AUDITING I (PEMERIKSAAN AKUNTANSI I ) WARSANI PURNAMA SARI SE,AK,CA,MM UNIVERSITAS MEDAN AREA SEMESTER GANJIL TA 2016/2017
ETIKA PERKULIAHAN TATAP MUKA MAX 14X; MIN 12X TOLERANSI TERLAMBAT < 15 MENIT SELAMA PERKULIAHAN :
MAHASISWA/MAHASISWI DIANGGAP TIDAK MENGIKUTI PERKULIAHAN TATA TERTIB PERKULIAHAN BERDOA SEBELUM PERKULIAHAN BATAS WAKTU TERLAMBAT 15 MENIT SETELAH MASUK PERKULIAHAN TIDAK DIBENARKAN MAKAN, MINUM DAN MEROKOK TIDAK DIBENARKAN MEMAKAI KAOS OBLONG, SANDAL JEPIT, ROK PENDEK DAN TANKTOP TIDAK DIBENARKAN MENGHIDUPKAN HP, DAN GADJET SELAMA PERKULIAHAN JIKA DILANGGAR MAHASISWA/MAHASISWI DIANGGAP TIDAK MENGIKUTI PERKULIAHAN
JADWAL PERKULIAHAN Pertemuan I – II : Pemaparan materi Pertemuan III : Pemaparan materi dan quis/ tugas kelompok Pertemuan IV – VI : Pemaparan materi Pertemuan VII - VIII : Quiz / pembahasan soal Mid test Pertemuan IX - X : Pemaparan materi Pertemuan XI : Studi Banding/ pengabdian masyarakat Pertemuan XII : Pemaparan materi dan quis Pertemuan XIII : Nobar Pertemuan XIV : Pemaparan materi dan tabulasi nilai. Final Test
TATA NILAI KEHADIRAN 35 % TUGAS/QUIZ TOTAL 100 % MID/FINAL TEST 20 % STUDI BANDING 25 % TATA NILAI
Materi Perkuliahan 1 Auditing dan Profesi Akuntan Publik 2 Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor 3 Etika Profesi dan Kewajiban Hukum Auditor 4 Tinjauan Atas Proses Audit 5 Sasaran Audit, Bukti Audit, Program Audit dan Kertas Kerja 6 Penerimaan Tugas dan Perencanaan Audit
… 7 Materialitas, Risiko dan Strategi Audit Pendahuluan 8 Pemahaman Pengendalian Intern 9 Penilaian Risiko Kontrol/Uji Kontrol 10 Risiko Deteksi dan Disain Uji Substantif 11 Sampling Audit dlm Uji Kontrol 12 Sampling Audit dlm Uji Substantif
Bab 1 : Auditing dan Profesi Akuntan Publik Mengapa Auditing diperlukan ? Apa itu auditing? Siapakah yang melakukan pekerjaan audit? Kapan audit dilakukan ? Bagaimana cara melakukan audit?
Peran Auditing Bidang Bisnis: Keharusan bagi perusahaan publik Persyaratan bagi debitur perbankan Bidang Pemerintah: Pemerintah pusat, propinsi, dan kabupaten Bidang Perekonomian: Audit perpajakan
Definisi auditing proses sistematis memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif asersi ttg tindakan & peristiwa ekonomi derajat kesesuaian kriteria yang ditetapkan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan
Tipe Audit Audit Laporan Keuangan Audit Kepatuhan (compliance audit) Audit Operasional (audit kinerja, management audit)
Audit Laporan Keuangan Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg laporan keuangan suatu entitas dg tujuan utk memberikan pendapat apajkah lk tsb telah disajikan scera wajar sesuai dg PABU Hasil audit dipakai oleh pemgang saham, kreditor, intansi pemerintah, masyarakat umum
Audit Kepatuhan Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg utk menentukan apakah aktivitas keuangan atau operasional dari suatu entitas sesuai dg kondisi, aturan, atau perundang-undangan ttt Laporan audit dapat berupa (1) ikhtisar temuan atau (2) pemberian pendapat ttg assurance (kepastian) atas kepatuhan dg kriteria ttt.
Audit Operasional Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg tentang efesiensi dan efektivitas dari kegiatan operasional suatu entitas sehubungan dg tujuan tertentu Objek: Cabang, divisi atau fungsi tertentu
Tipe Auditor Auditor Independen Auditor Internal Auditor Pemerintah Anggota IAI KAP Auditor Internal Karyawan Perusahaan Auditor Pemerintah Badan Pemeriksa Keuangan BPKP, Irjen, Itwilprov, Itwilkab, Bawasda
Persyaratan Profesi 1. Rerangka Pengetahuan Khusus 2. Proses Pendidikan Formal 3. Persyaratan Menjadi Anggota 4. Kode Etik 5. Pengakuan Status (Lisensi) 6. Kepentingan Publik 7. Pengakuan Profesi thd Kewajiban Sosial
CPA Vision project Vision Statement: Profesional Terpercaya Core Purpose: mengatasi dunia yang kompleks dan berubah Core Values Core Competencies Core Services
Core Values: Pendidikan Berkelanjutan dan Belajar Selama Hidup Kompetensi Integritas Mengikuti Perkembangan Bisnis Obyektivitas
CORE COMPENTENCIES Ahli di bidang komunikasi dan Kepemimpinan Berpikir Strategis dan Kritis Fokus pada Pelanggan, Klien dan Pasar Mampu menafsirkan segala informasi Mengikuti perkembangan tehnologi
CORE SERVICES Assurance and Information Integrity Jasa Tehnologi Konsultasi Manajamen dan Manajemen Kinerja Perencanaan Keuangan Jasa Internasional
Jasa Kantor Akuntan Publik Jasa Assurance (Penjaminan) Jasa Atestasi Audit, Examination, Review, Agreed upon procedures Jasa Atestasi Lain Jasa Nonpenjaminan Jasa Accounting, Tax, Consulting
Jasa Assurance: Jasa profesional independen utk meningkatkan kualitas informasi, atau konteksnya, utk pengambil keputusan Contoh: Jasa Penilaian Risiko Jasa Pengukuran Kinerja Elder Care Assurance
JASA ATESTASI Audit: laporan keuangan hitoris Examination: laporan keuangan prospektif Review Agreed-upon Procedures
Audit: LK suatu entitas PABU Opini positif (pasti) Investor dan kreditor
Examination Asersi pihak lain, seperti laporan keuangan prospektif, efektifitas pengendalian interen, dan kompilasi entitas sesuai dg undang- undang atau peraturan-peraturan ttt Contoh: 1. Ketelitian penyajian materi pengarang dari buku ajar 2. Kemampuan perangkat lunak komputer seperti yang dijanjikan pembuat 3. Rata-rata suatu koran dibaca oleh masyarakat
