DIKLAT PRAJABATAN GOL. III WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KERANGKA NKRI DIKLAT PRAJABATAN GOL. III SUPRAPTO 2 Juni 2016 Refreshment
DESKRIPSI SINGKAT Hakikat bangsa dan negara Materi Diklat Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Dimaksudkan Untuk Menanankam Dan Meningkatkan Pengetahuan CPNS ttg : Hakikat bangsa dan negara Nilai-nilai kejuangan, pembangunan karakter, dan ketahanan nasional Wawasan kebangsaan Permasalahan wawasan kebangsaan (Gol III) Peranan PNS dlm Wasbang
Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar : PESERTA DIHARAPKAN MAMPU, MEMILIKI, DAN MENUNJUKKAN SIKAP WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KERANGKA NKRI
indikator keberhasilan SETELAH PEMBELAJARAN MATA DIKLAT INI PESERTA MAMPU : 1. Menjelaskan pengertian bangsa dan negara, teori terbentuknya negara serta bentuk dan unsur negara 2. Menjelaskan dan menerapkan nilai-nilai kejuangan, daya saing, serta membangun karakter bangsa dalam rangka ketahanan nasional 3. Menjelaskan wawasan kebangsaan sebagai kekuatan nasional dalam rangka integrasi nasional 4. Menjelaskan masalah wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
? JATI DIRI KONDISI BANGSA KARAKTER BANGSA SEBUAH “POHON GUNDUL” KRISIS MULTI DIMENSI: POLITIK EKONOMI MONETER HUKUM KEPERCAYAAN DLL KARAKTER BANGSA ? KRISIS IDENTITAS ?? JATI DIRI
PRAJABATAN
Tidak Sungguh-sungguh) KELEMAHAN UTAMA Tidak Sincere (Tidak Tulus Ikhlas – Tidak Sungguh-sungguh) SEMU (SENANG BASA BASI & BUDAYA A.B.S)
I. HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
Arti sosiologi Bangsa Ilmu tatanegara Kel. Paguyuban : Hidup bsm, senasib/sepenanggungan Secara kodrati Bangsa Adanya keinginan hidup bersama, kesetiakawanan (Renan) Adanya persamaan karakter, karena persamaan nasib (Otto Bauer) Adanya hasrat bersatu yang timbul karena kesatuan manusia + T4 tinggal (Ratzel) Buah hasil hidup dalam sejarah (Kohn) Ilmu tatanegara Rakyat yang bersatu tekad, membangun masa depan bersama, melalui pendirian negara yang akan mengurus aspirasi + kep bsm secara adil (*)
PENGERTIAN NEGARA + BANGSA EVOLUSI 1 Manusia Zoon Politicon 2 Pertahankan hidup : makan, ATHG, keturunan 3 Nomaden, menetap, ternak, cocok tanam 4 Perlu pemimpin 5 Lahir “kekuasaan” pemerintahan sederhana 6 Tumbuh “organisasi berkekuasaan” Negara
TEORI TERBENTUKNYA NEGARA KENYATAAN Rakyat Dan Pemerintah KETUHANAN Tuhan Menghendaki “Dg Rachmat… PERJANJIAN Dibuat Ntk Memelihara Kepentingan PENAKLUKAN Kelompok Menguasai Kelompok Lain PEMBERONTAKAN TERHADAP PENJAJAHAN AS Thd Inggris PELEBURAN BEBERAPA KELOMPOK Jerman Bersatu PENDUDUKAN WILAYAH KRN KOSONG Liberia MELEPASKAN DIRI DARI KEKUASAAN Indonesia
BENTUK NEGARA KESATUAN FEDERASI SENTRALISASI DESENTRALISASI – PELIMPAHAN KEWENANGAN KE DAERAH SIFAT Kedaulatan Kedalam Dan Keluar Oleh Pemerintah Pusat 1 Undang2, 1 Kepala Negara, 1 Dewan Menteri, 1 DPR Kebijakan POLEKSOSBUDHANKAM Oleh Pemerintah Pusat FEDERASI PENGGABUNGAN BERBAGAI NEGARA BAGIAN Penyerahan Kekuasaan Atau Liminatif Penyerahan Kekuasaan Pemerintah Negara Bagian Ke Pusat Pemerintahan Yang Disebutkan Delegated Power
WILAYAH NEGARA BATAS WILAYAH BATAS ZEE Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
