STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK 10 ELSAFAN KUKUH ADITYA MOCH.RIFKI CAHYA P MOHAMAD DIO OCTAVIANO GRAZI ARMAN RIVALDO
Pengertian Struktur Organisasi Hatch(1997:161), pengaturan elemen organisasi struktur organisasi menjelaskan pada tempat dan fungsinhya sehingga efektif mencapai tujuan organisasi Robbins (1990:5) struktur organisai bagaimana tugas-tugas dialokasikan serta mekanisme-mekanisme koordinasi formal dan pola-pola interaksi yang menyertainya Terbagi menjadi 2 yaitu struktur sosial dan fisik.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Elemen Utama Struktur Organisasi Diferensiasi horizontal spesialisasi fungsional departemtaliasi sosial Kompleksitas Diferensiasi vertikal Rentang kendali Diferensiasi spasial ekternal Formalisasi internal Sentralisasi kewenangan
Elemen Utama Struktur Organisasi Kompleksitas Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu organisasi, baik diferensiasi horizontal, vertical maupun spasial. Diferensiasi Horizontal Diferensiasi Spasial
Diferensiasi Horizontal Penyebab terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit dalam organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan sifat tugas-tugas didalamnya, serta latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut. Proses terjadinya diferensiasi horizontal : Pertama Fungsi dasar technical core ditambah aktivitas pndukung, kemudian ditambah tugas pemeliharaan , kemudian ditambah fungsi adaptasi. Diferensiasi horizontal melahirkan spesialisasi dan departementasi.
Spesialisasi Menurut Adam Smith fungsional sosial Merujuk pada pembagian kerja yang dilaksanakan dengan cara memecah pekerjaan menjadi tugas-tugas yang sederhana dan repetitive. Jadi yang di spesialsasikan adalah pekerjaanya sosial organisasi merekrut seseorang yang ahli untuk melakukan jenis-jenis pekerjaan tertentu yang bersifat khusus. Contoh funsional : Pekerjaan merakit mobil dipecah menjadi rangkaian pekerjaan yang sederhana dan masing masing dikerjaan orang yang berbeda. Contoh sosial : Misalnya menggunakan ahli analisis pasar untuk mengamati dan memprediksi pasar , contoh lain : akuntan , ahli hukum , insinyur sipil
Departemenisasi Pengelompokan berdasarkan spesialisasi ada dalam organisasi dan pembagiannya berdasarkan jumlah orang, fungsi, produk atau jasa, klien, geografis, proses. Yang paling umum adalah berdasarkan fungsi ( misalnya fungsi keuangan, manufakturing , penjualan) Bagian penjualan dibagi berdasarkan wilayah Bagian manufakturing dibagi berdasarkan jenis produk dan proses produksi.
Diferensiasi Vertikal Gambaran dari lapisan lapisan hirarki dalam organisasi. Meningkatnya diferensiasi vertikal menambah beban dalam hal kontrol dan koordinasi. Semakin banyak lapisan semakin banyak distorsi informasi Factor yang paling menentukan adalah rentang kendali Meningkatnya diferensiasi horizontal selalu dibarengi dengan kebutuhan untuk mengontrol aktivitas-aktivitas yang kian beragam tersebut. Hal ini akan membutuhkan diferensiasi vertikal.Organisasi lalu menambah lapisan pengawas atau supervisior. Sulit untuk mengoordinasi keputusan manajeria.
rentang kendali Level organisasi A B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Rentang Kendali adalah menunjukan berapa orang yang dikenadalikan atau berada di bawah pengawasan seseorang sepervisior atau manajer A rentang kendali sempit, keuntungan kontrol mudah dan pengawasan ringan, kelemahannya koordinasi dan komunikasi kadang mengalami distorsi.(fleksibelitas tinggi) B rentang kendali Luas , keuntungan fleksibel dalam aliran komunikasi , kelemahan kontrol & pengawasan sulit.(fleksibelitas rendah) Rentang kendali yang lebar akan sulit diterapkan pada pekerjaan yang membutuhkan fleksibelitas tinggi dibandingkan pekerjaan yang bersifat rutin dan repetitive.
Diferensiasi Spasial Keuntungan Kerugian Menurut Hatch, menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel organisaasi tersebar secara geografis Keuntungan pangsa pasar , menambah keragaman konsumen , memperluas jangkauan produk Kerugian pengambil keputusan harus menyeimbangkan untung rugi antara memiliki diferensi spasial yang lebih besar atau lebih kecil. Merupakan struktur fisik oranisasi. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akan menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya terpusat pada satu atau beberapa lokasi.
Formalisasi Formalisasi menyangkut jumlah atau banyaknya aturan tertulis dalam suatu organisasi. Menurut Robbins terdapat rentang formalisasi artinya ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mengharuskan tingkat formalisasi rendah dan pula yang mendukung tingkat formalisasi tinggi.
Pola formalisasi Standar Perilaku yang Bersifat Eksternal Perilaku kepatuhan yang ditunjukan anggota adalah berasal dari tekanan luar karena adanya berbagai aturan dan pengawasan Standar Perilaku yang Tertanam secara Internal Kepatuhan terhadap standar-standar perilaku tertentu adalah sebagai akibat proses pendidikan atau profesionalisasi melaui aturan , prosedur dan sanksi- sanksi regulative yang disusun oleh pengelola organisasi, melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga professional yang telah terdidik dengan nilai-nilai , norma-norma dan pola perilaku sesuai profesi mereka.
