Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRika Suwandy Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
KESEHATAN WISATA PENERBANGAN DAN PELABUHAN
3
Traveller Wisatawan, Pebisnis, Diplomat, Tenaga kerja, Ilmuwan Migran
Secara harafiah, traveler berarti orang yang melakukan perjalanan (lintas negara), a.l. : Wisatawan, Pebisnis, Diplomat, Tenaga kerja, Ilmuwan Migran Jamaah haji Siswa/ Mahasiswa, Tentara/Polisi Atlet Pengungsi
4
Travel medicine Travel medicine merupakan cabang ilmu kedokteran baru yang bersifat interdisiplin dan secara langsung menangani kesehatan traveller, baik dalam ruang lingkup regional maupun internasional, dengan menitikberatkan aspek promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
5
Kajian calon wisatawan
Meliputi aspek : Riwayat imunisasi dasar & riwayat imunisasi lainnya Jadual keberangkatan dan daerah tujuan (destinasi) Lama tinggal didaerah tujuan Jenis pekerjaan dan kemungkinan risiko kesehatan
6
Kajian calon wisatawan
Kondisi kebersihan lingkungan dan kontak dengan penduduk didaerah tujuan Epidemiologi penyakit infeksi didaerah tujuan Efektivitas imunisasi dan cara-cara pencegahan lainnya Efek samping imunisasi dan penatalaksanaannya
7
Kajian calon wisatawan
Jadwal imunisasi dan waktu yang tersedia sebelum berangkat Perlu tidaknya profilaksis malaria dan kemungkinan interaksinya dengan vaksin Kondisi medik calon wisatawan dan kemungkinan hamil pada wanita Dukungan finansial
8
Perjalanan dapat berdampak negatif pada kesehatan seseorang.
Penyakit dibagi menjadi dua: Tidak menular (non-communicable disease) : mabuk perjalanan, jet leg, barotrauma 2. Menular (communicable disease) : meningitis meningococ , yellow fever, rabies, PD3-I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi: tuberculosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak dan hepatitis B dsb)
9
Kelompok risiko penyakit menular
dapat dicegah dengan imunisasi (vaccine Preventable disease) imunisasi yang diperlukan oleh traveller tidak dapat dicegah
10
Panduan WHO Memuat daftar penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan daftar semua negara didunia beserta imunisasi yang wajib atau diajurkan.
11
Ke daerah mana imunisasi diperlukan
Rekomendasi imunisasi untuk traveller international dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) setiap tahun dan dapat diakses melalui internet dengan alamat
12
Vaccines Routine Vaccination Diphtheria Hepatitis B
Haemophilus influenzae type b Human papillomavirus Seasonal influenza & Influenza A (H1N1) Measles Mumps Pertussis Rubella Pneumococcal disease Poliomyelitis (Polio) Rotavirus Tuberculosis (TB) Tetanus Varicella
13
Vaccines Selective usefor travellers Required vaccination
Cholera Hepatitis A Japanese encephalitis Meningococcal disease Rabies Tick-borne encephalitis Typhoid fever Yellow fever Required vaccination Yellow fever (see Country list) Meningococcal disease and polio (required by Saudi Arabia for pilgrims, updates are available on
14
Manfaat Mencegah wisatawan (traveller) mendapat infeksi penyakit menular di tempat tujuan Mencegah wisatawan membawa penyakit menular dari tempat keberangkatan ke tempat tujuan Mencegah wisatawan membawa penyakit menular dari tempat tujuan pulang kembali ketempat keberangkatan
15
Kapan perlu imunisasi Pertimbangan imunisasi untuk seorang wisatawan tidak lepas dari riwayat imunisasi pada masa kanak-kanak dan imunisasi lainnya yang pernah didapat pada masa dewasa. Khusus untuk jama’ah haji/umroh imunisasi diberikan >2 minggu sebelum keberangkatan (Umroh)
16
KESEHATAN PENERBANGAN
dr. Hannie Masyita Port Health Office
18
TERBANG BERDASARKAN LAMA JARAK TEMPUH
