Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist Ruang Lingkup Ekonomi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist Ruang Lingkup Ekonomi."— Transcript presentasi:

1 Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist Ruang Lingkup Ekonomi Sumberdaya Manusia Peran & Fungsi Sumberdaya Manusia sebagai salah satu faktor ekonomi Manusia Modal sebagai Faktor Produksi Fungsi Produksi Sumber Daya Manusia Permasalahan Sumber Daya Manusia sebagai faktor Ekonomi PSDM – HRD dalam bentuk DIKLAT Investasi Pendidikan – Human Investment 4/16/2017

2 Materi Perkuliahan ( 2 ) PSDM ( HRD ) sebagai Industri dalam Era Informasi Modal Intelektual Sumber Daya Manusia Perencanaan dan Pendayagunaan SDM dalam Pembangunan Ekonomi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Ekonomi Kapasitas,Kompetensi,Produktivitas dan Unggulan Daya Saing Sumber Daya Manusia Mobiltas Horisontal - Vertikal Sumber Daya Manusia Kebijakan Ekonomi Makro Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan 4/16/2017

3 Diskripsi Mata Kuliah ( 3 SKS )
Prasyarat :Peserta Program telah menguasai materi Ekonomi Makro ( Keynesian Economics , 1936 ), Ekonomi Pembangunan dan Kebijakan Ekonomi Makro Mata kuliah ini membahas tentang berbagai faktor ekonomi dan non ekonomi , masalah sumberdaya manusia sebagai sumber daya pembangunan dan sasaran pembangunan ; pemanfanfaatan / pendaya gunaan sumberdaya manusia dalam pembangunan, investasi sumberdaya manusia ( PSDM – HRD ) dan kebijakan dibidang sumberdaya manusia ( Ketenaga kerjaan ) dalam ekonomi 4/16/2017

4 Referensi – Buku Bacaan Kepustakaan ( 1 )
Sudarwan Danim, 2003 “ Ekonomi Sumber Daya Manusia “ Ekonomi Pendidikan ; Pustaka Setia Bandung Becker,GS 1993, “ Human Capital ; The Teoritical and Empirical Analysis With Special Reference to Education,The University of Chicago. Aris Ananta,“ Mutu Modal Manusia “ 1986,Lembaga Demografi FEUI. Lilik Agung,2007 “Human Capital Competencies” Gramedia, Jakarta Walker,James W,1992“Human Resources Strategy” ESDM Mikro , McGraw Hill,Singapore H.Soeharsono Sagir,“ Managerial Leadership” ESDM Mikro 2003 4/16/2017

5 Referensi – Bacaan ( 2 ) Spiegelglas Stephen, 1990 : Ecoomic Development Chalenge and Promise,New Jersey,Prentice Hall Inc David Mc Lleland , 1981 : The Achieving Society, Free Press Paperback, The Macmillan Coy, USA Carver,1993 : Empowering Individual and Organization Mc Graw Hill,USA Crest,1998:The Art of Human Resources Management Empowerment and Development. 4/16/2017

6 Kompetensi Umum Peserta Program
Dengan mempelajari mata kuliah ESDM peserta program akan menguasai SDM sebagai modal dasar faktor produksi dalam ekonomi nasional, mengemkan sumber daya nasional sebagai faktor produksi, pemanfaatan sumber daya manusia dalam pembang unan,serta mampu membuat kebijakan makro bidang sumberdaya manusia dari perencanaan sampai implementasinya. Untuk menguasai dengan baik MK ESDM,peserta program,wajib hadir mengikuti kuliah dan membaca bahan kuliah yang tersedia : Lima CD,FD,tiga copy handout ESDM Buku Kepustakaan merupakan rujukan bagi peserta untuk lebih mendalami ESDM,sebagai referensi. 4/16/2017

7 Bacaan Wajib Peserta Program ( 2 )
Soeharsono Sagir,“ Kapita Selekta Ekonomi Sumber Daya Manusia “ , Wajib Baca Makalah Seminar , Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, 1992 PSDM dan Produktivitas Nasional, 1986 Dunia Kerja dan Tuntutannya, 1986 Pertumbuhan Ekonomi & Kesempatan Kerja, 1986 Mutu Hasil Pendidikan yg Terserap Pasar Kerja 1990 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia,1990 Kualitas SDM Menyongsong Tahun 2000, STIA 1992 4/16/2017

8 Ruang Lingkup ESDM ( 1 ) H.Soeharsono Sagir
Penduduk atau SDM merupakan salah satu sumber daya ekonomi, disamping: SDA,MODAL, IPTEK,Managerial Know How (Human Capital ) Intelektual dan Entrepreunerialship ( Wirausaha ) Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan Ilmu Pendidikan Ekonomi  SDM menjadi sumber daya ekonomi handal karena memperoleh Pendi dikan dasar sampai Perguruan tinggi berkualitas Yang dimaksud SDM  Penduduk usia kerja  usia produktif  Bekerja  untuk memperoleh Pendapatan ( Y ) Y = f (N)  C = f ( Y )  T=f ( Y )N=f ( I ) Y – ( T + C ) = S ( Saving )  Bank  Invest 4/16/2017

9 Ruang Lingkup ESDM ( 2 ) 6.Jumlah Penduduk yang besar akan menjadi beban,jika tidak berkualitas sebagai Manusia Modal ( yang mampu menciptakan nilai tambah / value added ) 7.Semakin rendah kualitas penduduk / SDM makin tinggi tingkat kemiskinan (underdevelopment trap atau poverty circle )  Miskin karena bodoh,atau bodoh karena miskin. 4/16/2017

10 Ruang Lingkup ESDM ( 3 ) 8.Jumlah SDM besar,tidak masalah jika mutunya tinggi (USA) dan upaya untuk meningkatkan mutu akan sulit jika jumlah SDM besar ( Indonesia >200 juta ) 9.Pembangunan yang berkelanjutan  sustainable development tidak akan tercapai jika PSDM ( Diklat ) tidak dilakukan secara konsisten dan berlanjut  menjadi Manusia Modal. 4/16/2017

11 Ruang Lingkup ESDM ( 4 ) 10.Mutu SDM tidak hanya ditentukan oleh
Diklat,tetapi lebih ditentukan gizi,empat sehat,lima sempurna  fisik sehat,bugar, lingkungan hidup sehat  air bersih 11.Kemampuan SDM untuk memprodusir lebih banyak karena mutunya meningkat,bisa juga karena peningkatan modal fisik (teknologi-mesin) 4/16/2017

12 RuangLingkup SDM ( 5 ) H.Soeharsono Sagir , 1987
Kendala SDM Menjelang Abad ke 21 Masih tingginya pertumbuhan penduduk ,yg tidak menjamin kualitas SDM  gizi buruk, pelayanan kesehatan, kesempatan Diklat dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (papan,air bersih,lingku- ngan hidup, elektrifikasi ) Etos kerja SDM yang rendah,kurang tekun ;mental “nrabas”, konsumptif, boros  high cost economy  demonstration effect  gengsi naik, jika memakai barang impor Masih rendahnya tingkat kreativitas dan inovasi teknologi  sebagai bangsa kita baru mencapai tingkat perakit produk bangsa lain atau konsumen teknologi impor. Rendahnya tantangan alam,kita tidak mengenal empat musim ; tanah subur,lahan masih luas  diluar Jawa 4/16/2017

13 Kendala SDM Indonesia ( 2 )
Komoditi ekspor Indonesia,belum mampu memenu hi ketentuan satndar ISO – WTO ; padahal kita dituntut untuk segera berlaku : “ Iso ora iso kudu iso “  memenuhi standard ISO Kita tidak memiliki komoditi. yg memiliki absolute comperative advantage  bahan baku rotan  kalah bersaing dipasar luar negeri,karena kualitas produk rotan Indonesia lebih rendah  kalah dalam daya saing dalam mutu,desain dan proses pengolahan rotan. Lahan makin berkurang untuk diolah ( Jawa ) kare na penduduk bertambah  ada budaya “ mangan ora mangan asal kumpul “  si miskin bertambah 4/16/2017

14 SDM dan Era Globalisasi (5 )
Dollar Capital has replaced by human capital as a strategic resource.In the information era however the strategic resource are: information knowledge and creativity of human resource. We now get the larger part of industrial growth not from capital investment,but investment in men and improvement brought by improved men. Pembangunan Ekonomi yang mengandalkan modal UTANG LUAR NEGERI – melalaikan PSDM/ HRD – selama tiga dasawarsa ( 1967 – 1997)gagal tinggal landas,terpuruk ekonomi - nya ,terperosok dilandasan ( 11 Juli 1997 ) 4/16/2017

