Tugas Toksikologi ( Fluoride) Disusun Oleh : 1.Susanti Maya( ) 2.Dwi Aisyah( ) 3.Nur Sri Hayati( ) 4.Lisnawati( ) 5.Vinny.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tentang Mineral Gizi tielumphd.
Advertisements

Asam Urat (Gout)
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
ENCEPHALITIS.
DIARE (MENCRET).
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Mineral.
Diuretik Dan Komposisi Cairan Tubuh
VITAMIN C.
Kebutuhan cairan dan elektrolit
MANFAAT MENYUSUI 1/1 MENYUSUI A S I Membantu bonding dan perkembangan
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
Kalsium & Fosfor Nama Kelompok 12:
Widysusanti Abdulkadir S.Si M.Si Apt
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
Makanan jajajan yang sehat dan tidak sehat pada anak usia sekolah
Asrina rahman
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil
PENGARUH BAHAN TAMBALAN AMALGAM GIGI PADA TUBUH MANUSIA
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
DIGESTIVA P R E S N T BY :.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Santi susanti nim :
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Diuretik Dan Komposisi Cairan Tubuh
Oleh: Drs. IGK. Wijasa, MARS
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Madu sebagai Suplemen Makanan yang Baik
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Ambil 2 sendok makan beras merah, bilas dengan air bersih.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
HIV AIDS.
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
ENCEPHALITIS.
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
Calsium ( Ca ).
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
KESEIMBANGAN & GANGGUAN ELEKTROLIT
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
GIZI BURUK.
OBAT-OBAT SISTIM PENCERNAAN asam lambung
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
Zat Berbahaya pada Makanan
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
MALNUTRISI.
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Rahayu Widaryanti, SST, M. Kes. Pengertian Menurut Utami, Roesli (2013)  pemberian ASI secara ekslusif saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula,
Transcript presentasi:

Tugas Toksikologi ( Fluoride) Disusun Oleh : 1.Susanti Maya( ) 2.Dwi Aisyah( ) 3.Nur Sri Hayati( ) 4.Lisnawati( ) 5.Vinny Trie Agusti( )

Fluorida merupakan senyawa yang mengandung unsur fluor Rumus molekul: NaF Berat molekul: 41, gr/mol Penampilan: Zat padat putih Bau: Tidak berbau Pada pasta gigi, umumnya terkandung 1 mg fluoride sebagai natrium monofluorofofat. Senyawa ini tidak mudah larut dan umumnya tidak bersifat toksik. natrium fluoride pada obat kumur, natrium fluoride pada vitamin dan suplemen makanan, ammonium bifluorida pada bahan pembersih. Natrium fluoride secara alami terkandung dalam air laut sehingga kebanyakan organism laut, termasuk seafood mengandung senyawa fluoride. Fluorida dapat juga ditemukan pada gelatin. Pada bayi, asupan fluoride dapat diperoleh melalui air susu ibu (ASI) maupun susu formula yang diminumnya. (Meier K. H., 2007 Monografi

Jenis – Jenis keracunan Jenis keracunan flouride Keracunan akut Keracunan kronik Menelan 3-5 mg/kg bahan dapat menyebabkan muntah dan nyeri l ambung. Menelan 5 – 10 mg/kg bahan dapat menyebabkan hipokalsemia dan gejala muskuler. Gejala muscular akibat menurunnya kadar kalsium dalam darah dapat timbul 3 – 5 jam setelah menelan bahan. Menelan fluoride dalam jangka panjang dapat menimbulkan dental fluorosis. Paparan kronik lebih dari 20 mg/hari pada anak berusia diatas 10 tahun dapat menyebabkan fluorosis pada tulang rangka (osteoklerosis).

Dosis Toksik KeracunaRingan (3 – 5 mg/kg fluoride) Gejala yang timbul meliputi iritasi saluran pencernaan, mual, diare, iritabilitas elergi, lemah, dan sakit kepala Keracunan Sedang (>5mg/kg fluoride) Gejala yang timbul meliputi nyeri epigastrium, hipotensi, takikardia, dehidrasi, hyperkalemia, hipokalsemia. KeracunanBerat (>15mg/kg fluoride) Gejala yang timbul meliputi hematemesis, disritmia, kejang, tetanus, paralisis saluran pernafasan, kolaps kardiovaskuler.

Fluorida dapat mengganggu sejumlah sistem enzim, antara lain mengganggu fosforilasi oksidatif, glikolisis, koagulasi, dan neurotransmisi (dengan cara mengikat kalsium). Fluorida juga dapat menghambat fungsi enzim Na + /K + -ATPase yang dapat menyebabkan hiperkalemia akibat pelepasan kalium ekstraseluler. fluorida dapat menghambat asetilkolinesterase yang sebagian bertanggung jawab atas terjadinya hipersalivasi, muntah, dan diare. Dapat pula terjadi kejang akibat hipomagnesemia dan hipokalsemia

Selain itu mekanisme toksisitas fluoride dengan cara mengikat magnesium hypocalemia dan hypomagnesemia. Fluoride mengganggu banyak mekanisme intraseluler, termasuk glycolisis, G-protein dimediasi signaling, phosporylation oksidatif, adenosin trifosfat (ATP) produksi, fungsi Na / K- ATPase, dan saluran kalium (Meier K. H., 2007).

Jika < 5 mg fluoride per kg tubuh yang telah tertelan, kalsium (misalnya susu) harus diberikan secara oral untuk meredakan gejala saluran pencernaan dan pasien harus diamati selama 2-4 jam. > 5 fluoride per kg berat badan telah tertelan, mengalami muntah maka harus diinduksi kalsium cair secara oral (misalnya, susu, 5% kalsium glukonat, larutan kalsium laktat) dan bantuan medis > 8 mg fluoride per kg berat badan / tidak diketahui harus diberikan terapi suportif dan simtomatik, termasuk bilas lambung jika belum terjadi emesis terapi yang tepat untuk memperbaiki ketidak seimbangan harus dimulai jika diperlukan. Susu, garam kalsium, atau aluminium dan/atau magnesium yang mengandung antasida harus diberikan secara oral (Mc Evey, 2003) Pertahankan jalan nafas dan berikan nafas bantuan jika diperlukan, Pantau EKG dan kadar kalsium, magnesium, serta kalium serum selama sekurangnya 4-6 jam. Antidotum dan pengobatan spesifik. Pada pasien yang mengalami hypokalemia dapat diberikan kalsium glukonat secara intravena sebanyak ml (dosis untuk anak-anak 0,2-0,3 mg/L) Hipomagnesia dapat diobati dengan pemberian magnesium sulfat secara intravena sebanyak 1-2 g yang diberikanselama menit (dosis untu kanak-anak mg/kg) (Meier K. 2007) Cara Penanganan

 Mc Evey, Gerald K AHFS Drug Information Amer Soc of Health System  Meier, K.H., Fluoride in Posioningang Drug Overdose, Fifth Edition, Olson, KR. (Ed) McGraw-HillCompanies, Inc. New York. 2007