TERBANG JARAK PENDEK : ≤ 2 JAM TERBANG JARAK SEDANG : > 2 S.D < 6 JAM TERBANG JARAK JAUH : > 6 JAM
19
Prinsip penilaian kesehatan calon penumpang
A, PERTIMBANGAN AEROFISIOLOGIK 1. Akselerasi dan Deselerasi - Duduk : Gaya bekerja pd perut-punggung >> - Berbaring : Sepanjang sumbu badan Kepala depan : output jtg Kepala blk dg kepala ditinggikan
20
2. Masalah ketinggian & perubahan tek udara
Ketinggian kaki Ketinggian kaki : - tek parsial O2: mmHg, sat O2 turun 3% Peny Jantung, anemia berat, ggn sirkulasi drh otak fungsi paru kurang baik - tek udara < 610 mmHg : Vol gas mengembang Peny THT, gigi, peny sal pencernaan, pneumotoraks
21
3. Rasa Takut dan Cemas 4. Perbedaan waktu dan irama sikardian
3. Rasa Takut dan Cemas 4. Perbedaan waktu dan irama sikardian - Waktu penyesuaian lebih lama bila dari barat ke timur = Ggn tidur dan pencernaan 5. Stress
22
B, PERTIMBANGAN FISIK 1. Masalah Ergonomik : Ruangan terbatas di pesawat 2. Pemakaian Stetcher
23
PENY/KEADAAN YANG PERLU PERTIMBANGAN MEDIK
1. PENYAKIT YG DIPERBERAT OLEH PERJALANAN UDARA a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah - Gagal jantung tidak terkontrol dan Infark Miokard kurang dr 6 mg KI _ Tekanan darah berat kec dl Th/ - Angina pectoris berat kec tersedia O2 Petunjuk Praktis : Pasien dapat jalan 80 m dan naik anak tangga tanpa gejala sesak napas
24
b. Penyakit Saluran Pernapasan - Peny paru dg KV < 50% ( pn, emfi,brtasi, fibr) hrs tersedia O2 - Pasca op rongga dada < 3mg : KI - Pneumotorak smp Ro ada pengembangan c. Penyakit Darah - Anemia berat 7,5 g/100ml : KI - Leukemia kec Th
25
d. Penyakit Diabetes Melitus - GD puasa > 250mg/100ml atau memakai insulin > 50u/hr : KI e. Penyakit SSP - Stroke< 3 mg : KI - Epilepsi : dosis ditingkatkan 24 jam sblm terbang f. Penyakit Saluran Pencernaan - Pasca operasi abdomen >10 hr - Pemotongan usus > 6 mg - Perdarahan sal cerna > 3 mg
26
g. Penyakit THT - Pasca op telinga tengah smp telinga tengah kering - Ggn sinus, infeksi kronis hidung dan radang telinga tenga : tunda h. Cedera Patah Tulang - Patah tulang dg edem jk terbang nyeri jd Tunda - Patah tulang blk & panggul : perhatian khusus
27
2. PENYAKIT MENULAR / MEMBAHAYAKAN KESEHATAN PENUMPANG LAIN Penderita Peny Menular : KI
28
3. PASIEN YG OFENSIF (CENDERUNG MENYERANG) ATAU MENGGANGGU PENUMPANG LAIN - Berikan penenang dan ada pedamping - Psikosis akut : KI 4. KEADAAN YG MEMERLUKAN PERTIMBANGAN KHUSUS a. Kehamilan - PGr <36 mg dan MGr < 32 mg dg catt kehamilan & Riw persalinan N
29
c. Usia Lanjut Tidak ada KI b. Bayi
- Bayi > 7 hari - Take off & landing dl keadaan bangun berikan minum c. Usia Lanjut Tidak ada KI
30
d. Kasus Terminal Perlu tempat khusus
Sakit berat tdk akan bertahan sp akhir perjalanan tdk dpt diangkut
31
PROBLEM YANG TERJADI PADA PENERBANGAN JARAK JAUH
HIPOKSIA DISBARISM MOTION SICKNESS JET LAG FATIGUE DVT
32
PENGARUH KETINGGIAN PD FAAL TUBUH Ada 4 perubahan sifat atmosfer pd ketinggian :
1. Perubahan / mengecilnya tek.parsil O2 di udara Hipoksia 2. Perubahan / mengecilnya tek.Atmosfir Dysbarism 3. Berubahnya suhu Atmosfir 4. Meningkatnya radiasi baik dari matahari maupun dr kosmos lain penerbangan ruang angkasa
33
HIPOKSIA Keadaan tubuh kekurangan O2
Gejala Objektif - Rasa ingin menarik napas panjang terus menerus - Frek nadi & napas naik - Ggn berpikir & kosentrasi - Ggn gerakan koordinatif - Warna kulit, kuku & bibir biru - Lemas dll Gejala Subjektif - Malas - Ngantuk - Rasa gembira tanpa sebab
34
Pencegahan Hipoksia Penggunaan O2 sesuai ketinggian
Pengawasan ketersediaan O2 pd penerbangan Pengukuran pressurized Cabin Mengikuti ketentuan2 dlm penerbangan Latihan mengenal datangnya hipoksia
