Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI"— Transcript presentasi:

1 DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI
Oleh Harry S. Dachlan 4/12/2017 teub

2 harrysd@brawijaya.ac.id teub
PENGANTAR Suatu keputusan ekonomi yang berhasil pada dasarnya akan ditentukan oleh: (1) Pernyataan yang logis tentag tujuan yang harus dicapai (2) Relevansi kriteria yang digunakan untuk membandingkan setiap alternatif dalam pencapaian tujuannya. 4/12/2017 teub

3 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Pernyataan tujuan sangat bergantung pada motif organisasi itu sendiri. Berdasarkan motifnya, organisasi dapat dikelompokkan menjadi: - organisasi yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan - organisasi yang berorientasi bukan pada keuntungan (non profit oriented). 4/12/2017 teub

4 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Organisasi yang berorientasi pada keun-tungan pada dasarnya bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan. Dalam pencapaiannya tidak selalu secara langsung pada usaha memaksimumkan keuntungan, melainkan dapat dilakukan melalui: (1) usaha menghasilkan barang dan/atau jasa dengan biaya yang serendah mungkin, (2) usaha menyerap tenaga kerja yang akan dipekerjakan menjadi tenaga ahli dan terampil, . 4/12/2017 teub

5 harrysd@brawijaya.ac.id teub
(3) usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan Organisasi yang berorientasi bukan pada keuntungan (misalnya: pemerintah, pen-didikan, yayasan) mempunyai tujuan yang biasanya bersifat tidak nyata ('intangible') dan subyektif. Contoh: organisasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekono-mi yang seimbang di berbagai sektor dan daerah; organisasi pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan melalui kegi-atan pendidikan, penelitian, dan pengabdi-an pada masyarakat dengan kualitas tinggi. 4/12/2017 teub

6 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Apabila pernyataan tujuan secara logis dan jelas sudah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah: (i) pencarian alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan tersebut (ii) jika setiap alternatif yang mungkin sudah didapatkan, (iii) maka pembandingan yang sistematik dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan dapat dilakukan (iv) kondisi yang ada pada saat analisis dilakukan (existing condition) harus tetap merupakan salah satu alternatif yang harus dipertimbangkan 4/12/2017 teub

7 METODE PEMBANDINGAN ALTERNATIF RENCANA INVESTASI
Analisis Nilai Sekarang Analisis Nilai Tahunan Analisis Laju Pengembalian Analisis Rasio Manfaat-Biaya Analisis Periode Pengembalian 4/12/2017 teub

8 PENYUSUNAN ALIRAN DANA KEUANGAN (CASH FLOW)
Kemampuan untuk mencapatkan keun-tungan (profitabilitas) suatu kegiatan usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow) yang dapat dihasilkan kegiatan tersebut. Sedangkan profitabilitas suatu rencana investasi ditentukan oleh perkiraan aliran dananya. Aliran dana itu menyatakan jumlah serta saat diterimanya pemasukan tunai (cash income) dan jumlah serta saat dikeluar-kannya biaya tunai (cash cost) suatu rencana investasi atau suatu kegiatan usaha. 4/12/2017 teub

9 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Biaya tunai adalah semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk investasi (meningkatkan aktiva). Pengertian ini diperlukan untuk membedakan-nya dengan biaya non-cash ('book cost'), yang tidak mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan. Pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai atau pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan (account receivable). 4/12/2017 teub

10 Contoh 1. Perusahaan XYZ merencanakan membuat suatu produk baru, dan hasil peramalan penjualannya dinyatakan dalam bentuk perkiraan pendapatan seperti yang ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Peramalan Hasil Penjualan Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Penda-patan 20 30 60 80 70 4/12/2017 teub

11 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Pada tahun ke 1, diperlukan biaya sebesar Rp. 10 juta untuk penelitian dan percobaan. Pada tahun ke 2 dikeluarkan uang sebesar Rp. 45 juta yang terdiri dari: biaya pembuatan perkakas sebesar Rp. 4 juta, untuk modal kerja sebesar Rp. 6 juta, dan untuk pembelian mesin sebesar Rp. 35 juta. Pada akhir masa pemakaian mesin, yaitu setelah 7 tahun, mesin tersebut dapat dijual seharga Rp. 10 juta. Mesin ini didepresiasikan dengan metoda garis lurus (nilai depresiasi = Rp. 35 juta/ 7 tahun = Rp. 5 juta/ tahun). Pada tahun ke 3, pengeluaran yang terjadi diperkirakan sebesar Rp. 19 juta, yang merupakan pengeluaran untuk buruh, material, dan promosi. 4/12/2017 teub

