MENGUKUR AKTIVITAS EKONOMI II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 2. DATA MAKROEKONOMI Data Statistik maroekonomi digunakan : - ahli ekonomi untuk mempelajari keadaan ekonomi, - pengambil keputusan untuk memonitor.
Advertisements

MAKROEKONOMI, edisi ke-6
24 Mengukur Biaya Hidup.
24 Mengukur Biaya Hidup.
PENGANTAR ILMU EKONOMI
IHK dan INFLASI. IHK dan INFLASI Indeks Harga Konsumen Suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan.
INDIKATOR EKONOMI (ECONOMIC INDIKATORS) (the ultimate target)
BAB XI ANGKA INDEKS Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
Statistik 1 Kuliah 12 Sartika Djamaluddin, 2006.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ekmakro08-ittelkom-mna
Penghitungan Pendapatan Nasional
INFLASI DAN DEFLASI Padlah Riyadi., SE., Ak., CA..
Yusuf Fikrie Ramadhany Audia Rahma Anissa Febriana Kelompok 2 Daffa BagasKoro.
DATA, VARIABEL DAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO
PENGANTAR ILMU EKONOMI
Pengukuran Pendapatan Nasional Perhitungan Pendapatan Nasional ada tiga metode/pendekatan : 1.Metode produksi ( Production Approach) 2.Metode Pendapatan.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Indeks Harga dan Perkembangannya
Berbagai Istilah Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Perkembangan Inflasi di Kota Surabaya
Statistik 1 Kuliah 12 Sartika Djamaluddin, 2006.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI UANG DAN BANK PTA 2016 /2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
Penghitungan Pendapatan Nasional
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
Penghitungan Pendapatan Nasional
Mengukur Aktivitas Ekonomi
DOSEN PENGAMPU: BAGIAN II PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pertemuan 8 Penghitungan Pendapatan Nasional
Pengantar Ekonomi 2 Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
PERMINTAAN BARANG DAN JASA
INFLASI Pengertian Inflasi adalah meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Indikator dan Pengelompokan Inflasi Inflasi yang diukur.
Penghitungan Pendapatan Nasional
Pengantar ekonomi makro
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
Makroekonomi Mengapa pendapatan pada tahun 2005 lebih tinggi dari tahun 2000? Mengapa beberapa negara mempunyai tingkat inflasi yang tinggi, sedangkan.
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
GDP & NATIONAL INCOME Pertemuan 3.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Overview Pembahasan Dalam Ekonomi Makro
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Mengukur Aktivitas Ekonomi
MENGUKUR AKTIVITAS EKONOMI
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
ANGKA INDEKS Oleh : AHMAD NURDIN HASIBUAN
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI UANG & BANK “INFLASI”
EKONOMI MONETER I INFLASI.
PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI
MENGUKUR PENDAPATAN SUATU BANGSA
INDIKATOR EKONOMI (ECONOMIC INDIKATORS) (the ultimate target)
Deflator GDP DWI ESIKA PUTRI EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM
TEORI INFLASI TEORI EKONOMI MAKRO Dr. Endri, SE. MA.
Mengapa Perlu Belajar Pasar Keuangan?.
Perhitungan gaya hidup
ANGKA INDEKS Jaka Wijaya Kusuma M.Pd.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL” (2)
Pengukuran Pendapatan Nasional
EKONOMI MAKRO Pertemuan 3 IVAN AKMAL NUR, M.EP JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PERADABAN 2016.
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
DATA, VARIABEL DAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO
ANGKA INDEKS. 2 Adalah suatu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya perubahan suatu keadaan terhadap keadaan lain yang dijadikan sebagai dasar.
Transcript presentasi:

MENGUKUR AKTIVITAS EKONOMI II

Resume Bagian I Pengertian GDP Metode Penghitungan GDP Sumber Data GDP Double Counting Problem Value Added Approach GDP = C+I+G+X NDP, National Income, Disposable Income GDP vs NDP Aktivitas Ekonomi yg tidak Tercatat dalam GDP

Bagian II Nominal GDP vs Real GDP Price Index & Consumer Price Index (CPI) & Inflasi GDP Deflator

GDP : Nominal vs Real Dua hal yang perlu diingat sebelum membahas perbedaan PDB Nominal dengan PDB Riil Pertama, PDB adalah “angka” (figure) yang menunjukkan seluruh produksi barang & jasa (output) dalam perekonomian suatu negara. Kedua, angka tersebut dalam satuan “mata uang” (Rp, $, dll) yang mencerminkan harga “output”, dimana harga output ini bisa naik atau turun tiap tahunnya.

