13% tingkat pertumbuhan SingTel beberapa tahun terakhir ini kelihatan tidak stabil.

16 Ke depannya, setelah perusahaan berhasil melewati masa kritis tahun 1998, kelihatannya prospek yang agak suram bakal menghadang. Menurut direksi SingTel, pertumbuhan pendapatan akan ‘flat’. Penghasilan tahun 1999 menurun 1.2%, laba usaha turun 10.5% dan biaya operasi naik 6% dibanding tahun Penghasilan dari SingTel IDD yang meemberikan kontibutor terbesar dalam penjualan, juga turun 10.4% di tahun 1999, yang disebabkan karena turunnya tariff telephone yang mencapai 13% tingkat pertumbuhan SingTel beberapa tahun terakhir ini kelihatan tidak stabil.

17 PROSPEK JANGKA PANJANG
Iklim kompetisi akan semakin ketat dengan masuknya StarHub pada bulan april StarHub menjanjikan/mentargetkan untuk mejadi perusahaan infokomunikasi yang pertama di kawasan Asia Pasifik yang menawarkan konvergensi tital komunikasi mobil dan tetap dalam sebuah platform tunggal dan teritegrasi. Ini berarti jaringan yang saling terhubung antar rumah, kantor dan ‘mobile phone’, sehingga kita mudah terhubung hanya dengan sebuah nomor. Kontribusi penjualan International Direct Dialing (IDD) SingTel telah mengalami penurunan, yitu dari 50% di tahun 1993 menjadi 38% di tahun Masuknya StarHub diyakini bakal membuat pangsa pasar SingTel semakin surut. SingTel memprediksi dalam waktu 2 atau 3 tahun lagi akan kehilangan 29% dan 40% pangsa pasar ‘fixed line’ dan IDD kaerna diambil alih oleh StarHub.

18 PROSPEK JANGKA PANJANG
Jumlah pangsa pasar yang di’take over’ oleh StarHub ini akan tergantung dari agresifitas harga yang diterapkan oleh StarHub, perkembangan usaha yang baru dan perkembangan teknologi baru serta trend industri. Menghadapi iklim persaingan yang semakinkeras ini, SingTel bermaksud menerapkan kontrol atas biaya produksi. Program penghematan biaya ini termasuk memotong gaji para senior manager sebesar 10% dan manajemen menggunakan kelas ekonomi (sebagai ganti kelas bisnis) jika menggunakan pesawat terbang

19 COST CUT & FOCUS SINGTEL
Menghadapi iklim persaingan yang semakin keras ini, SingTel menerapkan kontrol atas biaya produksi. Produksi. Program penghematan biaya ini termasuk memotong gaji para senior manager sebesar 10% dan manajemen menggunakan kelas ekonomi (sebagai ganti kelas bisnis) jika menggunakan pesawat terbang. 1. SingTel akan mengambil peluang yang timbul dengan konvergensi antara telekomunikasi, IT dan Media 2. Mencari peluang usaha yang bakal tumbuh dan melakukan sinergi dengan ‘core bisiness’ 3. Ekspansi baik melalui investasi dalam maupun luar negeri 4. Mengoptimalkan penggunaan asset, seperti ‘billing sysetm’, telcom network, dan real estate, untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.


Download ppt "Tantangan Dalam Lingkungan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google