Review: Menanyai mgt dan analisis perbandingan informasi keuangan Opini “negative assurance” Pereview “ tidak melihat perlunya modifikasi yang material yg hrs dilakukan atas LK agar sesuai dg PABU” Biasanya utk LK interim dan LK non-publik
Agreed-upon Procedures: Penerapan prosedur ttt atas elemen LK atau akun ttt, kebalikan dr lk secara keseluruhan Hasil: Ikhtisar Temuan
Jasa Akuntansi dan Kompilasi Melakukan proses akuntansi mulai dari jurnal s/d laporan keuangan Tidak memberikan opini atas LK yang dikompilasikan
Jasa Lain: Jasa Tehnologi: analis sistem, manajemen informasi dan keamanan sistem Konsultan manajemen Perencanaan Keuangan Internasional: perencanaan pajak antar negara, memberi bantuan dlm merger atau joint venture dg prs LN
Organisasi yang terkait dg profesi Akuntan Organisasi Nonpemerintah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) IAI-Kompartemen Akuntan Publik Bapepam Organisasi Pemerintah Departemen Keuangan Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengawas dan Keuangan Pemerintah Kantor Pelayanan Pajak Badan Pengawas Daerah DPR dan DPRD
Organisasi KAP Partner (independent Auditor) Manajer Senior Auditor Supervisor Junior Auditor
Persyaratan Seorang Auditor Independen Bergelar Akuntan Anggota IAI Bergelar BAP Anggota IAI – KAP Pengalaman audit
Regulasi yg menjaga mutu jasa KAP Penetapan Standar: PSAK, SPAP, Kode Etika Akuntan, Kode Etika Akuntan Publik Peraturan KAP: kebijakan dan prosedur KAP utk menjamin praktek agar sesuai dg standar profesional Regulasi Pribadi atau Kolega: CPE, peer review, kritik atas kegagalan dlm audit, pengawasan masyarakat Regulasi Pemerintah: UU, SK Menkeu
AUDIT LAPORAN KEUANGAN, LAPORAN AUDIT DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR BAB II AUDIT LAPORAN KEUANGAN, LAPORAN AUDIT DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR
MENGAPA AUDIT DILAKSANAKAN ? Perbedaan kepentingan (conflict of interest) Konsekuensi (consequence) Kompleksitas (complexity) Keterbatasan akses (remoteness)
Menurut Sofyan Safri Harahap, kebutuhan permintaan jasa audit lebih banyak karena terpaksa. Kebutuhan audit belum disadari benar. Audit dilakukan karena keadaan yang memaksa. Kebutuhan jasa audit dipaksa oleh keadaan–keadaan antara lain seperti : Ketentuan bank dalam pemberian kredit. Ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal bagi perusahaan yang go public. Ketentuan tender, penawaran, pendaftaran rekanan. Keadaan terpaksa karena terjadinya kecurangan. Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran dasar.
Manfaat Audit dari aspek Ekonomi Meningkatkan kredibilitas perusahaan. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Mendorong efisiensi pasar modal.
Manfaat Audit dari Sudut Pengawasan Preventive control Detective Control Reporting Control TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN AUDITOR DALAM KETER-KAITANNYA DENGAN AUDITING Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau pernyataan manajemen. Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.
PENGAUDITAN VS AKUNTANSI Metode akuntansi mencakup pengidentifikasian transaksi atau kejadian yang mempengaruhi entitas. Setelah diiden-tifikasi, item tersebut diukur, direkam atau dicatat, dikla-sifikasikan, dan diringkas dalam catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah laporan keuangan maupun bentuk lapor-an lainnya. Metode auditing mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti yang berhu-bungan dengan asersi manajemen. Hasil akhir proses auditing adalah laporan auditor independen. Tujuan akuntansi adalah mengkomunikasikan data keuangan yang relevan dan dapat diandalkan yang berguna bagi pengambilan keputusan. Auditing tidak menciptakan informasi baru, tetapi lebih dimaksudkan untuk mening-katkan kredibilitas laporan keuangan. Auditing mengurai-kan informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran penyajian informasi tersebut.
PENGERTIAN LAPORAN AUDIT Produk dari proses audit adalah Laporan Hasil Audit( Audit Report ). Apa yang telah dikerjakan akuntan Kesimpulan Ketentuan laporan audit Audit berdasar standar auditing Bukti yang dikumpulkan harus cukup dan kompeten
LAPORAN AUDITOR BENTUK BAKU. Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu satuan usaha, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan bentuk baku inilah yang paling banyak dikeluarkan auditor.
Laporan audit bentuk baku diberikan apabila dipenuhi kondisi sebagai berikut : Semua informasi sudah dimasukkan dalam laporan keuangan. Semua standar umum dan standar pekerjaan lapangan telah dilaksanakan dan bukti yang cukup telah dihimpun. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, termasuk pengungkapan yang memadai. Tidak ada kondisi lain yang mengharuskan auditor untuk menambahkan paragrap penjelasan.
Penyimpangan dari Laporan Audit Bentuk Baku. Penambahan bahasa penjelasan dalam laporan audit bentuk baku yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Pernyataan pendapat selain pendapat wajar tanpa pengecualian.