15 Era Globalisasi … Lanjut ( 1 )
The constant one now is changing and the certain one now is uncertainty.The relative stability and predictability of business,are being replace by uncertainty,complexity and rapid change. Intens global competition,rapidly changing technology, shifting demography, economic fluctuation and other dynamic conditions , require companies to adaptive and swift, In the industrial economy, the primary products economy has come uncoupled from industrial economy; production has uncoupled from employment . In the information era – free trade era – the trade commodity among nations, has shift from goods,services and capital ( investment ) to intelectual property right ( hak cipta intelektual )  micro soft  Bill Gate. 4/16/2017

16 Era Globalisasi ….. ( 2 ) Dalam era globalisasi SDM dituntut sebagai Human Capital ( Manusia Modal ) ; bercirikan : profesional,berkua litas, disiplin, produktif, etos kerja tinggi,motivated,kreatif,inovatif, kompeten hingga kompetitif ( “ Human capital has replaced dollar capital as a strategic resource “ ) Unggulan daya saing produk,ditentukan oleh: desain mutu input teknologi, nilai tambah, penyerahan tepat waktu dan pelayanan purna jual ; after sales service and maintenance Terjadi perubahan paradigma ekonomi ; tidak lagi What, How, For Whom ; Barang diprodusir,harus jelas ada tidaknya pasar ( For Whom ),baru dikaji What barang apa dan apakah dapat dibuat dengan low cost,efisien dan efektif. 4/16/2017

17 Era Globalisasi ( 3 ) In a world that constantly changing,the key of of competiti –veness in ‘’90’s is that our people work more effective than your people and our leaders are better than Your leader  James Walter. Unggulan daya saing global,mensyaratkan kualifikasi PRIMA ( unggul dan kompeten ) dalam : Management, Domestic Economy, Penguasaan IPTEK,SDM berkualitas ( Manusia Modal ), Infra struktur, Standard kualitas ( ISO / WTO ), Independent in finance ( bebas dari utang LN ) debt trap , Good governance ( clean government ) Ekonomi dunia saat ini tidak hanya digerakkan oleh mobilitas dana investasi ( multinational corporation ) dan transaksi barang dan jasa,tetapi lebih digerakkan oleh mobilitas soft ware ( IT )  Micro Soft ( Bill Gate )ke India 4/16/2017

18 Ruang Lingkup ESDM Sudarwan Danim ( 1 )
Kemampuan Ekonomi SDM=f (nilai tambah kognitif,afektif,psikomoto- rik,emosional dan spiritual ) Proses Pendidikan merupakan investasi  Manusia Modal Pembangunan Ekonomi tidak akan berhasil tanpa SDM terdidik dan terlatih ( cerdas dan terampil ) 4/16/2017

19 Sudarwan Danim ( 2 ) SDM bermutu (pendidikan bermutu ) akan lebih berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi Lembaga Pendidikan berfungsi sebagai pemasok SDM bermutu yang seuai dengan kebutuhan SDM dalam Pembangunan Investasi Pendidikan ( PSDM ) dapat dihitung melalui pendekatan Cost Benefit Ratio ( CBR ) bukan hanya dari Social Benefit Ratio ( CBR ) Investasi Pendidikan didukung oleh Litbang, merupakan Human Resources Development yang hasilnya akan tercapai dalam jangka panjang ( contoh : Restorasi Meiji Jepang, PSDM di Malysia  semula belajar dari Indonesia  dalam tiga dasawarsa berhasil unggul dari INA) 4/16/2017

20 Sudarwan Danim ( 3 ) Ekonomi Pendidikan merupakan studi untuk menyiapkan SDM berkualitas Investasi Pendidikan ( PSDM ) = Investasi fisik  membangun prasarana,gedung,jaringan jalan, pabrik  mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Ekonomi Pendidikan akan mampu menyiapkan SDM berkualitas untuk berkiprah sebagai manusia modal  menyiapkan kehidupan berkualitas masa depan. 4/16/2017

21 Sudarwan Danim ( 4 ) Sembilan Tesis Biaya Pendidikan
Kemajuan = f (Pendidikan bermutu)Manusia Modal = f (Mutu Pendidikan) SDM  Minimal harus dapat mem- baca, menulis , berhitung,terampil Pembangunan Pendidikan berkore lasi Positif dengan Pertumbuhan ekonomi Pendidikan merupakan upaya agar manusia menguasai IPTEK  modern Pendidikan merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu SDM Pendidikan yang bermutu akan memberikan penghasilan yang baik Semakin besar kepedulian pendidikan sebagai prioritas pembangunan,akan berdampak positif terhadap pertumbuhan Ada reciprocal positif antara Pendidikan dan kemajuan Kemajuan Pendidikan yg kontinu,menjamin masa depan yang lebih baik pada kualitas SDM dan Pembangunan. 4/16/2017

22 Keynesian Economics : Masalah Pengangguran dapat terpecah - kan melalui Investasi  N = f ( I ) ; sebab Investasi akan menciptakan kesempatan kerja (N) dan pertumbuhan ekonomi ( LPE )meningkatnya Pendapatan Nasional ( Y )  GNP Ada korelasi positif antara Investasi ( I ), Kesempatan Kerja (N), Pertumbuhan Ekonomi (LPE, N , Y, GNP/GDP ) 4/16/2017

23 The General Theory of Employment , Interest and Money ( 1 )
John Maynard Keynes ( 1936 ) Faktor Penduduk  SDM  Tenaga Kerja Kesempatan Kerja  N = f ( I ) Tidak ada kesempatan kerja tanpa didahului Investasi Tidak ada Investasi tanpa dukungan Dana  Dana ( Funding ) = f ( Deposits ) Investment = f ( r > i )  ROI  return on investment ; i = rate of interest  suku bunga kredit ( sbk bank ) 4/16/2017

24 General Theory ( 2 ) Kesempatan Kerja merupakan kunci Pembangunan Ekonomi Tanpa adanya kesempatan kerja bagi SDM,maka tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupN YC (consumption) S (saving) Kesempatan Kerja ( N ) = f ( I )  terjadi karena harapan profit ( r )> i ( suku bunga )  the rate of interest < r  Δ induced investment 4/16/2017

25 General Theory ( 3 ) Kesempatan Kerja (N)terjadi kerna ada dana ( Money ) yg di-investasi Investasi terjadi,jika sbk (i) < (r) laba usaha yang diharapkan dan produk akan laku dipasar,ada effec tive demand (induced investment ) Investasi = f(Modal sendiri,Kredit Bank Obligasi,Go Public / Saham) Kredit Bank = f ( Simpanan )  Giro, Tabungan, Deposito ( DPK )  Kredit  N  Meningkatkan taraf hidup SDM  ∆ Y 4/16/2017

26 The General Theory (4) Simpanan ( Deposits )
National Saving = f (RTK,RTP,RTN) merupakan potensi untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Sebaliknya jika Saving tidak tersalurkan ( to Invest )terjadi leakage ( kebocor an ) dalam arus kegiatan ekonomi  kelesuan ekonomi  pengangguran meningkat Saving,Tax,Impor ( STM )leakages  berdampak pengangguran Investment,G.Spd,Export ( IGX )  penggerak kegiatan ekonomi  ∆ N 4/16/2017

27 Rumus General Theory – Makro (5)
Y = f ( N )  Income depend to N N = f ( I )  N depend to Investment I = f ( Fund,r > i )Investment depend to capital formation; expected profit > the rate of interest Funding = f (Saving)  Household, Firm and Government S ( Saving ) = f ( residual income, undis tributed profit,budgetary surplus ) 4/16/2017

28 General Theory of Macro Economy ( 6 )
Program Magister ITB, Sagir ( 2003 ) GNP = C + I + G + ( X – M ) Employment ( N ) = Income ( Y ) Consumption spending = f ( Y )  f ( MPTC ) Investment = f ( the rate of interest )  i = f ( expected profit , mec )  r  = f ( Return on Investment ) ROI Marginal effeciency of capital = Prospective yield Government Spending (G)= f ( Tax Revenue )  T 4/16/2017

29 Teori Ekonomi Makro ( 7 ) Export Commodity = employment increase plus foreign exchange reserve increase Prudent Banking =CAMEL; Car,Assets,Management Earnings,Liquide Initial Investment ( I )  inducement to Invest , should increase employment ( N ) and income (Y ), through multiplier effect ; MPTC = 4/5  will multiplied Income 5 X initial investment If income is high ,employment will be high ; if income is low employment will be low. 4/16/2017

30 Teori Makro Ekonomi ( 8 ) The total spending by
Private sector ,individuals and firms The public sectors the state budget ( G )  APBN On Consumers goods and Investment determines the level of incoome ( Y ) Private investment can be increased trough a fall of the rate of interest ( i ). An increase in Investment ( I ) will increase : Employment Total Income 4/16/2017

31 Teori Ekonomi Makro ( 9 ) When Savings ( S ) > Investment ( I ), the demand for consumers goods falls, The demand for Investment ,in turn will be affected Falling prices Raising unemployment Falling incomes Economic stagnation The Government could influence the level of total demand ; reduced or increased the total demand through : 4/16/2017