TERSEBAR DISELURUH INDONESIA DALAM NKRI NKRI TERDIRI ATAS: SATU NUSA = 17.000 PULAU SATU BANGSA = 400 – AN BAHASA LOKAL SATU BANGSA = 600 – AN SUKU BANGSA TERSEBAR DISELURUH INDONESIA DALAM NKRI
II. NILAI KEJUANGAN, PEMBANGUNAN KARAKTER DAN HANNAS
NILAI KEJUANGAN BANGSA NILAI KEJUANGAN : Konsep Yg Berkenaan Dengan Sifat, Mutu, Kondisi Yg Bermanfaat Bagi Kemanusiaan Untuk Tetap Eksis Sebagai Bangsa Yang Bermartabat. NILAI-NILAI YANG HARUS DIJIWAI Merdeka -> Yakin Akan Kemampuan Dirinya Persatuan Dan Kesatuan Konsekwen, Tanpa Pamrih, Dan Sederhana Kokoh Tak Kenal Menyerah Propatria Kepeloporan Dan Kepemimpinan Keikhlasan
NILAI DAN PRINSIP NILAI-NILAI 45 Proklamasi Kemerdekaan Falsafah Dan Pandangan Hidup Yang Berasaskan Lima Sila, Dan Termaktub Dalam Pembukaan UUD 45. PEMBUKAAN Negara Kesatuan Melindungi Dan Meliputi Segenap Bangsa Tujuan Negara Memajukan Kesejahteraan Umum, Perdamaian Abadi, Dan Keadilan Sosial Berdaulat Atas Dasar Kerakyatan Dan Permusyawaratan Berdasar Ketuhanan Yme Menurut Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Negara Yang Merdeka Dan Berdaulat Anti Penjajah Yang Tidak Sesuai Dg Perikemanusiaan Dan Perikeadilan
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PRINSIP PENJELMAAN PANCASILA Negara Kesatuan Bukan Federasi Menjunjung Tinggi Hak Asasi Dalam Kesetaraan Antara Individu Dan Masyarakat Bhineka Tunggal Ika Kesamaan Kedudukan Dalam Sistem Politik Sistem Ekonomi Dg Usaha Bersama Dan Kekeluargaan Bela Negara Hak Dan Kewajiban Semua Warga Negara Pemerintahan Demokrasi Negara Hukum Dan Kedaulatan Rakyat Pemerintah Bertanggungjawab Pada Rakyat Presidentiil Pengawasan DPR Kekuasaan Kehakiman Yang Bebas Otonomi Daerah
PRINSIP CAPAI, TAHAN, DAN ISI MERDEKA SENASIB SEPENANGGUNGAN TAHAN DAN KEMBANG PRIBADI BANGSA dr SEJARAH BUDAYA MENGAMBIL NILAI-NILAI BANGSA LAIN YANG POSITIF TRIDHARMA IKUT MEMILIKI BERTANGGUNGJAWAB MAWAS DIRI DAN BERTERUS TERANG RASA KEKELUARGAAN DAN HIDUP GOTONG ROYONG
DAYA SAING NASIONAL(Gol III) Bersaing Dalam Mempertahankan Eksistensi Bangsa Dan Menampilkan Keunggulan Diatas Bangsa Lain Serta Mengembangkan Kualitas Kehidupan Bangsa Secara Gigih Daya Saing Nasional Dengan Potensi Berani Menunjuk Kan Kekuatan Wilayah Secara Kooperatif, Tdk Berle-bihan Dalam Semangat Kesatuan Dan Nasionalisme. Berdasarkan Keunggulan Produk Wilayah Dan Daerah Sebagai Puncak Kebudayaan Bersama-sama Ntk Menghadapi Gerakan Globalisasi Dan Melepaskan Kedaerahan Yang Sempit Dan Primordial
MEMBANGUN KARAKTER PNS Karakter Perilaku Suasana Kondusif Mendukung Pelaksanaan Tugas Pemerintah Perekat Persatuan Dan Kesatuan Proses Usaha Terus Menerus Dalam Membina Dan Membentuk Tabiat, Watak, Sifat, Kejiwaan, Akhlak, Manusia/Masyarakat Dijiwai Nilai-nilai Semangat Pengabdian Dan Kebersamaan Terlaksananya Penyelanggaraan Pemerintahan Dan Pemb. Terciptanya Suasana Kondusif Dalam Nilai-nilai Falsafah Pancasila
CIRI MANUSIA BERKARAKTER Berintegritas, Jujur Dan Loyal Berpikiran Terbuka Dan Tidak Memanfaatkan Orang Lain Peduli,perhatian,menghargai Orang Lain Dan Lingkungan Sekitar Serta Alam Bertanggungjawab,disiplin, Buat Yang Terbaik
KETAHANAN BANGSA Kekuatan, Ketangguhan, Keteguhan, Dan Ketabahan Hati Dalam Mempertahankan Dan Mengembangkan Keutuhan Bangsa Sebagai Produk Kepemerintahan Bernegara Dan Berbangsa. Secara Sadar Memperjuangkan Dengan Kekuatan, Keuletan, Keteguhan, Ketabahan Hati Dalam Menghadapi Tantangan, Ancaman, Dan Hambatan Terhadap Kepentingan Nasional, Bangsa Dan Negara
HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL Kondisi Mental Bangsa Kondisi Kehidupan Politik Kondisi Perekonomian Kondisi Sosial Budaya Kondisi Pertahanan Dan Keamanan
CIRI KETAHANAN NASIONAL Mandiri Dan Maju Menuju Dan Mempertahankan Kelangsungan Hidup Dalam Pencapaian Tujuan Nasional Ketahanan Yang Dinamis Nasionalisme Integralistik Operasionalisasi UUD 45 Dan Pancasila Berasaskan Kesejahteraan Dan Keamanan Utuh Menyeluruh Dan Terpadu Kekeluargaan Mawas Diri
III. WAWASAN KEBANGSAAN
WASBANG INDONESIA B. Nilai dasar : 6 dimensi manusia Bersifat fundamental : Allah Bebas, bersama, bersatu, merdeka Cinta tanah air Demokrasi Setiakawan Masy. Adil Makmur WASBANG INDONESIA C. Makna : Amanat = persatuan, kesatuan, kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi / gol Asas : BHINEKA TUNGGAL IKA Dilandasi PANCA SILA Nasionalisme + internasionalisme (bukan chauvinisme – kosmopolitisme) Bukan hanya inward looking, tetapi outward looking Laut (kedalam : pemersatu), (keluar : wahana : hubungan) Wasnus perwujudan kesatuan pol, sosbud, ek, hankam Waspada ! (kapitalisme + liberalisme + globalisasi) A. Label / periode : Kerajaan nusantara (sriwijaya+majapahit) ||Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrua|| Penjajahan / devide et impera. Perjuangan lokal Kesadaran : perjuangan bersifat nasional Budi utomo (20 MEI 1908)
WAWASAN KEBANGSAAN WAWASAN Tinjauan Cara Pandang ASPEK KONSEPSI Thd Tujuan Nasional Dari Negara Kepulauan Sbg Satu Kesatuaan EKPOLSOSBUDHANKAM Spt Cara-cara Penyesuaian/ Penempatan Diri Di Lingkungan Sosial HASIL KESAMAAN GERAK LANGKAH MENUJU TUJUAN BERSAMA ASPEK MORAL Perjanjian Atau Komitmen Pd Masy. Guna Peningkatan Kualitas Hidup Berbangsa INTELEKTUAL Adanya Pengetahuan Yang Memadai Ttg Tantangan Baik Kini Dan Mendatang Agar Dapat Diatasi Dan Dioptimalkan Dalam Kehidupan Berbangsa
DASAR-DASAR WAWASAN KEBANGSAAN LATAR BELAKANG Sriwijaya Dan Majapahit Dg Adanya Bhineka Tunggal Eka Dipecah Belah Penjajah Bersatu Budi Oetomo Kebangkitan Nasional NILAI DASAR Penghargaan Harkat Dan Martabat Makluk Ciptaan Tuhan Tekad Bersama Hidup Berbangsa, Bebas, Merdeka, Bersatu Cinta Tanah Air Dan Bangsa Demokrasi Atau Kedaulatan Rakyat Kesetiakawanan Sosial Masyarakat Adil Makmur MAKNA Mengoperasionalkan Nilai-nilai Atas Dasar Pancasila Pengetahuan Berbangsa Dan Bernegara Yang Tidak Picik Pembentukan Karakter Sebagai Bangsa Yang Berdaulat, Bebas, Merdeka, Dan Bertanggungjawab Dalam Ke1an EKPOLSOSBUDHANKAM
KONSEP WAWASAN KEBANGSAAN NKRI NEGARA STATUS TEGAK BERDIRI KESATUAN MERDEKA DAN BERDAULAT DALAM SATU PEMERINTAHAN (PUSAT) KEWENANGAN MEMBENTUK DAN MENGATUR DAERAH DAN WILAYAH SENTRALISTIK DAN DESENTRALISTIK REPUBLIK Kekuasaan Tertinggi Ditangan Rakyat INDONESIA ARCHIPALAGIC GEO STRATEGY PULAU2 DAN LAUTAN
PERANAN PNS DALAM WASBANG SEBAGAI PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PELAYAN PUBLIK PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA Dalam melaksanakan tugas memegang teguh nilai dasar ASN antara lain: Memegang teguh ideologi Pancasila,Setia pd UUD 45 dan pemerintah, dll.
