Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN ANALISIS LEVERAGE Kurnia Latifatul Insaning Azizah Dedeh Ayu.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN ANALISIS LEVERAGE Kurnia Latifatul Insaning Azizah Dedeh Ayu."— Transcript presentasi:

1 ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN ANALISIS LEVERAGE Kurnia Latifatul Insaning Azizah Dedeh Ayu

2 LATAR BELAKANG Suatu perusahaan dalam beroperasi perlu merencanakan berapa besar laba yang ingin diperoleh. Perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Analisis Break Even Point (BEP). Aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan terkategori ke dalam tiga aspek, yaitu aspek pendanaan, aspek investasi, dan aspek operasional. Aspek pendanaan : Sumber dana  internal & eksternal. Proporsi modal asing atas total modal perusahaan disebut sebagai tingkat leverage factor.

3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana analisis break even point dan pengaruhnya bagi perusahaan ? 2. Bagaimana penggunaan analisis leverage dalam perusahaan ? Tujuan Pembahasan Masalah 1. Untuk mengetahui analisis break even point dan pengaruhnya bagi perusahaan 2. Untuk mengetahui secara jelas penggunaan analisis leverage dalam perusahaan

4 PENGERTIAN BREAK EVEN POINT Analisa break even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume penjualan. Suatu perusahaan mencapai kondisi keuangan yang break even ketika hasil penjualannya sama dengan biaya operasinya. Adapun pengertian – pengertian Break Even Point menurut para ahli: 1. Menurut S. Munawir ( 2002) Titik break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi ( total penghasilan = total biaya) 2. Menurut Purba (2002) Titik impas (break even point) berlandaskan pada pernyataan sederhana, berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengahsilkan produk tersebut. 3. Menurut PS. Djarwanto (2002), Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan.

5 BREAK EVEN POINT Dalam menyusun perhitungan BEP kita perlu memantau dulu 3 elemen dari rumus BEP, yaitu : Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, peralatan dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit/ 2 unit atau tidak menjual sama sekali. Biaya Variabel (Variable Cost) Yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesmen, biaya antar, biaya nota penjualan. Harga Penjualan Yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli.

6 MANFAAT ANALISIS BREAK EVEN POINT BAGI PERUSAHAAN Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Sebagai penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu. Sebagai penetapan seberapa jauhkah menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita rugi. Agar mampu mendesain spesifikasi produk. Untuk mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan.

7 KELEMAHAN ANALISIS BEP Bersifat statis Hanya digunakan pada titik tertentu, bukan pada suatu periode tertentu. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik Kurang mempertimbangkan risiko-risiko yang terjadi selama masa penjualan Membutuhkan banyak asumsi terbatas Asumsi dan keterbatasan analisis BEP adalah sbb : Biaya yang digunakan hanya dua macam, yaitu memisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dianggap konstan sampai kapasitas tertentu saja. Biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume penjualan. Hanya digunakan untuk satu macam harga barang yang dijual atau diproduksi. Tidak ada perubahan harga jual.

8 METODE PERHITUNGAN BEP Menurut Kasmir (2014), suatu Perusahaan dapat menentukan nilai BEP dengan menggunakan beberapa cara yaitu : Pendekatan trial and error, Pendekatan grafik, dan Pendekatan matematis.

9 Konsep operating dan financial Leverage adalah bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlikan tingkat penjualan minimum tertentu. DEFINISI OPERATING DAN FINANCIAL LEVERAGE

10 DEGREE OF OPERTING LEVERAGE Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut dengan degree of operating leverage atau disingkat menjadi DOL.

11 PERHITUNGAN DEGREE OF OPERTING LEVERAGE DOL = % perubahan EBIT % perubahan Sales Atau Q (P – V) S – VC CM DOL = ----------------- = -------------- = -------- Q (P – V) – F S – VC – F EBIT Q : Kuantitas Barang (unit)S : Penjualan P : Harga/unitEBIT: Earning Before Interest & Tax V : Biaya Variabel/unitCM: Contribution Margin VC: Biaya Variabel tetap

12 DEGREE OF FINANCIAL LEVERAGE Tingkat leverage keuangan atau DFL merupakan persentase perubahan laba per lembar saham (EPS) yang di akibatkan adanya perubahan dalam laba (EBIT). Dengan kata lain DFL merupakan ukuran kuantitatif dari sensitivitas EPS perusahaan akibat perubahan dalam laba operasi perusahaan (EBIT).

13 PERHITUNGAN DEGREE OF FINANCIAL LEVERAGE % perubahan EPS DFL = ----------------------- % perubahan EBIT atau Degree of Financial Leverage (DFL) DFL= EBIT = Q (P - V) – F EBIT-I Q (P - V) – F - I Dimana: Q= jumlah unit produk P= harga jual per unit V= biaya variabel per unit F= biaya tetap I= biaya bunga

14 KESIMPULAN Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan. Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan di mana dalam penggunaan asset atau dana tersebut harus mengeluarkan biaya tetap. Konsep operating dan financial Leverage adalah bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlukan tingkat penjualan minimum tertentu. Sehingga untuk mengetahui tingkat penjualan minimum tertentu, digunakan analisis Break Even Point.


Download ppt "ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN ANALISIS LEVERAGE Kurnia Latifatul Insaning Azizah Dedeh Ayu."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google