Edu Dwiadi Nugraha Universitas Negeri Semarang
OUTLINE Latar Belakang Tujuan Landasan Teori Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Penutup
LATAR BELAKANG Setiap batuan memiliki densitas yang berbeda-beda, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai resistivitas batuan. Resistivitas sendiri adalah parameter fisis yang sangat penting dalam geologi maupun geofisika dalam penentuan litologi batuan.
LATAR BELAKANG
TUJUAN Mengetahui nilai resistivitas berbagai batuan. Mengetahui faktor- faktor yang dapat mempengaruhi resistivitas batuan.
LANDASAN TEORI Batuan adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat bumi ( litosfer) terbuat dari batuan.
LANDASAN TEORI Batuan memiliki kemampuan untuk mengalirkan arus listrik (konduktifitas). Secara umum ada 3 konduksi pada batuan, yakni: Elektronik, elektrolitik dan dielektrik.
LANDASAN TEORI Resistivitas (ρ) adalah suatu besaran atau parameter yang digunakan untuk menunjukkan tingkat hambatan suatu material terhadap kuat arus listrik.
LANDASAN TEORI
Faktor – faktor yang mempengaruhi resistivitas batuan. Ukuran dan Bentuk bulir Kandungan air dalam pori
LANDASAN TEORI BENTUK DAN UKURAN BULIR Bentuk dan ukuran bulir penyusun batuan akan berbeda-beda pada setiap batuan, hal ini akan menyebabkan porositas yang berbeda pula.
LANDASAN TEORI KANDUNGAN AIR DALAM PORI Jumlah air yang mengisi pori akan membuat batuan bersifat konduktif
LANDASAN TEORI Tabel resistivitas berbagai batuan
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah studi literatur dan eksperimen. Alat dan Bahan 1. Batu basalt, batu pasir dan batu gamping. 2. Air. 3. Multimeter digital 4. Buku Catatan.
METODE PENELITIAN Diagram Alir
HASIL DAN PEMBAHASAN Nama batu Panjang (m)Luas (m²) Resistansi Normal (Ω) Resistansi Basah (Ω) Resistivitas Normal (Ωm) Resistivitas Basah (Ωm) Basalt x 10ˉ³ x 10³667 x 10³ Gamping x 10ˉ³94, x 10³7,14 x 10³ Batu Pasir x 10ˉ³78,45090 x 10³6 x 10³
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa dalam kondisi normal/ alami, batu yang memiliki resistivitas terbesar adalah batu basalt dengan nilai 833 x 10³ Ωm dari golongan batu beku. Sedangkan batu yang memiliki resistivitas terkecil adalah batu gamping dengan nilai 14.3 x 10³ Ωm dari golongan batu sendimen. Jika kita tinjau secara fisik, batu basalt memang terlihat lebih kompak dibandingkan dengan batu gamping.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sedangkan dalam kondisi basah, batu yang memiliki resistivitas terbesar tetap batu basalt dengan nilai 667 x 10³ Ωm dari golongan batu beku. Sedangkan batu yang memiliki resistivitas terkecil adalah batu pasir dengan nilai 6 x 10³ Ωm dari golongan batu sendimen. Jika kita tinjau secara fisik, batu pasir memiliki porositas yang sangat baik, sehingga air yang mengisi pori lebih banyak dibandingkan batu yang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran tersebut, diantaranya: Kesalahan penggunaan multimeter, seharusnya sebelum pengukuran ujung batu diberi plat logam agar hasilnya lebih akurat, Untuk ukuran batu terlalu kecil sehingga kurang sesuai untuk menggambarkan keadaan sebenarnya.
PENUTUP Kesimpulan Batuan basalt dari golongan batuan beku memiliki nilai resistivitas paling tiggi yaitu dengan nilai 833 x 10³ Ωm. Batuan dari golongan sedimen memiliki nilai resistivitas paling rendah yaitu batu gamping dengan nilai 14.3 x 10³ Ωm. Ada faktor faktor yang mempengaruhi resistivitas suatu batuan diantaranya porositas, serta ukuran dan bentuk bulir.
PENUTUP Saran Agar lebih mudah melakukan pengukuran sebaiknya batu yang akan diuji dibuat dalam ukuran balok dengan proporsional.