Ada 2 Cara Bagaimana PDB Di Suatu Negara Bisa Meningkat: Dengan Meningkatnya Harga-harga (Price-”P”) Barang & Jasa di Negara Tersebut. Dengan Meningkatnya Jumlah produksi (Quantity–“Q”) Barang & Jasa di Negara Tersebut.

Nominal GDP Adalah “nilai pasar” (market value) seluruh barang & jasa akhir yg diproduksi dalam satu tahun disuatu negara. Dihitung menggunakan harga saat ini/harga berlaku (current prices)  harga pada saat produk dijual.

Nominal GDP Tidak memperhitungkan efek inflasi Disebut sebagai PDB dengan harga berlaku

Real GDP Adalah nilai dari seluruh barang & jasa akhir (output) yang diproduksi dalam satu tahun tertentu disuatu negara. Dihitung menggunakan harga (P) pada tahun dasar (base year) tertentu. Misal tahun 2000

Real GDP Memperhitungkan inflasi (mengeluarkan inflasi dari perhitungan) Disebut dengan PDB “dengan harga konstan”

Real GDP: Base Year (Tahun Dasar) Merupakan tahun yang digunakan sebagai dasar penghitungan real GDP Ditentukan oleh Pemerintah/BPS Di “update” secara periodik Biasanya setiap 10 tahun sekali (1980, 1990, 2000, 2010, dst…)

Real GDP: Base Year (Tahun Dasar) Bertujuan agar PDB Riil tetap akurat untuk perbandingan antar tahun  meminimalisir bias perhitungan Hal ini karena seringkali harga suatu komoditas turun secara drastis Contoh: turunnya harga komputer scr besar2an pada tahun 90-an Turunnya harga HP scr besar2an pada tahun 2000-an

Real GDP Kegunaan PDB Riil: Untuk melihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya. Untuk membandingkan peningkatan kualitas / standar hidup suatu negara setiap tahun. Untuk membandingkan peningkatan kualitas / standar hidup antar negara.

GDP : Nominal vs Real Nominal GDPt = SPitQit Real GDPt = SPioQit Dimana: P = Harga barang/jasa i Q = Kuantitas barang/jasa i i = Jenis barang/Jasa t = Tahun penghitungan o = Tahun Dasar

GDP : Nominal vs Real Nominal GDP2015 = SPi2015Qi2015 Real GDP2015 = SPi2000Qi2015 Dimana: P = Harga barang/jasa i Q = Kuantitas barang/jasa i i = Jenis barang/Jasa t = Tahun penghitungan (2015) o = Tahun Dasar (2000)

Contoh Hitung berapa PDB Nominal Negara Tanijoyo setiap tahunnya ! PRODUK (OUTPUT) 2010 2011 2012 QUANTITY PRICE Padi 150,000 Rp 5,000.00 200,000 Rp 6,000.00 Rp 6,500.00 Jagung 100,000 Rp 3,500.00 125,000 130,000 Rp 4,000.00 Sapi (Daging) 50,000 Rp 65,000.00 Rp 70,000.00 Rp 75,000.00 Hitung berapa PDB Nominal Negara Tanijoyo setiap tahunnya !

PDB Nominal 2010 PRODUK (OUTPUT) 2010 QUANTITY PRICE NILAI Padi 150,000 Rp 5,000.00 Rp 750,000,000.00 Jagung 100,000 Rp 3,500.00 Rp 350,000,000.00 Sapi (Daging) 50,000 Rp 65,000.00 Rp 3,250,000,000.00 GDP   Rp 4,350,000,000.00

PDB Nominal 2011 PRODUK (OUTPUT) 2011 QUANTITY PRICE NILAI Padi 200,000 Rp 6,000.00 Rp 1,200,000,000.00 Jagung 125,000 Rp 3,500.00 Rp 437,500,000.00 Sapi (Daging) 50,000 Rp 70,000.00 Rp 3,500,000,000.00 GDP   Rp 5,137,500,000.00

