Kingdom Animalia Muh. Shofi, S.Si., M.Sc
ANIMALIA 1.Organisme Eukariot Multiseluler 2.Tidak memiliki dinding sel dan klorofil 3.Memperoleh makanan dari organisme lain (heterotrof) 4.Umumnya dapat bergerak untuk survive dan mencari makanan
Struktur Tubuh Animalia Vertebrata Invertebrata Parazoa Eumetazoa Tidak memiliki jaringan Sudah memiliki jaringan DiploblastikTriploblastik Ektoderm Endoderm Ektoderm Mesoderm Endoderm
Simetri Tubuh (Eumetazoa) Terdiri dari tiga : 1. Asymetrical (asimetris = tidak bersimetri) contoh : Porifera 2. Radial Bagian tubuh yang tersusun melingkar jika bagian tubuhnya di potong akan menghasilkan potongan-potongan tubuh dengan bentuk yang sama. contoh Coelenterata 3. Bilateral Hewan yang tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika bagian tubuhnya dipotong melalui mulut dan anusnya kita akan mendapatkan bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi kanan contoh dari Platyhelminthes sampai vertebrata
Simetri tubuh
Lapisan Tubuh/Lembaga (Eumetazoa) a. Diploblastik ( Di = 2 ) Memiliki 2 lapisan tubuh/lembaga = 1. Lapisan luar (Ektoderm) 2. Lapisan dalam (Endoderm) b. Triploblastik ( Tri = 3 ) Memiliki 3 lapisan lembaga / tubuh yaitu: 1. Lapisan luar (Ektoderm) – epidermis&sistem saraf 2. Lapisan tengah (Mesoderm) – jaringan otot, dll 3. Lapisan dalam (Endoderm) – usus dan kelenjar pencernaan
Penyokong Tubuh Eksoskeleton Rangka Luar (Arthropoda, Ikan, Ular, Kura-Kura, Penyu, dsb) Endoskeleton Rangka Dalam (Semua Vertebrata)
A. Avertebrata Tidak bertulang belakang 1. Protozoa Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga) 2. Metazoa Hewan bersel banyak a. Porifera Hewan berpori b. Coelenterata Hewan berongga c. Platyhelminthes Cacing pipih d. Nemathelminthes Cacing gilig e. Annellida Cacing gelang f. Mollusca Hewan lunak g. Arthropoda Hewan kaki beruas 2 h. Echinodermata Hewan berkulit duri B. Vertebrata Bertulang belakang 1. Pisces Ikan 2. Amphibi Hidup di 2 alam 3. Reptil Hewan melata 4. Aves Burung 5. Mamalia Hewan menyusui
Invertebrata terdiri dari 8 filum: Porifera (Hewan berpori) Coelenterata (Hewan berongga) Platyhelminthes (Cacing pipih) Nemathelminthes (Cacing gilig) Annelida ( Cacing gelang ) Mollusca ( Hewan lunak ) Arthropoda ( hewan kaki berbuku-buku ) Echinodermata ( Hewan berkulit duri )
Porifera (Hewan Berpori)
Klasifikasi Porifera A.Calcarea (kapur) Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO 3 ), hidup di air dangkal dan koanositnya besar. Contoh: Sycon dan Clathrina Clathrina coriacea
Klasifikasi Porifera B.Hexactinellida (ujung enam) Spikula dari zat kersik (silika), hidup di laut dalam. Contoh: Pheronema, Euplectella Euplectella aspergillum (Venus' Flower Basket)
Klasifikasi Porifera C.Demospongia (spons tebal) Umumnya tidak berangka karena tersusun dari serabut spongin, memiliki saluran air rumit seperti sponge Contoh: Spongilla, Euspongia molisima, Hypospongia equina
Peranan Porifera Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
Coelenterata Coelenterata (Hewan Berongga)
Klasifikasi Coelenterata A.Hydrozoa (hewan air) 1)bentuk tubuh selalu polip 2)Terdiri dari Hydra (hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar) dan Obelia geniculata (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
Klasifikasi Coelenterata B.Scyphozoa (hewan mangkuk) 1)bentuk tubuh selalu medusa 2)beralat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia (ubur-ubur) Aurelia aurita Cyanea capillata
Klasifikasi Coelenterata C.Anthozoa (hewan bunga) 1)berbentuk polip, meliputi anemon laut dan karang 2)Gastrovaskular: - berongga 6 (Metridium marginatum, mawar laut; Fungia patella, Acropora) - berongga 8 (Euplexaura antipathes, akar bahar; Alcyonium, karang kulit) Anthopleura xanthogrammica
Peranan Coelenterata Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan. Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut. Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
Platyhelminthes (Cacing pipih)
Kelas Platyhelminthes 1.Tubellaria (Cacing Bulu Getar) 2.Trematoda (Cacing Hisap) 3.Cestoda (Cacing Pita)
Tubellaria (Cacing Bulu Getar) Contohnya adalah Planaria, dimana: Ciri : cm, hidup di air tawar jernih, mempunyai faring yang dapat dijulurkan untuk menangkap makanan. Sistem saraf: sistem tangga tali Sistem ekskresi : flame cell (sel api) Sistem reproduksi : aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan tubuh menjadi planaria baru. seksual, yaitu pembuahan silang. Sistem gerak: dengan silia, atau otot di bawah epidermis.