ARTI WAJAR DALAM AUDITING ARTI WAJAR DALAM AUDITING Bebas dari keragu–raguan dan ketidakjujuran ( free from bias and dishonesty ). Lengkap informasinya ( full disclosure ) ARTI WAJAR DALAM AUDITING Bebas dari keragu–raguan dan ketidakjujuran ( free from bias and dishonesty ). Lengkap informasinya ( full disclosure )
JENIS OPINI / PENDAPAT AUDITOR ( OPINION OF ACCOUNTANT ). Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa pen-jelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion with explanatory language) Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) Pendapat tidak wajar (adverse opinion) Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion)
Sesuai dengan prinsip akuntansi Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan Yang Ditambahkan Dalam Laporan Audit Bentuk Baku. Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragrap penjelasan ( atau bahasa penjelasan yang lain ) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian. (a). Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain. (b). Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan–keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. (c). Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidak pastian peristiwa masa yang akan datang yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.
(d). Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. (e). Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya. (f). Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan komparatif. (g). Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal ( Bapepam ) namun tidak disajikan atau ditelaah. (h). Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. 48
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian. Wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak terhadap hal yang dikecualikan. (a). Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat. (b). Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
(1). Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar. Laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pendapat ini dinyatakan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar ia harus menjelaskan dalam paragrap terpisah sebelum paragrap pendapat dalam laporannya mengenai : (1). Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar. (2). Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas jika secara praktis dimungkinkan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal tersebut.
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat. Dalam pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor dalam situasi/kondisi: Adanya pembatasan terhadap lingkup audit sehingga auditor tidak mungkin melaksanakan audit yang cukup untuk memungkinkan-nya memberikan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak independen terhadap klien. Pernyataan tidak memberikan pendapat tidak boleh dinyatakan auditor apabila dia yakin berdasarkan auditnya terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika disclaimer opinion disebabkan karena pembatasan lingkup audit, auditor tidak diperkenankan mencantumkan paragrap lingkup audit ( seperti layaknya dalam opini yang lain ).
Auditor harus menunjukkan dalam paragrap terpisah alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Ia harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak perlu harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus menjelaskan karakteristik auditnya dalam suatu paragrap lingkup audit. Hal ini untuk menghindari kekaburan terhadap interpretasi dari disclaimer opinion. Sebagai tambahan ia harus menjelaskan keberatan lain yang berkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
DAFTAR 10 KAP TERBESAR DI INDONESIA. Deloitte – KAP Osman Bing Satrio PwC (Pricewaterhouse Coopers) – KAP Haryanto Sahari Ernst & Young – KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja KPMG – KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja RSM (McGladrey & Pullen) Grant Thornton CBIZ (Mayer Hoffman McCann) BDO USA Crowe Horwath BKD
The Best Accounting Firms In America In 2016 Just as in last year’s rankings, PriceWaterhouseCoopers (PwC), Deloitte and Ernst & Young made up the top three spots on Vault’s list this year, in that order. The only alteration is that last year’s rankings saw Ernst& Young ahead of Deloitte, in second place.
KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR BAB III ETIKA PROFESIONAL DAN KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR
ETIKA PROFESIONAL Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku dan pengaturan aktivitas
Etika dan Moralitas Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas Moralitas adalah kebiasaan, yg fokusnya pada perilaku yang baik dan yang salah Etika berkaitan dengan masalah bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain
Etika Umum Org selalu dihadapkan pada suatu pemilihan yang akan berakibat terhadap dirinya dan terhadap orang lain. Dilema etika timbul bilamana apa yg baik bagi satu pihak berakibat tidak baik bagi pihak lain. Etika umum berusaha memecahkan hal ini dg menetapkan kewajiban individu terhadap dirinya dan orang lain
Langkah pengambilan keputusan etika umum Dapatkan fakta yg relevan dg keputusan Berdasarkan fakta lakukan identifikasi issue etik Tentukan siapa yg akan dipengaruhi oleh keputusan dan bagaimana pengaruhnya Identifikasi alternatif pengambil keputusan Identifikasi akibat dari setiap alternatif Pilih tindakan etis
Etika Profesional Etika profesional harus lebih luas d/p prinsip-prinsip moral. Harus mencakup standar perilaku utk seorang profesional yg dirancang baik utk tujuan praktis maupun tujuan ideal Harus dapat mendorong perilaku ideal, tetapi pada saat yg sama harus realistis dan dapat dipaksakan
CPA Vision Project mengidentifikasi lima nilai inti profesional: Pendidikan berkelanjutan dan belajar seumur hidup Kompetensi Integritas Selalu mengikuti issue perkembangan bisnis Obyektivitas
Kode Etika AICPA Principles Rules of Conduct Interpretations of the Rules of Conduct Ethics Ruling
Prinsip-Prinsip Etika Tanggungjawab Kepentingan Publik Integritas Obyektivitas dan Independensi Saksama Lingkup dan Jenis Jasa
Tanggungjawab Dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai profesional anggota harus melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan menggunakan pertimbangan profesi dan moral Mengembangkan ilmu akuntansi Menjaga kepercayaan publik Menjalankan swa-regulasi
Kepentingan Publik Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan mendemonstrasikan komitmennya sebagai profesiona Termasuk publik adalah: Klien, kreditor, instansi pemerintah, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat umum
Integritas Untuk menjaga kepercayaan publik anggota harus menjalankan tanggungjawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi. Untuk menjaga integritas anggota harus jujur dan cerdik
Obyektivitas dan Independen Anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari konflik kepentingan dalam menjalankan tanggungjawab profesionalnya. Anggota harus independen secara nyata dan independen dalam penampilan.
