PENILAIAN KEBUTUHAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN “Belajar dari masa lalu, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok. Yang penting adalah tidak berhenti bertanya.” (Albert Einstein)
Pelatihan yang efektif adalah pelatihan yang dapat meningkatkan kinerja, memperbaiki semangat kerja, dan mendongkrak potensi organisasi. Karakteristik utama pelatihan yang memberikan kontribusi terhadap daya saing adalah pelatihan yang dirancang dengan desain pembelajaran yang sistematik.
Enam Langkah Proses Pelatihan Penilaian Kebutuhan Memastikan Kesiapan Karyawan untuk Pelatihan Menciptakan Lingkungan Belajar Memastikan Terjadinya Transfer Pelatihan Menyeleksi Metode Pelatihan Evaluasi Program Pelatihan
Penilaian Kebutuhan merupakan proses formal yang mengidentifikasi kebutuhan sebagai kesenjangan (gap) antara hasil sekarang dengan hasil yang diharapkan, yang menempatkan kebutuhan itu pada urutan prioritas yang didasarkan pada biaya untuk memenuhi tiap-tiap kebutuhan dibandingkan dengan biaya mengabaikannya, dan menyeleksi kebutuhan yang paling penting untuk pengurangan atau penghapusan. (Kaufman, 2000) Intisari definisi: Menekankan bahwa kebutuhan merupakan kesenjangan dalam hasil, bukan kesenjangan pada proses ataupun sumber daya. Menilai perbedaan antara yang ada dengan apa yang seharusnya ditinjau dari hasil dan membandingkannya dengan biaya. Terdapat kegiatan mengidentifikasi, membuat prioritas, dan menyeleksi kebutuhan yang berdampak pada internal maupun eksternal organisasi.
Mengapa perlu dilakukan penilaian kebutuhan pelatihan? Untuk menentukan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan karyawan, mendukung peningkatan kinerja yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mengetahui perbedaan atau kesenjangan antara keterampilan karyawan yang dimiliki pada saat ini dengan yang seharusnya dimiliki. Untuk mengidentifikasi kebutuhan atau tuntutan kinerja organisasi untuk membantu mengarahkan sumber daya ke wilayah yang paling membutuhkan atau yang paling erat kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, peningkatan produktivitas, dan penyediaan barang dan jasa yang berkualitas.
Pendekatan-pendekatan dalam Penilaian Kebutuhan Supply Led Approach. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya peran pelatih dalam menentukan kebutuhan pelatihan. Namun kelemahannya, seringkali pelatih kurang memahami masalah-masalah yang terjadi di dalam organisasi. Demand Led Approach. Pendekatan ini berorientasi pada bisnis dan proses. Orientasi bisnis maksudnya bahwa manajemen puncak harus berkomitmen untuk melakukan investasi dalam pelatihan. Orientasi proses bertujuan mengenalkan proses-proses kerja yang baru dan dapat diterapkan secara efisien dan efektif. Trainee Centered Approach. Pendekatan yang berpusat pada peserta pelatihan dengan memberikan dorongan pengembangan diri yang ditekankan pada kebutuhan individu.
Tingkat Penilaian Kebutuhan Penilaian Kebutuhan Organisasi / Strategis Tujuan organisasi Sumber daya organisasi Iklim organisasi Kendala lingkungan Penilaian Kebutuhan Individu / Karyawan Menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan Bidang keterampilan apasaja yang perlu ditingkatkan Penilaian Kebutuhan Tugas / Pekerjaan Pemeriksaan terhadap tugas /pekerjaan yang dijalankan Berfokus pada kewajiban dan tugas di seluruh organisasi untuk menentukan pekerjaan mana yang membutuhkan pelatihan. Mengumpulkan seluruh data yang terkait dengan deskripsi pekerjaan, standar kinerja, dan tinjauan literatur tentang pekerjaan.