Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELOMPOK III Disusun Oleh: 1. Khannatus Sa’diyah 2. Iqbal Ramadhan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELOMPOK III Disusun Oleh: 1. Khannatus Sa’diyah 2. Iqbal Ramadhan"— Transcript presentasi:

1 KELOMPOK III Disusun Oleh: 1. Khannatus Sa’diyah 2. Iqbal Ramadhan
3. Hayah Fauziyah 4. Muhammad Khoirun 5. Muhammad Nandar 6. Nella Haisprilisya MATEMATIKA B/II

2 Pewarisan Sifat Menurut Mendel Konsep pewarisan sifat
Genetika Pengertian Gen Pewarisan Sifat Menurut Mendel Pola-pola hereditas Konsep pewarisan sifat

3 Pengertian Gen Sifat-Sifat Gen Fungsi Gen Simbol-Simbol Gen MENU

4 Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom. Menurut W.Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. MENU

5 Sifat-Sifat Gen Mengandung informasi genetik.
Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda. Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom. MENU

6 Fungsi Gen Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya.
Sebagai penentu sifat yang diturunkan. Mengatur perkembangan dan metabolisme. MENU

7 Simbol-Simbol Gen Gen dominan A Gen resesif a Gen heterozigot A dan a
Gen homozigot genotipe AA Gen homozigot resesif aa Kromosom homolog Fenotipe F1 , F2 , F3 Genotipe AA , Aa , aa MENU

8 Pewarisan Sifat Menurut Mendel
Hukum Mendell I/Hukum Pemisahan Bebas Hukum Mendell II/Hukum Berpasangan Bebas Konsep Backcross dan Testcross Persilangan Resiprok MENU

9 Pewarisan Sifat Menurut Mendel
Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya “Percobaan mengenai Persilangan Tanaman”. MENU

10 Hukum Mendell I/Hukum Pemisahan Bebas
Hukum Mendell II/Hukum Berpasangan Bebas ‘pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan  dalam dua sel anak’. ‘bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. MENU

11 Konsep Backcross dan Testcross
Backcross sering disebut juga persilangan atau perkawinan balik. Backcross adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya, baik jantan maupun betina. Testcross (uji silang) adalah persilangan antara individu F1 dengan individu homozigot resesif. MENU

12 Persilangan Resiprok Persilangan resiprok disebut juga dengan persilangan kebalikan, yaitu persilangan dilakukan dengan tidak memerhatikan jenis kelamin induknya. MENU

13 Pola-Pola Hereditas Penyimpangan Semu Hukum Mendel Tautan gen
Pindah silang Pautan seks Gagal berpisah Determinasi seks Gen Letal MENU

14 Pola-Pola Hereditas Pola-pola hereditas mencakup pewarisan sifat induk pada keturunanya melalui gamet dengan mengikuti aturan tertentu. Walter Stanborough Sutton sebagai pola-pola hereditas dengan menjelaskan tentang kromosom. MENU

15 MENU Penyimpangan Semu Hukum Mendel Interaksi gen Kriptomeri
Epistasis-hipostasis Polimeri Gen-gen komplementer Gen dominan rangkap Gen penghambat MENU

16 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan terjadi karena beberapa gen saling mempengaruhi dalam menunjukkan fenotipe. Perbandingan fenotipe dapat berubah, tetapi prinsip dasar dari cara pewarisan, tetap sesuai dengan prinsip-prinsip Mendel. Penyimpangan Semu Hukum Mendel MENU

17 Interaksi gen Interaksi gen ialah Peristiwa dua gen atau lebih yang bekerja atau menghalang-halangi dalam memperlihatkan fenotipe. MENU

18 Kriptomeri Kriptomeri adalah peristiwa persilangan, di mana suatu faktor dominan tertutup oleh faktor dominan lainnya dan baru tampak jika tidak bersama dengan faktor penutup itu. MENU

19 Epistasis-hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa di mana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya. Faktor pembawa sifat yang menutupi disebut epistatis, sedangkan sifat yang tertutup disebut hipostatsis. MENU

20 Polimeri Polimeri adalah gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi mempengaruhi bagian yang sama dari suatu prganisme. MENU

21 Gen komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersama-sama akan saling melengkapi sehingga muncul fenotipe alelnya. Gen-gen komplementer MENU

22 Gen dominan rangkap Penyimpangan semu ini terjadi karena terdapat dua gen dominan yang mempengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. MENU

23 Gen penghambat Gen penghambat (inhibiting gen) adalah penyimpangan semu yang terjadi karena terdapat dua gen yang dominan yang jika bersama-sama pengaruhnya akan menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut sehingga perbandingan fenotipenya = 13 : 3 MENU

24 Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan dimana terdapat banyak gen dalam satu kromosom.
Tautan gen MENU

25 Pindah silang Pindah silang (crossing over) merupakan peristiwa pertukaran gen karena kromosom homolog saling melilit saat meiosis. MENU

26 Pautan seks Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen tertentu yang selalu terdapat pada kromosom sex. MENU

27 Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan diri saat pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya. Gagal berpisah MENU

28 Determinasi Seks Determinasi sex adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang dilambangkan dengan huruf tertentu. MENU

29 Gen Letal Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif. MENU

30 Konsep pewarisan sifat
Penentuan jenis kelamin Penentuan golongan darah Buta warna Hemofili MENU

31 TERIMA KASIH


Download ppt "KELOMPOK III Disusun Oleh: 1. Khannatus Sa’diyah 2. Iqbal Ramadhan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google