Pembimbing Utama : Drs.D.Saeful Hidayat, M.S.,Apt Pembimbing Serta: Seno Aulia Ardiansyah, M.Si.,Apt
Terdapat beberapa jenis dari Ruellia diantaranya adalah Ruellia tuberosa Linn. R. tuberosa L. Merupakan tanaman yang memilik aktivitas sebagai antihiperglikemia Namun di Indonesia tanaman ini belum banyak digunakan, bahkan lebih dikenal sebagai gulma. Untuk meningkatkan pemanfaatannya perlu kajian ilmiah mengenai aktivitas biologi atau farmakologi dari tanaman ini. R. tuberosa L.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karateristik hiperglikemia kronis yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, diefek kinerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia terjadi akibat penurunan penyerapan glukosa oleh sel-sel disertai oleh peningkatan pengeluran glukosa oleh hati. Waktu PeriksaTarget IdealSedangBuruk Puasa mg/dl mg/dl >126 mg/dl 2 jam setelah puasa Makan mg/dl mg/dl>180 mg/dl
* Berdasarkan uraian khasiat dan resiko penyakit DM maka dilakukan penelitian ini untuk membuktikan khasiat dari daun pletekan ekstrak etanol dengan menggunakan metode induksi aloksan pada mencit putih jantan galur swiss webster, selain itu untuk mengetahui dosis dari daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) yang dapat memberikan efek sebagai antihiperglikemia dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan obat terstandar untuk pengobatan hiperglikemia.
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ekstrak Daun Pletekan (Ruellia Tuberosa L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit putih jantan galur swiss webster yang diinduksi Aloksan. Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebai berikut : 1. Apakah ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) mempunyai aktivitas sebagai antihiperglikemia dengan metode induksi aloksan? 2. Berapa dosis ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) yang efektif sebagai antihiperglikemia dengan metode induksi aloksan dibandingkan dengan kontrol positif?
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber dan informasi kepada masyarakat maupun mahasiswa manfaat dari daun pletekan ini untuk digunakan pada pengobatan hiperglikemia dan Penelitian ini juga dapat dijadikan dasar untuk mengeolah daun pletekan menjadi sedian obat yang mudah diambil manfaatnya guna menurunkan tinggi kadar gula darah yang menjadi faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2016, dilakukan di Laboratorium Bahan Alam dan Laboratoruim Farmakologi, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI), Jl. Soekarno Hatta (Parakan Resik) No. 354, Bandung
Alur penelitian uji aktivitas ekstrak Puasa jam Kadar gula darah awal Induksi aloksan Kemudian dilakukan induksi aloksan dosis 70 mg/kgBB yang dilakukan dua kali berturut selama dua hari. H 1 – H 3
H 3 Sampel darah mencit diambil kembali untuk pengecekan kadar gula darah mencit setelah di induksi Aloksan. Kontrol negatif Dosis 20 mg/KgBB Dosis 40 mg/kgBB Dosis 80 mg/kgBB K. Metformin Ekstrak pletekan
H 11 Pemeriksaan glukosa darah untuk menilai penurunan kadar GDS mencit dilakukan pada hari ke sepuluh.
Hasil dan Pembahasan Hasil determinasi tanaman Hasil determinasi menyatakan bahwa tanaman yang diperiksa adalah benar tanaman pletekan (Ruellia tuberosa L.). Proses determinasi merupakan identifikasi tanaman yang meliputi nama ilmiah, nama lokal, serta klasifikasi. Tanaman dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Hasil Skrining Golongan Metabolit Sekunder Simplisia Ekstrak Etanol Alkaloid - Dragendorf - Mayer Flavonoid++ Fenolat-- Kuinon-- Tannin-- Saponin++ Steroid Triterpenoid Monoterpen dan Sesquiterpen --
* Rendemen ekstrak NoNo Ekstrak Berat Simplisia Berat Ekstrak Kental Rendemen (%) 1.Etanol500 gram37,47 gram14,98
Jenis Karakterisasi Hasil Persyaratan MMI Simplisia (%) Simplisia (%) Kadar abu total5,5≤ 5 Kadar sari larut air21≥ 21,5 Kadar sari larut etanol15≥ 12 Susut pengeringan4,21>11
Kelompok Kadar Gula Darah Rata-rata (mg/dL) Awal (hari ke-0) (mg/dl) Post Aloksan(hari ke- 3) (mg/dl) Akhir (hari ke-10) (mg/dl) Selisih penurunan kadar Glukosa Kelompok Kontrol Negatif (Aquadest) Rata ± SD Kelompok Kontrol Positif (metformin) Rata ± SD Kelompok Ekstrak pletekan dosis 20mg/kgBB Rata ± SD Kelompok Ekstrak Pletekan dosis 40mgkgBB Rata ± SD Kelompok Ekstrak Pletekan Dosis 80mg/kgBB Rata ± SD ,4 ± 16, ± 15, ,4 ± 10, ,8 ± 5, ,2 ± 7, ,7 ± 156, ± 121, ± 88, ,8 ± 105, ,2 ± 156, ± 161, ,6 ± 11, ± 37, ± 19, ,8 ± 13,25 -25,8 ± 16, ± 123, ± 60, ,8 ± 100, ,4 ± 144,88
* Dari tabel menunjukan data perubahan kadar glukosa darah yang merupakan selisi antara kadar glukosa darah sesudah perlakuan dan glukosa darah sebelum perlakuan pada masing- masing kelompok, tabel diatas menunjukan bahwa selisih rata-rata kadar glukosa pada semua kelompok perlakuan bertanda negatif (-) menunjukan bahwa dengan perlakuan yang diberikan terjadi penurunan kadar glukosa darah antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Masing-masing kelompok dilakukan analisis variasi menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) menggunakan program SPSS untuk menguji apakah selisish rata-rata dari populasi yang diambil dari sampel adalah sama atau berbeda secara nyata. Dari hasil perbandingan didapat perlakuan dan dosis memberikan perbedaan yang bermakna karena nilai p<0,05 dilihat dari tabel anova. Masing-masing kelompok dilakukakn uji LSD (Least Significant Difference) untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki pengaruh terbaik terhadap penurunan kadar glukosa darah. Dari data analisis Uji LSD, kelompok uji memberikan hasil yang signifikan secara statistik terhadap kelompok kontrol negatif, sehingga memberikan perbedaan yang bermakna dan terhadap kontrol positif hanya kelompok dosis 40mg yang signifikan secara statistik.
Simpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : * Pemberian Ekstrak etanol daun dapat memberikan efek penurunan gula darah pada mencit galur swiss webster yang dinduksi aloksan. * Efek penurunan gula darah ekstrak daun pletekan hampir sama dengan metformin karena perbedaannya signifikan. * Ekstrak daun pletekan dosis 40 mg/kgBB lebih baik bila digunakan sebagai terapi. Alur Penelitian Selanjutnya Penelitian uji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun pletekan dengan mencit dinduksi aloksan ini diharapkan dapat menjadi arahan untuk isolasi senyawa aktif untuk mengetahui flavonoid apa yang aktif untuk menurunkan glukosa darah dan uji toksisitas agar dapat menentukan keamanan tanaman pletekan terhadap efek penurunan glukosa darah.