32 Teory Ekonomi Makro ( 10 ) The Government could influence the level of total demand through : Running deficit Budget ( T < G ) increased MS Lowering the Bank rate interest, cheap money policy  increased in money supply Lowering Time Deposits rate of interest  discount policy  increased money supply Buying securities in open market  increased MS Undertaking development project : spending on  infrastructure project : roads,bridges,irrigation,and public builidings  increased MS 4/16/2017

33 Say’s Law versus Keynes
Say’s Law : “ Supply creates its own Demand “ Setiap produk akan laku terjual,penawaran produk akan di – ikuti permintaan pasar ; Supply = Demand Keynes : “ Demand creates its own supply “ Barang diprodusir karena adanya Permintaan Pasar. Efective Demand – lah yang menentukan besarnya produk yang akan diprodusir. 4/16/2017

34 World Bank Report 1981 In the 1970’s it was increasingly recognised that economic growth alone would no reduce absolute poverty at acceptable speed Althouh the level of growth in Indonesia is much much higher than that almost low income countries ; its masks existing dimensions of poverty,limited acces to basic services and the need for more productive utilization of Indonesia’s most important development resource it large and rapidly growing labor force ( Report no 3307 IND April 1981) Tidak ada korelasi positif antara Pertumbuhan Ekonomi,Kesempatan Kerja dan Menurunnya kemiskinan di Indonesia 4/16/2017

35 Manpower Planning H.Soeharsono Sagir, 22 Juni 1992
Manpower Planning merupakan tuntutan mendesak agar dapat memanfaatkan secara produktif SDM dalam jumlah besar (supply) tetapi tidak terserap oleh pasar kerja (demand),agar terdapat keseimbangan antara Supply dan Demand;tidak terjadi penganggur- an tenaga kerja ( SDM ) 4/16/2017

36 Manpower Planning ( 2 ) Human Resources Development
And Manpower Planning Increasing employment,meeting the basic needs of the people,redu –cing inequalities in income and wealth and raising the productivity of the poor ∆ N  ∆ Y  ∆ C  Reduce Poverty  ∆ Productivity increasing ! 4/16/2017

37 Kondisi Supply dan Demand SDM Indonesia ( 1983 )
Ratio antara Supply,Demand dan Penempatan ( Kesempatan Kerja ) 10 : 2 : 1 Sepuluh memasuki Pasar Kerja Dua Permintaan Lowongan Kerja Hanya SATU yang ditempatkan, Jumlah yang memasuki pasar besar,lowongan kerja kecil,lowong – an terisi oleh SDM berkualitas. 4/16/2017

38 Manpower Planning Definisi ( 1 )
Mikro – RTP ( Donald P Crane ) The process by which an organiza – tion ensures that it has the right number of the people,at the right place,at the right time,doing things for which they are economically useful  memberi nilai tambah  utility bekerja  dis – utility = menganggur. 4/16/2017

39 Manpower Planning ( 2 ) Dengan merubah Organisasi / RTP menjadi Negara = RTN  Makro, maka definisi Manpower Planning, adalah : Perencanaan Tenaga Kerja merupakan suatu proses,negara me ngerahkan atau memberikan kesem patan kerja secara tepat,waktu dan lokasi tertentu,sebagai tenaga kerja produktif , memperoleh penghasilan layak untuk hidup (UUDRI ps 27/2 ) 4/16/2017

40 Manpower Planning ( 3 ) Definisi Maurice W Cauming
Manpower planning is concerned basically with budgeting for the best of labor resources,just as the management accountant budget for the best of financial resources. It aims to maintain and improve organization ( Government ) to achieve Corporate ( Government ) objective,through the development of strategies designed to enhance contributi –on of manpower at all times in the fore seeable future 4/16/2017

41 Manpower Planning ( 4 ) Definisi Michael H.Braid
Manpower budgeting means having the right number of employees,trained in the right skills,to perform a certain amount of work over a certain time frame.The right number of employees is enough to get job done at prescribed level of quality, but more than enough,otherwise employees are idle, time is wasted,or morale is low because they don’t feel challenged. It means having a balanced budget of manpower resources compared to required work load. 4/16/2017

42 oleh: H. Soeharsono Sagir, 1975 - 2006
PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan Pertumbuhan = f ( investasi,perdagangan, teknologi, kompetensi, manajemen,daya saing dan produktifitas) oleh: H. Soeharsono Sagir, 4/16/2017

43 Economic Development  Economic Growth
Pertumbuhan Ekonomi = f ( Pembangunan )  Tanpa Pembangunan Ekonomi ( I )  tidak terjadi Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi ∆ Investasi  Fisik dan SDM ∆ N  ∆ Y  Sehat dan Terdidik  ∆ SDM Berkualitas  Manusia Modal—> Penggerak Pembangunan Ekonomi. Manusia Modal  ∆ Pertumbuhan Ekonomi sehat,terdidik,terlatih,disiplin,produktif,motivated,dinamis,kreatif,inovatif,professional Pertumbuhan Ekonomi = f ( PSDM ,Investasi Fisik)  Manusia Modal merupakan aset nasional. 4/16/2017

44 Human Investment - PSDM Human Resources Development (HRD)
Pendidikan  ∆ IPTEK  ∆ N Produktif  ∆ Y  ∆ Sejahtera  ∆ Makmur HRD  ∆ IPTEK  SDM berkualitas  Manusia Modal ∆ GNP / GDP ∆ LPE  ∆ Makmur yang Berkeadilan Adil dan Makmur = f(HRD,Inv,N) Adil dan Makmur = f (Iptek,cerdas Bekerja Produktif,Manusia Modal ) 4/16/2017

45 Dimensi Produktivitas SDM (Bowen,Johns,Mophet,Alexander)
Enam Dimensi Produktivitas Quantity of Product Quality of Product Product Mix. Participation of Labor Force ( TPTK ) Allocative ability ( mobility of labor ) Job satisfaction ; 4/15/2007 Sunday, April 15, 2007 4/16/2017

46 Sasaran Ekonomi Makro - Pembangunan
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal - uln Kebijakan Pendapatan Kebijakan Ekonomi Luar Neger Tenaga Kerja (sdm) Modal dan Teknologi Sumber Daya Alam PRODUK [GNP] Kesempatan Kerja [ N ] Pengangguran Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Net Export Surplus ( X – M ) Ekonomi MAKRO BESARAN 4/16/2017

47 Sasaran Pembangunan Ekonomi Makro
Indikator Makro / Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi (LPE ) Perluasan Kesempatan Kerja (N) Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Stabil ( Inflasi dan Depresiasi terkendali ) APBN Sehat ( Tdk Terjadi Defisit Berlanjut) Perbankan Sehat ( PRUDENT ) Esport > Import [X > M] Tidak terjadi kerusakan Ekologi Lanjutan LAMPIRAN 3

48 Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis Ekonomi ( Triple Track Strategy )
Pro Poor ; how to increase productivity of the Poor  PSDM DIKLAT Manusia Modal ( Human Capital ) Pro JOB ; how to create productive employment  ∆ N  ∆ Y ( Income ) Hidup layak ( uud 1945,pasal 27,ayat 2 ) Pro Growth ; How to reduce inequality in distribution of Income  40 % penduduk miskin dapat menerima > 30 % GDP ( kue nasional ) ; jangan 20 % kaya dan 40 % menengah menerima > 70 % GDP 4/16/2017

49 HUBUNGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ,KESEHATAN dan PENDIDIKAN
Pertumbuhan Pendapatan Penurunan Tingkat Kemiskinan Kesehatan dan Pendidikan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sumber : Human Development Report 1997, Bisnis Indonesia 1 Nov 1997 LAMPIRAN 4, H.Soeharsono Sagir

50 Pembangunan Ekonomi = Pembangunan Sumber Daya Manusia
Sasaran Pembangunan Ekonomi  Penurunan Kemiskinan  Kenaikan Pendapatan  Sehat dan Terdidik Sehat Terdidik  Sasaran PSDM Sehat dan Terdidik  Memungkinkan Peningkatan Pendapatan dan Menurunkan Kemiskinan Penurunan Kemiskinan Sasaran Pembangunan Ekonomi 4/16/2017

51 Human Resources Development ( HRD,Human Investment )
Rendahnya Pendapatan Keluarga Miskin berdampak rendahnya pendapatan anak dikemudian hari,karena rendahnya gizi, kesehatan dan pendidikan Kemiskinan suatu negara yang berlanjut, akan berdampak keterbelakangan negara yg bersangkutan karena tidak adanya Manusia Modal ( Sehat,terdidik, terlatih, profesional, kompeten dan produktif ) Ada keterkaitan antara ovepopulation ( ledakan penduduk ) dengan : poverty,lack of education,inade – quate birth control information,religious sanction. Overpopuplation = f ( p,ue,bc-fp,rs )  14/3/2008 4/16/2017

