Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BADAN LITBANG PERTANIAN : 40 TAHUN PERAKITAN VARIETAS DAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BADAN LITBANG PERTANIAN : 40 TAHUN PERAKITAN VARIETAS DAN"— Transcript presentasi:

1 BADAN LITBANG PERTANIAN : 40 TAHUN PERAKITAN VARIETAS DAN
PENCIPTAAN INOVASI PERTANIAN Dr. Ir. HARYONO, MSc. Kepala Badan Litbang Pertanian Disampaikan Pada Rapat Khusus dan Kuliah Tamu Prof. Indroyono Susilo-Director of Fisheries and Aquaculture, FAO Bogor, 25 Mei 2013

2 ISI PAPARAN I KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN LITBANG PERTANIAN II PENELITIAN, PENGKAJIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI III VARIETAS UNGGUL DAN INOVASI TEKNOLOGI HASIL LITBANG PERTANIAN IV COSTUMIZATION PRODUK INOVASI TEKNOLOGI V TRANSFER INOVASI TEKNOLOGI

3 KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN LITBANG PERTANIAN

4 Kebijakan Strategis Orientasi Kegiatan Orientasi II Orientasi I
Scientific based activities Orientasi II Impact based activities Penelitian upstream dalam rangka menghasilkan varietas-varietas unggul komoditas prioritas dan teknologi pendukung Menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pendukung (muatan ilmiah, fenomenal, dan futuristik ) Penelitian adaptif Mendukung langsung pencapaian 4 target Kementerian Pertanian / Pembangunan Pertanian Nasional dan Daerah melalui Tujuh Gema Revitalisasi 4

5 Program Badan Litbang Pertanian
Penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing, yang memiliki : Nilai tambah ekonomi yang tinggi : (impact recognition) Untuk mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian dan; Nilai ilmiah tinggi : (scientific recognition) Untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia. 5

6 Varietas unggul, galur/klon komoditas prioritas
SASARAN STRATEGIS Varietas unggul, galur/klon komoditas prioritas Inovasi teknologi sistem produksi & pengelolaan SDLP Inovasi teknologi pascapanen Rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian Kerjasama penelitian DN & LN Diseminasi Inovasi Teknologi, Publikasi ilmiah & HKI

7 PROGRAM DAN KEGIATAN LITBANG PERTANIAN
Program Penciptaan Teknologi Dan Varietas Unggul Berdaya Saing Tanaman Pangan Hortukultura Perkebunan Peternakan Sumberdaya Lahan Bioteknologi Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Mekanisasi Pertanian Pasca Panen Pertanian Perpustakaan & Penyebaran Teknologi Pengkajian & Percepatan Diseminasi Dukungan Manajemen Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing

8 Alokasi Pendanaan APBN
Kebijakan Pendanaan dan Alokasi Anggaran Penelitian kolaboratif : konsorsium & kerjasama (PUSAT/PUSLITBANG/BB/BALIT/BPTP) Penelitian upstream & adaptif % Kebijakan Pendanaan EXSTERNAL BUDGET KERJASAMA DN & LN Penelitian mendukung langsung program utama KEMTAN (PUSAT/PUSLITBANG/BB/BALIT/BPTP) Penelitian adaptif & diseminasi % Impact based activities Scientific based activities Alokasi Pendanaan APBN Litbang INTERNAL BUDGET Penelitian upstream ( BB/BALIT/PSEKP) %

9 Penciptaan Inovasi Mendukung Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia
Regulasi Konektivitas SDM & IPTEK Tema pembangunan masing-masng koridor ekonomi: 1. KE Sumatera: Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional 2. KE Jawa: Pendorong Industri dan Jasa Nasional" 3. KE Kalimantan: Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional 4. KE Sulawesi – Maluku Utara Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian Pangan, Perkebunan dan Perikanan Nasional'' 5. KE Bali – Nusa Tenggara: ''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional'' 6. KE Papua – Maluku: Produksi dan Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera"