Saksama Anggota harus memiliki standar tehnis dan etika, selalu berusaha meningkatkan komptensi dan kualitas jasanya dan melaksankan tanggungjawab profesionalnya sebaik mungkin
Lingkup dan Jenis Jasa Dalam menjalan tugas harus mematuhi prinsi- prinsip sebelumnya, selain itu anggota harus: Berpraktek pada KAP yang mengimplementasikan prosedur pegendalian internal terhadap kualitas Menentukan apakah luas dan jenis jasa lain yang diminta klien akan menimbulkan benturan kepentingan didalam mengaudit Menilai apakah jasa yang diminta konsisten dengan peran sebagai profesional
Rules of Conduct Seksi 100 Independensi, Integritas, dan Obyektivitas Seksi 200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi Seksi 300 Tanggungjawab kpd Klien Seksi 400 Tanggungjawab kp kolega Seksi 500 Tanggungjawab Lain dan Praktek
Seksi 100 101 Independensi 1. Kepentingan keuangang 2. Hubungan Bisnis 3. Arti istilah anggota atau anggota firma 4. Jas lain: jasa akuntansi, perluasan jasa audit, dan konsultasi manajemen 5. Tuntutan (litigasi) 6. Fee yang belum dibayar
102 Integritas dan Obyektivitas Bebas dari konflik kepentingan Tidak boleh menyalahgunakan fakta atau menggunakan pertimbangan pihak lain
Rule 201 – Standar Umum Kompetensi Profesional Saksama Perencanaan dan Pengawasan Data cukup relevan
Rule 202- Kepatuhan terhadap standar Auditing Review Kompilasi Konsultasi Manajemen Perpajakan Jasa profesional lain Dilaksanakan dengan mematuhi standar yang berlaku
Rule 203 – Prinsip Akuntansi Tidak boleh memberikan pendapat wajar atas laporan keuangan yang mengandungsalahsaji material Berlaku untuk 1. Audit laporan keuangan 2. Pemeriksaan laporan keuangan prospektif 3. Review informasi keuangan interim
Rule 301 – Informasi Rahasia Klien Tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa persetujuan klien.
Rule 302 – Kontijensi Fee Melarang kontijensi fee untuk penugasan Audit atau review laporan keuangan Kompilasi laporan keuangan Pemeriksaan proyeksi laporan keuangan Pembuatan SPT untuk restitusi
Rule 501- Tindakan Tercela Menahan catatan klien dan kertas kerja yang akan dipakai klien untuk menyesuaikan laporan keuangannya Diskriminasi karyawan Gagal mematuhi standar atau prosedur yang diharuskan dalam government audit Lalai dalam penyusunan laporan keuangan Gagal mematuhi peryaratan instansi pemerintah, komisi-komisi atau regulator lain
Rule 503 – Komisi dan Fee Referral Melarang komisi untuk jasa atestasi Mengungkapan komisi yang diperbolehkan Mengungkapan fee referral kepada klien
Kode Etika IAI Lihat di buku SPAP KODE ETIKA IAI KAP Lihat buku SPAP
KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR Lingkungan Hukum Kewajiban berdasar Hukum Umum Kewajiban berdasar UU Pasar Modal
Lingkungan Hukum Tren tuntutan hukum terhadap auditor deep pocket theory Tuntutan terhadap auditor di US 1992: 4.000 kasus $30 milyar 1992KAP Laventhol and Horwath bangkrut 1993-1995; biaya asuransi KAP 6 Besar naik 10 kali lipat $5.000 per auditor KAP menarik diri mengaudit perusahaan yang beresiko tingg
Kewajiban Hukum Umum Common law (hukum umum) didasarkan pada prinsip keadilan (justice), alasan, dan akal sehat (common sense) tidak pada hukum absolut atau hukum pasti Prinsip hukum umum ditentukan oleh kebutuhan sosial dari suatu komunitas
Kewajiban kepada Klien Undang-undang Kontrak Auditor menerbitkan laporan auditor dengan tidak mematuhi standar auditing Tidak mengirimkan laporan auditor sesuai dengan kesepakatan Mengungkapan rahasia klien tanpa ijin Undang-undang Kelalaian
Undang-Undang Kelalaian Kelalaian Biasa (ordinary negligence) Kelalaian yang umum dilakukan oleh orang lain dalam situasi sama Kecerobohan (gross negligence) Kegagalan karena tidak hati-hati Kecurangan (Fraud) Secara sengaja melakukan penyesatan, eperti menyembunyikan data, tidak mengungkapan hal yang material yang mengakibatkan pihak lain dirugikan
Kewajiban kepada pihak ketiga Kewajiban kepada Pengguna Utama Penerima laporan auditor dapat menuntut kerugian akobat kelalaian biasa dari auditor Kewajiban kepada Pengguna Lain Pihak lain yang tidak disebutkan dalam laporan auditor Kelompok yang terlihat dan tidak terlihat
Common Law Defense Due care Contributory negligence Audit sesuai dengan standar auditing Kertas kerja lengkap Contributory negligence
Undang-undang Pasar Modal No: 8 Tahun 1995 Pasal 68: wajib memberitahukan kepada Bapepam dalam waktu tiga hari kalau ditemukan hal-hal: Pelanggaran ketentuan undang-undang atau peraturan pelaksanaan Hal yang membahayakan keuangan lembaga atau nasabah
Meminimalkan Risiko Tuntutan Setiap penugasan selalu menggunakan surat engangement Lakukan investigasi mendalam terhadap calun klien Lebih menekankan pada kualitas jasa daripada pertumbuhan Mematuhi secara penuh pernyataan profesional Menyadari keterbatasan pernyataan profesional Menetapkan dan menjaga standar kontrol kualitas Hati-hati dengan klien yang mengalami kesulitan keuangan Audit risk alerts
TINJAUAN PROSES AUDIT Review Proses Audit Pemahaman Bisnis dan Industri Identifikasi Asersi Manajemen Materialitas Risiko Auidt Bukti Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai Komunikasi Temuan
Proses Audit 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri 2. Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan 3. Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan 4. Putuskan komponen risiko audit
… 5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif) 6. Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah 7. Komunikasikan temuan
Pengetahuan ttg Bisnis & Industri Kembangkan ekspektasi laporan keuangan Impak industri terhadap sistem informasi Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi PABU utk industri khusus Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis: Evaluasi risiko bisnis Monitoring pengukuran kinerja Kecukupan sistem informasi manajemen
Asersi Manajemen Eksisitensi atau Keterjadian Kelengkapan Hak dan Kewajiban Penilaian atau Alokasi Penyajian dan Pengungkapan
Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence) Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca betul-betul ada Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul- betul terjadi
Kelengkapan (completeness) Apakah seluruh aktiva, kewajiban, ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan (yang ada atau terjadi) sudah dilaporkan
Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations) Aset yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan betul-betul hak milik entitas Hutang yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan betul-betul kewajiban entitas
Valuasi atau alokasi Apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat Sesuai dengan PABU Prinsip penilaian, Prinsip matching Kelayakan estimasi Konsistensi penerapan prinsip Akurat
Akurat Klerikal Mathematik Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan antara akun dg sub-akun Mathematik Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun dan penghitungan ( seperti depresiasi)
Presentation dan Disclosure Apakah komponen laporan keuangan disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat.