52 LAMPIRAN 5,Soeharsono SG
PERANGKAP KETERBELAKANGAN Kurang Semangat dan Kurang Kemampuan Berprestasi Teknologi Terbelakang Produktivitas Rendah Daya Saing Pasar Rendah Kesehatan Rendah Kekurangan Dana Permintaan Rendah Pendapatan Riil Rendah Buta Aksara Pajak Rendah Investasi Rendah ( I ) Tabungan Rendah Kesempatan Kerja Rendah (N) Penerimaan Negara Rendah Utang LN Sumber : DV Ramana, A note on development planning Asian Development Institute, Bangkok 1976 LAMPIRAN 5,Soeharsono SG

53 Perangkap Keterbelakangan Underdevelopment Trap
Penghasilan rendah,berdampak pada : Malnutrisi kurang fit  tidak ada gairah untuk merubah nasib  malasnya tidak ketulungan  produktivitas rendah  Rendahnya edukasi(pendidikan)  produktivitas rendah  penghasilan rendah  Tidak mampu bayar pajak  APBN tekor  ULN membesar  ∆ pengangguran  pendapatan nasional rendah  kemiskinan meningkat. 4/16/2017

54 Perangkap …. 2 Tabungan domestik rendah  Investasi rendah  kekurangan dana  teknologi terbelakang  produk inferior  daya saing rendah  pendapatan rendah  Tenaga beli rendah  konsumsi barang inferior  cermin kemiskinan Bermula Pendapatan rendah  miskin terbelakang  miskin  sebab - akibat 4/16/2017

55 Tabel 1 Indonesia Human Development Index ( IPM ) UNDP
Year Score Ranking 1975 0,464 1980 0,526 1985 0.578 1990 0,619 1995 0,659 1998 0,670 109 1999 0,677 102 2000 0,684 110 2001 0,682 112 4/16/2017

56 Pengangguran ( juta orang ) Tingkat Pengangguran (%)
Tabel 2 KESEMPATAN KERJA TUMBUH DAN MENURUNKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA Kompas, 6 Maret 2008 Periode ( Agustus ) Pengangguran ( juta orang ) Angkatan Kerja Bekerja Tingkat Pengangguran (%) Terbuka Penganggur Terpaksa Total 2002 9,1 12,0 21,1 100,8 91,7 21,0 2003 9,9 13,2 23,1 102,8 92,8 9,7 22,5 2004 10,3 13,4 23,7 104,0 93,7 22,7 2005 11,9 15,0 26,9 105,9 94,0 11.2 25,4 2006 10,9 13,8 24,7 106,4 95,5 10,2 23,2 2007 10,0 14,9 24,9 109,9 99,9 4/16/2017

57 Tabel 3 Hambatan Penciptaan Lapangan Kerja di Indonesia ( Kompas,21 Sept.2003 )
Biaya tinggi untuk melakukan kegiatan ekonomi ( high cost economy )  lebih baik mendepositokan uang Biaya tinggi dalam pendirian usaha Biaya tinggi dalam perdagangan LN  ekspor – impor Administrasi Perpajakan yang dis-insentif  dikejar “pajak” Lambatnya reformasi bidang hukum Property rights  hak cipta intelektual Saran dan Prasarana  Perahelayanan Publik Regulasi fitingkat d 4/16/2017

58 Tabel 4 Kondisi Pasar Kerja di Indonesia Kompas,21 Sept.2003
Dualistic Economy Sektor Modern capital and hitech Sektor Tradisional – Informallabor intensive Labor Surplus Economy Unskilled Labor Flexible Labor Market Polic Labor Market Industry  Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja. 4/16/2017

59 LINGKARAN KEMISKINAN LAMPIRAN 6,Soeharsono SG
Investasi Fisik Rendah Penganggurn Tenaga Kerja Tingkat Investasi Rendah Investasi SDM Rendah Tingkat Teknologi rendah Tingkat Tabungan Rendah Kekurangn Tenaga kerja terampil Produktivitas SDM Rendah Produksi rendah PendapatnRendah Permintaan per kapita Rendah Sumber : Malasis, Agricultural and Development Process, The Unesco Press, 1975.p.93 LAMPIRAN 6,Soeharsono SG 4/16/2017

60 Lingkaran Kemiskinan Poverty Circle
Bermula dari Produktivitas SDM Rendah berdampak pada : Pendapatan rendah  tabungan rendah  akumulasi modal rendah  investasi rendah  baik untuk fisik maupun SDM  ∆ pengangguran  ∆ kemiskinan  Investasi SDM rendah  penguasaan IPTEK rendah  produktivitas rendah  kemiskinan meningkat  dstnya. 4/16/2017

61 Kebijakan Melawan Kemiskinan
Pengaturan Pemilikan PemanfaatanLahan  tidak terjadi lahan tidur, Riset dan Teknologi Tabungan Dalam Negeri Modal Luar Negeri Alokasi Investasi Pemberdayaan Sektor Pertanian Perdagangan LN Fiskal - Pajak Pendapatan PENDIDIKAN KESEHATAN NUTRISI Kesuburan Lingkungan Hidup Sehat MCK Air bersih Sanitasi Produksi,Subsidi Distrubusi Bahan Kebutuhan Pokok Pendidikan Masyarakat Program KB Insentive Sumber : The World Development Report, World Bank 1981

62 Diagram THE INTERACTION IN A MARKET-FRIENDLY STRATEGY FOR DEVELOPMENT
LAMPIRAN 8,H.Soeharsono S 4/16/2017 Sumber : World Bank Report1991

63 Strategy for Development
Melalui Pengembangan SDM  akan mampu memasuki era Global  unggul dalam daya saing PSDM akan berdampak meningkatnya produktivitas  naiknya pendapatan Ekonomi lebih mampu bersaing  tidak ada ekonomi biaya tinggi  perkembang an harga stabil  ekonomi makro stabil Perdagangan LN meningkat  arus modal dari LN masuk  Produktivitas Nasional naik 4/16/2017

64 Higher income of the poor
Virtuous Circle Hubungan antara pertumbuhan, kesempatan kerja dan pemberantasan kemiskinan Economic Growth Increased productive capacity Productive capacity Higher Expenditure on health, education and skill development Employment with rising productivity Higher income of the poor LAMPIRAN 9,H.Soeharsono S 4/16/2017

65 CAPACITY BUILDING DAYA SAING Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export]
DIKLAT SDM Perguruan Tinggi Balai Latihan Kerja Lembaga Administrasi Negara [LAN] Perusahaan LITBANG INOVASI INDUSTRI PRODUK BPPT Kompeten & Kompetitif CAPACITY BUILDING DAYA SAING Ristek Perguruan Tinggi NAKER PROFESSIONAL PASAR DINAMIKA PASAR Kompeten Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export] Standar Mutu [ISO] Kompetitif Manusia Modal [Human Capital/ 4/16/2017

66 DIKLAT – PSDM Ada keterkaitan & kesinambungan Diklat,Litbang,Naker(SDM),Industri dalam Membangun Kapasitas. Melalui Diklat dan Litbang SDM dikem- bangkan menjadi Manusia Modal Manusia Modal menciptakan produk berkualitas,kompeten dan kompetitif Produk berkualitas mampu meme nuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor 4/16/2017

67 CAPACITY BUILDING FOR COMPETENT &
COMPETITIVE HUMAN RESOURCE [HUMAN CAPITAL] POLITEK Perguruan Tinggi Depnaker TK Produktif/ Usia Sekolah DIKLAT Naker siap kerja Naker siap pakai Litbang Diknas Produk Strategi Sinergi Menigkatkan Daya Saing Naker Harga BPPT Kualitas Tempat Quick improvement Inovasi Produk Perluasan Pasar Industri Usaha Besar/ UKM Kebutuhan Naker Tepat Waktu Feed back Produk yang Berdaya Saing Pelayanan Purna Jual Pasar Global Feed back INA PRIMIANA SAGIR, 4/16/2017 LAMPIRAN 11, H.Soeharsono SAGIR.

