Teori Perdagangan Pra Klasik Merkantilisme
Perdagangan internasional pertama kali berkembang di Eropa yang kemudian ke Asia dan Afrika. Lahir dari perkembangan yang berkaitan dengan kemunculan bangsa-bangsa di Eropa sekitar abad 17 Negara-negara Eropa mulai mencari daerah-daerah baru untuk memenuhi kebutuhannya dan memperluas kekuasaannya. Negara menjadi aktor utama dalam perdagangan internasional pada masa tersebut Kemudian lahir pemikiran ekonomi politik internasional yang disebut Merkantilisme
Mercantilsm Merchant Pedagang
Muncul dimana negara merupakan aktor utama dalam hubungan internasional Negara berusaha meningkatkan kekuasaan melalui kekayaan dengan cara saling bersaing mengejar keunggulan dengan menimbun emas Tidak dapat dilepaskan dengan kolonialisme Negara Eropa gencar melakukakan eksplorasi, penaklukan dan kolonisasi berbagai wilayah didunia untuk mencari emas, perak dan berbagai logam mulia. Masa Kemunculan
Definisi sempit dari merkantilisme meningkatkan ekspor dan membatasi impor Merkantilisme sering disebut dengan berbagai istilah yang sinonim seperti : nasionalisme ekonomi, realisme, neo-merkantilisme dan statisme Kaum merkantilis memiliki pandangan bahwa elit-elit politik berada pada garis depan pembangunan negara modern Kaum merkantilis menyatakan bahwa perekonomian seharusnya tunduk pada tujuan utama peningkatan kekuatan negara, politik harus di utamakan daripada ekonomi
Menekankan kemakmuran negara sebagai hal utama melalui cara pengaturan dan perencanaan ekonomi secara sentral oleh pemerintah Surplus eksport-import barang merupakan hal yang paling utama dalam kemakmuran negara Terdapat kerjasama utuh antara pemerintah dan swasta Ekonomi adalah alat politik, suatu dasar bagi kekuasaan politik Persaingan ekonomi antar negara merupakan permainan zero-sum dimana keuntungan suatu negara merupakan kerugian bagi yang lain Ciri Merkantilisme
“Kekayaan maupun kekuasaan merupakan tujuan akhir kebijakan nasional yang tepat” Jacob Viner
Persaingan ekonomi antar negara dapat mengambil dua bentuk yang berbeda: Merkantilisme dapat bertahan atau “ramah” (benign mercantilism) negara memelihara kepentingan ekonomi nasionalnya karena merupakan unsur penting dalam keamanan Merkantilisme agresif atau “jahat” (malevolent mercantilism) negara berupaya mengeksploitasi perekonomian internasional melalui kebijakan ekspansi Sifat Merkantilisme
Pemahaman ekonomi politik merkantilis: Kekuasaan nasional dominan Intervensi Unifikasi Neraca Perdagangan yang Menguntungkan Perubahan Sosial Demografi Pemahaman ekonomi politik merkantilis:
Hal-hal Pokok dalam Merkantilisme Logam Mulia berupa Emas dan Perak Merkantilisme mengajarkan tentang nasionalisme Menganjurkan impor bahan mentah tanpa pajak bilamana barang itu dapat diproduksikan didalam negeri dan pengeluaran barang-barang mentah. Pedagang-pedagang percaya bahwa penguasaan atau dominasi serta monopoli di daerah colonial adalah untuk keuntungan Negara penjajah. Mereka juga berusaha agar Negara jajahan tergantung pada Negara jajahan. Menghendaki pemerintah sentral yang kuat untuk dapat melaksanakan peraturan-peraturan di dalam bidang perdagangan dan perusahaan. Pemerintah mengijinkan hal-hal untuk mengadakan monopoli guna melakukan perdagangan luar negeri. Hal-hal Pokok dalam Merkantilisme
Tokoh-tokoh Merkantilis Jean Bodin (1530 – 1596) Menyajikan teori uang dan harga barang. Menurut Bordin, naikknya harga barang disebabkan oleh lima faktor: Bertambahnya logam mulia (emas dan perak) Praktek monopoli yang dilakukan pihak swasta maupun negara Langkanya jumlah barang di dalam negeri Pola hidup mewah kaum bangsawan dan raja Menurunnya nilai mata uang logam Thomas Mun (1571 - 1641) Perdagangan Luar Negeri akan memperkaya negara jika menghasilkan surplus dalam bentuk emas dan perak. Untuk meningkatkan surplus ada tiga cara: Dengan Kebijakan harga Meningkatkan kualitas produk Kebijakan pajak nasional Tokoh-tokoh Merkantilis