Materialitas Besaran dari suato penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan lingkungan menyebabkan pertimbangan seseorang yang menyandarkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji tersebut
Materilitas mempengaruhi proses audit Perencanaan Pengumpulan bukti Evaluasi temuan
Risiko Audit Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material Komponen Risiko Audit: Inherent Risk Control Risk Detection Risko
Evidence Kecukupan Bahan Pembuktian Kompetensi Bahan Pembuktian Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Sifak Populasi Obyektivitas Pengendalian Internal Kompetensi Bahan Pembuktian Relevansi Sumber Ketepatan waktu
Klasifikasi Prosedur Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman Pengujian Kontrol Pengujian Substantif Prosedur analitik Pengujian rinci transaksi Pengujian rinci saldo
Evaluasi Bukti yang diperoleh
Pertimbangan Jasa Nilai Tambah Business Planning Risk Assessment Business Valuation Disainsistem informasi
Komunikasi Temuan Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Komunikasi lain yang diharuskan Pengendalian internal Kebijakan akuntansi Pertimbangan dan estimasi akuntansi Penyesuaian audit yang signifikan Ketidaksesuaian dengan manajemen Konsultasi dengan akuntan lain Kesulitan auidt yang ditemui Komunikasi temuan lain
TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA Prosedur Audit Kertas Kerja
Top-down vs. Bottom-up Audits Top-down audit evidence Pemahaman bisnis & Industri Tujuan dan Sasaran Manajemen Bagaimana mgt menggunakan sumber-sumbernya utk mencapai tujuannya Keunggulan bersaing organisasi Proses bisnis inti Hasil usaha dan arus kas Bottom-up audit evidence
Bottom-up audit evidence: fokus menguji Transaksi Saldo akun Sistem yang mencatat transaksi dan hasilnya dlm saldo akun Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut
Empat keputusan penting sehubungan dg bukti audit 1. Jenis pengujian yg akan dilaksanakan 2. Waktu pelaksanaan pengujian 3. Luas pengujian 4. Penugasan staf yg melaksanakan pengujian
Jenis pengujian audit: Tipe dan efektivitas pengujian audit Prosedur audit hrs terkait dg tujuan audit Bukti hrs relevan dg asersi manajemen Harus mempertimbangkan biaya relatif dg efektivitas audit sehubungan dg tujuan audit
Jenis prosedur audit: 1. Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen 2. Pengujian pengendalian 3. Pengujian Substantif Pengujian analitik Tes rinci transaksi Tes rinci saldo
Waktu Pengujian Audit: Sebelum tanggal neraca Saat tanggal neraca Sesudah tanggal neraca
Staffing Audit Tingkat pengetahuan Keahlian dan pengalaman Kemampuan
TUJUAN AUDIT Menentuan kewajaran penyajian laporan keuangan dalam segala hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum PABU mencakup: PSAK Peraturan Bapepam Peraturan BEJ Perturan khusus lain (pemerintah, industri dsb)
Asersi manajemen atas laporan keuangan 1. Eksistensi atau Keterjadian 2. Kelengkapan 3. Hak dan Kewajiban 4. Valuasi dan Alokasi Sesuai dengan PABU Keakuratan dan Ketelitian Hitung 5. Penyajian & Pengungkapan
Bukti Audit Jenis: Syarat Bukti: Informasi Penguat Data Akuntansi Cukup Kompeten
Jenis Bukti Audit Data Akuntansi Informasi Pendukung Buku jurnal Buku besar dan Buku Pembantu Pedoman akuntansi terkait Catatan informal dan memo Informasi Pendukung
Informasi Pendukung Dokumen Konfirmasi Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan pisik Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor
Kecukupan Bukti Tergantung pada: Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Besar dan Sifat Populasi
Kompetensi Bukti: Relevansi Sumber Waktu Obyektivitas
Tipe Informasi Pendukung: Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan & valuasi) Bukti Dokumen (salah 1 dari ke 5 asersi) Konfirmasi (salah 1 dr 5 asersi) Pernyataan Tertulis (salah 1 dari 5 asersi) Bukti Mathematik (valuasi & alokasi) Bukti Lisan ( salah 1 dari 5 asersi) Bukti Pisik (eksistensi & valuasi) Bukti Elektronik
Prosedur audit Prosedur analitik Inspeksi Konfirmasi Ajukan Pertanyaan Hitung Telusur (tracing) Lacak (vouching) Amati Ulang Tehnik Audit Berbantuan Komputer
Klasifikasi Prosedur Audit Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen Pengujian Kontrol Pengujian Substantif Prosedur Analitik Tes rinci transaksi Tes rinci saldo
Evaluasi Perolehan Bukti Memenuhi standar pekerjaan lapangan Dilakukan sepanjang audit utk setiap asersi Digunakan sbg dasar pemberian opini
KERTAS KERJA Pendukung utama laporan auditor Alat koordinasi dan supervisi Bukti bahwa audit telah sesuai dengan Standar Auditing Pedoman audit tahun berikutnya
Tipe Kertas Kerja Working Trial Balance Skedul dan analisis Memo audit dan dokumentasi informasi penguat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi
Penyusunan Working Papers Judul Nomor Indeks Acuan-silang Tick Marks (tanda audit) Tandatangan dan tanggal
Review Kertas Kerja 1. Oleh supervisor penyusun 2. Manajer Audit 3. Partner
Arsip (Dosir) Kertas Kerja Dosir Permanen Kopi anggaran dasar Daftar akun Bagan organisasi Tata letak, proses produksi, dan produk utama Kopi kontrak Skedul amortiasi, depresiasi Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien dll Dosir Sekarang
