SIKLUS HIDUP SISTEM INFORMASI Pertemuan ke-8 Oleh Dwi Januarita A.K Email : dwijanuarita@st3telkom.ac.id Ita.dosen.st3telkm.ac.id
Tujuan Mahasiswa mengetahui definisi siklus hidup sistem Mahasiswa memahami beberapa konsep siklus hidup sistem
Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari
Bidang Sistem Informasi Menurut O’Brien (2004) ada 5 area sistem informasi :
Penerapan 5 Sumber Daya Internal Sistem Informasi
Sistem Life Cycle Sebuah informasi yang baik adalah sistem informasi yang dapat dengan mudah dikembangkan sesuai dengan kondisi dan perkembangan di mana sistem informasi tersebut di aplikasikan.
Sistem Life Cycle Merupakan konsep pengembangan yang banyak digunakan para pengembang sistem informasi. Konsep ini mengambil analogi siklus kehidupan manusia yaitu proses kelahiran, tumbuh berkembang dan akhirnya meninggal.
Sistem Life Cycle Menurut McLeod (2000), tahap-tahap dalam sistem informasi meliputi : Tahap Perencanaan Tahap Analisis Tahap Rancangan Tahap Penerapan Tahap Pengguna
Sistem Life Cycle Tahap Perencanaan a. Identifikasi Masalah b. Definisi Masalah c. Menentukan Tujuan d. Identifikasi Kendala e. Membuat Studi Kelayakan f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem g. Menyetujui atau menolak penelitian h. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sistem Life Cycle 2. Tahap Analisis a. Mengumumkan penelitian sistem b. Mengorganisasikan tim proyek c. Mendefinisikan kebutuhan informasi d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem e. Menyiapkan usulan rancangan f. Konfirmasi rancangan
Sistem Life Cycle 3. Tahap Rancangan a. Menyiapkan rancangan sistem secara detail b. Mengidentifikasikan alternatif konfigurasi sistem c. Mengevaluasi konfigurasi yang terbaik d. Menyiapkan usulan penerapan
Sistem Life Cycle 4. Tahap Penerapan a. Merencanakan penerapan b. Mengumumkan penerapan c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras d. Mendapatan sumber data sistem informasi e. Menyiapkan database f. Menyiapkan fasilitas fisik g. Mendidik peserta dan pengguna h. Masuk sistem baru
Sistem Life Cycle 5. Tahap Penggunaan Ada 3 langkah penting yaitu : a. Menggunakan sistem b. Audit sistem c. Memelihara sistem
Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem didefinisikan sebagai menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada Alasan Pengembangan Sistem : Adanya permasalahan a. Adanya ketidakberesan b. Pertumbuhan Organisasi Untuk meraih kesempatan-kesempatan Adanya instruksi (pimpinan, pemerintah)
Pengembangan Sistem Sebenarnya untuk menghasilkan sistem informasi tersebut terdiri dari: System Analysis: upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan masalah-masalah apa saja yang ada pada sistem System Development: langkah-langkah mengembangkan sistem informasi yang baru berdasarkan gambaran cara kerja sistem &permasalahan yang ada
Konteks Pengembangan Sistem
Metode Pengembangan Sistem Banyak metode pengembangan sistem yang tersedia Metode yang paling dikenal disebut juga sebagai System Development Life Cycle (SDLC) atau sering juga disebut sebagai Water Fall Method Alternatif metode lainPrototyping : CASE tools, Joint Application Design (JAD), Rapid Application Development (RAD), Agile Methodologies, eXtreme Programming
System Development Lifecyle (SDLC) SDLC merupakan metode pengembangan sistem paling tua SDLC lebih dari sekedar fase Prinsip Manajemen Perencanaan dan Pengawasan Pengorganisasian dan Penjadwalan Penyelesaian Masalah
System Development Lifecyle (SDLC) System development life cycle (SDLC) Menyediakan keseluruhan framework untuk mengelola proses pengembangan sistem,for managing systems development process 2 Pendekatan Pengembangan SDLC Predictive approach – assumes project can be planned out in advance Adaptive approach – more flexible, assumes project cannot be planned out in advance Semua proyek menggunakan beberapa variasi SDLC
System Development Lifecyle (SDLC)
System Development Lifecyle (SDLC) Keuntungan: Adanya laporan setiap akhir fase sehingga memudahkan adanya kontrol / pengawasan Mudah melakukan dokumentasi Dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis Kelemahan: Pengguna mendapatkan produk sesuai dengan pemahaman pengembang, yang belum tentu sesuai kebutuhan Dokumentasi mahal dan menghabiskan waktu dalam pembuatan, dan selalu berubah / mengalami perbaikan
Model SDLC Proses pengembangan sisitem informasi adalah sekumpulan tahap, tugas dan aktifitas yang dibutuhkan untuk secara efisien mentransformasikan kebutuhan pemakai ke suatu solusi sistem informasi yang efektif
Model-Model Life Cyle Waterfall Model Prototype Model RAD Model Exploratory Model Incremental Model Etc.
Model-Model Life Cyle Waterfall Model Model yang digunakan pertama kali oleh Winston Royce sekitar tahun 1970, dikenal dengan Classic Life Cycle Pendekatan secara sistematis dan urut dari mulai level kebutuhan sistem, analisis, desain, coding, testing dan maintenance Merupakan model yang paling banyak dipakai pengembang sistem.
Waterfall Model cont...
Waterfall Model cont...
Prototype Model Suatu proses yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk menciptakan suatu model dari sistem informasi yang harus dikembangkan. Bertujuan untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian selama tahap-tahap awal dari life cylce pengembangan sistem Pada dasarnya penggunaan model prototype adalah untuk mendefenisikan kebutuhan software.
Prototype Model
Rapid Application Development (RAD) Model Rapid Application Development model, dengan kegiatan dimulai pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses, pembangkitan aplikasi dan pengujian
Rapid Application Development (RAD) Model
Referensi Herlambang, S; Tanuwijaya, H, 2005, “Sistem Informasi Konsep, Teknologi dan Manajemen”, Edisi pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Surayana, F, 2012,”Pengembangan Perangkat Lunak http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/BAB%20II%20METODOLOGI.pdf yang diakses 18 Nopember 2015 pukul 10.00