12 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Pengeluaran pada tahun ke 4 sampai dengan tahun ke 8, merupakan pengeluaran untuk buruh, material, dan promosi yang masing-masing sebesar: Rp. 15 juta, Rp. 19 juta, Rp. 19 juta, Rp. 19, dan Rp. 16 juta. Selain itu pada tahun ke 4 diperlukan lagi modal kerja sebesar Rp. 2 juta, dan Pada tahun ke 8 dilakukan pengembalian seluruh modal kerja. Pajak keuntungan yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut sebesar 50%. 4/12/2017 teub

13 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Gambaran mengenai Pemasukan Tunai dan Biaya Tunai serta Aliran Dana Tunai diperlihatkan pada Tabel 2. Untuk mempermudah dalam melakukan perhitungannya, maka Aliran Dana Tunai pada prakteknya biasa ditampilkan dalam bentuk seperti pada Tabel 3. 4/12/2017 teub

14 Tabel 2. Pemasukan dan Biaya Tunai (Rp. Juta)
Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 A. Pemasukan Tunai: 1. Hasil Penjualan 2. Pengembalian Modal Kerja 3. Nilai Sisa Peralatan 20 40 60 80 70 15 10 Pemasukan Tunai 85 B. Biaya Tunai: 1. Biaya Pengembangan 2. Investasi 3. Modal Kerja 4. Biaya Produksi 5. Pajak (50%) 35 12 1,5 19 13 28 23 16 19,5 Biaya Tunai 45 20,5 25 37 49 42 35,5 C. Dana Tunai D. Kumulatif Dana Tunai -10 -45 -55 -0,5 -55,5 -40,5 -17,5 31 13,5 41,5 49,5 91 4/12/2017 teub

15 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Tabel 3. Aliran Dana Tunai (Rp. Juta) Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 A. Hasil Penjualan B. Biaya Produksi 20 12 40 15 60 19 80 70 16 C. Keuntungan sebelum depresiasi D. Depresiasi 25 41 61 51 44 E. Keuntungan sebelum Pajak F. Pajak (50%) -5 1,5 10 36 18 56 28 46 23 39 19,5 G. Keuntungan Bersih H. Pengembalian Modal Kerja I. Nilai Sisa Peralatan J. Depresiasi K. Penerimaan Tunai L. Biaya Pengembangan M.Investasi N. Modal Kerja O. Pengeluaran Tunai 35 45 6,5 33 49,5 P. Dana Tunai Q. Kumulatif Dana Tunai -10 -45 -55 -0,5 -55,5 -405 -17,5 31 13,5 41,5 91 4/12/2017 teub

16 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Dari Tabel 3 terlihat bahwa investasi untuk produk baru, ternyata dapat menghasilkan keuntungan bersih mulai pada akhir tahun ke 3 (Rp. 1,5 juta), tetapi dana tunai positif yang dimiliki terjadi mulai pada akhir tahun ke 4 (Rp. 15 juta). 4/12/2017 teub

17 KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
Dalam mempelajari kegiatan investasi perlu diketahui pengertian bunga uang. Bunga jika dilihat dari sisi perusahaan ataupun individu dapat dipandang sebagai biaya atas sewa uang. Sebagai contoh, apabila seseorang memiliki se-jumlah uang tertentu dan uang tersebut diguna-kan sebagai modal usaha, maka orang itu akan memiliki keinginan agar usaha tsb. dapat mem-berikan keuntungan baginya. Dengan demikian "penyewaan" uang yang digunakan untuk usaha itu harus dapat memberikan "biaya sewa". 4/12/2017 teub

18 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Jika seseorang memiliki sejumlah uang sebesar Rp ,00 dan disimpan di Tabanas dengan bungan 12% setahun, maka setelah 5 tahun uang tersebut akan menjadi Rp. 1,762,00. Apabila tingkat bunganya 15% setahun, maka setelah 5 tahun uang tersebut akan menjadi Rp ,00. tetapi apabila tingkat bunga adalah 12% setahun dan disimpan selama 7 tahun, maka uang tersebut menjadi Rp ,00. Dari contoh ini dapatlah diambil kesimpulan bahwa nilai sejumlah uang akan dipengaruhi oleh tingkat bunga dan periode waktu. Dengan demikian nilai Rp ,00 pada saat ini tidak sama dengan nilai Rp ,00 paa saat yang akan datang. Hal ini yang dikenal sebagai konsep nilai waktu dari uang. 4/12/2017 teub

19 Bunga Sederhana (simple interest)
Jika sejumlah uang dengan nilai Rp ,00, diusahakan selama 3 tahun dengan tingkat bungan sebesar 5% per tahun, maka setelah 3 tahun nilai uang tersebut akan menjadi Rp ,00. Nilai ini didapat dari: Bunga per tahun= 5% x Rp. 1.00,00 = Rp ,00 Bunga selama 3 tahun = 3 x Rp. 50,00= Rp ,00 Pengembalian modal = Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 4/12/2017 teub

