Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB."— Transcript presentasi:

1 Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB

2 Keuangan Bisnis 1 Pengertian
Analisis pulang pokok (analisis impas atau break even analysis) merupakan teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost - profit - volume sales)

3 Keuangan Bisnis 1 Manfaat
Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan

4 Keuangan Bisnis 1 Konsep Dasar
Tujuan perusahaan  maksimasi laba perusahaan Laba didapat dari selisih antara penghasilan (pendapatan) yang diperoleh (TR) dikurangi dengan total biaya (TC) yang dikeluarkan oleh perusahaan.

5 Keuangan Bisnis 1 Konsep Total Revenue
Total Revenue (TR) merupakan total pendapatan yang diperoleh perusahaan  semakin banyak (tinggi) barang (harga) yang dijual, maka semakin besar penghasilan yang diperolehnya Rumus: TR = P x Q

6 Keuangan Bisnis 1 Konsep Total Cost
Total Cost merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Total Cost terdiri atas: 1. Fixed Cost  biaya yang jumlahnya selalu tetap untuk seluruh jumlah barang yang dihasilkan 2. Variable Cost  biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume (jumlah) barang yang dihasilkan atau diproduksi Rumus: TC = FC + VC

7 Keuangan Bisnis 1 Konsep Laba, Rugi, BEP
Laba  penghasilan (pendapatan) total (TR) lebih besar dari biaya total (TC)  TR > TC Rugi  penghasilan (pendapatan) total (TR) yang diperoleh lebih kecil dari biaya total (TC)  TR < TC Pulang pokok  penghasilan total (pendapatan) yang diperoleh besarnya sama dengan biaya total yang dikeluarkan maka perusahaan  tidak mendapat keuntungan (laba) dan tidak menderita kerugian  titik pulang pokok (Break Even Point)  TR = TC

8 Keuangan Bisnis 1 Asumsi Analisis BEP
1. Biaya di dalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel 2. Biaya variabel secara total berubah sebanding dengan volume penjualan/produksi, tetapi biaya variabel per unitnya tetap. 3. Biaya tetap secara total jumlahnya tetap (pada range produksi tertentu) meskipun terdapat perubahan volume penjualan/produksi. Hal ini berarti biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume penjualan/produksi.

9 Keuangan Bisnis 1 Asumsi Analisis BEP
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu yang dianalisis. Tingkat harga pada umumnya akan stabil dalam jangka pendek 5. Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis barang 6. Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah secara material (perubahan besar) dalam jangka pendek

10 Keuangan Bisnis 1 Asumsi Analisis BEP
7. Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tidak ada persediaan sama sekali, baik persediaan awal maupun persediaan akhir. 8. Efisiensi dan produktivitas per karyawan tidak berubah dalam jangka pendek.

11 Keuangan Bisnis 1 Perubahan Analisis BEP
1. Adanya perubahan harga jual, maka: Jika harga jual naik, maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen akan menurun  dengan asumsi jumlah barang yang diminta tetap, maka titik pulang pokok (BEP) akan turun  BEP akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih sedikit Jika harga jual turun, maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen akan naik  berakibat perubahan jumlah penghasilan totalnya  dengan asumsi jumlah barang yang diminta tetap, maka titik pulang pokok (BEP) akan naik  BEP akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih banyak

12 Keuangan Bisnis 1 Perubahan Analisis BEP
2. Adanya perubahan FC dan atau VC a. Jika biaya naik  kita memerlukan barang yang lebih banyak untuk mencapai titik break even (BEP) b. Jika biaya turun  kita memerlukan jumlah barang yang lebih sedikit untuk mencapai titik break even. Batas penurunan jumlah produk yang direncanakan untuk dijual yang dianggap aman disebut margin of safety. Besarnya penurunan yang dimaksud adalah penurunan dari penjualan yang direncanakan sampai penjualan pada BEP.