Jean Babtis Colbert (1619 – 1683) William Petty (1623 – 1687) Pekerja ( labor ) jauh lebih penting dari sumber daya tanah. Menurutnya ada dua faktor yang menciptakan kekayaan yaitu lahan dan tenaga kerja Jean Babtis Colbert (1619 – 1683) Kebijakannya diarahkan untuk meningkatkan kekayaan negara daripada orang perorang David Hume (1711 – 1776) Membicarakan tentang harga-harga yg sebagian dipengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian lagi ditentukan oleh jumlah uang Alexander Hamilton Pendiri AS Mengusulkan kebijakan proteksi perdagangan dan menganjurkan negara untuk berperan aktif meningkatkan produksi dalam negeri Friedrich Listahli ekonomi politik Jerman abad 19 “Kemampuan berproduksi jauh lebih penting daripada kekayaan itu sendiri”
Contoh penerapan merkantilisme Contoh: peraturan Menteri Perancis Colbert tahun 1666 tentang aturan pabrik tenun Dijon tidak lebih atau kurang dari 1,408 benang. Apabila tidak sesuai maka ada hukumannya. Tahun 1952, AS melarang perusahaan-perusahaannya berdagang dengan Uni Soviet dan sekutu-sekutunya. Contoh penerapan merkantilisme
Merkantilis dikritik karena terlalu banyak penekanan pada sentralitas politik. Yang paling kontroversial adalah asumsi merkantilis bahwa negara adalah aktor utama. Munculnya globalisasi memunculkan aktor non-pemerintah seperti TNC memiliki peran yang lebih besar dalam perdagangan internasional. Adam Smith Pemerintah tidak perlu mengadakan praktek monopoli, menetapkan bea masuk atau menunjukkan pilih kasih terhadap industri-industri tertentu Pemerintah harusnya membiarkan keputusan-keputusan ekonomi kepada swasta Desentralisasi sanggup memecahkan permasalahan politik masyarakat Kritikan
Merkantilisme Zaman Modern Meski telah digempur dengan liberalisasi perdagangan praktek-praktek merkantilisme masih hadir dalam perdagangan modern Merkantilisme pasca perang dunia II kemudian disebut dengan Neo-Merkantilisme Neo-Merkantilisme bukan hanya kelanjutan praktek merkantilisme zaman sebelumnya namun merujuk pada saling ketergantungan ekonomi internasional Merkantilisme Zaman Modern
Ditengah arus globalisasi, negara saling ketergantungan satu sama lain, yang kemudian menimbulkan kaburnya garis batas antara ekonomi domestik dan internasional Kaburnya garis batas membuat negara kesulitan menggalakan pertumbuhan ekonomi sambil mempertahankan kestabilannya Negara terdorong melakukan berbagai pengamanan pada ekonomi domestiknya dengan kebijakan proteksionis yang makin canggih
Semangat penerapan proteksionisme yang kemudian berkembang menjadi Neo-Merkantilisme timbul karena beberapa hal: Pulihnya ekonomi dan kekuatan Jepang Globalisasi kegiatan perusahaan Multinasional Statisme atau Pengutamaan peran Negara
Merkantilisme dan Realisme Merkantilisme dan Realisme sering dimasukkan ke dalam satu kategori Kedua pendekatan ini menganut asumsi yang sama Apa Persamaan Merkantilisme dan Realisme??? Merkantilisme dan Realisme
Kesimpulan Praktek Merkantilisme di motivasi beberapa hal: Perlindungan negara dalam sistem internasional Praktek imperialisme dan kolonialisme terjdi karena dorongan untuk memperoleh kekayaan dan kekuatan nasional Negara masih terus melakukan intervensi terhadap ekonomi mereka dengan tujuan meningkatkan kekayaan dan kekuatan ekonomi Praktek-praktek merkantilisme akan selalu ada dalam berbagai bentuk di tengah liberalisasi perdagangan Kesimpulan
Carbaugh, Robert J. 2008, International Economics, USA: South-Western Cengage Learning Ikbar, Yanuar. 2012, Ekonomi Politik Global 1: Konsep da Teori, Bandung: PT. Refika Aditama Jackson, Robert & Georg Sorensen. 2005, Pengantar Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Masoed, Mohtar, 1998, Merkantilisme dan Strukturalisme, Yogyakarta: Fisipol UGM Sumber