Kepemilikan Kertas Kerja Milik auditor Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk keperluan pengadilan Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun)
ASAH INTELEGENSIA
BAB IV TINJAUAN PROSES AUDIT Review Proses Audit Pemahaman Bisnis dan Industri Klien Identifikasi Asersi Manajemen Materialitas Risiko Audit Bukti Audit Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai Komunikasi Temuan
Review Proses Audit Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan Putuskan komponen risiko audit Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif) Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah Komunikasikan temuan
Pemahaman Bisnis dan Industri Klien Kembangkan ekspektasi laporan keuangan Dampak industri terhadap sistem informasi Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi PABU utk industri khusus Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis: Evaluasi risiko bisnis, Monitoring pengukuran kinerja, Kecukupan sistem informasi manajemen
Identifikasi Asersi Manajemen Eksisitensi atau Keterjadian Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence) Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca betul- betul ada Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul-betul terjadi Kelengkapan Apakah seluruh aktiva, kewajiban, ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan (yang ada atau terjadi) sudah dilaporkan Hak dan Kewajiban Aktiva yang dilaporkan dalam neraca betul-betul hak milik entitas Hutang yang dilaporkan dalam neraca betul-betul kewajiban entitas Penilaian atau Alokasi Apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat Sesuai dengan PABU Prinsip penilaian, Prinsip matching Kelayakan estimasi Konsistensi penerapan prinsip Akurat (Klerikal Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan antara akun dg sub-akun Mathematik Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun dan penghitungan ( seperti depresiasi) Penyajian dan Pengungkapan Apakah komponen laporan keuangan disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat.
Materialitas Besaran dari suatu penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan lingkungan menyebabkan pertimbangan seseorang yang menyandarkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji tersebut Materilitas mempengaruhi proses audit, Perencanaan, Pengumpulan bukti dan Evaluasi temuan.
Risiko Audit Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material Komponen Risiko Audit: Inherent Risk, Control Risk, Detection Risk
Bukti Audit Kecukupan Bahan Pembuktian Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Sifak Populasi Obyektivitas Pengendalian Internal Kompetensi Bahan Pembuktian Relevansi Sumber Ketepatan waktu
Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai Business Planning Risk Assessment Business Valuation Disain sistem informasi
Komunikasi Temuan Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Komunikasi lain yang diharuskan Pengendalian internal Kebijakan akuntansi Pertimbangan dan estimasi akuntansi Penyesuaian audit yang signifikan Ketidaksesuaian dengan manajemen Konsultasi dengan akuntan lain Kesulitan audit yang ditemui Komunikasi temuan lain
BAB VI Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit
Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit Tahapan Pekerjaan Audit: Penerimaan Perikatan Audit Standar Umum Perencanaan Audit Standar Umum + Standar Pek. Lap Pelaksanaan Pengujuan Audit Pelaporan Temuan Standar Umum + Standar Pelaporan
Penerimaan Perikatan Audit 1. Evaluasi Integritas Manajemen 2. Identifikasi Lingkungan Khusus & Risiko Luar Biasa 3. Nilai kemampuan utk mengaudit 4. Evaluasi Independensi 5. Putuskan untuk menerima atau menolak perikatan 6. Buat Surat Perikatan
Evaluasi Integritas Manajemen Komunikasi dg auditor sebelumnya Lisan atau surat Minta ijin klien Bertanya kepada pihak ketiga yg lain Penasehat hukum, banker, masyarakat bisnis Review surat kabar Review Pengalaman yg lalu (audit ulang) Adanya Salahsaji material, ketidakberesan dan pelanggaran hukum
Identifikasi Lingkungan Khusus & Risiko Luar Biasa Identifikasi Maksud Pemakai Laporan Keuangan Auditan Perusahaan publik atau privat Pihak ketiga yg akan memakai laporan Nilai Prospektif Hukum dan Stabilitas Keuangan Klien Identifikasi Batasan Lingkup Evaluasi Sistem Pelaporan Keuangan Auditabilitas Entitas
Nilai Kemampuan utk Mengaudit Jasa yang diinginkan Identifikasi Tim Audit Seorang Partner Satu atau lebih manajer Satu atau Lebih Senior Auditor Para Asisten Pertimbangkan Kebutuhan utk Konsultasi dan Penggunaan para Ahli (Spesialis) (mis appraiser, insinyur, aktuaris, dsbg)
Evaluasi Independensi Edarkan sirkuler nama calon klien kpd staff profesional utk mengidentifikasi hubungan keuangan, bisnis, dan keluarga yang tidak diperbolehkan oleh Etika Profesi Bila ada, tolak penugasan atau beri informasi kpd calon klien dampak dari ketidakindependensian ini