Struktur Tubuh Planaria
Reproduksi Planaria A = Terpotong alami B = Terbelah menjadi 2 C = Terbelah menjadi 3
Trematoda (Cacing Hisap) Merupakan parasit. Memiliki penghisap (sucker). Contoh speciesnya: dalam darah: Schistostoma japonicum, Schistostoma mansoni, Schistostoma haematobium. dalam hati: Fasciola hepatica (hati kambing), Clonorchis sinensis (hati manusia) dalam usus: Fasciola buski dalam paru-paru: Paragonimus westermani
Daur Hidup Fasciola hepatica
Cestoda (Cacing Pita) Sebagai parasit pada vertebrata. Ciri-cirinya: Tubuh bersegmen-segmen (proglotid). Kepala (skoleks) mempunyai alat penghisap. Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan. Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh. contoh: Taenia saginata, Taenia solium
Daur Hidup Taenia saginata
Peranan Platyhelminthes Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain: memutuskan daur hidupnya, menghindari infeksi dari larva cacing, tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).
Nemathelminthe s (Cacing gilig)
Contoh Nemathelminthes Ascaris lumbricroides, cacing perut pada manusia Ascaris megalocephala, cacing perut pada kuda Ascaris suilae, cacing perut pada babi Ancylostoma duodenale, cacing tambang Necator americanus, cacing tambang di Amerika tropis Oxyuris/Enterobius vermicularis, cacing kremi Trichinella spirallis, cacing otot pada manusia Trichuris, cacing cambuk Wuchereria/Filaria bancrofti, penyebab kaki gajah Strongyloides sp, infeksi melalui luka Loa sp, cacing mata Onchocerca sp, cacing pembuta Heterodera radicicota, cacing akar
Daur Hidup Ascaris lumbricoides
Daur Hidup Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale & Necator americanus)
Annelida (Cacing gelang)
Klasifikasi Annelida 1.Polichaeta (Cacing berambut banyak) Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo (Lysidice oele)
Klasifikasi Annelida 2.Oligochaeta (Cacing berambut sedikit) Cacing tanah (Lumbriscus terestris)
Klasifikasi Annelida 3.Hirudinea (Cacing tidak berambut) Lintah (Hirudo medicinalis)
Mollusca (Hewan Lunak)
Pelecypoda Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan bercangkok sepasang (bivalvia) Tubuhnya simetris bilateral Pencernaan:esofagus, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka Cangkok terdiri dari : periostrakum (terluar), prismatik (tengah), nakreas (dalam Sistem saraf terdiri dari 3 ganglion : celebral/anterior, pedal, posterior Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina marganitivera ( kerang mutiara)
Chepalopoda Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali nautilus) Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan cara menyemprotkan air Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator pada kulitnya) Alat kelamin terpisah Contoh : loligo indica (cumi), Octopus vulgaris (gurita), sepia (ikan sotong), nautilus
Loligo indica (cumi), Sepia (sotong), nautilus
Gastropoda Menggunakan perut sebagai kaki, dan mempunyai cangkok (kecuali vaginula) Bersifat hemafrodit Pernapasan: insang (larva),paru-paru(dewasa yang hidup di darat), insang (dewasa yang hidup di air) Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka Cangkok terdiri dari: periostrakum, prismatik, nakreas Pencernaan : Kerongkongan, tembolok, lambung, usus, anus(terletak di atas mulut) Contoh : Vivipara javanica (kreco), Limnaea trunchatula (siput), Achatina fulica (bekicot)
Peranan Mollusca Menguntungkan : dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan (mutiara, tiram) Merugikan : -Tredo navalis (pengebor kayu di air asin) -Limnaea trunchatula (penyebab penyakit fasciolosis pada ternak) -Helix aspera (perusak tanaman budi daya)
ARTHROPODA ( hewan kaki berbuku-buku )
Klasifikasi Arthropoda Crustacea (golongan udang dan kepiting) Arachnida (golongan laba-laba) Myriapoda (golongan lipan) Insecta (serangga)