13 Keuangan Bisnis 1 Perubahan Analisis BEP
3. Adanya perubahan komposisi penjualan (sales mix) Analisis BEP merupakan analisis keuangan yang cukup lemah karena asumsinya  hanya menjual satu macam produk hampir tidak mungkin terpenuhi  apabila analisis BEP diberlakukan bagi perusahaan yang menjual barang lebih dari satu macam produk, maka komposisi atau perimbangan biaya dan produk yang dijual harus tetap.

14 Keuangan Bisnis 1 Perubahan Analisis BEP
Misalnya perusahaan menjual 2 macam produk A dan B dengan perimbangan 2 banding 3 apabila perusahaan menambah penjualan produk A sebanyak 2 bagian, maka produk B juga harus ditambah sebanyak 3 bagian. Dengan demikian, maka komposisi penjualan produk A dan B akan tetap sama.

15 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP
Menentukan BEP dengan pendekatan matematis 2. Menentukan BEP dengan pendekatan grafis

16 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP Matematis Rumus:

17 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP Matematis
Contoh: Sebuah perusahaan sepeda angin, menjual produknya dengan harga Rp ,-. Perusahaan tersebut memiliki biaya tetap tahunan sebesar Rp ,- dan biaya variabel sebesar Rp ,- per unit berapapun volume dijual. Untuk mencari titik impas (break even point) lihat analisis berikut: Dari data di atas maka, BEP dalam unit yaitu:

18 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP Matematis

19 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP Matematis

20 Pendekatan Menghitung BEP
Grafis

21 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP
BEP Operasional & Finansial Penjualan XXX Biaya Variabel XXX – Kontribusi Marjin XXX Transaksi operasional Biaya tetap XXX – Laba Kotor XXX Bunga XXX – Laba sebelum pajak XXX Pajak XXX – Laba bersih stlh pajak XXX Transaksi finansial Dividen preferen XXX – Laba bagi pemegang saham XXX

22 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional
EBIT (laba operasional) = 0 Rumus:

23 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional Contoh
Produk A: - Harga (P) sebesar Rp - VC per unit sebesar Rp - FC sebesar Rp Produk B: - VC per unit sebesar Rp - FC sebesar Rp

24 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional

25 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional

26 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional Pembuktian
Penjualan xxx.xxx.xxx Biaya Variabel (xxx.xxx.xxx) Kontribusi Marjin Biaya Tetap Laba Kotor

27 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional
Pembuktian Produk A Penjualan Biaya Variabel ( ) Kontribusi Marjin Biaya Tetap ( ) Laba Kotor

28 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional
Pembuktian Produk B Penjualan Biaya Variabel ( ) Kontribusi Marjin Biaya Tetap ( ) Laba Kotor

29 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional
Berdasarkan pada perhitungan sebelumnya, proyek manakah yang terpilih untuk didanai? Untuk memilih proyek yang akan didanai, jangan hanya dilihat dari BEP terendah Pertimbangan lainnya dalah jumlah atau volume penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan

30 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional
Untuk analisis lebih lanjut, di cari dulu berapa unit dari produk A dan produk B, ketika kedua produk tersebut mencapai laba yang sama. Rumus: Laba A = Laba B (TR – TC) = (TR – TC) ([P . QA] – [VC + FC]) = ([P . QB] – [VC + FC])

31 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional
Laba A = Laba B (TR – TC) = (TR – TC) ([P . QA] – [VC + FC]) = ([P . QB] – [VC + FC]) ([ Q] – [ Q ]) = ([ Q] – [ Q ]) ( Q – Q – ) = ( Q – Q – ) Q – = Q – Q – Q = – Q = Q = unit

32 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional Penjualan
4.800 x Biaya variabel VC A = x ( ) VC B = x ( ) Marjin kontribusi Biaya tetap ( ) ( ) Laba operasional

33 Keuangan Bisnis 1

34 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Operasional Kesimpulan
Jika penjualan > unit, maka laba operasional A > B Jika penjualan < unit, maka laba operasional A < B

35 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial
BEP Finansial  EPS = 0

