PROGRAM SEKOLAH MODEL SMAN 1 BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGERTIAN Sekolah model yang dirancang Direktorat Pembinaan SMA merupakan sekolah rintisan untuk percepatan peningkatan mutu pendidikan SMA melalui pemenuhan SNP dan pengembangan program keunggulan sesuai dengan potensi sekolah dan kebutuhan masyarakat.
MAKSUD Program ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya percepatan peningkatan mutu pendidikan di SMA secara merata di sekluruh wilayah tanah air
TUJUAN Mendorong upaya sekolah dalam memenuhi Standar Nasional Pendidikan Memantapkan implementasi kurikulum Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Mengoptimalkan potensi sumber daya sekolah, termasuk lingkungannya, secara sinergis
KARAKTERISTIK Melaksanakan Kurikulum 2013 secara konsisten Melaksanakan program penumbuhan budi pekerti Memenuhi atau hampir memenuhi 8 komponen SNP Memiliki program keunggulan di bidang akademik atau nonakademik Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten Memanfaatkan secara optimal seluruh potensi sumber daya yang ada di sekolah Melibatkan semua warga sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan Mampu mengimbaskan program dan strategi implementasinya ke SMA-SMA di sekitarnya
PROFIL SEKOLAH MODEL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN STANDAR ISI Memiliki peserta didik yang mencerminkan sikap orang yang beriman, berakhlak mulia, berpengetahuan luas, serta berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif Memiliki dokumen KTSP yang dikembangkan dengan mengacu pada SNP dan Kurikulum 2013 serta pedoman penyusunan KTSP Memiliki KTSP yang dikembangkan dengan memperhatikan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur operasional Memiliki KTSP yang ditetapkan oleh kepala sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan provinsi
STANDAR PROSES Memiliki perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP yang dikembangkan dari silabus Melaksanakan proses pembelajaran sesuai RPP melalui tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup dengan memeprhatikan prinsip-prinsip pembelajaran Melaksanakan penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan autentik dan menggunakan hasilnya untuk merencanakan program perbaikan, penganyaan, dan layanan konseling Melaksanakan pengawasan pembelajaran secara periodik oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam hal pembelajaran dan manajerial, serta oleh LPMP dalam hal evaluasi diri sekolah
STANDAR PENILAIAN Melaksanakan penilaian mengacu pada prinsip-prinsip penilaian, menggunakan pendekatan acuan patokan, dengan sasaran penilaian mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang Penilaian kompetensi sikap dilakukan dengan obesrvasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sedangkan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja melalui tes praktik, proyek, dan portifolio
Lanjutan.... Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah/lembaga mandiri yang dilakukan dalam bentuk penilaian autentik, penilaian diri, penilaian proyek, ulangan harian, UTS, UAS, US, dan UN. Laporan hasil penilaian dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pendidik secara kualitas harus memenuhi kualifikasi akademik, sertifikasi profesi, dan kesesuaian pendidikan dengan mata pelajaran yang diajarkan Pendidik secara kuantitas harus memenuhi ketentuan rasio guru dan peserta didik Tenaga kependidikan sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah, tenaga administrasi, pustakawan, tenaga laboran, dan tenaga kebersihan
STANDAR SARANA DAN PRASARANA Memiliki sarana dan prasarana meliputi lahan, bangunan gedung, dan kelengkapan sarana prasarana Lahan yang dimiliki sekolah memenuhi rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik yang dapat digunakan secara efektif untuk bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga Lahan harus memenuhi kriteria kesehatan dan keselamatan, kemiringan, pencemaran air dan udara, kebisingan, peruntukan lokasi, dan status tanah
Lanjutan... Bangunan gedung memenuhi rasio minimum luas lantai, tata bangunan, keselamatan, kesehatan, fasilitas penyandang cacat, kenyamanan, dan keamanan Kelengkapan sarana prasarana yang tersedia meliputi: ruang kelas, perpustakaan, laboratorium Biologi, laboratorium Fisika, laboratorium Kimia, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang TU, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang OSIS, toilet, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga
