Kelompok 6 Kimia Fisik 1 (Kelompok 6) Ersa Melani Priscilia Harry Crhisnadi Inzana Priskila Kinanthi Eka Merdiana Lidya Idesma.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Advertisements

Kecepatan efektif gas ideal
SUHU, PANAS, DAN ENERGI INTERNAL
Thermos = Panas Dynamic = Perubahan
Chapter 6 SECOND LAW OF THERMODYNAMICS
Statement 1: Tidak ada satupun alat yang dapat beroperasi sedemikian rupa sehingga satu-satunya efek (bagi sistem dan sekelilingnya) adalah mengubah semua.
T E R M O D I N A M I K A d c.
BAB V PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Konsep energi, entropy, dan eksergi
EKSERGI DAN BESARAN TERMODINAMIS
BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
TURUNAN PARSIAL.
PLTG Komponen utama: Kompresor Ruang Bakar Turbin
TERMODINAMIKA METODE PEMBELAJARAN : TATAP MUKA 4 X 2 X 50’
BAB III SISTEM PENCAIRAN GAS 3. 1 Parameter Kinerja Sistem
3. Radiasi Radiasi tidak memerlukan kontak fisik
Bab 9 termodinamika.
Siklus Udara Termodinamika bagian-1
Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !! Selamat Belajar…
SIKLUS CARNOT Proses a b : ekspansi isotermal pada suhu T2,
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
BAB III HUKUM THERMODINAMIKA
FI-1101: Kuliah 14 TERMODINAMIKA
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Berkelas.
HUKUM II TERMODINAMIKA
1. KONSEP TEMPERATUR Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor.
Proses Spontan dan Kesetimbangan Termodinamika
2nd LAW OF THERMODYNAMICS
Pertemuan Temperatur, Kalor, Perpindahan Kalor dan Termodinamika
Dasar-Dasar Kompresi Gas dan klasifikasi
Mitha Puspitasari, S.T., M.Eng Ir. Tunjung Wahyu Widayati, M.T
TERMODINAMIKA Bagian dari ilmu fisika yang mempelajari energi panas, temperatur, dan hukum-hukum tentang perubahan energi panas menjadi energi mekanik,
FI-1101: Kuliah 14 TERMODINAMIKA
Hukum Termodinamika 2.
PANDANGAN UMUM TENTANG THERMODINAMIKA
Dr. Nugroho Susanto.
ENTROPI PERTEMUAN 13.
Definisi Energi Hansel Buddie Soepriyanto
TERMODINAMIKA YANASARI,S.Si.
Pertemuan 14 SISTEM TENAGA GAS.
TERMODINAMIKA dan Hukum Pertama
APLIKASI HUKUM I TERMODINAMIKA DAN KAPASITAS KALOR
TERMOFISIKA Di susun oleh: Rosalina pangala Salimah Suprihatiningsih
FISIKA DASAR II HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
SIKLUS PENDINGINAN Dasar-dasar Pendinginan
Hukum Pertama Termodinamika
Help TERMODINAMIKA Thermos = panas Dynamic= perubahan Perubahan energi panas.
Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah 7
Presented by : Luailik Madaniyah ( )
55.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum II Termoinamika Mar’ie zidan ma’ruf ( )
Mesin panas dan Refrigerator
Kerja Pemampatan dan Pemuaian
Thermos = Panas Dynamic = Perubahan
Fak. Sains dan Tekonologi, UNAIR
T E R M O D I N A M I K A d c.
PLTU PLTG PLTGU.
Dapat menganalisis dan menerapkan hukum termodinamika.
Termodinamika Nurhidayah, S.Pd, M.Sc.
Hukum-Hukum Termodinamika
HUBUNGAN HUKUM 1 TERMODINAMIKADENGAN HUKUM 2 TERMODINAMIKA
Dr. Nugroho Susanto.
Siklus carnot.
Oleh La Tahang TERMODINAMIKA MATERI HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2
Thermos = Panas Dynamic = Perubahan
Kecepatan efektif gas ideal Dalam wadah tertutup terdapat N molekul gas bergerak ke segala arah (acak) dengan kecepatan yang berbeda Misalkan : N 1 molekul.
Transcript presentasi:

Kelompok 6 Kimia Fisik 1 (Kelompok 6) Ersa Melani Priscilia Harry Crhisnadi Inzana Priskila Kinanthi Eka Merdiana Lidya Idesma

Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed Wiley) Bab5). "total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi)(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed Wiley) Bab6).

Menurut kurva hubungan p-V dari siklus Carnot, usaha yang dilakukan oleh gas adalah luas daerah di dalam kurva p–V siklus tersebut. Oleh karena siklus selalu kembali ke keadaannya semula, ΔU siklus = 0 sehingga persamaan usaha siklus (Wsiklus) dapat dituliskan menjadi : W siklus = ΔQ siklus = (Q 1 – Q 2 ) d Q1Q1Q1Q1 Q2Q2Q2Q2 a c b Vp T2T2T2T2 T1T1T1T1

4-1. Kompresi adiabatik 3-4. Kompresi isothermal 2-3. Ekspansi adiabatik 1-2. Ekspansi isothermal PROSES MELINGKAR CARNOT

1.Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoar panas. 2.Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh working substance dari mesin, yaitu material dalam mesin yang secara ktual melakukan kerja (campuran bensin-udara dalam mesin mobil. 3.Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang disebut reservoir dingin.