Ciri-Ciri Umumnya hidup di air, bernafas dengan insang (atau difusi melalui seluruh prmukaan tubuh), dan termasuk omnivora (pemakan segala). Kulit merupakan rangka luar (eksokeleton). Kepala: sepasang mata faset bertangkai, 2 pasang antena, 3 pasang rahang Dada: sepasang kaki pertama besar seperti catut, 4 pasang kaki untuk berjalan. Perut: beberapa pasang kaki untuk berenang, pada ekor terdapat uropod atau telsom untuk alat kemudi saat berenang. Crustacea Ciri-Ciri Reproduksi: Pembuahan dalam induk betina. Telur menjadi larva kemudian dewasa. Peredaran darah: terbuka dengan jantung pada daerah dorsal Pencernaan: mulut, kerongkongan, perut besar, usus dan anus. Crustacea
Peranan Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting. Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain: Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda. Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda. Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Scorpionida (golongan kala) Scorpionida (golongan kala) Arachnoida (golongan laba-laba) Arachnoida (golongan laba-laba) Acarina (golongan caplak) Acarina (golongan caplak) ARACHNIDA Klasifikasi
Peranan Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya: a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda. c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
MYRIAPODA Tubuh terdiri atas kepala dan bagian belakang yang berbuku- buku. Pada setiap segmen terdapat kaki sehingga disebut kaki seribu Pada kepala terdapat sepasang antena dan mata tunggal. Sedangkan pada kelabang mata majemuk dan 1 atau 2 maksila Ciri-Ciri
Ordo Chilopoda = Sentipede contohnya lipan Ordo Diplopoda contohnya keluwing MYRIAPODA Ordo
ARACHNIDA Tubuh terdiri 2 bagian: sefalotoraks dan abdomen. Tubuh terdiri 2 bagian: sefalotoraks dan abdomen. Memiliki mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung jenisnya) Memiliki mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung jenisnya) 2 pasang alat mulut di kepala, yaitu: Kelisera (seperti catut) dan Pedipalpus (seperti kaki berakhir dengan cakar) 2 pasang alat mulut di kepala, yaitu: Kelisera (seperti catut) dan Pedipalpus (seperti kaki berakhir dengan cakar) Reproduksi: berkelamin terpisah Reproduksi: berkelamin terpisah Ciri-Ciri
Abdomen, terdiri dari 10, atau 11 segmen Reproduksi: berkelamin terpisah, pembuahan terjadi di dalam tubuh induk betina. Serangga umumnya bersifat ovipar, atau bertelur. Respirasi: berupa trakea atau saluran udara yang bercabang ke seluruh jari-jari. Sistem saraf: sistem saraf tangga tali. Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya tidak mengandung haemoglobin. Sistem pencernaan: bervariasi tergantung jenis serangganya. Umumnya terdiri dari: mulut-kerongkongan-tembolok-perut otot-perut kelenjar-usus bagian akhir-anus. Alat ekskresi: saluran Malphigi INSEKTA Ciri-Ciri
Ordo Isoptera (Serangga bersayap hampir sama bentuknya) contoh: Laron
Echinodermata ( Hewan berkulit duri )
UKURAN DAN BENTUK Terdiri dari bagian ORAL (yang memiliki mulut) dan ABORAL (tidak memiliki mulut) CARA HIDUP Makannya bergantung pada jenisnya. Makanannya misalnya kerang, plankton, dan organisme yang mati atau membusuk. HABITAT Bebas di dasar laut, dari daerah pantai sampai laut dalam
KLASIFIKASI Ophiuroidea berbentuk bintang seperti Asteroidea, namun lengannya lebih langsung dan fleksibel Lengan-lengannya panjang dan langsing, berfungsi untuk pergerakan. Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Permukaan tubuhnya berduri panjang. Pergerakkan oleh duri dan kaki ambulakralnya. Alat pencernaannya “tembolok” kompleks yang disebut LENTERA ARISTOTELES, berfungsi menggiling makanannya yang berupa ganggang..
