ANALISIS STAKEHOLDER MK Manajemen Proyek S1
STAKEHOLDER PROYEK Definisi : pihak-pihak, individu ataupun organisasi yg secara aktif terlibat dlm proyek atau yg punya interest yg terpengaruh, baik positif maupun negatif atas terlaksananya proyek. Pihak-pihak yg terlibat : Manajer proyek Pelaksana proyek Kustomer atau user Anggota tim proyek Sponsor
Dalam daftar stakeholder, terdapat suatu penilaian atas stakeholder yang terkait dengan proyek. Penilaian tersebut berupa tingkat kekuasaan, tingkat kepentingan, tingkat pengaruh, tingkat dampak, dan lainnya sesuai kebutuhan. Umumnya dilakukan dalam bentuk matriks untuk memudahkan dalam melakukan penilaiannya.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis stakeholder adalah sebagai berikut: Identifikasi semua stakeholder dan informasi yang terkait seperti peran, departemen, kepentingan, pengetahuan, harapan, dan tingkat pengaruh. Analisis dampak atau dukungan potensial pada masing-masing stakeholder yang dapat dikembangkan dan diklasifikasikan untuk pengembangan strategi. Pada komunitas stakeholder yang besar, perlu untuk memprioritaskan stakeholder untuk meyakinkan kegiatan yang efisien untuk mengkomunikasikan dan mengelola ekspektasi mereka. Menilai bagaimana stakeholder utama bereaksi atau merespon pada berbagai situasi untuk merencanakan bagaimana mempengaruhi mereka dalam meningkatkan dukungan mereka dan mengantisipasi dampak negatif yang mungkin muncul.
Dalam melakukan analisis ini, terdapat berbagai model klasifikasi, yaitu: Power / interest grid, berdasarkan tingkat kekuasaan dan kepentingan stakeholder berdasarkan hasil / outcome proyek. Power / influence grid, berdasarkan tingkat kekuasaan dan pengaruh / keterlibatan mereka dalam proyek. Influence / impact grid, berdasarkan tingkat pengaruh / keterlibatan di proyek dan kemampuan mereka untuk memberikan besaran dampak terhadap proyek (rencana – pelaksanaan). Salience model, yang menjelaskan kelas stakeholder berdasarkan kekuasaannya, tingkat kepentingan, dan legitimasi.
Kajian dalam stakeholder analysis di Project Management meliputi paling sedikit: 1. Budaya masyarakat sekitar proyek yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung 2. Hubungan kekerabatan masyarakat 3. Hubungan kongsi pelaksana proyek (joint venture, joint operation, dsb) 4. Hubungan kongsi pemberi proyek (joint venture, joint operation, merger, dsb) 5. Instansi pemerintah yang terkait 6. Lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) yang terkait 7. Lembaga-lembaga adat masyarakat 8. Tokoh-tokoh masyarakat
CONTOH STAKEHOLDER MAPPING STAKEHOLDERS INTEREST RESOURCES BIROKRASI PELAKSANA TUGAS DAN FUNGSI PEMERINTAHAN PERTANGGUNG JAWABAN KINERJA OTORITAS LEGITIMASI REGULASI ANGGOTA LEGISLATIF LEGISLASI BUDGETTING PENGAWASAN MENGAWASI KINERJA PEMERINTAH PERAN DAN KEWENANGAN KEKUATAN POLITIK PENGUSAHA INVESTASI KEMUDAHAN FASILITAS ANTISIPASI TERHADAP KEBIJAKAN PERUSAHAAN MODAL TENAGA KERJA ORGANISASI LSM PERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT KONTROL SOSIAL TRHD MASALAH MENGANGKAT ISU SOSIAL DAN LINGKUNGAN ORGANISASI KONTROL SOSIAL TOKOH MASYARAKAT SEBAGAI PENYAMPAI ASPIRASI MASYARAKAT PENGARUH DI MASYARAKAT DIPERCAYA PERGURUAN TINGGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LEMBAGA PENELITIAN/PENDIDIKAN
CONTOH KASUS PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM SEBUAH RUMAH SAKIT Billing system merupakan salah satu modul dari sistem informasi rumah sakit yang mengelola informasi keuangan meliputi informasi pemasukan dan pengeluaran. Informasi ini sangat penting bagi pihak manajemen untuk menentukan kebijakan terkait operasional rumah sakit dan juga berpengaruh terhadap pengembangan rumah sakit. Namun kompleksnya aktivitas keuangan seringkali menyebabkan kesalahan dalam proses pencatatan serta pelaporan, dampaknya informasi keuangan kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikembangkan sebuah system yang mempermudah semua pihak yang terlibat mencatat dan memantau aktivitas keuangan Pengembangan billing sytem dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : 1. Analisis Situasi 2. Perencanaan Proyek 3. Rencana Kerja dan Anggaran
1. Inventarisasi stakeholder 2. Kajian pengaruh dan kepentingan Analisis partisipan/stakeholder merupakan proses pengumpulan data secara sistematis dan analisis informasi kualitatif untuk menentukan kepentingan-kepentingan yang perlu dipertimbangkan saat pengembangan atau implementasi program Sehingga analisis ini dapat digunakan untuk mengelola dampak sosial dan distributif proyek, program atau kebijakan dan mengantisipasi konflik kepentingan. Analisis meliputi tiga tahap yaitu : 1. Inventarisasi stakeholder 2. Kajian pengaruh dan kepentingan 3. Identifikasi partisipasi
Inventarisasi Partisipan/Stakeholder * : kurang berpengaruh ** : berpengaruh *** : sangat berpengaruh STAKEHOLDER KEPENTINGAN DAMPAK STAKEHOLDER PRIMER DIREKTUR RS KEPENTINGAN POLITIS *** PIMPINAN PROYEK BIAYA, WAKTU, PRODUK USER KELANCARAN, KEMUDAHAN DAN KEMANFAATAN TUGAS ** EDP MELAKSANAKAN PENGOLAHAN DATA STAKEHOLDER SEKUNDER DEPKES MENDAPAT INFORMASI TTG PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RS * PASIEN MENDAPAT PELAYANAN YG CEPAT DAN KEPASTIAN MEMBAYAR
Kajian Pengaruh dan Kepentingan Keterangan : A : Direktur B : Pimpinan Proyek C : User (Bagian Keuangan ) D : EDP (ELECTRONIC DATA PROCESSING) E : Departemen Kesehatan F : Pasien PENGARUH TINGGI RENDAH KEPENTINGAN A,E,D C B F
Identifikasi Partisipasi TAHAP PARTISIPASI INFORMASI KONSULTASI KEMITRAAN KONTROL IDENTIFIKASI EDP, USER DIREKTUR PROVIDER PIMPRO PERENCANAAN PIMPRO, USER IMPLEMENTASI EDP, USER, PROVIDER PIMPRO,DIREKTUR MONITORING DAN EVALUASI DEPKES
Setelah melalui ke tiga tahap analisis di atas maka kami mengidentifikasi beberapa area kompromi yaitu : 1. Waktu pelaksanaan proyek 2. Kualitas 3. Pembiayaan proyek 4. Tahapan pelaksanaan, meliputi identifikasi , perencanaan, implementasi dan monitoring & evaluasi 5. Pembagian tugas 6. Kontrak
TERIMA KASIH