Gambar ini melukiskan skema mesin kalor 1.Q H menyatakan besarnya input kalor, dan subscript H menyatakan hot reservoir. 2. Q C menyatakan besarnya kalor yang dibuang, dan subscript C merepresentasikan cold reservoir. 3. W merepresentasikan kerja yang dilakukan.

 = Efisiensi mesin kalor

Perbandingan jumlah total kerja yang dihasilkan oleh sistem terhadap jumlah total kalor yang di serapnya dari sumber bersuhu tinggi disebut efisiensi mesin kalor dan diberi lambang є. Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha). Perbandingan antara besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor yang diserapnya (Q 1 ) disebut sebagai efisiensi mesin. Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan.

Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha). Perbandingan antara besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor yang diserapnya (Q 1 ) disebut sebagai efisiensi mesin. Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha). Perbandingan antara besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor yang diserapnya (Q 1 ) disebut sebagai efisiensi mesin. Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan

Mesin pendingin, sama seperti mesin kalor, adalah sebuah alat siklus. Fluida kerjanya disebut dengan refrigerant Siklus refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah daur refrigerasi kompresi- uap yang melibatkan empat komponen : kompresor

Perbandingan antara kalor yang dilepaskan dari sumber bersuhu rendah terhadap kerja yang masuk ke dalam system biasa disebut dengan koefisien penampilan, dan diberi symbol η

Pompa kalor adalah suatu alat yang mentransfer panas dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Tujuan dari mesin pendingin adalah untuk menjaga ruang refrigerasi tetap dingin dengan meyerap panas dari ruang tersebut. Tujuan pompa kalor adalah menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi. Proses pemberian panas ruangan tersebut disertai dengan menyerap panas dari sumber bertemperatur rendah.

Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Hukum II termodinamika dinyatakan dalam entropi : “Total entropi jagat raya tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika proses ireversibel terjadi.” Perubahan entropi  S dirumuskan oleh: Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Hukum II termodinamika dinyatakan dalam entropi : “Total entropi jagat raya tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika proses ireversibel terjadi.” Perubahan entropi  S dirumuskan oleh:

Entropi adalah suatu fungsi keadaan yang secara matematis didefinisikan sebagai, dS = δQ rev / T Jika keadaan sistem berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka perubahan entropinya yaitu :

 Entropi Sebagai Fungsi Variabel Sistem a)Dalam Volume Dan Temperature Absolut Untuk perubahan kecil kondisi zat diberikan oleh persamaan: Keterangan: dT : perubahan kecil temperatur dV : perubahan kecil volume Persamaan diatas dengan T yakni : Karena :

 Entropi Sebagai Fungsi Variabel Sistem a)Dalam Volume Dan Temperature Absolut

 Entropi Sebagai Fungsi Variabel Sistem b)Dalam Tekanan Dan Temperatur Absolut Mensubtitusikan persamaan diatas dengan persamaan (iii) : Subtitusi R/J = C p – C v

 Entropi Sebagai Fungsi Variabel Sistem c)Dalam Tekanan Dan Volume Persamaan umum gas: Mensubtitusikan harga T 2 /T 1­ ke persamaan (iii) : Subtitusi R/J = C p – C v

Entropi pada Berbagai Proses Reversibel Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa total entropi dari suatu total sistem dan lingkungannya cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Hukum kedua termodinamika mengatur arah perubahan proses. Sebagai contoh proses panas yang berpindah dari reservoir suhu rendah ke suhu tinggi tidak mungkin berlangsung secara spontan. Ciri proses reversibel adalah perubahan total entropi ( ΔS = 0) baik bagi sistem maupun lingkungannya. Pada proses irreversibel perubahan entropi semesta ΔS semestea > 0. Proses irreversibel selalu menaikkan entropi semesta. ΔS sistem + ΔS lingkungan = ΔS seluruhnya > 0

Proses reversibel adalah murni dan bersifat hipotesis. Berbagai proses yang diidealisasikan sebagai proses reversibel adalah : 1.Tidak ada gesekan internal atau mekanis 2.Perbedaan suhu dan tekanan antara zat kerja dan lingkungan harus infinitesimal 3.Pemampatan atau pemuaian yang terbatas 4.Aliran arus listrik melalui tahan adalah nol 5.Reaksi kimia yang terbatas 6.Magnetisasi, polarisasi 7.Pencampuran dua sampel zat yang sama pada keadaan yang sama. Perubahan (atau proses) disebut reversible bila besaran p,V,T dan U selama perubahan berlangsung mempunyai harga yang tertentu. Jika proses diballik, besaran p, V, T dan U selama proses berlangsung akan bernilai sama seperti sebelumnya, walau dalam urutan yang terbalik. Proses akan akan bersifat reversible bila berlangsung dengan lambat dan sistem harus selalu berada dalam keadaan keseimbangan.

Karena proses berlangsung isotherm, T merupakan suatu tetapan sehingga dapat dikeluarkan dari integralnya, maka diperoleh : Karena Q rev tidak lainadalah kalor yang menyertai proses transisi pada tekanan tetap, maka persamaannya dapat ditulis menjadi :