Onno W. Purbo onno@indo.net.id Catatan JARDIKNAS Onno W. Purbo onno@indo.net.id
Keterlibatan saya? TIDAK terlibat di JARDIKNAS di masa Pak Gatot TIDAK terlibat di JARDIKNAS di masa PUSTEKKOM Saya tidak pernah membaca laporan ttg JARDIKNAS di masa Pak Gatot maupun PUSTEKOM. Saya lebih banyak memberdayakan guru & sekolah melalui mailing list DIKMENJUR – secara SUKARELA Tiba-tiba di awal 2010 di panggil KOMISI X DPR mempertanyakan JARDIKNAS – itu juga secara SUKARELA
Contoh Pertanyaan DPR Berapa murid yang sudah dibuat pandai oleh JARDIKNAS? Berapa guru yang menjadi terakreditasi berkat JARDIKNAS? Seberapa murah Internet di Indonesia? Bagaimana coverage Internet di Indonesia? Apakah mungkin ada discount untuk pendidikan? Bagaimana dengan content local untuk pendidikan di Indonesia? Seberapa banyak yang open source / free?
Mempertajam Tujuan .. Hasil apa yang HARUS ada dari JARDIKNAS? Apa Visi JARDIKNAS? Apa Misi JARDIKNAS?
Asumsi Saya JARDIKNAS ingin memaksimalkan impact dengan dana seminimal mungkin. JARDIKNAS lebih suka gerakan di masyarakat, swadana, swadaya masyarakat untuk bisa sustain. JARDIKNAS ingin melihat 46.5 juta siswa Indonesia menjadi pandai. JARDIKNAS ingin melihat 2.5 juta guru tersertifikasi. JARDIKNAS ingin melihat partisipasi masyarakat dalam membuat content pendidikan. JARDIKNAS ingin melihat jaringan yang mandiri, swadaya masyarakat & sustainable.
Evaluasi Kebutuhan Informasi & Jaringan Content apa saja yang dibutuhkan Sekolah? Siswa? Guru? Kantor DINAS? Kantor DIKNAS? Apakah ada software dukungan DIKNAS yang open source? Free? Gratis? Untuk apa saja Internet dibutuhkan? E-mail? Wikipedia? Praktek Internet? Web Forum? Komunikasi ke DINAS? Mungkinkah sebagian dilakukan secara offline? Apa saja yang dapat di offline-kan? Mekanisme apa saja yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi / pengetahuan secara offline?
Contoh Kebutuhan Jaringan Untuk e-mail? Forum? Akses Wikipedia? Google? Bagaimana dengan daerah terpencil? Daerah tertinggal? Bagaimana dengan SDM pendukung? Perlukah Insentif? Beasiswa?
Contoh Content Pendidikan E-learning - moodle, blog, digital library SIM Sekolah – sisfokol, sisfokampus Webmail – squirrelmail Bagaimana dengan SDM pengembang content? Perlukah Insentif? Beasiswa?
Contoh Komunikasi Internet E-mail dengan DINAS? DIKNAS? (bukan pakai gmail, bukan pakai yahoo). Forum diskusi guru? - milis dikmenjur, jardiknas, klubguruindonesia. Akses Internet untuk pendidikan? - Wikipedia, dll.
Contoh Media Alternatif DVD USB Harddisk Web Offline – menggunakan wget & DNS redirect. Distro SchoolOnffLine, SekolahNux. IPTEKNux
Alternatif Strategi ICT Pendidikan Dasar Asumsi Target Strategi Secara Umum Strategi di Bidang Infrastruktur Strategi di Bidang SDM Strategi di Bidang CONTENT Pendidikan
Dasar Asumsi Biaya akses Internet relatif murah. Tidak semua daerah di Indonesia terjangkau sarana telekomunikasi & Internet. Perlu perhatian khusus pada daerah rural / remote. Dunia pendidikan banyak bertumpu pada sumber / bahan ajar dan sumber daya manusia (guru, teknisi, pegawai dinas). Bangsa Indonesia ingin mandiri dalam mengembangkan software & tidak ingin tergantung pada vendor software tertentu. Bahasa pengantar pada berbagai software pendidikan & content management system banyak yang menggunakan bahasa Inggris.
