BULAN Oleh FERDINO D. HAMZAH, S.PD SMA TERPADU WIRA BHAKTI GORONTALO.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUKUM KEPLER Johannes Kepler (1571–1630).
Advertisements

KAIDAH-KAIDAH FALAKIYAH SIMULASI PEREDARAN BENDA LANGIT
Benda Langit.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
BUMI MELAKIKAN 2 GERAKAN
Bulan ( Satelit Bumi ).
AS Astronomi Bola Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini
Gerak Bulan Fase-Fase Bulan Gerhana Gaya Pasang – Surut
TATA SURYA 3. Satelit Anggota Tata Surya: Planet Asteroid 4. Meteorid
Pembelajaran Astronomi Bola Via Internet
Tata surya ZUL QARNAIN, S.Pd.I
Karakteristik Umum Matahari
IX - E Kelompok 4 Adysti Niken Febrianti 01 Afifah Ayu Puspita D. 02
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd
Klik Korona pada Matahari Klik.
TATA SURYA, GERAK BUMI DAN GERAK BULAN
Astronomi Dasar Pelatihan Guru-guru SMUN Jakarta, 20 Desember 2006
PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BULAN
GALAKSI dan TATA SURYA Materi kelas X. Galaksi dan Tata Surya galaksi Tata Surya KD: Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya. Tujuan : Melalui proses.
Berkelas.
BUMI, BULAN, DAN MATAHARI
Klik Korona pada Matahari Klik.
Mari Mengenal Paralaks Bintang
Pengertian Rotasi Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk.
Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadi di dalamnya
TATA SURYA PANJI HIDAYAT.
IPA TERPADU KLAS VIII BAB 13 TATA SURYA.
Dan Lukisan Langit Pun Berubah
Nama : Thalia Pricilla Agista Kelas : IX - 2 No. Induk :
Oleh : Andari Suryaningsih, S.Pd, M.M.
TATA SURYA Anggota Tata Surya Planet 3. Satelit 4. Meteorid Asteroid
Gerhana Bulan Dan Matahari
SAINS BUMI dan ANTARIKSA
Gravitasi Newton.
BUMI DAN TATA SURYA KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( )
To Solar System By. Moh. Zulfikar A
Klik Korona pada Matahari Klik.
Bintang Ganda.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1.Planet 2.Asteroid 3.Satelit 4.Meteorid 5.Komet.
Komet Komet sering disebut bintang berekor. Komet merupakan bendalangit yang bergerak mengelilingi matahari dengan lintasan sangatpanjang. Komet menyala.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1.Planet 2.Asteroid 3.Satelit 4.Meteorid 5.Komet.
Dosen Pembimbing : Ir. Indah Dwi E.
Oleh: Candra Surya Raina A
PLANET MERKURIUS KELOMPOK 5 : Hutrimas Arimbi P.A (L )
Tata surya By,Philien Wowor.
GRAVITASI NEWTON Oleh : m barkah salim.
HUKUM GRAVITASI NEWTON
PLANET DALAM TATA SURYA
Keteraturan Gerak Planet dalam Tata Surya
NAMA KELOMPOK: DAFI RAFIF WAHYU AFNAN
Pembelajaran Astronomi Bola Via Internet Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung.
Klik Korona pada Matahari Klik.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Ukuran Sudut Disamping itu, ada ukuran-ukuran sudut yang lebih kecil dari satu derajat, yaitu menit dan detik.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Ukuran Sudut Disamping itu, ada ukuran-ukuran sudut yang lebih kecil dari satu derajat, yaitu menit dan detik.
Gerak Rotasi dan Hukum Gravitasi
Globe.
Klik Korona pada Matahari Klik.
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
Struktur Tata Surya (1) Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem.
ROTASI BUMI TATA KORDINAT BUMI.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya.
1.ABANG KELIH 2.YOEL 3.SANDRIANI LESTARI STKIP MELAWI 2017.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1.Planet 2.Asteroid 3.Satelit 4.Meteorid 5.Komet.
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
Vernal Equinox Bumi kita bergerak mengelilingi matahari, sehingga menimbulkan kesan semu bahwa matahari–dari sudut pandang kita di Bumi–bergerak mengelilingi.
BAHAN AJAR FISIKA SK : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik KD : 1.2 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam.
Orbit dan Rotasi Mars Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari matahari.
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Transcript presentasi:

BULAN Oleh FERDINO D. HAMZAH, S.PD SMA TERPADU WIRA BHAKTI GORONTALO

BULAN MERUPAKAN SATU-SATUNYA SATELIT DALAM TATA SURYA YANG UKURAN BESARNYA HAMPIR SEBANDING DENGAN PLANET INDUKNYA, YAITU BUMI. JADI SEBENARNYA, KITA INI TINGGAL PADA SALAH SATU ANGGOTA DARI SISTEM PLANET GANDA

JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN p adalah besarnya sudut yang dibentuk arah pusat bulan oleh kedua ujung dari radius bumi (E dan A) Titik A adalah titik singgung dari garis yang berasal dari titik M terhadap bulatan bumi EA adalah R, yaitu radius bumi Sedangkan EM adalah d yaitu jarak bumi-bulan

JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Dimana, p diberikan dalam besaran radian

JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika p diberikan dalam derajat ( 0 ) maka rumus menjadi

JARAK DAN DIAMETER BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika p diberikan dalam menit busur ( ‘ ) maka rumus menjadi

JARAK DAN DIAMETER BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika p diberikan dalam detik busur ( ‘’ ) maka rumus menjadi

JARAK DAN DIAMETER BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Karena orbit bulan mengintari matahari betuknya eliptis, maka jarak bumi-bulan berubah-ubah sehingga paralaks pun berubah-ubah. Paralaks rata-ratanya adalah 57 ’,04.

JARAK BULAN E R A d p BUMI BULAN M PARALAKS BULAN Jika paralaks diketahui 57 ’,04 dan radius bumi, R = km, maka kita dapat menentukan jarak bumi-bulan, yaitu :

DIAMETER BULAN BUMI Jarak dari bumi diketahui BULAN P A B Jika diameter sudut bulan P dapat diukur ( besar diameter sudut rata-rata bulan (P) adalah 31’,09, maka diameter linier (diameter fisis atau diameter sebenarnya bulan ) dapat dihitung sebagai berikut :

ORBIT BULAN DILIHAT DARI BUMI, SEMENJAK TERBIT DARI ARAH TIMUR SEBAGAI AKIBAT ROTASI BUMI PADA SUMBUNYA, BULAN BERGERAK SEDIKIT KE ARAH TIMUR DI ANTARA BINTANG-BINTANG. DENGAN RUJUKAN BINTANG-BINTANG TAMPAK JELAS BAHWA BULAN TELAH BERUBAH POSISINYA SEKITAR 13 0, 2 PERHARI. KALAU DIKONVERSIKAN KE WAKTU, BESAR SUDUT INI SAMA DENGAN 50 MENIT INI BERARTI BAHWA SAAT BULAN TERBIT ATAU TERBENAM ATAU MENCAPAI TITIK KULMINASINYA MUNDUR 50 MENIT DARI SUAUT HARI KE HARI BERIKUTNYA HARGA INI BERKAITAN DENGAN SATU BULAN SIDERIS (SIDERIAL MONTH), YAITU WAKTU YANG DITEMPUH BULAN UNTUK MENUELESAIKAN SATU ORBIT PENUH MENGELILINGI BUMI, DIUKUR DENGAN ACUAN BINTANG, YANG BESARNYA 27 1/3 HARI

ORBIT BULAN BULAN SINODIS (SYNODIC MONTH), YAITU WAKTU YANG DIPERLUKAN BULAN UNTUK MENYELESAIKAN SATU SIKLUS FASA MISALNYA DARI SATU BULAN BARU KE BULAN BARU BERIKUTNYA, ATAU DARI BULAN PURNAMA KE BULAN PURNAMA BERIKUTNYA, ATAU DARI BULAN KWARTIR (PEREMPAT) PERTAMA KE BULAN KWARTIR PERTAMA BERIKUTNYA DAN SETERUSNYA

FASE BULAN

PADA BULAN BARU ELONGASI BULAN BERVARIASI ANTARA 0 0 DAN 5 0 KARENA INKLINASI ORBIT BULAN TERHADAP EKLIPTIKA. JIKA INKLINASINYA 0 0 DAN BULAN SELALU BERGERAK DI EKLIPTIKA MAKA AKAN SELALU TERJADI GERHANA MATAHARI PADA SETIAP BULAN BARU ATAU GERHANA BULAN PADA SETIAP BULAN PURNAMA TETAPI KARENA BULAN MEMPUNYAI INKLINASI 5 0, BULAN BISA BERADA SEJAUH 5 0 DARI MATAHARI PADA SAAT BULAN BARU. BEGITU JUGA PADA SAAT BULAN PURNAMA, BAYANGAN BUMI TIDAK SELALU MENGENAI PERMUKAAN BULAN

GERHANA GERHANA BULAN TERJADI JIKA BULAN MASUK DALAM BAYANGAN BUMI, DAN HANYA TERJADI SAAT FASA BULAN PENUH GERHANA MATAHARI JIKA BULAN TERTUTUPI PIRINGAN MATAHARI DILIHAT DARI BUMI. PERISTIWA INI TERJADI SAAT FASA BULAN BARU

GERHANA

GERHANA BULAN