RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM Hertiana Ikasari, SE, MSi
Rancang Bangun Ekonomi Islam Kepemilikan Dalam Islam Maslahah sebagai Insentif Ekonomi Musyawarah sebagai Prinsip Pengambilan Keputusan Pasar yang Adil Sebagai Media Komunikasi Pelaku Ekonomi Dalam Islam
Kepemilikan Dalam Islam Dalam ajaran Islam hak milik dikategorikan menjadi tiga: Hak milik individual (milkiyah fardiyah/private ownership) Atas sumber daya ekonomi Fitrah manusia harus dihormati dan dijaga prasyarat mendasar untuk mencapai falah menciptakan motivasi dan memberi ruang pemanfaatan optimal Batasan : perolehan dan penggunaan sesuai syariah dan tidak menimbulkan mafsadat (kerugian) bagi diri maupun pihak lain. Hak milik umum atau publik (milkiyah ‘ammah/public ownership) benda peruntukan pemanfaatan untuk umum Dalam Islam tidak dibatasi sesuai dengan kondisi negara. Karakteristik: (1) meruapakan fasilitas umum kalau tidak ada akan sengketa; (2) bahan tambang terbatas jumlah; (3) SDA yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki; (4) Harta Wakaf. Hak milik negara (milkiyah daulah/state ownership) Asalnya bisa milik individu atau umum Dikelola pemerintah representasi kepentingan rakyat sekaligus mengemban misi kekhalifahan Allah di muka bumi. Hak negara dapat dialihkan kepilikannya subsidi. Hak umum tidak bisa dialihkan ke Individu meski bsia dikelola pemerintah Bertolak dari konsep hak milik maka Sistem EI ekonomi tiga sektor: pasar, masyarakat dan negara. Masing-masing punya kewajban untuk mencapai falah.
Perbandingan Konsep Kepemilikan Indikator Kapitalime Sosialisme Islam Sifat Kepemilikan Kepemilikan mutlak oleh manusia Allah pemilik mutlak, manusia terbatas Hak Pemanfaatan Manusia Bebas memanfaatkannya Pemanfaatan oleh manusia mengikuti ketentuan Allah Prioritas Kepemilikan Hak milik individu dijunjung tinggi Hak milik kolektif/ sosial dijunjung tinggi Hak milik individu dan kolektif diatur oleh Agama Peran Iindividu Dan Negara Individu bebas memanfaatkan sumber daya Negara yang mengatur pemanfaatan sumber daya Terdapat kewajiban individu-masyarakat –negara secara proporsional Distribusi Kepemilikan Bertumpu kepada mekanisme pasar Bertumpu kepada pemerintah Sebagian diatur oleh pasar, pemerintah dan langsung oleh Al qur’an Taggung Jawab Pemanfaatan Diri sendiri publik Diri, publik, Allah
Maslahah sebagai Insentif Ekonomi Konsep dan pemahaman terkait dengan kepemilikan membawa implikasi pada motivasi dan insentif setiap individu. Harta dianggap milik sendiri mutlak sewenang-wenang. Kapitalisme konsumen memaksimalkan kepuasan diri dan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Sosialisem kegiatan ekonomi didorong insentif keamanan dan kenyamanan sosial. Keduanya melihat insentif material saja. Dalam Islam Insentif bisa material dan non material Islam memberi peluan untuk memenuhi kebutuhan individu, sosial dan ibadah (keb. suci). Insentifnya dunia dan akhirat baik untuk produksi, konsumsi maupun distribusi. Contoh : Konsumsi barang yang halal dan thayib kepuasan duniawi dan pahala akhirat. Derma insentif akhirat Kesemua insentif maslahah
Musyawarah sebagai Prinsip Pengambilan Keputusan Secara umum pengambilan keputusan ada dua: sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi planned economy Desentralisasi pasar bebas EI individu, masy, dan pemerintah memiliki peran masing2 keduanya bisa diamnfaatkan dan diharmoniskan desentralisasi; untuk penentuan harga untuk keadilan distributif; sentralisai. Secara umum mekanisme pasarberbasis nilai-nilai. Musyawarah (shuratic process) kesepakatan berdasar maslahat kombinasi sentralisasi dan desentralisasi
Pasar yang Adil Sebagai Media Komunikasi Aspek penting dari sitem EI adalah mekanisme pemenuhan insentif. Dalam Islam insentif individualistik diakomodasi sepanjang tidak bertentangan denan kepentingan sosial dan kepentingan ibadah. Sehingga prlu mekanime pasar yang mengedepankan aspek moralitas dan kerjasama Ibnu Taimiya menyebutnya pasar yang adil gabungan antara kompetisi dan kerjasama (coopetition) Pasar juga dikendalikan oleh pemerintah dan masy dalam upaya mencapai maslaha maksimum
Pelaku Ekonomi Dalam Islam Pasar dalam Ekonomi Islam Pemerintah dalam Ekonomi Islam Peran Masyarakat dalam Ekonomi Islam
Pasar Dalam Ekonomi Islam Pelaku pasar pada dasarnya adalah rumah tangga dan perusahaan Macam Pasar : pasar input dan pasar output Di pasar input , RT sebagai penyedia faktor produksi Di pasar output, RT sebagai konsumen Islam menghargai pasar sebagai wahana bertransaksi yang halal atau thayyib Islam menghargai mekanisme pasar Mekanisme pasar merupakan kekuatan yang bersifat masal dan alamiah Tidak ada seorang pun yang dapat mengendalikan pasar kecuali Allah Perekonomian jaman Rasulullah menjunjung tinggi mekanisme pasar Pasar seringkali tidak sempurna, sehingga perlu peran pemerintah dan masyarakat
Pemerintah Dalam Ekonomi Islam Peran pemerintah dalam pasar : Berkaitan dengan implementasi nilai dan moral Islam Berkaitan dengan menyempurnakan mekanisme pasar Berkaitan dengan kegagalan pasar
Peran Masyarakat Dalam Ekonomi Pasar Peran masyarakat menjadi penting apabila pemerintah tidak dapat menjalankan tugas fard al kifayah Misal : Di Indonesia, masyarakat harus aktif dalam pengelolaan zakat Peran masyarakat juga muncul karena adanya konsep hak milik publik dalam Islam , misal : waqf