Alternatif Target Membuka kemungkinan akses Internet bagi seluruh MTs, MA, SMP, SMA. Juga SD bagi yang menginginkan. ESTIMASI 240.000 sekolah. Menyiapkan SDM Teknisi Komputer & Jaringan di 400+ kabupaten, dalam bentuk beasiswa & kewajiban untuk membantu helpdesk di masing-masing kabupaten. Hitungan kasar akan membutuhkan sekitar 5-10 orang / kabupaten. ESTIMASI 2000-4000 SDM. Mengkompetisikan pembuatan konten-konten pendidikan, dapat berupa audio, video, web, software dll. Estimasi kasar 3-4 jenis konten / mata pelajaran / kelas / tingkat pendidikan. ESTIMASI 500-1000 CONTENT PENDIDIKAN. Mengkompetisikan penterjemahan berbagai software open source untuk pendidikan agar berbahasa Indonesia. ESTIMASI ratusan APLIKASI.
Contoh Strategi Umum Semua software yang digunakan sebaiknya berbasis pada Open Source Software untuk kemandirian bangsa Indonesia. Semua media belajar yang dikembangkan, berupa audio, video, web, e- book dll. Harus menggunakan lisensi GNU / Creative Common dan harus di simpan di penyimpanan yang terbuka di Internet. Pola yang dipakai sebaiknya bersifat terbuka. Semua lapisan masyarakat / stake holder dibuka kesempatan untuk berpartisipasi. SIFAT KOMPETITIF. Pola yang dipakai sebaiknya bersifat kompetisi. Masyarakat / guru / sekolah yang ingin berpartisipasi harus berkompetisi untuk memperoleh dana / bantuan / program / beasiswa. Kompetisi harus berdasarkan proposal yang di masukan, tidak di sarankan sistem penunjukan langsung.
Contoh Strategi Infrastruktur Memastikan adanya discount akses Internet untuk dunia pendidikan. Perlu negosiasi dengan KOMISI 1 DPR RI agar ada kompensasi bagi discount untuk dunia pendidikan, misalnya equivalen dengan Universal Service Obligation (USO). NEGOSIASI REGULASI. Stake Holder dapat mengajukan untuk pengembangan Teknik / Akses melalui operator Selular bagi wilayah rural / pedesaan. SIFAT KOMPETITIF. Di harapkan biaya yang perlu di keluarkan oleh sekolah untuk akses Internet berkisar antara Rp. 50-150.000 / bulan / sekolah di biayai oleh sekolah masing- masing. SIFAT SWADAYA. Solusi USO bagi wilayah yang benar-benar tidak ada akses komunikasi / Internet. Sekolah yang ingin memperoleh solusi USO ini sebaiknya mengajukan diri dalam bentuk proposal. SIFAT TIDAK KOMPETITIF.
Contoh Strategi SDM Beasiswa untuk SDM pendukung teknik komputer & jaringan untuk helpdesk bagi operasional jaringan di sekolah-sekolah. SDM ini sebaiknya di integrasikan sebagai teknisi lab atau guru. SIFAT KOMPETITIF. Beasiswa untuk SDM / guru-guru komputer / IT di sekolah-sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. SIFAT KOMPETITIF. Beasiswa sebaiknya digunakan juga untuk Beasiswa D3 TKJ yang pernah dulu digulirkan supaya SDM tersebut tetap terpelihara. SIFAT TIDAK KOMPETITIF.
Contoh Strategi Content Content dapat berupa audio, visual, animasi, web, software. Stake Holder dapat mengajukan proposal untuk mendanaan Content Pendidikan. SIFAT KOMPETITIF. Stake Holder dapat mengajukan proposal untuk membuat infrastruktur pendukung pengembangan aplikasi, seperti Source Forge, Wikipedia, Blog dengan menggunakan Server Lokal di Indonesia. SIFAT KOMPETITIF. Stake Holder dapat mengajukan proposal untuk penterjemahkan berbagai software open source menjadi bahasa Indonesia. SIFAT KOMPETITIF.