20 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Sehingga untuk perhitungan bunga sederhana, nilai uang pada masa datang adalah: F = P (1 + i n) (1) Dengan: P = nilai uang saat ini (Rp.) i = tingkat bunga per periode waktu n = periode penelaahannya (periode waktu) 4/12/2017 teub

21 Bunga Berbunga (compound interest)
Persoalan bunga berbunga pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam: (1) Bunga diskret (2) Bunga Kontinu Dalam kesempatan ini hanya akan dibahas bunga diskret yang berarti bahwa nilai bunga diperhitungkan pada setiap akhir periode selama periode penelaahannya. Dalam persoalan bunga berbunga, nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula. 4/12/2017 teub

22 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Contoh 2 Jika sejumlah uang sebesar Rp ,00 disimpan dengan tingkat bunga sebesar 5% setahun, maka pada akhir tahun ketiga nilai uang tersebut menjadi Rp ,60, hal ini diperoleh dari perhitungan yang diperlihatkan pada Tabel 4. 4/12/2017 teub

23 Tabel 4. Perhitungan Nilai Akhir
Tahun ke Jumlah Uang yang disimpan pada awal tahun ybs. Bunga (5%) selama Jumlah uang pada akhir tahun ybs. 1 Rp ,00 0,05 x Rp. Rp. 1000,00 = Rp. 50 Rp ,00 2 0,05 x Rp. Rp. 1050,00 = Rp. 52,50 Rp ,50 3 0,05 x Rp. Rp. 1102,50 = Rp. 55,10 Rp ,60 4/12/2017 teub

24 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Rumus Umum F = P (1 + i)ⁿ (2) F = Nilai uang pada akhir periode penelaahan P = Nilai awal i = Tingkat bunga per periode waktu n = Lamanya periode penelaahan 4/12/2017 teub

25 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Contoh 3 Nilai uang yang disimpan paa awal tahun Rp ,00. Tingkat bunga 5% per tahun. Lamanya penyimpanan 3 tahun. Tentukanlah uang yang akan diterima setelah 3 tahun. P = Rp ,00, i = 5%, n = 3 Nilai uang pada akhir tahun ke 3 adalah: F = 1000(1+0,05)3 = 1000(1,158) = Rp ,00 4/12/2017 teub

26 Nilai Sekarang (Present Value)
Seringkali kita menghadapi persoalan untuk menentukan beberapa penyimpanan yang harus dilakukan saat ini, apabila dengan tingkat bunga dalam waktu tertentu kita menginginkan sejumlah uang tertentu di masa datang. Untuk ini misalnya sejumlah uang dimasa datang itu adalah F, maka nilai P diperoleh dengan cara memanipulasi persamaan (2) sehingga menjadi: P = F(1+i) - ⁿ (3) Contoh 4. F = Rp ,00, i = 5%, n = 3 P = 1158(1+0,05) -3 = 1,158(0,8638) = Rp ,00 4/12/2017 teub

27 Pembayaran uniform (uniform series payment)
Apabila pada setiap periode dilakukan pembayaran dengan jumlah yang sama untuk setiap periode (A), maka nilai uang pada akhir periode penelaahan dengan tingkat suku bunga i dan dalam waktu n periode adalah: (1+i) ⁿ-¹ F = A ( ) (6) i Atau i A = F ( ) (7) 4/12/2017 teub

28 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Contoh 5. A = Rp ,00, i = 4%, n = 4 tahun 4-1 (1+0,04) F = 1000 ( ) 004 F = Contoh 6. F = Rp ,00, i = 4%, n = 10 0,04 A = 5000 ( ) 10-1 = 416,46 4/12/2017 teub

29 Penerimaan Teratur (capital recovery)
Apabila pada saat awal disimpan uang sejumlah P, dengan tingkat suku bunga i dan lamanya n periode, maka penerimaan pada setiap periodenya diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (2) pada persamaan (7), yaitu: n 1(1+i) A = P ( ) (8) n-1 (1+i) 4/12/2017 teub

30 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Contoh 7. P = Rp ,00; i = 4%, n = 5 tahun Maka 5 0,04(1+0,04) A = ( ) =10.000(0,22463) 5-1 (1+0,04) = 2.246,30 4/12/2017 teub

31 Nilai Sekarang Pembayran Uniform (present value uniform series)
Apabila pada setiap akhir periode, dilakukan pembayaran sebesar A, untuk selama n periode, dengan tingkat bunga sebesar i maka, dengan memperhatikan persamaan (8), nilai sekarang dapat diperoleh dengan persamaan: n - 1 (1+i) P = A ( ) (9) n i (1+i) 4/12/2017 teub

32 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Contoh 7. A = Rp. 100,00, n = 6 tahun, i = 6% per tahun (1+0,06) P = 100 ( ) 6 0,06(1+0,06) = 100 (4,917) = Rp. 491,70 4/12/2017 teub