10 PENELITIAN, PENGKAJIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI
II PENELITIAN, PENGKAJIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI

11 (Modifikasi PERMENTAN 03/2005)
LITKAJI-BANG-DIKLATLUH-RAP (Modifikasi PERMENTAN 03/2005) KOMISI PENELITIAN PERTANIAN TEKNOLOGI PENGEM- BANGAN MODEL PENERAPAN USAHA AGRIBISNIS I. TAHAP PENELITIAN II. TAHAP PENGKAJIAN III. TAHAP PENGEMBANGAN IV. TAHAP PENERAPAN DAN UMPAN BALIK UMPAN BALIK KOMPONEN SIAP KAJI PENGKAJIAN TEKNOLGI SPESIFIK LOKASI PENGEMBANGAN, DIKLATLUH DAN PENERAPAN PENELITIAN / PENGKAJIAN

12 SEKRETARIAT/ PUSLIT/ PUSLITBANG
Sistem Inovasi Badan Litbang Pertanian Stakeholder & Beneficiries (Ditjen, Pemda, Swasta, BUMN, Petani/ Pelaku Usaha Tani) BPTP & BPATP BB/ BALIT LPNK/LPPM/ R&D Swasta A B C D E G 1 2 3 4 5 6 7 : inovasi : umpan balik F MANAJEMEN SEKRETARIAT/ PUSLIT/ PUSLITBANG

13 VARIETAS UNGGUL DAN INOVASI TEKNOLOGI HASIL LITBANG PERTANIAN
III VARIETAS UNGGUL DAN INOVASI TEKNOLOGI HASIL LITBANG PERTANIAN

14 Inovasi Hasil Litbang Tanaman Pangan
Padi VUB Padi Teknologi Produksi Benih Sumber (BS,FS,SS) Jagung VUB Jagung Benih Sumber Kedelai VUB Kedelai Inovasi Hasil Litbang Tanaman Pangan

15 Varietas Unggul Padi Keterangan Kuantitas Varietas daya hasil tinggi
210 varietas (inbrida, hibrida) Populer Ciherang, Cibogo, Cigeulis, IR64, Mekongga, Way Apo Buru, Sintanur, Cimelati, HiPa 5 Ceva, HiPa 6 Jete, Maro, Rokan, Aek Sibundong, Inpari, Inpara, dan Inpago, dll Areal panen 13.0 juta ha Proporsi adopsi varietas 90.0% Peningkatan hasil 0.5-1 t/ha Nilai tambah Rp 22,68 – Rp T 15

16 VUB Padi Berdaya Saing Potensi hasil Tanaman Karakteristik (Varietas)
(t/ha) Tanaman (Varietas) Produksi Tinggi 6,0 – 8,0 Ciherang, Gilirang, Mekongga, Cimelati, VU Hibrida, VU Semi PTB, Cigeulis, Cibogo, dll. Kekeringan 5,1-7,0 Dodokan, Silugonggo, Situ Bagendit, Situ Patenggang, Limboto, Inpago 5, Inpari 1, 10, 11, 12, 13 Umur sangat genjah 6,0-7,0 Inpari 11, 12, dan 13 Rendaman/Banjir 4,0-5,0 Inpara 3, 4 and 5, Ciherang –sub1 (UDH) Salinitas Margasari, Dendang, Lambur, Lalan, Indragiri, Air Tenggulang, Banyuasin Wereng coklat (BPH) Inpari 2, 3, 4, 6, dan 13 Tahan HDB Inpari 1, 4, 6, dan 11 Suhu Tinggi (35 C) - N22 (plasma nutfah) GRK rendah 4,0-7,0 Inpari (IR64, Ciherang, Way Apo Buru, Inpari 1) Inpara (Batanghari, Tenggulang, Banyuasin, Punggur)