Pandangan, Indonesia = Satu kesatuan dari semua aspek WAWASAN NUSANTARA GolIII Kedaulatan Nas Kesatuan Wil Bangsa Ind Satu bangsa Psikologis Senasib Satu (Nusa,Bangsa,bhs,,Tanah air) Pancasila Ideologi Bangsa Kep Nus Satu kes wil hkm nas POLITIK SOSBUD Masy Ind = Satu bangsa Bud Ind = Satu, tetapi beragam EKONOMI Mencakup Kesatuan Kekayaan modal bsm Perkemb ek. harus seimbang sel. wil HANKAM Ancaman thd suatu pulau / daerah = ancaman seluruh bangsa Tiap WNI hak & kewajiban sama dalam pembelaan negara
B Pembauran / penyatuan kebangsaan INTEGRASI NASIONAL (III) Integritas Nasional (proses penyatuan / pembauran berbagai aspek sosbud kedalam kesatuan wilayah + pembentukan identitas nasional / bangsa) Menjamin terwujudnya : Keselarasan terciptanya suasana adam + tibtur, (ketentraman lahir/batin) Keserasian terpadunya unsur yg terlibat dlm kehidupan bersama Keseimbangan keadaan dimana unsur – unsur tsb diperlakukan sewajarnya
CIRI INTEGRASI NASIONAL(GIII) Bagian Atau Golongan Yang Terlibat Berhubungan Erat Sbg Satu Kesatuan Tidak Ada Keberpihakan Pada Golongan Tertentu
CIRI INTEGRASI NASIONAL Tidak Dominasi Mayoritas Dan Tirani Minoritas Tidak Ada Tempat Untuk Paham Individualisme, Liberalisme, Dan Totalitarian
CIRI INTEGRASI NASIONAL Utamakan Keselamatan, Kesejahteraan, Kebahagiaan Seluruh Bangsa Utamakan Kewajiban Daripada Tuntutan Pribadi/Gol Utamakan Pemaduan Pendapat Daripada Menang Sendiri
CIRI INTEGRASI NASIONAL Dasar Semangat Kerukunan, Keutuhan, Persatuan, Kebersamaan Setia Kawan Dan Gotong Royong Saling Menolong, Membantu, Dan Bekerjasama Atas Dasar Kasih Sayang, Pengorbanan Pria Terhadap Wanita, Individu Maupun Masyarakat.
IV. PERMASALAHAN WAWASAN KEBANGSAAN(GIII)
INDONESIA MENANGIS RAKYAT BERDARAH-DARAH Konflik Yang Menggoyang Keutuhan Bangsa Sepanjang Tahun 1998 S.D. Tahun 2007 Tahun 1998 : Meletup Kerusuhan, Dimulai Dengan Tragedi “Mei” Tragedi Pada Beberapa Kota (Jakarta-ketapang-poso/Sulsel) Pertikaian Antar Etnis Melayu-dayak Dan Madura Di Sambas, Kalbar, Kota Ambon Tahun 2000 : Kerusuhan Di Kota Mataram Ntb, Kota Poso Sulteng. Tahun 2001: Kerusuhan Di Sampit, Kota Kaltim, Kalteng
UPAYA MENINGKATKAN KEUTUHAN BANGSA HAL YANG HARUS DIPELIHARA Keutuhan Kewilayahan Sabang Sampai Meraoke Pancasila Dan UUD 45 Sbg Acuan Berbangsa Dan Bernegara Konsep Wawasan Nusantara Dan Ketahanan Nasional Sebagai Acuan Operasional Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia Termasuk Hasil-hasil Pembangunan HAL-HAL YANG HARUS DICEGAH Inferioritas An Superioritas Suku Bangsa Kesenjangan Kewilayahan Barat Dan Timur Kesenjangan Antar Penduduk Miskin Dan Kaya Pengekangan Thd Demokratisasi Dan Desentralisasi HAL YANG PERLU DIKEMBANGKAN Menggali, Menghimpun, Mengidentifikasi, Mendekripsikan, Dan Menyusun Peta Budaya Dan Bahasa Nasional Kontak Lintas Budaya Pendidikan Berkelanjutan Meningkatkan Daya Adaptasi