68 Capacity Building for Competent and Competitif Human Resource ( Human Capital )
Human Capital= f(Diklat, Politeknik Universitas,BLK,LITBANG,BPPT ) PSDM / Diklat merupakan langkah strategis untuk mencapai unggulan daya saing  kompeten  kompe titif LITBANG  R and D  akan menjamin produk berkualitas untuk Pasar  konsumen domestik maupun ekspor. 4/16/2017

69 PENINGKATAN KEMAMPUAN NASIONAL BERBASIS IPTEK
Pertumbuhan Ekonomi Kapabilitas Teknologi Pembelajaran Teknologi Kesejahteraan Bangsa Peningkatan Kemampuan Nasional [Capacity Building] Proses Pembelajaran Kapasitas Teknologi Kapasitas Litbang Struktur Industri Daya Inovasi Pengembangan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Produk/Proses Visi Pembangunan Daya Saing Sistem Inovasi Nasional Kapabilitas Litbang Kapasitas Industri Kinerja Ekonomi Pendidikan/ Pelatihan [Diklat] Lapangan Kerja Masyarakat Sadar IPTEK Kebijakan Teknologi 4/16/2017

70 Human Capital – K’uan T’ZU , 500 BC
“ If You plan a year, Plant a seed “ “ If for ten years, Plant a tree “ “ If for hundred years teach the people “ It because : When You sow a seed, you will reap single harvest, When You teach the people , you will reap a hundred harvest. 4/16/2017

71 Tool and Education “ Give the people a handout or a tool, and they live a little better; When You give them Education, and they will change the world “ Pendidikan merupakan wacana utama untuk kehidupan masa depan yang lebih berkualitas. 4/16/2017

72 Arti dan Penting Pendidikan dan Pelatihan(DIKLAT )
Musuh terbesar umat manusia adalah kebodohan dan kemiskinan  Miskin karena Bodoh atau Bodoh karena miskin Mencerdaskan kehidupan Bangsa merupakan prasyarat untuk bebas dari kebodohan dan kemiskinan  peningkatan kesejahteraan umum PSDM menjadi prasyarat agar kita bebas dari penjajahan  dominasi dan keter – gantungan dalam IPOLEKSOSBUD  tidak tercemar  kontiminasi. 4/16/2017

73 Manusia Modal – Human Capital ( 1 )
Merupakan produk PSDM / DIKLAT atau Human Investment / HRD Manusia Modal = f ( gizi,pertumbuhan fisik,otak  prima  sehat , pendidikan berkualitas ->mutu Manusia Modal,tidak hanya mampu terse rap oleh pasar kerja,mampu mencipta - kan kerja mandiri,mampu menciptakan kerja untuk orang lain ( Entrepreneur) Job creator. 4/16/2017

74 Kriteria Manusia Modal
Sehat,Terdidik dan Berkualitas Mampu mengembangkan ranah:Kogniti -ve ( berpikir,paham,analisis,sintetis, evaluasi ) ;Affektive : perasaan, emosi, sistem nilai,sikap hati  menerima atau menolak ; Pskomotorik  ketrampilan motorik, koordinasi antara otak – syaraf dan otot. Ahli,terampil,produktif,profesional,disip – lin,motivated,kreatif,inovatif,kompeten dan kompetitif 4/16/2017

75 Manusia Modal ( 3 ) H.Soeharsono Sagir, 2003
Merupakan produk Human Investment  PSDM Manusia modal terbentuk dari gizi prima,fisik yang sehat – bugar,otak yang cerdas dan pendidikan unggul ( kompeten dan kompetitif ) Manusia Modal tidak hanya kompeten mancari kerja ( memasuki pasar kerja ),tetapi mampu mandiri – menciptakan kerja untuk diri sendiri – dan mampu menciptakan kerja bagi orang lain atau job creator ( Entrepreneur ) Manusia Modal  Manusia : Sehat,terdidik , bermutu , unggul - kompetitif Ahli,terampil,profesional,produktif,disiplin,motiva – ted,kompeten / mumpuni,dinamis,kreatif,inovatif 4/16/2017

76 Human Capital Formation ( 4 ) Human Resource Development
HRD = f ( Health facilities and service ) = f ( Formal education ) = f ( Vocational training ) = f ( on the job training ) = f ( Study program for adults ) = f ( Horizontal – Vertical mobility  migration  seeking another job 4/16/2017

77 MANUSIA MODAL ( 5 ) H.Soeharsono Sagir
KEMERDEKAAN HARUS DI ISI DENGAN MENCERDASKAN JIWA DAN OTAK ANAK – ANAK BANGSA TIDAK ADA JALAN LAIN UNTUK MERUBAH NASIB, KECUALI DENGAN BELAJAR, BEKERJA KERAS, DISIPLIN DAN MAU MENJALANI PROSES PENCERAHAN TERUS MENERUS HIDUP SAMA DENGAN TERUS MENERUS MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH 4/16/2017

78 Indonesia : Sustaining Growth With Equity ( World Bank,April 1997 )
Indonesia memerlukan Fundamental ekonomi makro stabil,kuat Perlu dipacu Tabungan Domestik agar Investasi naik,mengurangi ketergantungan modal luar negeri Perlu mengembangkan SDM berkualitas : kompeten dan kompetitif Meningkatkan daya saing global untuk Komoditi,SDM,Jasa yang memenuhi standard  ISO – WTO Perlu pengembangan Institusi – Birokrasi yang lebih efektif dan efisien  good governance  bebas dari KKN 4/16/2017

79 Peran Ilmu dan Teknologi ( IPTEK ) terhadap SDM ( 1 )
IPTEK ( seharusnya ) memberi makan pada yang lapar ( miskin )  ilmu amaliah  peningkatan produksi dan kualitas pangan IPTEK mampu menciptakan kesempatan kerja  amal jariah IPTEK mampu mencegah dan mengobati si sakit  previntif – kuratif  ilmu amaliah IPTEK mampu mengembangkan Manusia Modal ( anak yang soleh  berkualitas IPTEK mampu membebaskan SDM dari kebodoh - an dan kemiskinan Menguasai IPTEK  Mumpuni  Kompeten dan Kompetitif. H.Soeharsono Sagir, ESDM UNPAD 1984/85 4/16/2017

80 Peran Teknologi Untuk SDM dan Pembangunan ( 2 )
Teknologi memberi nilai tambah produk barang dan jasa,karena adanya invention,inovation  Air Mendidih  uap mendorong tutup panci  mampu manjadi penarik gerbong barang,kereta api Transfer of Power  Horse Power Transfer of Light  Candle  Lampu Transfer of Skill  Repeating Machine Transfer of Science  Printing Media,Books Transfer of Precision  Camera Photo’s Transfer of Thought  Computer 4/16/2017

81 Nafaz Syarif ( 1974 ) Technology is a dream for the poor,is a game for the rich,but actually Technology is a Masterkey for Development and Growth. Teknologi merupakan impian bagi si Miskin ( TV berwarna – parabola ) dan permainan,kesenangan bagi si kaya (play station ),padahal teknologi merupakan kunci utama bagi Pembangunan dan Pertumbuhan 4/16/2017

82 Peran IPTEK – Teknologi ( 3 ) Peter Drucker,Alvin Toffler,John Naisbitt
Now is increasingly recognized,that the growth of tangible stock depend on extent of human capital, which is : increasing knowledge,skills and capacity /competency of the people We now get the larger part of industrial growth ,not from capital investment, but investment in men and improvement brought by improved men. 4/16/2017

83 Peran IPTEK dalam Pembangunan ( 4 )
Dunia saat ini sedang memasuki era informasi – globalisasi ; terjadi pergeseran kekuatan dari otot (muscle)  ke otak ( brain ) ; SDM menjadi sumber daya strategik , jika menguasai informasi ( ilmu ) dan teklnologi,didukung kreatif dan inovatif ; Modal Uang telah tergeser oleh Manusia Modal sebagai Sumber Daya Strategik. Tanpa kompetensi IPTEK,kita sebagai bangsa tidak akan mampu memiliki unggulan daya saing. Peter Drucker – Alvin Toffler – HS Sagir 4/16/2017

84 Virtous Circle Hubungan antaraPertumbuhan, Kesempatan Kerja dan Kapasitas Produktif
Pertumbuhan Ekonomi Kapasitas Produktif Meningkat Perluasan Kesempatan Kerja Produktif Peningkatan Pendapatan, pengeluaran untuk hidup sehat gizi , pendidikan dan pelatihan (HRD) Terjadi Pertumbuhan Ekonomi 4/16/2017

85 Variabel konstributor Pertumbuhan Ekonomi ( Nafziger – Eko Madyo )
Sumber daya alam ( SDA ) Jumlah Penduduk ( SDM ) Tenaga Kerja,migrasi dan urbanisasi Pengembangan SDM Capital Formation ( pemupukan modal ) pilihan investasi dan kemajuan teknologi Kewirausahaan,organisasi dan inovasi Bandung, 11 April 2007 4/16/2017

86 The Economic Factors Influenced Economic Development
Natural Resource Land,minerals,fuel,climate Human Resource Labor supply,educated, profesisionals,discilplin motivated,creative, innvative ( human capital ) Capital Formation Machines,factories,bridges road,harbour,aiport,build ing,electricity,transporta – tions,telecommunications Technology Science,knowledge,engine-ering,management and entrepreuneurship Human Capital X = X = F ( X1 and X2 ) Science and technology Work Ethics 4/16/2017

87 Global Competitive Advantage Michael Porter – Harvard University
Factor Conditions (Factors of Production) Demand Conditions The nature of related and supporting industries The firm strategy Ekonomi Internasional, STIA LAN ; 25 April 2007 4/16/2017