35
DYSBARISM semua kelainan yg terjadi akibat berubahnya tekanan sekitar tubuh kec hipoksia
1. Akibat Pengembangan gas2 dl rongga tubuh 2. Akibat Penguapan gas2 yg larut dl tubuh
36
1. Saluran Pencernaan PENCEGAHAN
Gas terutama terkumpul di lambung & usus besar PENCEGAHAN Dilarang minum Bir, Soda & minuman mengandung CO2 sebelum terbang Dilarang makan sblm terbang, bwg merah, bwg putih, kubis, kacang-kacangan, ketimun, semangka dan chewing gum Jgn makan tergesa2 & sambil kerja Usahakan mengeluarkan udara dari mulut atau kentut Banyak mengadakan gerakan
37
2. Telinga Bertambahnya ketinggian menyebabkan tek.dalam telinga > tek.diluar tubuh, shg aliran udara dr telinga tengah keluar tubuh melalui tuba Eustachii. Peningkatan ketinggian tjd dgn cepat mk usaha utk menyeseimbangkan tdk cukup wkt menyebabkan rasa sakit telinga tengah krn selaput gendang meregang (EROTITIS /BAROTITIS )
38
Pencegahan Menelan ludah waktu pesawat naik agar Tuba Eustachii terbuka Mengadakan reflek Valsava pada waktu pesawat turun Penggunaan pesawat udara dgn Pressurized Cabin
39
3. Sinus Paranasalis Bila kecepatan naik turun sangat besar, usaha utk menyesuaikan tek.antara rongga sinus dan udara luar tdk cukup waktu shgga timbul rasa sakit di sinus ( AEROSINUSITIS ) Pd wkt pesawat naik atau turun persentasenya sama. Aerosinusitis makin besar tjd pd keadaan radang sal.pernapasan bgn atas
40
4. Gigi Pembentukan kantong udara pd gigi yg rusak sangat besar kemungkinan tjd. Dgn mekanisme yg sama spt aerotitis dan aerosinusitis, pd gigi yg rusak dpt timbul rasa sakit (AERODONTALGIA )
41
MOTION SICKNESS ADLH RESPON NORMAL TUBUH THD GERAKAN2 DAN SITUASI YG TDK BIASA. GX: PUSING SAKIT KEPALA PERASAAN TIDAK ENAK PD LAMBUNG MUAL MUNTAH STLH MUNTAH BIASANYA MEREDA
42
PENCEGAHAN JANGAN KOSONG PERUT KEPAAL TTP TEGAK BL MULAI MUAL
JANGAN MEMBACA/MENUNDUK PANDANGAN LURUS KE DEPAN
43
JET LAG ggn psikofisiologik yg mrp pertanda bahwa irama Sikardian memerlukan sinkronisasi siklus malam & siang di tempat yg baru GEJALA Kelelahan fisik & mental Dehidrasi penurunan energi, performance & motivasi Gangguan pola tidur
44
Kiat mengatasi Jet Lag Berangkat dlm keadaan rileks, bebas dr beban fisik & psikis dan tdk dalam keadaan sakit Persiapkan keperluan jauh-jauh hari Tidur lebih awal Ubah jam tangan anda sesuai waktu negara tujuan Perbanyak minum air putih & sari buah Lakukan gerakan peregangan & relaksasi otot tubuh baik ditempat duduk maupun pd saat transit Hindari minum kopi, alkohol Ditempat tujuan lakukan aktifitas spt yg biasa
45
THROMBOSIS DLM PENERBANGAN JAUH
DVT atau COACH CLASS THROMBUSE atau ECONOMIC CLASS SYNDROME yi TROMBOSIS PD VENA TUNGKAI GEJALA MUNCUL PD 24 JAM PERTAMA NYERI,NYERI TEKAN,PEMBENGKN BETIS ATRIAL FEBRLS, NYERI DADA, SESAK
46
PENCEGAHAN GERAKAN JARI KAKI TANGAN JALAN DI CABIN STOCKING KOMPRESS
CKP MINUM DAN MKN SNACK
47
PELABUHAN LAUT
48
IHR 2005 Penyediaan air bersih dan makanan Pengendalian vektor Pembuangan limbah ILO pasal 8 (No164) : >100 crew & > 3 days dokter
49
PENYAKIT MENULAR Peny. Gastrointestinal
Terkait makanan dan air yg di konsumsi Influenza Legionellosis
50
Penanganan kasus penyakit menular di kapal
Pada dasarnya penanganan penyakit menular di kapal bertujuan untuk mencegah meluasnya penyakit menular tersebut, baik kepada sesama penumpang, masyarakat lainnya dan kepada petugas kesehatan Jika ada kapal yang dicurigai membawa penumpang sakit potensial wabah maka awak kapal dilarang melakukan aktivitas sampai dinyatakan bebas penyakit Pengawasan Kedatangan Pengawasan Keberangkatan
51
TERIMA KASIH Semoga bermanfaat
52
SEKIAN & TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.