Holothuroidea (timun laut atau tripang) tidak berlengan. Tubuhnya memanjang dan tidak berduri. Mulut dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Sistem respirasinya disebut “pohon respirasi”. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai ( lili laut) dan tidak bertangkai (laut berbulu). Tubuhnya tidak memiliki duri. Hidup menetap pada kedalaman 100 m atau lebih. Timun Laut
Bintang Laut BINTANG LAUT Rata-rata mempunyai 5 kaki. Merupakan hewan karnivora >> daging Moluska. Mulutnya berada di bawah, sedangkan duburnya di atas. Asteroidea
Kadang-kadang menimbulkan kerusakan pada batu karang. CROWN OF THORNS starfish. (Salah satu contoh Echinodermata) Bintang Duri
the sea stars (top, left), sea cucumbers (bottom, left), brittle or serpent stars (top, center), sand dollars (bottom, center), sea lilies (right) Gambar Echinodermata
B. Vertebrata Bertulang belakang 1. Pisces Ikan 2. Amphibi Hidup di 2 alam 3. Reptil Hewan melata 4. Aves Burung 5. Mamalia Hewan menyusui
Kelas Pisces
Pisces Pisces memiliki tiga kelas: 1.Agnata, yaitu ikan tidak berahang (contoh: ikan lamprey 2. Chondrichthyes, yaitu ikan bertulang rawan (contohnya: ikan hiu, ikan pari) 3. Osteichthyes, yaitu ikan yang memiliki tulang keras (contohnya: ikan lele, bandeng, gurame, kakap)
Struktur Pisces
Peranan Pisces Sumber protein hewani, vitamin A, asal lemak tak jenuh Bahan kerajinan atau bahan amplas dari kulit ikan cucut Pabrik-pabrik pengawetan ikan Tulang ikan untuk bahan perekat Usaha rekreasi
Kelas Amfibi
Karakteristik Amfibi - Memiliki kehidupan yang berbeda antara fase larva dan fase dewasa. Fase larva hidup di air, bernafas dengan insang. Fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru - Jantung terdiri atas tiga ruangan, dua buah atrium dan satu ventrikel. - Poikilotherm (berdarah dingin) - Kulit licin dan mengandung minyak kelenjar dan tidak bersisik - Contohnya antara lain : Rana canivora atau katak hijau Bufo bipacatus atau kodok Rana esculenta atau bancet
Daur Hidup Katak -
Peranan Amfibi Dalam Kehidupan Di bidang kedokteran dimanfaatkan untuk diambil racunnya sebagai penguat denyut jantung Keperluan praktikum zoologi bagi para siswa dan mahasiswa Sebagian orang memanfaatkannya untuk makanan Sebagai predator alami serangga
KELAS REPTILIA (REPTIL)
Reptil di bagi menjadi empat ordo: 1.Ordo Rhynchocephalia 2.Ordo Chelonia 3.Ordo Crocodilia 4.Ordo Squamata
1. Ordo Rhynchocephalia Ordo ini terdiri dari reptil primitif dan merupakan reptil tertua sampai sekarang. Sebagian bersar sudah punah salah satu yang masih hidup adalah tuatara (Sphenodon punctatus) sehingga di juluki fosil hidup, tuatara merupakan hewan endemik selandia baru.