88 Four Stages of Economic Competitive Advantage
1.Factor driven Competitive advantage is based almost exclusively on basic factors of production ;abundant natural resources,cheap semiskilled labor 2.Investment  The willingness and ability to invests in modern,efficient facilities represen ting the best technology in global market 3.Innovation  At thiws stage firms actively create new technologies,new product and new markets 4.Wealth driven Is reached , if a nation achieves levels of affluence society  drive to succeed innovations and investment 4/16/2017

89 Produktivitas SDM dan Kondisi Sosial Ekonomi – Makro ( 1 )
Produktivitas SDM = f ( DIKLAT ) Diklat = f ( Y )  Y = f ( N ) Produktivitas = f ( Sehat,Gizi )  Sehat,Gizi = f ( Y ) Produktivitas=f (Lingkungan Kerja) Produktivitas=f (Ketentuan Upah ) Produktivitas=f ( Motivasi ) Motivasi = f(Motivator)Penggerak : 4/16/2017

90 Produktivitas SDM ( 2 ) Motivator  Penggerak Mengejar Prestasi  Na
Mengejar Status  Jabatan Prestige  Martabat Reward  Penghargaan materi  sertifikat Menghadapi Tantangan Tanggung jawab  Responsibility Keterlibatan Prospek Masa Depan Kesempatan  Opportunity Security  Prosperity  Welfare  Sejahtera 4/16/2017

91 Produktivitas SDM ( 3 ) Produktivitas = f (Leadership,CEO)
Produktivitas = f ( Growth, LPE ) Produktivitas = f (IPTEK,LITBANG) Produktivitas = f (Budaya,Tatanilai Produktivitas = f ( Kesempatan untuk Maju dimasa depan ) 4/16/2017

92 1.Factor Conditions ( Michael Porter )
Physical resources;jumlah,kualitas,lahan, air,mineral,hasil tambang,hutan,musim dan iklim Human resources ;jumlah, kualitas SDM, tradisi,tata nilai, budaya , etos kerja Infrastructure ; pelayanan kesehatan,pen dikan,transport,jaringan jalan,komunikasi institusi budaya Knowledge resources;penguasaan IPTEK Capital Resources ; capital formation, tingkat tabungan,pasar modal, suku bunga dll 4/16/2017

93 2.Demand Conditions Komposisi Kebutuhan Masyarakat ; daya beli masyarakat ( domestic market )  Domestic Market = f ( Y ) Besaran dan pola pertumbuhan kekuatan membeli masyarakat Potensi permintaan komoditi ekspor, penetrasi pasar global Memenuhi produk standar internasional 4/16/2017

94 3.Related and supporting industries
Forward and backward lingkages ; keter kaitan industri hulu – hilir Potensi memenuhi kebutuhan pasar yang belanjut, ketersediaan bahan baku Memenuhi selera pembeli,trend mode dan fashion Merencanakan produk baru,inovatif 4/16/2017

95 4.Firm Strategy Berani dan mampu bersaing dalam pasar domestik maupun luar negeri Peluang masuknya pesaing baru Membangun kompetensi produk agar mampu / unggul dalam persaingan dipasar Global. Selalu berupaya bebas dari ekonomi biaya tinggi,kreatif, produktif dan inovatif. 4/16/2017

96 ( Stephen C Schoonover )
Human Capital Competencies Kompetensi Manusia Modal ( 1 ) AM Lilik Agung Personal Attributes ( Stephen C Schoonover ) Result Orientation  Sasaran Commitment Bertanggung jawab Continous Learning  Belajar terus Honesty and Integrity  Jujur dan memiliki Integritas ( harga diri ) 4/16/2017

97 Human Capital Competencies (2)
Visioning and Alignment  Visi yang lurus kedepan Strategic Thinking Sasaran Jangka panjang Networking  Jaringan kerja  kemitraan Resources Management  Tata kelola yang baik Team work  Kerja sama Process Excellence  proses berkualitas Performance Development Kinerja baik Goal Setting  Sasaran yang terarah 4/16/2017

98 Human Resources Core Competencies
Human Capital ( 3 ) Human Resources Core Competencies Stewarship Compliance Customer Focus Vendor Management Konowledge Management Virtual Teamwork Coaching and Consulting Talent Management Technology experties Assesment and Measurement Skills Employee Advocacy 4/16/2017

99 Human Resource Specific Competencies
Human Capital ( 4 ) Human Resource Specific Competencies HR Strategist  Busness Acumen, Strategic Influence,Change Management HR Generalist Design Development effective, Project and Product Management HR Specialist Strategy Development, Situation Analist,Progran Design,Product and Service Delivery 4/16/2017

100 Human Capital ( 5 ) Values  Integrity,Partnership, Commitment,Entrepreneurship, Public Behaviour Knowledge  Planning,Organizing, Delegation,Resources Management ,HR Development,Project Management, Analyses,Concept,Know–How, Cooperate Knowledge Skills Autonomy,Written,Verbal,Risk,Computer Awareness,Creativity,Inisiative,Negosiating skill, Decision Making,Customer Service,Interpersonal Indonesian,English,Mandarine,French and others 4/16/2017

101 Changing The World of Work in Globalization
Utilization technology information, Economic crisis and globalization, trade liberalization Dunia Kerja dipengaruhi oleh : paradigm shift,formal – informal, organization structure,self employ ment dan new requirement New requirement dipengaruhi oleh knowledge,skills dan attitude 4/16/2017

102 Corrupt  Corruptive  Corruptible  Corruption > < Good Governance
Corrupt = BUSUK,Moral Hazard Power tends to Corrupt More Power more Corruptly Absolute Power  absolutely Corrupt CorruptCorruptiveCorruptible  Corruption. Good Governance  Transparant  Accountable  Responsible Budget Disiplin  Planning,Programming,and Budgeting System ( PPBS )  No non Budgetary Spending 4/16/2017

103 Perilaku Corrupt – BUSUK Moral Hazard ( 1 )
Collude  to act jointly through a secret understanding  conspire in a fraud  collusive kongkalikong  TST,untuk berbuat busuk. Connect  to bind,fasten together  having the power of connecting  being corrupt  busuk Conspiracy  the secret plotting of two or more persons to do wrongful act  a group of conspirator Corrupt  dishonest proceedings  influenced by bribary  moral hazard 4/16/2017

104 Corrupt  Corruptive  Corruptible  Corruption ( Korupsi )  ( 2 )
5.Nepotism  nepos,nephew  Favoritism to relatives in the form of patronage  based upon relationship rather than merit  sikap busuk,mendahulukan famili, konco, bukan “ the right men in the right place” 6.Corruption  the act of corrupting - money bribary 4/16/2017

105 Korupsi ( Corruption ) Korupsi adalah perbuatan yang secara tidak proporsional telah menyakitkan rakyat ( PAPA ) akibat bocornya dana pembangunan. Korupsi juga akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam pelayanan publik,terjadinya ketimpangan dan ketidak adilan, serta menghilangkan semangat investor asing dan bantuan asing “ 4/16/2017

106 Perencanaan Tenaga Kerja Nasional H.Soeharsono Sagir.
Manpower Planning, Fakultas Ekonomi UNPAD 22 Juni 1992 4/16/2017

107 Mitos Kesempatan Kerja
Masalah Pengangguran dengan sendirinya akan terpecahkan melalui INVESTASI Investasi dengan sendirinya akan mencip- takan perluasan kesempatan kerja,karena N = f ( I ) Selalu ada korelasi positif antara tingginya Pertumbuhan Ekonomi,Perluasan Kesem patan kerja dengan besarnya Investasi 4/16/2017

108 Kenyataan di Indonesia Laporan Bank Dunia 1981
In the 1970’s it was increasingly recognized that economic growth alone would not reduce absolute poverty at an acceptable speed. Jika absolute poverty identik dengan peningkatan pengangguran,maka jelas kiranya bahwa di Indonesia Pertumbuhan Ekonomi tinggi tidak dengan sendirinya memecahkan masalah kemiskinan dan pengangguran. Pengalaman kita selama ini,menunjukkan bahwa penanganan masalah kesempatan kerja masih memerlukan perhatian kita yang lebih besar lagi ( Soeharto, 14 Desember 1981 ) 4/16/2017

109 Report no 330 / IND / April 1981 World Bank
Although the level of growth in Indonesia is much higher than that almost low income countries,it masks existing dimensions of poverty,limited access to basic services and the need for more productive utilizati - on of Indonesia’s most important develop - ment resource it large and rapidly growing labor force. 4/16/2017

