Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEJARAH & PERKEMBANGAN Pendidikan Islam Nonformal

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEJARAH & PERKEMBANGAN Pendidikan Islam Nonformal"— Transcript presentasi:

1 SEJARAH & PERKEMBANGAN Pendidikan Islam Nonformal

2 Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
Mahasiswa mampu menguraikan sejarah pendidikan Islam baik formal maupun non formal dari masa ke masa: Masa Pembinaan (Nabi Muhammad SAW, Pendidikan di Makkah dan Pendidikan di Madinah) Masa khulafaurasyidin (Sahabat) Masa bani Umayyah (Khalifahan Umayyah) Masa bani Abbasiyah (HarunAl-Rasyid & Al-Ma’mum) Masa Kini di Indonesia (Masa Kerajaan Islam (Samudera Pasai, Perlak, Darussalam), Masa Kolonial (Pesantren), dan Masa Kemerdekaan (Pesantren & Madrasah)

3 Berkembangnya Lembaga Pendidikan Islam
Sebelum timbulnya sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia islam sebenarnya telah berkembang lembag-lembaga pendidikan islam yang bersifat nonformal

4 An-nidzamiyah (Baghdad-Iraq)

5 Al-Qarawiyyin (Fez-Maroko)
Menurut Majalah Time edisi 24 Oktober 1960, lembaga ini didirikan pada tahun 859 M. Dalam tulisannya, Majalah Time menjuluki universitas ini sebagai Renaissance in Fez. Guiness Book of Record (Museum Rekor Dunia) mencatat, lembaga ini merupakan perguruan tinggi pertama di dunia yang memberikan gelar kesarjanaan

6 Kutab sebagai lembaga pendidikan dasar
Kutab atau maktab berasal dari kata dasar kutaba yang berarti menulis atau tempat belajar menulis. Sebelum datangnya islam kutab telah ada di negri arab, walaupun belum banyak dikenal.

7 Diantara penduduk mekkah yang mula-mula belajar huruf arab ialah Sufyan Ibnu Umayah Ibnu Abdu Syams dan Abu Qhais Ibnu Abdi Manaf Ibnu Zuhro Ibnu Kilat. Keduanya mempelajarinya di negri hira. Sewaktu agama islam diturunkan Allah sudah ada diantara sahabat yang pandai menulis dan membaca. Kemudian tulis baca itu mendapat tempat dan dorongan yang kuat dalam islam, sehingga berkembang sangat luas dalam kalangan umut islam. Ayat al-quran yang pertama diturunkan telah memerintahkan untuk membaca dan membarikan gambaran bahwa membaca dan menulis merupakan sarana utama dalam pengambangan ilmu pengetahuan dalam pandangan islam.

8 Pendidikan rendah di istana
Pendidikan anak-anak di istana berbeda dangan pendidikan anak2 di kutab pd umumnya. Di istana para orang tua murid (para pejabat istana) adlh yg membuat rencana pelajaran tersebut selaras dg anaknya dan tujuan yang dikehendaki oleh orang tuanya.

9 Contoh dari rencana pelajaran dan petunjuk-petunjuk yang dikemukakan oleh para pembesar istana kepada pendidik anak-anaknya agar dijadikan pedoman sebagai berikut ; Berkata Amru Ibnu Utbah kepada pendidik putranya ; “kerjamu yang pertama untuk memperbaiki putra-putriku ialah memperbaiki dirimu sendiri karena mata mereka selalu tertuju kepadamu. Harun Al-Rasyid telah mengajukan rencana pelajaran bagi putranya (Al-Amin) dengan mengatakan sebagai berikut ; ”hai Ahmar sesungguhnya Amirul Mu’minin telah memberikan kepadamu buat hatinya, maka jadikanlah tanganmu terbuka kepadanya dan ketaatannya kepadamu wajib”.

10 Toko-toko kitab Pada permulaannya masa Daulah Bani Abasiyah dimana ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam sudah tumbuh dan berkembang dan diikuti oleh penulisan kitab-kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, maka berdirilah toko-toko kitab.

11 Pada mulanya toko-toko kitab tersebut berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab yang telah ditulis dengan berbagai macam ilmu pengatahuan yang berkembang pada masa itu. Berkembang fungsinya sebagai tempat berkumpulnya para ulama, pujangga dan ahli-ahli ilmu pengetahuan lainnya untuk berdiskusi, berdebat dan bertukar pikiran dalam berbagai masalah ilmiah.

12 Rumah-rumah para ulama ahli ilmu pengetahuan
Diantara rumah para ulama terkenal yang menjadi tempat memberikan pelajaran adalah rumah Ibnu Sinah, Al-Ghazali, Ali Ibnu Muhammad Al-Fasihi, Yakub Ibnu Kilis, wazir Khalifah Al-Aziz Billah Al-Fatimy dan lainnya. Ahmad Syalab mengemukakan bahwa, dipergunakannya rumah- rumah tersebut adalah karena terpaksa dalam keadaan darurat

13 Majelis Dalam majelis adalah suatu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah- khalifah untuk membahas dalam bebagai macam ilmu pengetahuan. Majelis ini dimulai pada masa khalifah Al-Rasyidin yang biasa memberi ketua-ketua dan diskusi dengan para sahabat untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada masa itu.

14 Pada masa Harun Al-Rasyid ( H) majelis sastra ini mengalami kemajuan yang luar biasa karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu pengatahuan dan juga cerdas sehingga khalifah aktif didalamnya. Disamping itu dunia islam juga diwarnai dengan perkembangan dan negara aman tenang dalam masa pembaharuan.