2. Ordo Chelonia Karakteristik: Tubuh pendek dan lebar di lindungi karapas dan plaston Tidak bergigi dan lidah tak dapat di julurkan. Contoh spesies: Kura-kura raksasa (Testuda gigantea) Kura-kura air tawar (Chelydra serpentia) Penyu hijau (Chelonia mydas), hidup di laut
3. Ordo crocodilia Karakteristik: Berkulit tebal dan lidah tak dapat di julurkan Tidak mempunyai kandung kemih Di pangkal lidah terdapat lipatan transversal sebagai penutup faring sewaktu membuka mulut Contoh spesies: Buaya indonesia (Crocodylus porosus) Buaya amerika (Alligator mississippiensis) Buaya india (Gavialis gangeticus)
4. Ordo squamata Terbagi menjadi dua, yaitu: 1)Lacertilia 2)ophidia
1) Lacertilia Karakteristik: Gigi melekat pada rahang, lidah dapat di julurkan Kelopak mata dapat di pejamkan Contoh spesies: Kadal indonesia (Mabuya multifasciata) Cicak (Hemidactilus prenatus) Komodo (Varanus comodoesis) Biawak (Varanus salvator) Bunglon (Chameleon chameleochameleo)
2). Ophidia Karakteristik: Pada umunya tak berkaki, lidah bercabang dua dan dapat di julurkan dalam keadaan mulut tertutup Gigi melengkung ke dalam dan sebagian ada yang beracun Mulut dapat di buka lebar Mempunyai oragan jacobson yang peka terhadap rangsang Hanya memiliki satu paru-paru
Contoh spesies: Ular sanca (Phyton reticulatus), tidak berbisa Ular kobra (Naja tripudians), salah satu ular berbisa
Peranan reptil bagi kehidupan manusia: Sebagai predator alami; ular memakan tikus Sebagai bahan pangan; daging ular, telur penyu, daging kura-kura Racun ular di manfaatkan untuk obat Daging ular di percaya sebagai obat Memangsa hewan ternak dan dapat membunuh manusia
Kelas Aves
Aves dibagi menjadi 8 ordo: 1.Rosares 2.Ratites 3.Anseriformes 4.Ciconiiformes 5.Coraciiformes 6.Columbiformes 7.Apodiformes 8.oscines
1. Ordo rosares Kaki berfungsi untuk mengais dan berlari, dan memiliki paruh yang pendek. Contoh spesies: Ayam buras (Gallus domestica) Maleo (Macrochephalon maleo) Kalkun (Meleagris gallopavo) Merak (Pavo cristatus)
2. Ordo ratites Meliputi ordo burung yang tidak bisa terbang, yaitu: Struthioniformes; burung unta (Struthio camelus) di afrika Casuariiformes; kasuari (Casuarius casuarius) di pulau seram, irian dan australia Apterigiformes; kiwi (Apteryx australis) di slandia baru Rheiformes;burung rea (Rea americana) di aemerika
kasuari (Casuarius casuarius) Apteryx australis Rea americana
3. Ordo anseriformes (burung perenang) Berkaki pendek dan memiliki selaput renang diantara jari-jari kaki Ekor pendek, paruh melebar berkrista penyaring Contoh spesies: Blibis (Dendrochygna javanica) Entok (Anser albifrons) Itik (Anas plathyrhiychos) Angsa (Chygnus sp.)