110 World Bank Report ( 2 ) Tuntutan atau kebutuhan mendesak untuk memanfaatkan tenaga kerja produktif yang berjumlah besar dan tumbuh dengan cepat inilah diperlukan suatu Perencanaan Tena- ga Kerja Nasional ; yang meliputi perkiraan supply (penawaran) dan demand (permin- taan) yang sekaligus terkait dengan kenai kan tenaga kerja yang memasuki pasar kerja,kualifikasi tenaga kerja yang diminta dan mempersiapkan program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja ( Diklat ) 4/16/2017

111 WBR ( 3 ) Program DIKLAT dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan antara permintaan / lowongan kerja dengan penawaran Program Diklat yang tidak terkait dengan projeksi permintaan pasar kerja ;akan berdampak terjadinya kelebihan supply tenaga kerja terlatih ; jangan sampai kita mendidik dan melatih tenaga terampil yang tidak sesuai dengan kebutuhan pembangunan ( Depdikbud, 6 Juni 1983 ) 4/16/2017

112 World Bank Report ( 4 ) Strategi Pembangunan Ekonomi harus mengarah pada tujuan komplementer atau saling mendukung antara Pengembangan SDM dengan Perencanaan Tenaga Kerja,yang dirumuskan sebagai berikut : “ Increasing employment,meeting the basic needs of the people, reducing inequalities ib income and wealth and rising the productivity of the poor “ Oleh karena Indonesia belum mengenal Manpower Planning,maka dalam Bursa Tenaga Kerja terjadi gambaran Bursa sebagai berikut : 10 : 2 : 1 ( 1983 ) ; sepuluh tenaga kerja terdaftar ( penawaran );dua lowong - an kerja ( permintaan ) ; hanya satu lowongan terisi 4/16/2017

113 Manpower Planning Human Resource Development Human Capital
The Process by which an organization – firms or state – ensures that it has the right number of people,at the right place,at the right time,doing things for which they are economically useful ( Donald P. Crane ) Manpower Budgeting means having the right number of employees,trained in the right skills,to perform a certain amount of work over a certain time frame.The right num – ber of employees is enough to get job done prescribed level of quality,but more than enough ,otherwise emplo – yees are idle,time is wasted ,or morale is low because they do not feel challenged.It means having a balanced budget of manpower resources compared to required work load. 4/16/2017

114 Produktivitas dan Kondisi Sosial Ekonomi SDM ( Soeharsono Sagir,25 Juni 1992 )
f = PSDM  DIKLAT  SDM Berkualitas f = Gizi,Sehat dan Bugar f = Lingkungan Kerja ( Environment ) f = Kebutuhan Hidup Layak ; UUD 45,ps 27 ayat 2 f = Motivator ( prestasi,status,prestige,reward, tan - tangan,tanggung jawab,keterlibatan,masadepan f = Kesepakatan Kerja ( Collective bargaining ) f = Management Style, budaya manajemen f = Penguasaan IPTEK f = Tradisi,sistem nilai,budaya f = Masa depan, kesempatan untuk maju 4/16/2017

115 Peran SDM terkait dengan DIKLAT Jhinghan ( 1966 )
Underdeveloped countries in their enthusiasm to spread higher education have been opening too many universities without trying to improve the the standard of education with the result that the proportion of failures at higher and university level is very high Mass failures and the general loweing of academic standards tend to lower efficiency of undergraduate of undergraduates and graduates employed both in the private and the public sector and do not promise well for the formation of dynamic leadership for economic development. 4/16/2017

116 Jhinghan ( 2 ) Little manpower planning in such economies,no efforts are made to match the demand and supply of different types of critical skills Few countries can go on absorbing poorly trained universi- ties graduates at a faster rate than their general economic growth Sooner or later with their present pattern of educational expansion ,many developing countries will have to contend with one of the most explosive problems of discontent and frustration,that of graduate unemployment. Hia Myint“The Economics of Development Countries”1965 4/16/2017

117 Kondisi Indonesia Jangan sampai kita menghasilkan tenaga terdidik yang tidak sesuai dengan kebutuhan (Soeharto , Rakernas Depdikbud 6 Juli 1983 ) Pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah,perlu disesuaikan dengan tuntutan pembangunan yang memer lukan jenis ketrampilan dan keahlian disegala bidang dan ditingkatkan mutunya sesuai dengan kamjuan IPTEK ( GBHN 1988 ) Peningkatan kualitas SDM diselaraskan dengan persya- ratan ketrampilan,keahlian dan profesi yang dibutuhkan dalam semua sektor pembangunan ( GBHN 1988 ) 4/16/2017

118 Manusia Modal Indonesia ( Das Sollen )
Kriteria : Berbudi luhur,tangguh,cerdas dan terampil, mandiri dan memiliki rasa kesetiakawanan, bekerja keras,produktif,kreatif dan inovatif, berdisiplin serta berorientasi kemasa depan untuk terciptanya kehidupan yang lebih baik 4/16/2017

119 Fungsi Pendidikan dalam Era Informasi ( Peter Drucker )
Melakukan pendidikan dan pengajaran yang lebih baik dalam kemampuan : verbal,matematik,ilmiah dan kemampuan bernalar ( logik – rasional ) Mempersiapkan anak didik menjadi Manusia yang memiliki standard keunggulan ( unggulan daya saing ) serta bertanggung jawab Memberikan pendidikan Moral ( agama dan etika ).Anak didik harus mengertia “arti” : baik – buruk, benar – salah , makna kebebasan – perbudakan. Pendidikan harus dapat mewujudkan keadilan,terbuka tanpa diskriminasi ; kesempatan yang sama bagi setiap orang. Pendidikan harus melatih dan mendidik agar mampu mampu mengudar gagasan ( idea ) secara lisan maupun tulisan yang ringkas,sederhana tetapi jelas. 4/16/2017

120 ∆ N Employment and Unemployment
HOW DO DIFFERENT FACTORS AFFECT THE MACROECONOMY ( Keynesian ) Fiscal Policy Output ∆ GNP/ GDP Monetary Policy Policy Instruments Incomes Policy The Macro economy ∆ N Employment and Unemployment Foreign Economics Policy Stable Price and Exchenge Rate Weather External Variables Foreign Output Export > Import Net Export Revolutions Wars,... 4/16/2017

121 Economic Policy – Kebijakan Ekonomi
Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Kesempatan Kerja  Menurunnya angka pengangguran Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Stabil Keuangan Negara yang sehat,tidak defisit terus menerus. Posisi Neraca Pembayaran favorable ( X>M)  cadangan devisa meningkat  Produksi meningkat  perluasan kesempatan kerja Tidak terjadi kersusakan lingkungan,agar terjadi “ sustainable development ( pembangunan berkelanjutan ) 4/16/2017

122 Peningkatan Mutu Kehidupan & Penurunan Kemiskinan
“Give people a handout or a tool, and they will live a little better , give them an education, and they will change the world” Bagan 1 ARTI PENTING DAN STRATEGIS PENDIDIKAN Pembangunan Modal Manusia Produktivitas Peningkatan Mutu Kehidupan & Penurunan Kemiskinan Pembangunan &Pertumbuhan Makro Kesehatan & Nutrisi Pendidikan Pembangunan Modal Sosial Produktivitas 4/16/2017 Sumber : Education Sector Strategy, The World Bank

123 Arti Penting dan Strategiknya Pendidikan
Beri Manusia alat,maka ia akan menjalani kehidupan lebih baik ; beri manusia kesempatan terdidik dan terlatih,maka ia akan “ merubah” dunia atau kehidupannya manjadi jauh lebih baik. Pendidikan yang didukung oleh hidup sehat,bergizi akan menghasilkan tidak hanya Manusia Modal ( Produktif,Profe-sional,kompeten ) tetapi juga membangun Modal Social ( Social Capital )  Masyarakat Produktif Dengan adanya Modal Manusia dan Modal Sosial,akan ter capai Mutu Kehidupan yang lebih baik dan Penurunan Kemiskinan dan tercapainya sasan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi. 4/16/2017

124 SISTEM PENDIDIKAN YANG BAIK
TIGA PILAR SISTEM PENDIDIKAN YANG BAIK Bagan 2 AKSES Murid siap untuk belajar Dukungan lingkungan pembelajaran Peluang memperoleh pendidikan KUALITAS Kurikulum yang relevan Dukungan kepada staf Proses belajar mengajar yang baik SISTEM PENDIDIKAN YANG BAIK Pemerintah yg concern terhadap PSDM Sumber daya yang memadai Evaluasi yang baik  Jaminan Mutu 4/16/2017 Sumber : Education Sector Strategy, The World Bank

125 LINGKARAN SETAN KEMISKINAN
Daya Pikir Rendah Pendidikan Rendah Gizi dan Kesehatan Buruk Akses Kerja Rendah Ketahanan Pangan Rendah Kemiskinan Mortalitas dan Mobiditas Tinggi Akses Pelayanan Kesehatan Rendah 4/16/2017 Sumber : Ali Komsan, Kompas 13/03/2003

