DISKUSI
Peta Konsep Diskusi Fungsi Diskusi Jenis-Jenis Diskusi Pengertian Diskusi Jenis-Jenis Diskusi Berdasarkan Jumlah Peserta Diskusi Kelompok Diskusi Umum Berdasarkan Situainya Diskusi Terbuka Diskusi Tertutup Berdasaskan Teknik Pelaksanaan Diskusi Nonformal Model Laju Ikan Model Dengung Lebah Model Debat Adu Logika Diskusi Formal Training Konvensi Diskusi Kelompok Kongres Loka Karya Model Lompat Katak Panel Simposium Seminar Rapat Kerja Hakikat Diskusi Fungsi Diskusi Manfaat Diskusi Unsur Diskusi Unsur Manusia Moderator Penyaji Notulen Peserta Diskusi Unsur Fasilitas Ruangan Perlengkapan : - Meja - Papan Tulis Kursi Kertas Unsur Mater Penyampaian Pendapat Penyampaian Tanggapan Mengambil Simpulan Meningkatkan Kualitas Diskusi
Diskusi Pengertian Diskusi Diskusi Berasal Dari Bahasa Inggris disscussion yang artinya Interaksi. Secara Istilah Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara 2 orang atau lebih secara lisan dalam situasi resmi maupun tidak resmi dengan persiapan yang matang dan terencana disertai dengan aturan yang jelas. Menghasilkan ide-ide meskipun berbeda, tetapi tetap satu tujuan. Bukan kehendak pribadi melainkan tujuan kelompok. Disertai dialog, tanya jawab atau saling tukar pendapat, beradu argumentasi dengan bukti dan alasan. Boleh ada penolakan pendapat atau gagasan, memberi tanggapan, saran, kritik, dan usul. Membawa hasil baik berupa kesimpulan, kesepakatan, pemikiran, alternative, dan lain-lain sebagai hasil pemikiran bersama dalam memecahkan suatu permasalahan.
Jenis-Jenis Diskusi Berdasarkan Jumlah Peserta, yaitu : a. Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah diskusi yang terdiri dari 2 sampai 10 orang. b. Diskusi Umum Diskusi umum adalah yang terdiri dari 10 orang anggota atau lebih.
Jenis-Jenis Diskusi Berdasarkan teknik pelaksanaan/ sifatnya diskusi terdiri dari : 1. Diskusi Nonformal Merupakan kegiatan berbicara di tempat tidak resmi dengan tujuan tertentu. Diskusi informal dapat dibagi menjadi 3 bentuk, antara lain : a. Model Laju Ikan Model Laju Ikan adalah pembicaraan tidak resmi antara 2 atau 3 orang. b. Model Dengung Lebah Model dengung Lebah adalah pembicaraan dari beberapa kelompok kecil, biasanya terdiri dari 2 sampai 4 orang. c. Model Debat Adu Logika Model debat adu logika adalah suatu persoalan antara seseorang dengan terdiri dari pro dan kontra.
2.Diskusi Formal Diskusi formal adalah kegiatan diskusi yang dilaksanakan di tempat yang resmi dengan tujuan tertentu. Diskusi ini biasanya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Diskusi formal dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: a. Model Lompat Katak Diskusi ini terjadi pengumpulan gagasan yang cukup singkat yang dikumpulkan oleh ketua diskusi. b. Panel Pada diskusi ini yang menjadi pembicara adalah pakar dari berbagai keahlian. Pada diskusi panel, peserta tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat.
c. Simposium Simposium adalah pertemuan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang suatu topik tertentu, Simposium menampilkan pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda. Peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. d. Seminar Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis, seminar biasanya fokus pada sebuah topik tertentu yang khusus. Dalam membahas masalah tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, yang berpangkal pada makalah. e. Rapat Kerja Rapat kerja adalah pertemuan wakil pemimpin di lingkungan Kantor untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting untuk pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
f. Training Pelaksanaan training biasa dipandu oleh pelatih f. Training Pelaksanaan training biasa dipandu oleh pelatih. Objek dari training ini biasanya untuk seseorang atau sekelompok orang. Sasarannya untuk memberikan pemahaman dan keterampilan yang tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan , pemahaman, dan keterampilan para peserta. g. Konfrensi Konfrensi adalah pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama bertukar pikiran dan informasi melalui pembicaraan terbuka untuk membahas masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. h. Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah salah satu kegiatan yang melibatkan lebih dari 1 individu yang dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan suatu permasalahan.
i. Kongres Kongres adalah pertemuan besar para wakil organisasi ( politik, sosial), wakil-wakil negara untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu permasalahan tertentu, muktamar. j. Loka Karya(Workshop) Loka karya adalah pertemuan antara para ahli untuk membahas praktis atau yang berkaitan dengan pelaksanaan di bidang keahlian masing- masing.