36 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Perusahaan A
VC sebesar Rp FC sebesar Rp Harga produk (P) sebesar Rp Bunga Rp t sebesar 30% Dividen preferen sebesar Rp Jumlah saham yang beredar sebanyak lembar

37 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Perusahaan B
VC sebesar Rp FC sebesar Rp Harga produk (P) sebesar Rp Bunga Rp t sebesar 30% Dividen preferen sebesar Rp Jumlah saham yang beredar sebanyak lembar

38 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Perusahaan A

39 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Perusahaan A

40 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Pembuktian:
Laba Kotor (EBITfin) xxx.xxx.xxx Biaya Bunga (xxx.xxx.xxx) EBT Biaya Pajak (30%) EAT Dividen Preferen Laba bagi P. Saham ∑ lembar saham xxx.xxx EPS

41 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial
Pembuktian: Perusahaan A Laba Kotor (EBITfin) ,857 Biaya Bunga ( ) EBT ,857 Biaya Pajak (30%) ( ,857) EAT Dividen Preferen ( ) Laba bagi P. Saham ∑ lembar saham 1.000 EPS

42 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Perusahaan B

43 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial Perusahaan B

44 Keuangan Bisnis 1 Pendekatan Menghitung BEP BEP Finansial
Pembuktian: Perusahaan B Laba Kotor (EBITfin) ,286 Biaya Bunga ( ) EBT ,286 Biaya Pajak (30%) ( ,286) EAT Dividen Preferen ( ) Laba bagi P. Saham ∑ lembar saham 1.000 EPS

45 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk
Asumsi yang ada  analisis BEP  satu macam produk saja. Apabila perusahaan menjual 2 macam produk atau lebih  komposisi penjualannya (sales mix) rasio kontribusi marjinnya harus tetap. Rasio kontribusi marjin  perimbangan antara kontribusi marjin dengan penjualan  RUMUS: 1 - VC/S

46 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk
Apabila dua produk memiliki rasio kontribusi marjin yang berbeda, maka perubahan sales mix kedua produk tersebut akan merubah BEP. Apabila dua produk memiliki rasio kontribusi marjin yang sama, maka perubahan sales mix tidak merubah BEP total kedua produk tersebut.

47 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk
CONTOH Perusahaan “ABC” menghasilkan dua macam produk A dan B. Perusahaan memproduksi produk A sebanyak unit dengan harga Rp per unit dan produk B sebanyak unit dengan harga Rp ,- per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing sebesar 60% dari penjualan. Biaya tetap produk A sebesar Rp ,- dan produk B sebesar Rp Data laporan laba-rugi untuk produk A dan B tersebut sebagai berikut:

48 Perhitungan Laba Rugi Produk A dan B
BEP Untuk 2 Macam Produk Perhitungan Laba Rugi Produk A dan B Keterangan Produk A Produk B Total Penjualan: Biaya variabel Kontribusi marjin Biaya tetap Laba operasi

49 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk
Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1,5 yaitu perbandingan antara Rp : Perimbangan produknya (product mix) adalah A : B = 2 : 1, yaitu unit : unit.

50 BEP total, yaitu BEP produk A dan B
Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk BEP total, yaitu BEP produk A dan B

51 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk
BEP total tercapai pada total penjualan produk A dan B adalah sebesar Rp Pada keadaan BEP total ini tiap-tiap produk tidak harus dalam keadaan BEP. Kemungkinan pada saat tercapai BEP total  suatu produk mengalami kerugian, sedangkan produk lain mengalami keuntungan.

52 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk 2 Macam Produk Penjualan produk A
: Penjualan produk A = 2 / 5 x Rp = Rp Penjualan produk A dalam unit = Rp : Rp = unit Penjualan produk B = 3 / 5 x Rp = Rp Penjualan produk B dalam unit = Rp : Rp = unit. keadaan BEP secara total, akan tercapai ketika komposisi produk A sebesar unit dan produk B sebesar unit tercapai :

53 BEP Untuk 2 Macam Produk Keterangan Produk A (5.000 unit) Produk B
Total Penjualan: Biaya variabel Kontribusi marjin Biaya tetap Laba operasi

54 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
Analisis BEPsangat bermanfaat untuk merencanakan laba perusahaan. Mengetahui besarnya BEP  menentukan berapa jumlah minimal produk yang harus dijual (budget sales) dan harga jualnya (sales price), apabila kita menginginkan laba tertentu. Mengetahui budget sales  mengetahui besarnya margin of safety yang harus dipertahankan oleh perusahaan.