PDB Nominal 2012 PRODUK (OUTPUT) 2012 QUANTITY PRICE NILAI Padi 200,000 Rp 6,500.00 Rp 1,300,000,000.00 Jagung 130,000 Rp 4,000.00 Rp 520,000,000.00 Sapi (Daging) 50,000 Rp 75,000.00 Rp 3,750,000,000.00 GDP   Rp 5,570,000,000.00

Contoh Dengan menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar PRODUK (OUTPUT) 2010 2011 2012 QUANTITY PRICE Padi 150,000 Rp 5,000.00 200,000 Rp 6,000.00 Rp 6,500.00 Jagung 100,000 Rp 3,500.00 125,000 130,000 Rp 4,000.00 Sapi (Daging) 50,000 Rp 65,000.00 Rp 70,000.00 Rp 75,000.00 Dengan menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar Hitung berapa PDB Riil Negara Tanijoyo setiap tahunnya !

PDB Riil 2010 PRODUK (OUTPUT) 2010 QUANTITY PRICE NILAI Padi 150000 Rp750,000,000.00 Jagung 100000 3500 Rp350,000,000.00 Sapi (Daging) 50000 65000 Rp3,250,000,000.00 GDP   Rp4,350,000,000.00

PDB Riil 2011 PRODUK (OUTPUT) 2011 QUANTITY PRICE NILAI Padi 200000 5000 Rp1,000,000,000.00 Jagung 125000 3500 Rp437,500,000.00 Sapi (Daging) 50000 65000 Rp3,250,000,000.00 GDP   Rp4,687,500,000.00

PDB Riil 2012 PRODUK (OUTPUT) 2012 QUANTITY PRICE NILAI Padi 200000 5000 Rp1,000,000,000.00 Jagung 130000 3500 Rp455,000,000.00 Sapi (Daging) 50000 65000 Rp3,250,000,000.00 GDP   Rp4,705,000,000.00

Pertumbuhan Semu vs Pertumbuhan Riil PDB Tahun Nominal Growth/ Pertumbuhan Riil 2010 Rp 4,350,000,000.00 -  Rp 4,350,000,000.00 2011 Rp 5,137,500,000.00 18.1% Rp 4,687,500,000.00 7.8% 2012 Rp 5,570,000,000.00 8.4% Rp 4,705,000,000.00 0.4%

Price Index – Indeks Harga Ukuran yang menunjukkan tentang perubahan perubahann yang terjadi pada harga-harga barang & jasa (output) dari tahun ke tahun. Digunakan sebagai alat pengukur harga (tingkat harga/price level) Didasarkan atas “market basket” komoditas pilihan Kumpulan berbagai komoditas pilihan yang digunakan sebagai “sampling” terhadap perubahan harga yang terjadi

Indeks Harga Konsumen (IHK) The Consumer Price Index (CPI) IHK menghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga Jenis barang dan jasa tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok (market basket); bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga; transportasi dan komunikasi.

Indeks Harga Konsumen (IHK) The Consumer Price Index (CPI) Angka ini akan digunakan oleh pemerintah untuk mengukur inflasi Angka indeks pada tahun dasar = 100 Perubahan yang terjadi pada indeks harga dari periode sebelumnya adalah besarnya inflasi/deflasi yang terjadi dalam periode tersebut.

Indeks Harga Konsumen (IHK) The Consumer Price Index (CPI)

GDP Deflator Digunakan untuk mengukur GDP riil Indeks Harga merupakan salah satu bentuk GDP Deflator Real GDP = (Nominal GDP/Indeks Harga) X 100 I GDP deflator = (Nominal GDP/Real GDP) X 100 Jika Nominal GDP naik sedangkan Real GDP tetap maka terjadi kenaikan harga-harga (inflasi)

Real GDP and the Price Level Deflating the GDP Balloon Nominal GDP meningkat karena disebabkan tingkat harga yang naik.

Real GDP and the Price Level Deflating the GDP Balloon Kita menggunakan GDP Deflator utnuk mengeluarkan bagian dari peningkatan nominal GDP yang berasal dari kenaikan harga.

Real GDP and the Price Level Deflating the GDP Balloon Setelah bagian dari peningkatan nominal GDP yang berasal dari kenaikan harga dihilangkan yang tersisa adalah real GDP Peningkatan GDP karena peningkatan produksi barang & jasa nasional