17 Varietas Unggul Jagung
Keterangan Kuantitas Varietas daya hasil tinggi 2005 – : 6 varietas (hibrida dan komposit) 2010 – : 9 varietas (hibrida dan komposit) Populer 2005 – : Bima 2 - 6 2010 – : Bima 12 – 16, Provit A1 dan Provit A2, Bima Putih 1 dan 2 Areal Panen 4 juta ha Proporsi adopsi varietas 65.00% Peningkatan hasil 1.0 ton/ha Nilai tambah Rp. 3,9 T

18 Varietas Unggul Kedelai
Keterangan Kuantitas Varietas daya hasil tinggi 2005 – 2009 : 7 varietas 2010 – : 2 varietas Populer 2005 – 2009 : Anjasmoro, Grobogan, Gepak Ijo, Gepak kuning, Detam 1 dan 2, Merapi dan Cikuray 2010 – : Gema dan Dering 1 Areal Panen 0.7 juta ha Proporsi adopsi varietas 73.47% Peningkatan hasil 0.5 ton/ha Nilai tambah Rp. 1,8 T

19 Inovasi Hasil Litbang Perkebunan
6 Varietas dan Benih Unggul Aren Tebu Cengkeh Kelapa dalam 12 Produk Formula Bioaditif Jamu ternak Herbisida nabati 6 Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi Pencapaian Swasembada Gula 20 Teknologi Integrasi Ternak-Tebu Budidaya sawit rendah emisi

20 Inovasi Hasil Litbang Hortikultura
TERSEDIANYA INOVASI HORTIKULTURA VUB HORTIKULTURA (42) Kentang Olahan Daya Hasil Tinggi Calon VUB – Durian dan Manggis edible > 30% Anggrek & Krisan Daya Hasil Tinggi Calon VUB - Jeruk Seedless TEKNOLOGI HORTIKULTURA RAMAH LINGKUNGAN (14) Pengendalian OPT Kentang Toleran Suhu Panas Teknologi peningkatan mutu manggis Prototipe formulasi biofungisida pengendali layu fusarium pada anggrek phalaenopsis Pembuatan Kit deteksi cepat CVPD Marka DNA Mikropropagasi Strowbery PERBENIHAN, SDG, DISEMINASI INOVASI UPBS KONSERVASI SDG HORTIKULTURA DISEMINASI – Dukungan Kawasan Dukungan Bioversity Dukungan KRPL

21 Program PSDSK 26 paket rekomendasi teknologi
Bibit TPT (7 galur) dan Fondation stock (587 ekor) Galur Unggul Sapi PO dan TPT spesifik lokasi (151 ekor + 6 galur TPT) Program PSDSK Pengawalan teknologi di 33 propinsi 10 teknologi reproduksi Rekomendasi kebijakan pengembangan peternakan dan veteriner (4 kebijakan) 26 paket rekomendasi teknologi 8 Teknologi budidaya 8 teknologi veteriner 21

22 Teknologi Mitigasi GRK Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa
Pemutahiran Peta dan RS (Drought) Pengelolaan SDLP PUTK/PUTS dan Pembenah Tanah Teknologi Pengelolaan Air Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim 22

23 1. Kalender tanam yang merupakan suatu perangkat berbasis web untuk: (i) Rekomendasi jadwal tanam, (ii) Prediksi serangan hama dan penyakit tanaman serta ancaman banjir dan kekeringan dan (iii) Rekomendasi varietas, benih dan pemupukan 23

24 Food Smart Village Desa Oebola, Kupang NTT 24

25 Plant spacing: Jajar legowo
Integrasi Tanaman-Ternak Ramah Lingkungan Sludge 5 household Biogas 6 7 Yield 2 Livestock 4 1 Plant spacing: Jajar legowo Residue 3 Rice field 8 Pyrolysis Bio-compost Low CH4 emitting rice cultivar Pulse irrigation Leaf color chart Biochar Compost