Jenis-Jenis Diskusi Berdasarkan situasinya, diskusi terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Diskusi Tertutup Diskusi tertutup adalah suatu pertemuan yang semua peserta ikut aktif mengambil bagian. 2. Diskusi Terbuka Diskusi terbuka adalah pertemuan yang terdiri dari orang-orang tertentu yang ikut dalam diskusi yang dilakukan di hadapan peserta dalam jumlah banyak.
Hakikat Diskusi Pada hakikatnya diskusi mengarah kepada pembicaraan suatu masalah secara tuntas oleh 2 orang atau lebih terutama dalam situasi saling berhadapan atau tatap muka. Prinsip diskusi yang baik dapat terlaksana dengan sebaik- baiknya dalam pertemuan tersebut. Pada hakikatnya ditujukan untuk mengambil keputusan.
Fungsi Diskusi Diskusi memiliki fungsi antara lain : a. Pemecahan Masalah Digunakan dalam menentukan alternatif dan usaha pemecahan masalah dengan melakukan bersama sesuai dengan hal yang tidak direncanakan. b. Merumuskan Kesimpulan Selain sebagai pemecahan masalah, diskusi berfungsi untuk merumuskan simpulan diskusi tersebut, yang dapat diambil dengan penalaran. c. Sebagai bahan masukan yang sangat berharga bagi seseorang.
Manfaat Diskusi Diskusi memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Untuk bertukar pikiran dan ide, belajar mengungkapkan serta menanggapi keterangan yang relevan. 2. Memperluas cakrawala dan wawasan. 3. Menciptakan sikap saling menghargai pendapat seseorang. 4. Mengembang diri sehingga menjadi ahli dan cakap untuk mengelola sesuatu sesuai kemampuan. 5. Melatih sikap dinamis dan kreatif dalam berpikir. 6. Menanamkan sikap demokrasi.
Unsur-Unsur Diskusi Diskusi memiliki beberapa unsur, yaitu : Unsur manusia yaitu moderator atau pemimpin diskusi, penyaji/pembicara, notulen/sekretaris, dan peserta diskusi. Unsur materi seperti topik diskusi atau permasalahan dan tujuan. Unsur fasilitas, seperti ruangan/tempat, perlengkapan, misalnya meja, papan tulis, kursi, dan kertas.
Peranan Unsur Diskusi Peranan unsur diskusi antara lain : a. Peranan moderator atau pemimpin diskusi : Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan. Membuka diskusi. Menjelaskan topik diskusi. Memperkenalkan komponen diskusi Menyampaikan aturan diskusi. Memimpin diskusi dengan ramah, sabar, dan jujur. Mengatur proses penyampaian gagasan atau pendapat. Merumuskan simpulan. Menutup diskusi.
Peranan Unsur Diskusi b. Peranan notulen/sekretaris Seorang notulen harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasan sehingga hasil diskusi menjadi sistematis. Adapun peranan notulen antara lain : Mencatat topik permasalahan. Mencatat jumlah peserta. Menuliskan hasil diskusi. Membuat laporan diskusi.
Peranan Unsur Diskusi c. Penyaji/pembicara Penyaji adalah seseorang yang menyampaikan/menyajikan suatu masalah yang dibahas dalam diskusi. Peranan penyaji atau pembicara adalah : Menyiapkan materi diskusi. Menyajikan makalah dengan jelas dan berurutan. Menjawab pertanyaan dari peserta diskusi.
Peranan Unsur Diskusi d. Peranan peserta diskusi Peserta diskusi memiliki peran sebagai berikut : Mengikuti tata tertib dan aturan diskusi. Mempelajari permasalahan diskusi. Mengajukan pertanyaan, pendapat, kritik, atau saran. Menjaga kelancaran diskusi.
Penyampaian Pendapat Menyampaikan Pendapat dan Gagasan dalam Diskusi Saat menyampaikan pendapat/gagasan di dalam diskusi, pendapat yang disampaikan harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas, bersifat logis, disertai dengan alasan serta bukti dan fakta-fakta. Selain itu pendapat harus disampaikan secara sistematis dan teratur serta tidak berbelit-belit. Dalam menyampaikan pendapat harus memperhatikan etika, disampaikan dengan tidak emosional, santun, jelas, dan objektif.