15 Badi’ah (padang pasir desa tempat tinggal Padwi)
Disamping itu di badi’ah berdiri ribat-ribat atau zawiyah yang merupakan pusat kegiatan dari ahli sufi Disanalah para sufi mengembangkan metode khusus dalam mencapi ma’rifat, suatu tingkat ilmu pengetahuan yang paling tinggi tingkatannya.

16 Rumah sakit zaman jayanya kemajuan dan kebudayaan islam dalam rangka menyebarkan ajaran islam banyak didirikannya rumah sakit oleh khalifah dan para pembesar- pembesar negara. Rumah sakit bukan hanya berfungsi sebagai tempat merawat, tetapi juga menjadi tempat mendidik. Tenaga-tenaga yang berhubungan dengan perawat dan pengobat mereka menjadikan penelitian, percobaan dalam bidang kedokteran dan obat-obatan.

17 Perpustakaan Pada zaman perkembangan ilmu pengatahuan dan kebudayaan islam, buku mempunyai nilai yang sangat tinggi. Buku digunakan sebagi sumber informasi, berbagi macam ilmu pengetahuan yang ada dan telah dikembangkan oleh para ahlinya. Disamping itu perkembangan perpustakaan yang bersifat umum yang diselenggarakan oleh pemerintah atau wakaf dari ulama sarjana di baitul Baghdad yang didirikan oleh khalifah harun Al-Arasyid adalah merupakan suatu contoh dari perpustakaan islam yang lengkap yang berisi ilmu-ilmu agama islam dan berbagai macam ilmu pengetahuan

18 Perpustakaan Alexandria-Mesir

19 Masjid Masjid dalam dunia islam sepanjang sejarahnya tetap memegang peranan yang pokok, disamping fungsinya sebagai tempat berkomunikasi dengan tuhan juga sebagai tempat lembaga pendidikan dan juga tempat berkumpulnya umat muslim.

20 Al-Azhar (Cairo-Mesir)

21 Dayah Cot Kala (Aceh-Indonesia)

22 Sistem Pendidikan Di Sekolah-Sekolah
Timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah adalah merupakan pengembangan semata-mata dari system pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di masjid-masjid yang sejak awal telah berkembang dan telah dilengkapi dengan sarana-sarana untuk mempelancar pendidikan dan pengajaran didalamnya.

23 Faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah diluar masjid adalah
Khalakah-khalakah (lingkaran) untuk mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang didalamnya juga terjadi diskusi dan perdebatan yang ramai, sering satu sama lain saling mengganggu disamping mengganggu orang yang beribadah ke masjid. Dengan berkembang luasnya ilmu & pengetahuan baik mengenai agama maupun umum maka semakin banyak diperlukannya khalakah (lingkaran-lingkaran pengajaran) yang tidak mungkin keseluruhan tertompang dalam ruang masjid.

24 Sejarah Perkembangan Pendidikan Formal & Nonformal di Indonesia:
Zaman Kolonial Pada tahun 1882 pemerintah Belanda mendirikan Priesterreden (Pengadilan Agama) yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan pesantren. Dikeluarkan Ordonansi tahun 1905 yang berisi peraturan bahwa guru-guru agama yang akan mengajar harus mendapatkan izin dari pemerintah setempat. Peraturan yang lebih ketat lagi dibuat pada tahun 1925 yang membatasi siapa yang boleh memberikan pelajaran mengaji. Pada tahun 1932 peraturan dikeluarkan yang dapat memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau yang memberikan pelajaran yang tak disukai oleh pemerintah. (Dhofier 1985:41, Zuhairini 1997:149)

25 Sejarah Perkembangan Pendidikan Formal & Nonformal di Indonesia:
Zaman Orde Lama & Orde Baru Adanya pengawasan yang sangat ketat terhadap pesantren-pesantren terutama yang sistem pendidikannya tradisional

26 Jumlah Pesantren dan Madrasah
Jumlah pesantren, madrasah dan santri di Jawa dan Madura pada tahun 1942 Propinsi Daerah Jumlah Pesantren dan Madrasah Jumlah Santri Jakarta 167 14 513 Jawa Barat 1 046 69 954 Jawa Tengah 351 21 957 Tawa Timur 307 32 931 Jumlah: 1 871 (Dhofier, 1985:40)

27 Tugas Carilah data mengenai jumlah lembaga Pendidikan dibawah ini:
Pesantren (Tradisional & Modern) Madrasah (Swasta & Negeri) Sekolah Islam atau Perguruan (Swasta & Negeri) Carilah bentuk sekolah2 nonformal yg ada di Indonesia beserta: sistem pendidikannya, Kurikulumnya, pendidik, siswa, metode belajar, dll

28 Ketentuan Tugas: Seamkin lengkap data yg diberikan nilai semakin baik
Harus ada sumber yg disebutkan, bila dari internet ex: ditulis oleh Andi Thahir dalam Dikumpul melalui atau Batas akhir pengiriman

29 Sejarah Perkembangan Pendidikan Formal & Nonformal di Indonesia:
Zaman Reformasi Saat ini telah berkembang Pesantren dan Madrasah baik Formal maupun nonformal Baik yg sistem pendidikannya Tradisional maupun Modern

30 Sejarah Perkembangan Pendidikan Formal & Nonformal di Indonesia:
Saat ini telah banyak muncul Sekolah-sekolah Islam Terpadu yang menggabungkan antara Pendidikan Formal dg Pendidikan Nonformal: Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Sekolah Menengah Islam Terpadu (SMPIT/SMUIT) Perguruan Tinggi Islam

31 السلام عليكم “Ilmu tanpa Iman adalah Buta
Iman tanpa Ilmu adalah Lumpuh” “Science without Faith is Blind Fait without Science is Lime” (Einstein)


Download ppt "SEJARAH & PERKEMBANGAN Pendidikan Islam Nonformal"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google