Putuskan utk menerima atau menolak audit Pertimbangan utk menolak perikatan audit: Integritas manajemen atau tdk memberikan bukti selama audit Klien menolak utk merevisi salahsaji dlm laporan keuangan Klien tdk mengambil tindakan yg sesuai terhadap temuan atas kecurangan atau pelanggaran hukum
Buat Surat Perikatan Audit Isi Surat Perikatan: Idenfikasi yg jelas ttg entitas & Laporan Keuangan yg harus diaudit Tujuan Audit Referensi thdp Standar Profesional (Standar Auditing, uandang-undang, peraturan-peraturan lain) yg harus diikuti auditor Penjelasan dan Lingkup Audit dan tanggungjawab auditor Pernyataan bhw audit mungkin tdk menemukan seluruh ketidakberesan yg material Mengingatkan kpd manajemen bhw dia yg bertanggungjawab thdp penyusunan laporan keuangan dan penyelenggaraan pengendalian inetern yg cukup Suatu indikasi bhw manajemen akan diminta utk membuat pernyataan tertulis utk kepentingan audit Penjelasan bhw auditor dpt memberi jasa tambahan seperti menyusunkan atau mereview SPT Dasar penentuan fee audit Permintaan kpd klien agar menandatangani surat penugasan bila telah menyetujui
Perencanaan Audit Mendapatkan Pemahaman Industri dan Bisnis Melakukan Prosedur Analitik Menetapkan Tingkat Materialitas Awal Mempertimbangkan Risiko Audit Mengembangkan Strategi Audit pendahuluan utk setiap asersi yg penting Mendapatkan pemahaman kontrol interen
Mendapatkan Pemahaman Industri dan Bisnis Siklus Bisnis Klien Senior Manajemen Tujuan dan Sasaran Manajemen Sumber Daya Organisasi Produk dan Jasa, Pasar, Pelanggan dan Pesaing Proses Inti Entitas dan Siklus Operasional Keputusan Investasi dan Financing Entitas
Prosedur Untuk Memahami Bisnis dan Industri Review data industri dan bisnis Review Informasi Kunci Bisnis Kunjungan ke lokasi perusahaan Menanyai komisi audit Menanyai manajemen Review Kertas Kerja Tahun lalu Menentukan keberadaan transaksi afiliasi
LAKUKAN PROSEDUR ANALITIK Evaluasi informasi keuangan dg mempelajari hubungan di antara data keuangan dan data nonkeuangan Tujuan: Tahap Perencanaan: membantu perencanaan dlm penentuan jenis, waktu dan luas prosedur audit Tahap Pengujian: bukti kewajaran asersi Tahap Kesimpulan: review kelayakan
Langkah-langkah Prosedur Analitik: Identifikasi Penghitungan/Perbandingan Mengembangkan ekspektasi (estimasi hasil) Melakukan penghitungan/perbandingan Analisis data dan identifikasi perbedaan Investigasi perbedaan yg tdk diperkirakan Menentukan pengaruhnya thp perencanaan audit
Identifikasi Perhitungan/Perbandingan: Langkah-langkah........ Identifikasi Perhitungan/Perbandingan: Perbandingan data absolut Laporan Keuangan Common-size Analisis rasio Analisis trend Hubungan antara informasi keuangan dg informasi nonkeuangan yg relevan
Langkah-langkah........ Pengembangan Ekspektasi: Informasi keuangan klien dibandingkan dg periode sebelumnya, dg mempertimbangkan perubahan yg diketahui Antisipasi hasil berdasar anggaran fornal atau forecast Hubungan antar elemen infromasi keuamham dlm satu periode Data industri Hub antara informasi keuangan dg informasi nonkeuangan yg relevan
Langkah-langkah........ Melakukan Penghitungan/Pembandingan Perbedaan absolut, persentase tahun audit dan tahun lalu Data common size dan rasio Analisisi Data dan Identifikasi Beda yg Signifikan Perbandingan profitabilitas, efesiensi, solvabilitas dg tahun lalu atau rata-rata industri Fluktuasi data signifikan yg tdk diharapkan merupakan signal (tanda) naiknya risiko salahsaji suatu akun/transaksi Investigasi Beda Signifikan yg tidak diharapkan: Minta tanggapan manajemen Jika sebab perbedaan tdk dpt diperoleh, auditor hrs mempertimbangkan dlm perencanaan audit Tentukan Efeknya terhadap perencanaan audit: Perbedaan signifikan yg tdk dapat dijelaskan menunjukan indikasi risiko salahsaji dari suatu akun/transaksi meningkat - buat prosedur audit yg lebih efektif, dan sampel yg lebih banyak
MATERIALITAS, RESIKO, STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN BAB VII MATERIALITAS, RESIKO, STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
MATERIALITAS DEFINISI : BESARNYA SALAH SAJI YANG DAPAT MEMPENGARU HI KEPUTUSAN PEMAKAI INFORMASI
MATERIALITAS BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO AUDIT SEMAKIN BESAR JUMLAH TINGKAT MATERIALITAS YANG DITETAPKAN MAKA SEMAKIN TINGGI RESIKO AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH AUDITOR DALAM MENEMUKAN SALAH SAJI LAP KEUANGAN
HAL – HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN AUDITOR DALAM MENENTUKAN TINGKAT MATERIALITAS ADALAH UKURAN DAN KARAKTERISTIK USAHA KLIEN. KONDISI YANG BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN PIHAK YANG MENGANDALKAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL JIKA LAP KEUANGAN TERSEBUT MENGANDUNG SALAH SAJI YANG DAMPAKNYA, SECARA INDIVIDUAL ATAU KESELURUHAN, CUKUP SIGNIFIKAN SEHINGGA DAPAT MENGAKIBATKAN LAP KEU TERSEBUT TDK DISAJIKAN SECARA WAJAR, DALAM SUATU HAL YANG MATERIAL SESUAI DENGAN PABU (PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM)