4. Ordo ciconiiformes Berkepala botak; memiliki paruh, leher, dan tungkai panjang Hidup bergrombol memakan hewan air Contoh spesies: Blekok (Ardeola sp.) Flamingo (Phoenicopterus ruber) Bangau jawa (Leptoptilos javanicus)
5. Ordo coraciiformes Berparuh besar, kepala besar dan tungkai pendek Pemakan hewan, seperti ikan, udang, katak, kupu-kupu,kumbang, lebah Contoh spesies: Rangkong (Buceros rhinocheros) Tetangket (Halchyon chloris) Raja udang (Alcedo meninting)
6. Ordo columbiformes Paruh pendek dengan sora di pangkalnya Tembolok besar, sel eptelnya mudah mengelupas dan di berika pada anaknya sewakru masih kecil Contoh spesies: Merpati (Columba fasciata) Perkutut (Geopelia striata) Tekukur (Streptopelia chinensis)
7. Ordo apodiformes Tubuh kecil berukuran 5,6cm Paruh lembek, lidah panjang dan dapat di julurkan; membuat sarang dari ludahnya Contoh spesies: Burung koibri (Archilocus columbris) Lelayag (Apus appinis) Walet (Chaetura pelagica)
8. Ordo oscines Pita suara berfungsi bagus; merupakan burung penyanyi Telurnya berwarna-warni,ketika menetas anaknya masih buta Pemaka serangga dan biji-bijian Contoh spesies: Burung gereja (Passer montanus) Burung kenari (Srinus canaria) Jalak (Sturnidae jalla) Cendrawasih (Paradisaea apoda)
Beberapa ordo yang telah punah: Aepyornitiformes; burung gajah di malagasi Dinonithiformes; di selandia baru Hesperornis dan ichthyornis; burung bergigi di ameerika serikat Achaeopteryx; bergigi dan tidak mempunya pigostil. Fosilnya di jerman Diatrymiformes; tidak dapat terbang, paruh besar. Terdapat di amerika serikat
Peranan aves bagi kehidupan manusia: Daging dan telurnya merupakan protein hewani Telur ayam dan itik untuk obat dan bahan membuat kue Bulunya untuk bahan industri; selimut, bantal, kasur dll Di ternak; ayam, itik, angsa dll Burung dilatih dan dilombakan Untuk kesenangan; keindahan bulunya, tingkah lakunya, suaranya Sebagai predator alami Di gunakan untuk praktikum oleh siswa dan mahasiswa
Kelas mamalia
1.Monotremata 2.Insectivora 3.Carnivora 4.Rodentia 5.Lagomorpha 6.Sirenia 7.Cetacea 8.Chiroptera 9.Dermoptera 10.Masupialia 11.Proboscidea 12.Pinnipedia 13.Pholidota 14.Perissodactyla 15.Artiodactyla 16.primata Ordomamalia antara lain:
1. Monotremata (mamalia berparuh dan berkloaka) Pemaka invertebrata air Berparuh, bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidak punya daun telinga. Gigi hanya ada sebelum dewasa Penis hanya untuk saluran sperma Hewan betina tidak punya rahim, vagina, puting susu tapi menyusui Contoh spesies: Itik platipus (Ornithorhynchus anatinus) di australi dan tasmania Tachyglossus aculeatus di irian jaya, tasmania, australia
2. Ordo Insectivora (mamalia pemakan insecta) Memiliki ciri berjari lima dan memiliki gigi runcing Contoh spesies: Tikus pohon (Tupaia javanica) Tikus kesturi (Crocidura brunnea)
3. Ordo carnivora (pemakan daging) Memiliki gigi taring besar dan panjang, gigi seri kecil Uterus terbagi dua Kaki memiliki cakar tajam Contoh spesies: Singa (Felis leo) Panda merah (Ailurus fulgens) Anjing (Canis familiaris) Beruang (Ursus horribilis) Rubah merah (Vulves sp.)
4. Ordo rodentia (pengengat) Berjari lima, tidak memiliki gigi taring, gigi seri berbentuk pahat dan dapat tumbuh terus Contoh spesies: Tikus mencit (Mus musculus) Tikus wirok (Bandicota indica setifera) Marmut (Cavia cobaya) Hamster (Cricetus griseus) Landak (Hystrix branchyura)
5. Ordo lagomorpha Memiliki ciri seperti rodentia tapi gigi serinya empat atau lebih Ekor pendek, kuat dan dapat di gerakkan Contohnya adalah berbagai kelinci, yaitu: Kelinci budidaya (Oryctolagus cuniculus) Nesolagus netscheridi sumut Lepus nigricollis di jawa barat Pika (Ochotona sp.)