Teknik mengelola formalisasi § Proses seleksi (selection) § Persyaratan jabatan (role requirement) § Aturan, prosedur, dan kebijakan. (rules,procedures, politicies) § Proses pelatihan (training) § Ritual (rituals) Menyeleksi calon karyawan biasanya dilakukan penyesuaian antara peraturan dan prosedur dan latar belakang calon.Melihat kecocokan calon dengan pola formalisasi Tugas yang dilakukan dan perilaku seperti apa yang diperlukan untuk menjalankan jabatan. Aturan :Pernyataan ekplisit tentang boleh/tidaknya yang dilakukan anggota organisasi dengan tugasnya,Prosedur : rangkaian/langkah yang harus diikuti anggota dalam melaksanakan tugasnya & bertujuan menjamin output yang sama dari suatu aktivitas. Kebijakan :pedoman yang menetapkan batas batas dalam pengambilan keputusan oleh anggota. On job training : magang,pendampingan,penugasan bersifat studi. Off job training : ceramah,instruksi,demonstrasi,simulasi Pengesahan bahwa seseorang menyandang status tertentu,untuk jabatan strategis dan berdampak jangka panjang,dengan kata lain jabatan mengandung nilai simbolis
Sentralisasi Robbins, sentralisasi diartikan sejauh mana otoritas formal untuk membuat pilihan – pilihan bebas terkonsentrasi pada seseorang. Jadi, pengambilan keputusan dimana kewenangan didelegasikan atau dikerjakan sendiri. sebuah unit atau suatu level (biasanya berposisi tinggi dalam organisasi), sedemikian rupa sehingga pegawai (biasanya berposisi rendah) hanya dimungkinkan memberikan input yang seminimal mungkin dalam pekerjaan. Kesimpulaan Kompleksitas mencerminkan aspek keragaman, formalisasi mencerminkan aspek standarisasi perilaku anggota organisasi dan sentralisasi mencerminkan aspek tentang pengambilan keputusan
Ukuran sentralisasi Proporsi kerja Pengambilan keputusn berkaitan dengan kebijakan besar maupun spesifik Tingkat sharing informasi antar unit
Model Dasar Organisasi Organik Mekanistik Birokratik
Tipe – Tipe Utama Struktur Organisasi Kompleksitas Formalisasi Sentralisasi Organik Rendah Mekanistik Tinggi Birokratik
Model Dinamis Struktur Organisasi
Model daur kehidupan Greiner dan model perkembangan fungsi – fungsi organisasi Katz dan Kahn memperlihatkan bahwa struktur organisasi erat kaitanya dengan tahap-tahap dalam kehidupan organisasi. Menurut Larry Greiner Model Pertumbuhan Organisasi, Sepanjang siklus kehidupannya, organisasiakan melakukan berbagai penyesuaian structural secara dinamis. Seolah perkembangan dari tipe organic ( Fase Entrepreneurial dan Fase Kolektivitas) menuju tipe mekanik ( Fase Delegasi ), Kemudian berlanjut pada tipe birokratik (Fase Formalisasi). Menurut Steward Clegg, tipe ini akan kembali bergerak pada struktur organic pada Fase De-diferensiasi.
TAHAP ORGANISASI KOMPLEKSITAS FORMALISASI SENTRALISASI Fase Entreprenuerial Rendah Fase Kolektivitas Sedang Fase Delegasi Tinggi Fase Formalisasi Fase Kolaborasi Fase Diferensiasi Sedang/Rendah
Model Katz dan Kahn Model ini menggambarkan meningkatnya kompleksitas dan formalisasi, ketika organisasi mengembangkan fungsi – fungsi yang beragam sepanjang daur kehidupanya.Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal , bicara/diam). Komunikasi – petukaran informasi dan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi”. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan social atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi. Teori sistem sosial Katz dan Kahn, pendapat mereka bahwa struktur sosial berbeda dengan struktur mekanis dan biologis.
Menurut Anthony Giddens Giddens mengembangkan gagasan bahwa struktur organisasi dasanya adalah struktur social, teori ini dinamakan teori strukturasi yang pada dasaranya merupakan hasil dari interaksi yang berulang ulang secara tetap diantara para anggotanya. Keberadaan struktur ini pada dasarnya bergantung pada kepatuhan yang bersifat timbal balik diantara pihak - pihak yang berinteraksi. Adapun pola – pola non-interaksi yang sama pentingnya dengan pola interaksi. Individu atau kelompok dalam organisasi yang tidak saling berinteraksi secara tetap, inilah yang disebut pola interaksi dan merupakan aspek dari struktur. Jadi kesimpulanya unsur pelaku adalah bagian penting, karena struktur organisasi dipandang sebagai proses ketimbang hasil atau produk. Artinya struktur organisasi tidak semata – mata mengenai apa yang ditentukan oleh pengambil kebijakan. Secara langsung atau tidak langsung semua anggota turut berperan dalam membentuk struktur.