TINGKAT MATERIALITAS BERDASARKAN PERSENTASE VARIABEL DARI TOTAL ASET ATAU PENDAPATAN JUMLAH YANG LEBIH BESAR ANTARA TOTAL ASET DENGAN TOTAL PENDAPATAN MATERIALITAS KELEBIHAN DI ATAS 300 JT - 1 M 856.OOO + 0.00145 300 JT 1M - 3 M 1.840.000 + 0,00100 1 M 3 M - 10 M 3.830.000 + O,OOO67 3 M 10 M - 30 M 8.550.000 + 0,00046 10 M 30 M - 100 M 17.800.000 + 0,00031 30 M 100 M - 300 M 39.700.000 + 0,00021 100 M DIATAS 300 M 82.600.000 + 0,00015 300 M
RISIKO AUDIT DEFINISI : TIPE RISIKO AUDITOR GAGAL MENDETEKSI KESALAHAN PADA RISIKO 1 RISIKO 2 KESALAHAN KLIEN DALAM MEMPROSES TRANSAKSI RISIKO 1 DEFINISI : RISIKO YANG TERJADI DALAM HAL AUDITOR TANPA DISADARINYA TIDAK MEMODIFIKASI SEBAGAI MANA MESTINYA PENDAPATNYA ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL ATAU AUDITOR MUNGKIN TANPA SENGAJA TELAH GAGAL UNTUK MEMODIFIKASI PENDAPAT SECARA TEPAT MENGENAI LAPORAN KEUANGAN YANG MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL
KOMPONEN – KOMPONEN RISIKO AUDIT RISIKO BAWAAN, KERENTANAN SUATU ASERSI TERHADAP SALAH SAJI MATERIAL DENGAN ASUMSI TIDAK ADA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR STUKTUR PENGENDALIAN INTERN YANG TERKAIT. RISIKO PENGENDALIAN, SALAH SAJI MATERIAL YANG DAPAT TERJADI DALAM SUATU ASERSI, TIDAK DAPAT DIDETEKSI ATAUPUN DICEGAH SECARA TEPAT PADA WAKTUNYA OLEH BERBAGAI KEBIJAKANDAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN. RISIKO DETEKSI, RISIKO KETIKA AUDITOR TIDAK DAPAT MENDETEKSI SALAH SAJI MATERIAL YANG TERDAPAT DALAM SUATU ASERSI. AR (AUDIT RISK) = IR(INHERN RISK) X CR (CONTROL RISK) X DR (DETECTION RISK )
STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN PRIMARILY SUBSTANTIVE APROACH LOWER ASSESSED LEVEL OF CONTROL RISK APROACH ALTERNATIF STRATEGI AUDIT TUJUANNYA : UNTUK MENURUNKAN RISIKO AUDIT PADA TINGKAT SERENDAH MUNGKIN SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PENDAPAT AUDITOR MENGENAI APAKAH LAP KEU DISAJIKAN SECARA WAJAR DALAM SEGALA ASPEK YANG MATERIAL SESUAI DENGAN PABU
KECURANGAN ( FRAUD ) SEGALA SESUATU YANG SECARA LIHAI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENDAPAT KEUNTUNGAN DENGAN CARA MENUTUPI KEBENARAN, TIPU DAYA, KELICIKAN ATAU MENGELABUI DAN CARA TIDAK JUJUR YANG LAIN TANGGUNG JAWAB AUDITOR UNTUK MENEMUKAN DAN MENGUNGKAPKAN KECURANGAN YANG TERJADI DALAM PERUSAHAAN
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN BAB 8 PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Definisi pengendalian intern : suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didisain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga berikut ini : a) keandalan pelaporan keuangan, b)efektifitas dan efisiensi operasi , c ) kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian inter Harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat , saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan
Kandungan struktur pengendalian intern : Kebijakan dan prosedur Pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor : 1. lingkup dan entitas bisnis yang semakin kompleks,mengakibatkan manajen harus mengandalkan laporan dan analisis yang banyak jumlahnya agar peranan pengendalian dapat berjalan efektif. 2. pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yg baik memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi. 3. pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya atau fee audit. Kandungan struktur pengendalian intern : Kebijakan dan prosedur
Tujuan pokok struktur pengendalian intern yang efektif Menjaga kekayaan dan catatan organisasi Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Mendorong efisiensi Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Nomor 1 dan 2 dapat dipenuhi dengan pengendalian akuntansi. Nomor 3 dan 4 dapat dipenuhi dengan pengendalian administratif.
KONSEP DASAR SPI KESIMPULAN : PERTANGGUNG JAWABAN MANAJEMEN Besar/ kecilnya entitas Karakteristik organisasi. Sifat kegiatan usaha. Keaneka ragaman operasi. Metode pemrosesan data. UU yg hrs dipatuhi. KEWAJARAN/ KEYAKINAN RASIONAL YG MEMADAI Kriteria biaya dan manfaat. Realisasi efisiensi KETERBATASAN BAWAAN Faktor manusia. Transaksi yang bersifat tidak rutin. METODE PENGOLAHAN DATA Secara manual Secara edp. KESIMPULAN : PENGENDALIAN INTERN ADALAH SUATU PROSES PENGENDALIAN INTERN BERFUNGSI EFEKTIF KRN MANUSIA PENGENDALIAN INTERN TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN MUTLAK PENGENDALIAN INTERN DIHARAPKAN TERCAPAINYA PELAPORAN KEUANGAN, KEPATUHAN DAN OPERASIONAL
Komponen Pengendalian Intern Ling. Pengendalian Integritas dan Nilai Etik Komitmen thd kompetensi Dewan Direksi dan Komite Audit Gaya manajemen Struktur Organisasi Pemberian Wewenang & Tg. Jawab. Praktek dan Kekbijakan SDM Penaksiran Risiko Perubahan dlm Ling. Operasi Personel Baru Sistim Informasi baru/. Diperbaiki. Teknologi Baru Lini Produk baru Restrukturisasi Perusahaan Operasi Luar Negeri Standar Akuntansi Baru Aktivitas Pengendalian Review thd kinerja Pengolahan Informasi Pengendalian Fisik Pemisahan Tugas Informasi dan Komunikasi Golongan Transaksi Bagaimana Transaksi dimulai Catatan Akuntansi dan Informasi Pendukung Pengolahan Akuntansi Monitoring/ Pemantauan Penentuan Design Operasi Pengendalian Tepat waktu Pengambilan tindakan Koreksi.