WAWASAN KEBANGSAAN NKRI RELEVANSI WAWASAN KEBANGSAAN NKRI MAKIN RENDAH & MEMUDARNYA : RASA CINTA TANAH AIR PENGHARGAAN TERHADAP NILAI BUDAYA & BAHASA NILAI SOLIDARITAS SOSIAL & KEKELUARGAAN
HAL TERSEBUT DISEBABKAN ANTARA LAIN : Belum Optimal Pembentukan Karakter Bangsa Kurangnya Keteladanan Para Pemimpin Lemahnya Budaya Patuh Cepat Menyerap Budaya Global Yg Negatif Kurang Mampu Menyerap Budaya Global Yg Lebih Sesuai Dg Budaya Bangsa Tidak Merata Kondisi Sosial & Ekonomi Masyarakat
NASIONALISME DI ERA GLOBALISASI Semangat Patriotime Dan Nasionalisme Yang Melandasi Semangat Perjuangan Kemerdekaan, Semakin Luntur, Tidak Hanya Dikalangan Generasi Muda, Tetapi Juga Politisi Dan Mereka Yg Memegang Tampuk Kepemimpinan Atau Kader Calon Pemimpin Di Negara Indonesia
DARI ASPEK EKONOMI Semangat Nasionalisme Ekonomi Yg Seharusnya Menjadi Tumpuan Membangun Ekonomi Bangsa Berbasis Ekonomi Rakyat Mencapai Sebesar-besarnya Kemakmuran Rakyat, Tidak Pernah Terwujud Dengan Semakin Kuatnya Budaya “Serba Impor”. Produk Made In Indonesia, Tidak Pernah Menjadi Tuan Rumah Di Negeri Sendiri Nasionalisme Ekonomi Dikonotasikan Secara Politis Dan Sempit Sekedar Sebagai Sikap Anti Asing
ASPEK POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TIDAK BISA BICARA BANYAK DI BERBAGAI FORUM REGIONAL DAN GLOBAL, UNTUK MENYUARAKAN KEPENTINGAN ATAU IKUT MENENTUKAN ARAH KONSTELASI POLITIK DAN EKONOMI KAWASAN & DUNIA
NASIONALISME Nasionalisme Bukan Sesuatu Yg Kaku, Baku, Dan Statis. Tiap Zaman Memiliki Kondisi Dan Tantangan Yg Berbeda Sehingga Membutuhkan Wujud Nasionalisme Yg. Dinamis
PENGARUH GLOBALISASI POLITIK : Munculnya Transnasional : a. Cenderung Tunduk pada otoritas Global b. Rakyat mempertanyakan kontribusi negara
SOSIAL POSITIF Kehidupan sebagian kecil masyarakat cenderung membaik 2. NEGATIF a. Ketimpangan sosial b. Potensi konflik ---- Disintegrsi
EKONOMI Persaingan bebas - berilmu - teknologi Ketimpangan - kesenjangan yang semakin lebar
BUDAYA Akulturasi Kebudayaan Selektif – Pancasila dan UUD RI 1945
SEKARANG ? Kita Masih Menunggu Setitik Semangat Nasionalisme? Ibu Pertiwi Menunggu Jawaban Dari Lubuk Hati Kita Yg Paling Dalam
Hai Garuda Kalahkan Naga di atas Tembok Cina ! Slogan Profesor Yohanes Surya Saat Memberi Semangat Peserta Olympiade Fisika di Cina Hai Garuda Kalahkan Naga di atas Tembok Cina !
Jangan tanya apa yang NEGARA berikan kepadamu, Tetapi apa yang AKU lakukan untuk NEGARA …?
Sekian dan terima kasih
TUGAS KELOMPOK STUDI KASUS HAL 36 dan 83
OUT THE BOX HUBUNGKAN 9 TITIK DIBAWAH INI DENGAN MENARIK 4 GARIS TANPA PUTUS ₒ ₒ ₒ
4 5 6 7 8 9 61 52 63 94 ?