Jurnalisme Keagamaan* Oleh: Uup Gufron, MA “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.” (Pramoedya Ananta Toer) *Disampaikan di hadapan peserta Workshop Jurnalis Keagamaan Kementerian Agama RI, 9 Juni 2016 di Palembang
Media Dakwah Yang dinamakan media dakwah ialah media yang menampilkan isi atau informasi yang bernuansa dakwah yaitu bertujuan untuk meluruskan moral, mendidik para pembacanya dengan didikan dakwah dan pesan-pesan keagamaan sekalipun tidak melupakan nuansa hiburan bagi para pembacanya. Namun hiburan yang dimaksudkan itu bukanlah semata-mata seni untuk seni tapi seni untuk moral.
Ciri Media Islam Mengikuti prinsip-prinsip komunikasi menurut al-Quran: 1. qaulan sadidan (benar) 2. qaulan balighan (efektif) 3. qaulan ma’rufan (baik) 4. qaulan kariman (berkualitas) 5. qaulan layyinan (santun) 6. qaulan maysuran (menyenangkan)
Corak Media Umumnya maenstrem media di Indonesia memiliki corak bisnis, politik, sosial, dan kritik Sementara media-media Islam di Indonesia memiliki karakteristik untuk penyebaran ideologi, propaganda, dan dakwah. Media-media Islam yang berkembang di Indonesia memiliki corak yang moderat, radikal, mistik Islam, lifestyle.
Ulama yang Menjadi Penulis Produktif Tradisi menulis sudah dilakukan oleh para ulama-ulama terdahulu. Syaikh Yasin Al-Fadani (1915-1990) (+97 karya) Syaikh Ihsan Jampes (1901-1952) (puluhan karya) Syaikh Mahfudz Al-Tarmasi (1868- 1920) (puluhan karya) Syaikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi ( w. 1879 ) (+ 117 karya) Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari (1710-1812) (+ 4 karya) Syaikh Abdus Shamad Al-Palimbani (1704-1785) (belasan karya)
Sejarah Singkat Media Islam (1910-an) Media Islam pertama di Indonesia muncul pada 1911 bernama majalah Al-Munir, yang terbit di Kota Padang, Sumatra Barat. Majalah dakwah itu dikelola oleh para ulama di Minangkabau dan dipimpin oleh Abdullah Ahmad, murid Syekh Ahmad Khatib Minangkabau. Pada tahun 1912 Muhammadiyah menerbitkan Penyiar Islam, Pancaran Amal, Suara Muhammadiyah, Almanak Muhammadiyah, dan Suara Aisyiyah. Di Kota Bandung juga terbit majalah Pembangkit, Al-Hidayah, dan Aliran Muda.
1920-1950-an Pada tahun 1920 bermunculan terbit majalahh Islam seperti majalah Al-Bayan, Al-Itqan, Al-Basyir (Dr Haji Abdul Karim Amrullah), Dunia Akhirat (Sain al-Maliki), dan Al-Imam (Syekh Haji Abbas Padang Japang). Pada tahun 1923 Persatuan Islam (Persis) menerbitkan Al-Lisan dan Al-Fatwaa. Pelajar Islam Indonesia (PII), juga menerbitkan Islam Bergerak. Di Kota Surabaya hadir majalah Al-Jihad, Al-Islam, dan Berita NU yang diterbitkan Nahdlatul Ulama. Ormas Islam Al-Ittihadiyah menerbitkan majalah Al-Hidayah. Pada tahun 1947 terbit Harian Abadi yang berafiliasi dengan partai politik Islam Masyumi.
1950-1970-an Pada tahun 1959 terbit majalah Panji Masyarakat yang didirikan oleh KH Fakih Usman (tokoh Muhammadiyah), Hamka, dan Yusuf Abdullah Puar.
1980-1990-an Tahun 1986 terbit majalah Amanah dan Ummi. Majalah Hidayatullah juga berdiri tahun 1986. Lalu pada tahun 1988 berdiri majalah Sabili (1998 terbit lagi setelah tahun 1993 tidak beredar). Kemudian majalah Annida terbit pada tahun 1991. pada tahun 1993 terbit koran harian berbasiskan dakwah Islam, Republika.
2000-an Pada tahun 2000 terbit majalah Hidayah, lalu bermunculan majalah Syir’ah, Alkisah, Hikayat, Sufi, Paras, dan lain-lain. Pada era ini juga diikuti bermunculannya media Islam online.
The top 500 sites versi alexa The top 500 sites versi alexa.com in Indonesia per Juni 2015, hanya ada sebagian kecil situs media online Islam yang masuk di 500 terpopuler. Mereka adalah republika.co.id di peringkat ke 45, islampos.com menduduki peringkat 287, eramuslim.com menduduki peringkat ke 404, arrahmah.com diperingkat ke 489 sedangkan Islamtoleran.com berada di peringkat 492.