55 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
Margin of Safety (MOS) merupakan persentase batas penurunan penjualan sampai dengan keadaan BEP. MOS juga merupakan batas risiko penurunan penjualan hingga perusahan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.

56 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
CONTOH: Pada tahun 2001 perusahaan “ABC” dalam operasinya mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp per tahun. Biaya variabel per unit sebesar Rp ,-. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp ,- Dari informasi tersebut ditanyakan:

57 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
a. Berapakah BEP dalam unit dan rupiah? b. Berapa penjualan yang harus dicapai bila perusahaan menginginkan laba Rp pada Tahun 2002? c. Berapa penjualan yang harus dicapai bila perusahaan menginginkan laba sebesar 20% dari penjualan pada Tahun 2003? d. Berapa batas penurunan penjualan (margin of safety) perusahaan Tahun 2002 dan Tahun 2003? e. Berapa penjualan yang dicapai perusahaan apabila perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya? f. Gambarlah grafik untuk keadaan poin a dan e di atas!

58 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba a. BEP

59 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
b. Penjualan yang direncanakan (budget sales) bila ingin laba sebesar Rp

60 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
c. Penjualan yang direncanakan (budget sales) Tahun 2003 bila ingin laba 20%

61 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
c. Penjualan yang direncanakan (budget sales) Tahun 2003 bila ingin laba 20% 0,6667 X = ,2 X 0,4667 X = X = Rp atau = 3.571,17 unit ( / 6.000) Dimasukkan unsur laba

62 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
Jadi, agar perusahaan dapat mernperoleh laba sebesar 20%, maka harus memperoleh penjualan sebesar Rp atau unit. Buktinya: Penjualan = Rp B. variabel : , 1 7 x Rp = Rp Kontribusi marjin = Rp Biaya tetap = Rp Laba = Rp Laba (%) = ( : ) x 100% = 20%.

63 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
d. Batas penurunan penjualan (margin of safety) Thn 2010 dan 2011?

64 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
Margin of safety Tahun 2010 sebesar 16,67% artinya batas penurunan penjualan Tahun 2010 maksimal sebesar 16,67%. Apabila penurunan penjualan melebihi 16,67%, maka perusahaan akan menderita kerugian. Apabila penurunan penjualan kurang dari 16,67% perusahaan masih mendapat keuntungan.

65 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
Margin of safety Tahun 2011 sebesar 30% artinya batas penurunan penjualan Tahun 2011 maksimal sebesar 30%. Apabila penurunan penjualan melebihi 30%. maka perusahaan akan menderita kerugian. Apabila penurunan penjualan kurang dari 30%, maka perusahaan masih mendapat keuntungan.

66 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
e. Penjualan yang dicapai perusahaan sampai perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya?  Apabila hasil penjualan perusahaan hanya dapat menutup biaya tetap tunai saja, maka perusahaan sebaiknya ditutup saja. Keadaan ini disebut titik tutup pabrik (shut down point). Pada keadaan tutup pabrik ini besarnya kontribusi marjin yang diperoleh hanya dapat untuk menutup biaya variabel dan biaya tetap tunai yang ditanggung.

67 Keuangan Bisnis 1 BEP Untuk Perencanaan Laba
Jika diasumsikan biaya tetap tunai sebesar 60% dari total biaya tetapnya yaitu sebesar 60% x Rp = Rp , maka titik tutup pabriknya diformulasikan sebagai berikut:

68 BEP Untuk Perencanaan Laba

69 Keuangan Bisnis 1


Download ppt "Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google