126 Lingkaran Setan Kemiskinan
Rendahnya Pendidikan berdampak rendahnya akses kesempatan kerja  Miskin  kekurangan Pangan Bergizi  Daya pikir rendah  Terbelakang ( Bodoh ) Kemiskinan berdampak pada akses kesehatan rendah  angka kematian tinggi dampak kekurangan gizi dan kesehatan buruk, Akses kesehatan atau Lingkungan hidup yang kurang tidak baik – MCK ( Mandi,Cuci,Kakus ) disatu tempat ( KALI )  merebaknya penyakit TCD Kemiskinan berdampak kekurangan pangan dan gizi. 4/16/2017

127 COMPETITIVENESS OF NATIONS
VALUE ADDED CREATION VALUE ADDED CREATION COMPETITIVENESS OF ANTERPRISES Management Government Domestic Economy International.. Science & Technology Infrastructure SUSTAINABILITY People Finance COMPETITIVENESS OF NATIONS 4/16/2017

128 Penciptaan Nilai Tambah Berdampak Kompeten dan Kompetitif
Ketahanan Ekonomi Nasional yang Berkelanjutan ( Sustainable ) Ekonomi Domestik findamentak kuat dan sehat Tatakelola yang prima , Good Governance Penguasaan Ilmu dan Teknologi ( Manusia Modal ) SDM Berkualitas, terdidik dan terlatih Good Government,bebas dari KKN Unggul dalam persaingan global ( X > M ) Infrastruktur prima,transport,komunikasi dan jaringan jalan Keuangan negara yang sehat,tidak defisit berkepanjangan 4/16/2017

129 CAPACITY BUILDING DAYA SAING Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export]
HOW DO DIFFERENT FACTORS AFFEECT THE MACROECONOMY DIKLAT SDM Perguruan Tinggi Balai Latihan Kerja Lembaga Administrasi Negara [LAN] Perusahan LITBANG INOVASI INDUSTRI PRODUK BPPT CAPACITY BUILDING DAYA SAING Kompeten & Kompetitif R Ristek Perguruan Tinggi NAKER PROFESSIONAL PASAR DINAMIKA PASAR Kompeten Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export] Standar Mutu [ISO] Kompetitif Manusia Modal [Human Capital] 4/16/2017 Soeharsono Sagir l 2003

130 DIAGRAM - DIAGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
BAPPENAS – BAPPEDA 2. Penggunaan Tenaga Kerja [Employing Planning] BAPPENAS – BAPPEDA - DEPNAKER 3. Tenaga Kerja [Manpower Planning] DEPNAKER 4. Kependudukan BAPPENAS / KLH 5. Angkatan Kerja [Labor Force] BPS – BAPPENAS – DEPNAKER 6. Penyusunan Program, Kebijaksanaan dan Program Aksi [Action Program] BAPPENAS – DEPNAKER – DEP. TEKNIS 4/16/2017

131 SISTEM PERENCANAAN TENAGA KERJA
HUBUNGAN ANTARA SISTEM INFORMASI DAN SISTEM PERENCAAN TENAGA KERJA DATA SISTEM INFORMASI INFORMASI PROGRAM AKSI SISTEM PERENCANAAN TENAGA KERJA INFORMASI 4/16/2017

132 HOW DO DIFFERENT FACTORS AFFEECT THE MACROECONOMY
NASIONAL REGIONAL Projeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional [PDB] / Sektoral Projeksi Pertumbuhan Ekonomi Regional [PDRB] Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Regional / Sektoral Target Penyerapan Tenaga Kerja Projeksi Distribusi Kebutuhan Tenaga Kerja berdasarkan Jenis Jabatan dan Sektor Projeksi Disribusi Kebutuhan Tenaga Kerja Regional dan Sektoral berdasarkan jenis Jabatan dan Lapangan Usaha 4/16/2017

133 MEKANISME PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA [PERMINTAAN]
PHASE I PHASE II PHASE III KEBUTUHAN TENAGA KERJA REGIONAL SEKTORAL KEBUTUHAN TENAGA KERJA REGIONAL SEKTORAL PROJEKSI EKONOMI REGIONAL PROJEKSI EKONOMI REGIONAL PENYUSUN PROGRAM P R O S E DISTRIBUSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA JENIS JABATAN PROJEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL KEBUTUHAN TENAGA KERJA NASIONAL PROJEKSI EKONOMI SEKTORAL KEBUTUHAN TENAGA KERJA SEKTORAL 4/16/2017

134 MEKANISME PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA [PERMINTAAN]
NAMA PERENCANAAN PERENCANAAN EKONOMI PERENCANAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PERENCANAAN TENAGA KERJA AKTOR/DEPT BAPPENAS BAPEDA BAPPENAS DEPNAKER / PTKN DEPT. TEKNIS DEPNAKER PTKD DEPT. TEKNIS 4/16/2017

135 MEKANISME PERENCANAAN PENYEDIAAN TENAGA KERJA [PENAWARAN]
PHASE I PHASE II PHASE III PROJEKSI PENDUDUK REGIONAL PROJEKSI ANGKATAN KERJA REGIONAL PROJEKSI ANGKATAN KERJA REGIONAL ARUS DIKLAT P R O S E PENYEDIAAN TENAGA KERJA TERAMPIL UNTUK JENIS JABATAN PENYEDIAAN TENAGA KERJA TERAMPIL UNTUK JENIS JABATAN PROJEKSI PENDUDUK NASIONAL PROJEKSI PENDUDUK NASIONAL PROJEKSI ANGKTAN KERJA NASIONAL PROJEKSI ANGKTAN KERJA NASIONAL PROJEKSI SEKTORAL KEBUTUHAN TENAGA KERJA SEKTORAL 4/16/2017

136 MEKANISME PERENCANAAN PENYEDIAAN TENAGA KERJA [PENAWARAN]
JENIS PERENCANAAN KEPENDUDUKAN PERENCANAAN TENAGA KERJA ANALISA TENAGA KERJA AKTOR BPS / BKKN BAPPENAS BAPPEDA BPS BAPPENAS BAPPEDA DEPNAKER DEPNAKER BAPPENAS BAPPEDA 4/16/2017

137 MENUNJANG PEMBANGUNAN NASIONAL PROSES DINAMIS BERLANJUT [PTKN]
HAKEKAT PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL [PTKN] TENAGA KERJA JUMLAH KUALIFIKASI DAN MUTU WAKTU TEMPAT AKTIVITAS SASARAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA SECARA EFEKTIF PEMENUHAN KEBUTUHAN DIMASA DEPAN MENUNJANG PEMBANGUNAN NASIONAL PROSES DINAMIS BERLANJUT [PTKN] 4/16/2017

138 PERENCANAAN TENAGA KERJA
PERENCAAN TENAGA KERJA PEMENUHAN PERKIRAAN DAN PERENCANAAN PENYEDIAN PERKIRAAN DAN PERENCAAN KESEMPATAN KERJA PENDAYAGUNAAN KEKURANGAN / KELEBIHAN TENAGA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PERENCAAN DAN PENGEMBANGAN LATIHAN 4/16/2017

139 LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN TENAGA KERJA
Penentuan Tujuan Perencanaan Penentuan Klasifikasi menurut Sektor, Jenis Pekerjaan sesuai dengan tingkat pendidikan dan menurut daerah Prakiraan berdasarkan Model Sisi Permintaan A Tingkat pertumbuhan PDB Kesempatan kerja menurut sektor ekonomi Kesempatan kerja menurut jenis tugas Kesempatan kerja menurut DIKLAT Prakiraank berdasarkan Model Sisi Penawaran B Proyeksi penduduk dan angkatan kerja Pengadaan training menurut tingkat pendidikan Model tentang pendidikan training Pengadaan tenaga kerja menurut jenis pekerjaan Penentuan Ketidakseimbangan Program Pelaksanaan D Penentuan Beberapa Strategi Alternatif C 4/16/2017 Sumber : Makalah Kerja utnuk Simposium tentang Peranan Informasi Bursa Tenaga Kerja, Bali, Agustus 1986

140 Kordinasi dalam rangka Perencanaan Tenaga Kerja Nasional
MEKANISME PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL Sumber Utama Perencanaan Tenaga Kerja Nasional Pengelola Perencanaan Tenaga Kerja Nasional BAPPENAS Pusat/Sumber Pencipta Lapangan Kerja DEPNAKER II Kordinasi dalam rangka Perencanaan Tenaga Kerja Nasional Departemen teknis PEMDA BKPM SEKTOR SWASTA SUMBER DAYA MANUSIA GDP SASARAN KERJA 3 PRODUKTIVITAS NASIONAL LATIHAN KETRAMPILAN 2 DEPNAKER PENDIDIKAN DASAR I Dep. Teknis Depnaker Pemda Sektor Swasta Dep. Teknis Depnaker Pemda Sektor Swasta DEP. P & K 4/16/2017


Download ppt "Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist Ruang Lingkup Ekonomi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google