6. Ordo sirenia (sapi laut) Tidak memiliki daun telinga dan tungkai belakang Kulit tebal dengan sedikit rambut Contoh spesies: Sapi laut (Trichaonus) Dugong australia (Halicore dugong)
7. Ordo cetacea (paus) Tidak memiliki daun telinga, rambut, dan kelenjar di kulit Tidak ada tungkai belakang Bentuk gigi semua sama dan tidak berlapis jari lebih dari lima Hidup di laut atau air tawar Contoh spesies: pesut (Orcaella sp.) Paus (Balaenoptera borealis) Lumba-lumba (Prodelphinus malayanus) Dolpin (Delphinus dellphis)
8. Ordo chiroptera (bersayap tangan) Pemakan buah-buahan dimalam hari Gigi runcing tajam, kaki belakang lebih kecil Contoh spesies: Kalong pemakan buah (Pteropus edulis) Kelelawar (Myotis sp.) Kelelawar vampir (Desmodus draculae), penghisap darah sapi atau kuda
9. Ordo demoptera (bersayap kulit) Berbulu dari leher Gigi runcing tajam dan keempat tungkai sama panjang Contoh spesies: Galeophitecus sp. ; pemakan daun dan buah-buahan di asia tenggara Kubung (Galeopterus variegatus)
10. Ordo marsupialia (berkantong) Memiliki marsupium (kantong) Memilki sepasang uterus dan sepasang vagina Marsupium juga di gunakan untuk perlindungan Contoh spesies: Kuskus (Phalanger sp.) Kanguru (Macropus sp.) Wombat (Phascolomis sp.) Opossum (Didelpia marsupialis) Koala (Pascolarctos sp.)
Kuskus (Phalanger sp.) Wombat (Phascolomis sp.) Kanguru (Macropus sp.) Opossum (Didelpia marsupialis)
11. Ordo proboscidea (berprobosis) Probosis (modifikasi hidung menadi belalai) dengan dua lubang hidung Tubuh besar, kepala besar, leher pendek dan telingalebar Memiliki gigi seri atas (gading) Kaki lurus seperti tiang dan menapak pada jari-jari Hidup berkoloni Contoh spesies: Gajah sumatra (Elephas maximus)
12. Ordo pinnipedia Termasuk carnivor yang tidak terdapat di indonesia Contoh spesies: Singa laut (Zalopus sp.) Gajah laut (Mirounga sp.) Anjing laut (Phoca pitulina)
13. Ordo pholidota (bersisik, tak bergigi) Umumnya tak bergigi dan tak memiliki klavikula Tubuh di lindungi sisik yang merupakan modifikasi dari tanduk Makanan berupa semut, anai-anai yang di tangkap dengan lidah panjang yang dapat dijulurkan Ekor dapat digunakan untuk berpegangan Contoh spesies: Trenggiling (Manis javanica)
14. Ordo perissodactyla (berjari ganjil) Telapak kaki berjari ganjil, di bungkus kuku dari zat tanduk Tidak bertanduk, lambung sederhana tidak memiliki kandung kemih Contoh spesies: Kuda (Equus coballus) Keledai (Equus asinus)
15. Ordo artiodactyla (berkuku genap) Digolongkan menjadi dua, yaitu: ruminansia dan nonruminansia Ruminansia adalah mamalia memamahbiak Kaki panjang berjari genap, umumnya bertanduk dan tidak bertaring Lambung terbagi 4 ruangan: rumen, retikulum, omasum dan abomasum Contoh spesies: banteng (Bos sondaicus) Bison (Bison bison) Kijang (Cervus unicolor equinus) Kancil ( Tragulus sp.)
16. Ordo primata Pada umumnya setiap melahirkan satu anak Tangan dan kaki berjari lima, berkuku, dan dapat untuk memegang Contoh spesies: Orang utan (Pongo satyrus) Kukang (Nycticebus coucang)
Peranan mamalia bagi kehidupan manusia Sumber protein hewani, misalnya daging sapi Diambil susunya, misalkan susu sapi Sebagai bahan pakaian dari kulit misalkan domba Sumber bahan bakar, misalkan minyak dari lemak paus Dilatih untuk penjaga rumah, misalkan anjing
Membantu penyelidikan, misalkan anjing pelacak Untuk pertunjukan, misalkan sepakbola gajah Di bidang sains di jadikan bahan praktikum Memberantas nyamuk, misalkan kelelawar Untuk kerajinan tangan dari tulang, kulit dan tanduk Untuk berburu, misalkan anjing Untuk transportasi, misalkan kuda
TERIMA KASIH