33 harrysd@brawijaya.ac.id teub
4/12/2017 teub

34 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Gradient Uniform Seringkali nilai aliran dana tahunan tidak dalam nilai yang besarnya konstan A, tetapi mempunyai nilai yang semakin naik atau turun dengan tingkat perubahan yang konstan, misalnya G, yang disebut sebagai "gradient". Pada tabel 6 ditunjukkan contoh aliran dana yang memperhatikan adanya gradient G, mulai dari tahun ke 2. Dengan cara penurunan yang mirip dengan penurunan persamaan (6) atau (7) maka akan dapat diperoleh persamaan 4/12/2017 teub

35 harrysd@brawijaya.ac.id teub
n G (1+i) - 1 F = { n }…..(10) i i Bila persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (10) tersebut maka G (1+i) - 1 P = { n } ….(11) n i (1+i) 4/12/2017 teub

36 Tabel 7 Aliran dana dengan gradient
Tahun Chasflow Uraian aliran dana ke A dan G A Kenaikan 1 3.000 2 5.000 2.000 (G) 3 7.000 4.000 (2G) 4 9.000 6.000 (3G) 5 11.000 8.000 (4G) 4/12/2017 teub

37 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Kemudian bila yang disubstitusikan ke persamaan (10) tersebut adalah persamaan (7) maka akan diperoleh: 1 n A = G { }.. (12) n i (1+i) - 1 4/12/2017 teub

38 harrysd@brawijaya.ac.id teub
4/12/2017 teub

39 HUBUNGAN BERBAGAI FAKTOR BUNGA
Berbagai faktor bunga yang telah dibahas sebelumnya, memiliki berbagai hubungan tertentu yang dapat dibuktikan dan cukup menarik, yaitu: Faktor bunga (F/P) dan P/F) saling berkebalikan (F/P, i%, n) = 1/(P/F, i%, n) Faktor bunga (F/A) dan A/F) saling berkebalikan (F/A, i%, n) = 1/(A/F, i%, n) 4/12/2017 teub

40 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Faktor bunga (A/P) dan P/A) saling berkebalikan (A/P, i%, n) = 1/(P/A, i%, n) Faktor bunga (P/A) sama dengan penjumlahan faktor bunga (P/F) dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n. n (P/A, i%, n) = ∑ (P/F, i%, t) t=1 4/12/2017 teub

41 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Faktor bunga (F/A) sama dengan satu ditambah penjumlahan faktor bunga (F/P) dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n-1. n (F/A, i%, n) = ∑ (F/P, i%, t) t=1 Faktor bunga (A/P) sama dengan faktor bunga (A/F) ditambah dengan i. (A/P, i%, n) = (A/F, i%, t) + i% 4/12/2017 teub

42 Tabel 8. Perumusan Tabel Bunga
Faktor Formula Notasi 1. Pembayaran Tunggal Bunga Berbunga (Compound Amount Factor) (1+i)n (F/P), i%, n) 2. Pembayaran Tunggal Nilai Sekarang (Present Value Factor) (P/F), i%, n) 3. Pembayaran Uniform (Series Compound Amount Factor) (1+i)n – 1 i (F/A), i%, n) 4. Simpanan Teratur (Sinking Fund Factor) i (1+i)n-1 (A/F), i%, n) 5. Penerimaan Teratur (Capital Recopery Factor) 1(1+i)n . 1(1+i)n – 1 (A/P), i%, n) 6. Nilai SekarangPembayaran Uniform (Series Present Value) (1+i)n – 1 . i(1+i)n – 1 (P/A), i%, n) 7. Gradient Uniform Series n i (1+i)n – 1 (A/G), i%, n) 8. Gradient Present Value G (1+i)n – n i(1+i)n (P/G), i%, n) 4/12/2017 teub

43 harrysd@brawijaya.ac.id teub
Tabel Bunga Untuk memudahkan perhitungan faktor bunga, dapat digunakan tabel bunga. Tabel Bunga berisi faktor bunga untuk i tertentu dan n tertentu untuk berbagai faktor bunga yang secara lengkap perumusannya ditunjukkan pada tabel 8. Tabel bunga ini diberikan pada lampiran B buku Manajemen Penerbit ITB. 4/12/2017 teub

44 4/12/2017

45 4/12/2017

46 4/12/2017

47 4/12/2017

48 TABEL BUNGA DAPAT DIPEROLEH DI BUKU:
Siregar, A. dan Samadhi, TMAA, 1988, Manajemen, Bandung: Penerbit Institut Teknologi Bandung  ATAU DI BUKU-BUKU “EKONOMI TEKNIK” (“ENGINEERING ECONOMY”) 4/12/2017 teub


Download ppt "DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google