26 Carbon Efficient Farming Berbasis Padi

27 Inovasi Hasil Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Disain Prototipe Mesin Tanam Pindah Bibit Padi Disain Prototipe Mesin Panen Padi Tipe Mini Combine Paket Mesin Prosesing Benih Padi mendukung UPBS Prototipe Mesin Penyosoh Sorghum Kap. 200 Kg/Jam Prototipe Mesin Pencetak Beras Buatan Kap. 50 Kg/Jam Mesin Gasifier dari Biomassa Berbasis Pedesaan Inovasi Hasil Pengembangan Mekanisasi Pertanian Paket Alsin SITT Sawit–Sapi, Kakao-Sapi Paket Mesin Pengolah Sayuran Kering Kap. 500 Kg/Hari Prototipe Mesin Kepras Tebu 27

28 Inovasi untuk Diversifikasi Pangan
Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Teknologi Tepung kasava fermentasi (tepung Bimo), dan tepung jagung fermentasi Paket Teknologi Pengolahan Aneka Umbi untuk Pati dan Tepung 4. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari) Teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi. Pengembangan teknologi produksi nasi instan. 28

29 Teknologi Biosensor untuk Mutu Fisik Jagung
Biji Utuh Biji Rusak Biji Patah Biji Berjamur Teknologi berbasis Image Processing Mutu fisik jagung : Biji Utuh, Biji Rusak, Biji Patah dan Biji berjamur Tingkat akurasi 95%

30 Teknologi Bio-sensing Untuk Grading Buah Jeruk
Teknologi bio-sensing untuk non destructive quality control Grading Buah Jeruk berdasarkan : size, keseragaman warna, dan kemanisan tanpa merusak.

31 Biosensing Untuk Food Quality Evaluation
Deteksi salmonella dengan nano-bioilluminant (FUTURE) NanoBioluminescence Detection Spray kemampuan protein luminescent untuk menempel pada permukaan mikroba seperti Salmonella dan E.coli mendeteksi kontaminasi makanan

32 Teknologi Biopreservatif Nanoemulsi Ektrak Pala
Hasil uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration) menunjukkan pemberian formula 2 (minyak 15%, surfaktan 20%) sebanyak 30 dan 40 mg/ml dapat menurunkan jumlah mikroba S.cerevisiae sebanyak 2 log.

33 Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi
1. Aplikasi Web Anjuran pemupukan dapat segera diterima dalam bentuk tercetak 33

34 2. Aplikasi Android (melalui Smartphone)
Cara ini cocok untuk penyuluh yang mewawancarai petani padi tanpa akses ke internet. Setelah wawancara, informasi dari petani tersimpan dalam Smartphone. Setelah ada akses ke internet, anjuran pemupukan dapat langsung dikirim melalui SMS ke hape petani. Segera Tersedia! 34

35 Otomatis: Tidak menggunakan jasa operator
3. Aplikasi Telepon Genggam (HP) Menerima rekomendasi pupuk via SMS Tersedia dalam 4 bahasa: Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, and Bugis Tidak perlu akses` internet ! Hubungi # : 135 Setelah tersambung, dengarkan pertanyaan dengan seksama dan berikan jawaban sesuai petunjuk Otomatis: Tidak menggunakan jasa operator Telkomsel 35

36 SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU 2014
Pengembangan Kebijakan Operasional Pencapaian Swasembada Dan Swasembada Dengan Pendekatan System Modelling SURPLUS BERAS 10 JUTA TON SWASEMBADA KEDELAI 2014 SWASEMBADA JAGUNG 2014 SWASEMBADA GULA 2014 SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU 2014

37 SISTEM PERBERASAN NASIONAL
FORMULASI MODEL SISTEM PERBERASAN NASIONAL IRIGASI PENYULUHAN LOSSES KONSUMSI ALIH FUNGSI LAHAN CETAK SAWAH OPT PUPUK BENIH Alsintan