Penyampaian Tanggapan Memberi tanggapan dalam diskusi sebaiknya dilakukan dengan tenang dan tidak emosi . Tanggapan tersebut ada 2 macam, yaitu : a. Tanggapan yang Bersifat Menolak Dalam berdiskusi,hal-hal yang perlu dihindari adalah perselisihan pendapat yang tanpa didasari alasan-alasan yang jelas. Menyanggah atau menolak pendapat harus didasari alasan-alasan yang jelas, menyanggah/menolak pendapat orang lain haruslah didasari argumen yang kuat dan meyakinkan, sertakan data konkret atas penolakan tersebut. Contoh memberi tanggapan bersifat menolak yang benar adalah : “ Maaf, saya kurang sependapat”. 2. Tanggapan yang Sifatnya Mendukung Tanggapan bukan hanya memberi sanggahan, tapi juga mendukung ide, gagasan, atau pendapat orang lain di dalam diskusi. Untuk menyampaikan persetujuan atau dukungan terhadap pendapat orang lain, pernyataan dukungan diungkapkan dengan jelas, tidak berbelit-belit serta dengan bahasa yang santun, juga diungkapkan dengan logis berdasarkan fakta dan alasan yang bisa diterima dan tidak berlebihan. Contoh : “Saya setuju dengan pendapat Anda”.
Mengambil Simpulan dalam Diskusi Memberikan simpulan dalam diskusi merupakan tugas moderator. Namun untuk merumuskan simpulan, peserta diskusi dapat ikut serta agar simpulan yang diambil lebih objektif dan valid dengan melalui penalaran. Kesimpulan-kesimpulan yang diambil tidak bersifat pribadi tetapi lebih kepada rumusan bersama yang telah disepakati.
Meningkatkan Kualitas Diskusi Dalam melaksanakan diskusi ada 2 prinsip agar mencapai kualitas diskusi yang baik yaitu berpikir dan bersama. Yang dimaksudkan yaitu, dalam proses penyelesaian masalah dilakukan dengan serius dan menggunakan pikiran secara real, serta dikaji dan dibandingkan secara bersama. Agar kualitas diskusi dapat tercapai, maka pelaksanaan diskusi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik, diantaranya: a. Bentuk Lingkaran atau Bentuk U Bentuk ini untuk menciptakan formasi informal dan setiap peserta saling berhadapan muka sehingga terjalin komunikasi semaksimal mungkin. b. Bentuk Kelas Metode ini dipergunakan ketika peserta diskusi kurang aktif yang terkesan menghindar ketika ditanya pendapatnya. Metode ini sebagai penyelesaian pokok permasalahan.
Meningkatkan Kualitas Diskusi Untuk menjalin kelancaran suatu proses diskusi, terdapat syarat yang harus dipatuhi, antara lain: Berkomunikasi dalam kelompok dengan setiap orang diberikan kesempatan berbicara. Bagi peserta diskusi, pandai bertanya dan mau menerima pendapat atau saran orang lain. Bagi pemimpin diskusi, harus bersikap cerdas dan tanggap serta bersifat netral dan tidak memihak
Diskusi pleno Diskusi panel Debat Diskusi fak Diskusi podium Kongres Simposium Seminar Konferensi lokakarya
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan diskusi 1. Bersikap sopan dan bijak dalam menanggapi pendapat orang lain. 2. Kuasai pokok pembicaraan sebelum terjun ke dalam diskusi. 3. Gunakan bahasa yang baik dan benar, serta simpatik saat mengemukakan sanggahan. 4. Hindari sikap emosional. 5. Kemukakan sanggahan setelah ada izin dari moderator
Macam-macam Tanggapan dalam Berdiskusi 1. Tanggapan Berupa Pertanyaan. 2. Tanggapan Berupa Kritik dan Dukungan.
Syarat yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan kritik adalah sebagai berikut. 1.Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan dilandasi dengan argumentasi yang masuk akal. 2.Dalam diskusi, hal yang ditolak adalah pendapatnya, bukan orang yang mengemukakan pendapat. 3.Menghilangkan rasa sentimen atau rasa kurang senang terhadap orang yang mengemukakan pendapat. 4.Tidak mencemooh, menghina, atau menyinggung perasaan. 5.Menunjukkan bagian yang terdapat kelemahan, kesalahan, dan juga bagian yang baik sehingga peserta diskusi puas. 6.Mengemukakan penolakan pendapat melalui moderator atau pemandu diskusi
Cara menyetujui pendapat dalam diskusi adalah sebagai berikut 1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar. 2. Mendukung pendapat dengan bukti dan keterangan yang logis. 3. Komentar bersifat melengkapi, jangan berlebih- lebihan. 4. Persetujuan diberikan secara objektif dan disertai dengan fakta yang konkret. 5. Kalimat yang digunakan mudah diterima.