STANDAR PENGELOLAAN Memiliki perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen Mengembangkan perencanaan program mulai dari visi, misi, tujuan, dan rencana kerja Pelaksanaan rencana kerja sekolah didasarkan pada struktur organisasi dan pedoman pengelolaan secara tertulis di bidang kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan Pelaksanaan rencana kerja mempertimbangkan budaya dan lingkungan sekolah serta melibatkan peran serta masyarakat
STANDAR PEMBIAYAAN Pembiayaan didasarkan pada rancangan biaya operasional program kerja tahunan meliputi investasi, operasi, bahan atau peralatan, dan biaya personal Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat Penggunaan dana dikelola dan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel
PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
A. INTERNALISASI NILAI MORAL-SPIRITUAL Berdoa sebelum mulai dan sesudah hari pembelajaran Doa dipimpin setiap siswa secara bergantian Membiasakan salat berjamaah Membiasakan beribadah bersama sesuai agama yang dianut Merayakan hari besar keagamaan secara sederhana dan hidmat Membiasakan siswa menginisiasi dan melakukan kegiatan sosial
B. MENANAMKAN NILAI KEBANGSAAN-KEBHINEKAAN Melaksanakan upacara bendera setiap Senin Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran Menyanyikan salah satu lagu wajib/lagu patriotik sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa
C. MELAKUKAN INTERAKSI POSITIF SESAMA SISWA Membiasakan belajar kelompok di sekolah yang diketahui oleh guru Membiasakan belajar kelompok di sekolah yang diketahui oleh orangtua Menjenguk kawan yang mengalami musibah Gerakan kakak kelas asuh (kakak kelas membimbing adik eklas)
D. MELAKUKAN INTERAKSI POSITIF DENGAN GURU DAN ORANGTUA Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa setiap tahun ajaran baru Memberi salam, senyum, dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan siswa Membiasakan siswa berpamitan kepada orangtua saat pergi dan lapor saat pulang Siswa bersama-sama mengucapkan salam kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin salah serorang siswa secara bergantian
E. MENGUPAYAKAN PENUMBUHAN POTENSI YANG UNIK DAN UTUH Menggunakan 15 menit sebelum mulai hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku pelajaran Membiasakan diri untuk memiliki tabungan Membangun budaya bertanya secara kritis Membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat mengajukan pertanyaan Membiasakan siswa secara bergiliran memimpin kegiatan Melakukan senam kesegaran jasmani seminggu sekali Membiasakan siswa berkegiatan positif sesuai potensinya
F. MEMELIHARA LINGKUNGAN SEKOLAH Membiasakan menggunakan sumber daya secara efisien Menyelenggarakan kantin yang memnuhi standar kesehatan Membangun budaya bersih Membiasakan antre Melakukan piket kebersihan kelas secara bergilir Menjaga dan merawat tanaman
TAHAP PROGRAM (3 TAHUN) Penataan (Tahun 1) Pemantapan (Tahun 2) Kemandirian (Tahun 3)
TAHAP PENATAAN Sekolah Model melakukan persiapan dengan mengumpulkan data dan informasi lengkap mengenai kondisi sekolah Melakukan analisis konteks Berdasarkan hasil analisis konteks, disusun draf program kerja 3 tahun. Selanjutnya program kerja 3 tahun tersebut dijabarkan menjadi program kerja satu tahun pertama atau RKAS Konsolidasi dilakukan baik secara internal maupun eksternal Sosialisasi konsep, substansi, dan strategi implementasi sekolah model Direktorat Pembinaan SMA melakukan asistensi SMA Model Sinkronisasi program kerja 3 tahun dan RKAS Mulai melaksanakan program kerja tahun pertama
TAHAP PEMANTAPAN Mengatasi kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja tahun pertama Memantapkan keterlaksaaan program kerja Bertukar pengalaman dengan sesama SMA Model untuk menentukan praktik-praktik yang baik Menjalin kemintraan dengan berbagai instansi Melakukan inovasi dan kreasi keunggulan sekolah Melakukan pengimbasan strategi pemenuhan SNP dan keunggulan sekolah ke SMA-SMA lain
TAHAP KEMANDIRIAN Pada tahap ini, diharapkan SMA Model telah mandiri menjadi SMA yang telah memenuhi komponen SNP dan memiliki keunggulan sekolah. Dengan berbekal pengalaman pada tahap-tahap sebelumnya, diharapkan sekolah mampu mengembangkan budaya mutu serta. Sekolah juga diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional, dapat dijadikan rujukan, dan memiliki kesiapan untuk membimbing SMA-SMA lain.
ACTION PLAN Action Plan SMA Model SMA N 1 Bojonegoro (EDIT).xlsx
PENAMPILAN, PELAYANAN, DAN PRESTASI
PENAMPILAN Identitas sekolah, meliputi identitas utama, identitas tambahan, dan informasi sekolah Lingkungan sekolah Penampilan warga sekolah
PELAYANAN Pelayanan warga sekolah Penyediaan sarana pendidikan Pelaksanaan program Layanan informasi dan komunikasi
PRESTASI Prestasi akademik Prestasi nonakademik Prestasi bidang sain dan teknologi Prestasi bidang olahraga dan seni