Naskah (Karya Tulisan) Secara umum, naskah atau tulisan dibagi ke dalam dua bagian, yakni tulisan fiksi dan nonfiksi. Tulisan fiksi yaitu tulisan berbasis khayalan atau imajinasi, bukan fakta atau data nyata. Umumnya tulisan ini merupakan karya sastra, seperti cerita pendek, novel, puisi, dan drama. Tulisan nonfiksi yaitu tulisan yang berbasis fakta dan data, seperti berita, artikel, feature, essay, dan resensi. Naskah jurnalistik masuk dalam kategori nonfiksi karena ditulis berdasarkan fakta atau data peristiwa. Jadi, ciri utama naskah atau karya jurnalistik adalah nonfiksi, faktual, atau bukan hasil khayalan. Naskah jurnalistik dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu berita (news), opini atau pandangan (views), dan karangan khas (feature).
Jenis-jenis karya tulis populer antara lain artikel opini (article), kolom (column), tinjauan (essay), tajuk rencana (editorial atau opini redaksi), resensi, dan surat pembaca (letter to the editor). Isi tulisan berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan fakta ataupun ungkapan pemikiran semata. Struktur umum tulisan opini/artikel: judul (head), penulis (by line), pembuka tulisan (opening/lead), pengait (bridge), isi tulisan (body), dan penutup (closing).
Tip agar karya ilmiah populer kita dimuat di Media Massa Topik atau tema yang diangkat harus aktual. Argumen atau sudut pandang yang baru. Cara penyajian yang ringkas dan padat. Bahasa yang renyah, mudah dicerna, serta redaksi yang baik. Tulisan merupakan pendapat atau ide orisinal. Gunakan sumber kutipan yang jelas. Tulisan mengandung topik yang istimewa atau terkait dengan kepentingan orang banyak. Alinea tidak terlalu panjang. Panjang artikel antara 700-1000 karakter. Gunakan judul yang singkat dan menarik.
Berita (News) Berita (news) adalah laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data tentang peristiwa tersebut. Unsur fakta yang dilaporkan mencakup 5W+1H: What (Apa yang terjadi), Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu), Why (Kenapa hal itu terjadi), When (Kapan kejadiannya), Where (Di mana terjadinya), dan How (Bagaimana proses kejadiannya). Prinsip penulisannya antara lain mengedepankan fakta terpenting (mode piramida terbalik, inverted pyramid), tidak mencampurkan fakta dan opini, dan berimbang (balance, covering both side).
Feature Feature (karangan khas) adalah laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya penulisan karya fiksi seperti cerpen) yang menuturkan peristiwa. Isinya penonjolan segi (angle) tertentu dalam sebuah peristiwa, biasanya unsur yang mengandung segi human interest, yakni memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan amarah atau kejengkelan. Mengedepankan unsur hiburan ketimbang informasi. Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful word) untuk menambah daya tulisan. Jenis-jenis feature antara lain feature berita (news feature), feature artikel (article feature), tips (how to do it feature), feature biografi, feature perjalanan atau petualangan (catatan perjalanan), dan sebagainya.
SIMULASI 1. Menulis Karya Tulis Ilmiah 2. Menulis Karya Tulis (Ilmiah) Populer 3. Menulis Berita (Straight News) 4. Menulis Feature (Karangan Khas)
Menulis Karya Tulis Ilmiah Tulislah satu judul karya tulis ilmiah untuk dimuat di Jurnal Bimas Islam ! 1. Judul 2. Abstrak 3. Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian) 4. Pembahasan 5. Kesimpulan 6. Daftar Pustaka
Menulis Karya Tulis (Ilmiah) Populer Tulislah satu judul karya tulis (ilmiah) populer untuk dimuat di media lokal atau web Kemenag ! 1. Judul 2. Nama Penulis 3. Pembuka tulisan (opening/lead) 4. Pengait (bridge) 5. Isi tulisan (body) 6. Penutup (closing)
Menulis Berita (Straight News) Tulislah sebuah berita “Acara Workhsop Jurnalis Keagamaan” dengan format piramida terbalik, berdasarkan data, informasi, dan kejadian (hasil observasi) yang Anda alami tersebut! Jangan lupa beri judul dan lead yang kuat/menarik! Gunakan sebanyak mungkin informasi yang tersedia.
Menulis Feature (Karangan Khas) Tulislah satu judul feature perjalanan menghadiri acara “Worshop Jurnalis Keagamaan”.