38 OUTPUT YANG DIHARAPKAN OUTPUT YANG TIDAK DIHARAPKAN
Black Box Sistem Perberasan Nasional INPUT LINGKUNGAN Iklim Air Lahan Bencana alam atau serangan hama penyakit OUTPUT YANG DIHARAPKAN Produksi yang memadai Konsumsi terpenuhi Surplus tercapai Biaya investasi terjangkau INPUT TAK TERKONTROL Jumlah penduduk Harga pasar beras Tingkat penyediaan SISTEM PERBERASAN NASIONAL INPUT TERKONTROL Sarana irigasi Benih Pupuk Pengendalian OPT Cetak sawah Alih fungsi lahan Konsumsi beras Losses Penyuluhan Alsintan OUTPUT YANG TIDAK DIHARAPKAN Fluktuasi harga pasar tinggi Biaya investasi tinggi Defisit beras PENGELOLAAN

39 Causal Loop Diagram

40 Prinsip M-KRPL Kebun Bibit Desa ! Kawasan !
Ketahanan dan mandirian pangan rumahtangga Diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal Konservasi sumberdaya genetik tanaman pangan untuk masa depan Peningkatan Kesejahteraan rumahtangga dan masyarakat M-KRPL Plus : Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan dan Gizi Masyarakat Modal dan Pasar Antisipasi perubahan iklim Kebun Bibit Desa ! Kawasan !

41 Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)
di Karawang

42 M-KRPL PADANG (SUMBAR)

43 M-KRPL di Konawe (Sultra) M-KRPL di Banyuasin (Sumsel)

44 497 kab/kota > unit M-KRPL Lebih dari KK (RPL)

45 Sistem Perbenihan Nasional
Membangun Sistem Informasi Perbenihan di seluruh UPBS BPTP/LPTP : 33 provinsi Workshop dan Pelatihan Pembangunan SI Perbenihan Implementasi System Modeling untuk Perbenihan di seluruh UPBS BPTP/LPTP : 33 provinsi Workshop dan Pelatihan Implementasi System Modeling Perbenihan 45

46 COSTUMIZATION PRODUK INOVASI TEKNOLOGI
IV COSTUMIZATION PRODUK INOVASI TEKNOLOGI

47 PUBLIKASI TEKNOLOGI DAN VUB
Ketersediaan Teknologi Teknologi Tanaman Pangan Teknologi Tanaman Hortikultura Teknologi Tanaman Perkebunan Teknologi Peternakan dan Veteriner Teknologi dan Informasi Sumber Daya Lahan Pertanian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Teknologi Mekanisasi Pertanian Teknologi Pascapanen Pertanian Teknologi Tepat Guna Spesifik Lokasi

48

49 Kunjungi Kami : www.litbang.deptan.go.id
Top 1 % Rank of World Webometric

50 Perkembangan Lisensi Hasil Penelitian
Badan Litbang Pertanian S/D Tahun 2012

51 Manajemen Korporasi untuk Litkajibang-Diklatluh-Rap
Penerapan Corporate culture Corporate identity Corporate manajemen

52 TRANSFER INOVASI TEKNOLOGI

53 Percepatan Waktu Adopsi Percepatan Waktu dan Peningkatan Adopter
Percepatan Transfer Inovasi Melalui Penerapan SDMC inovasi Level adopsi Waktu (th) 5 4 3 1 2 Existing Percepatan Waktu Adopsi Percepatan Waktu dan Peningkatan Adopter i1 A1 A i1 w3 i1 w5 inovasi i3 i2 A2 B SDMC i3 w3 i2 w5

54 Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC)
24-Apr-17

55 SEBARAN UK, UPT DAN KEBUN PERCOBAAN BADAN LITBANG PERTANIAN 2012
Keterangan : 55

56 Kunjungi kami di : www.litbang.deptan.go.id
Terima kasih Kunjungi kami di :


Download ppt "BADAN LITBANG PERTANIAN : 40 TAHUN PERAKITAN VARIETAS DAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google