Manajemen Pemasaran Internasional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 7 Pemasaran Strategis untuk Pertumbuhan Perusahaan dan Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham KELOMPOK 3 MANAJEMEN PEMASARAN.
Advertisements

Bab 6 LINGKUNGAN GLOBAL.
VIII. Saluran Pemasaran
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
GLOBALISASI MARKETING
Referensi : Mudrajat Kuncoro, Manajemen Strategi
Lingkungan.
Memahami Lingkungan Bisnis
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Persaingan dalam pasar bebas (Memahami konteks bisnis global)
PELUANG USAHA YANG SUKSES
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
Manajemen Keuangan Perusahaan Multinasional
1. Mengelola Keuangan di Anak Perusahaan Asing: Gambaran Umum
Strategi dan Analisis Persaingan
MENCIPTAKAN CUSTOMER VALUE
Hubungan internasional Tema : Organisasi internasional
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
II. LINGKUNGAN INDUSTRI
Bab 7 Manajemen dan Strategi Pemasaran
BAB III LINGKUNGAN PERUSAHAAN dan ETIKA
PELUANG BISNIS BERBASIS POTENSI LOKAL JAWA BARAT UNTUK PASAR GLOBAL
Dasar-Dasar Pemasaran
TINGKATAN STRATEGI.
Oleh: Ricky W. Griffin Ronald J. Ebert
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
I. PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Aspek Pasar dan Pemasaran
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Mengembangkan Dan Menetapkan Harga Produk
Keputusan-keputusan Penetapan Harga
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
BISNIS DAN PEMASARAN INTERNASIONAL
BISNIS GLOBAL.
Konsep dan lingkungan pemasaran
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
Pasar global Pertemuan 13 Buku 1 Jilid 2 Hal:
Manajemen Pemasaran Internasional
Pengertian PASAR • Tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang atau jasa yang ditawarkan dan terjadi perpindahan kepemilikan Permintaan yang dibuat.
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
Dasar-Dasar Pemasaran
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Persekutuan Pabean dan Free Trade Area
Manajemen Pemasaran Global
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
PRINSIP PEMASARAN GLOBAL
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
Dasar-Dasar Pemasaran
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
Lingkungan Pemasaran Global
BAB 2 Lingkungan pemasaran global
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
BAB 8 Strategi keputusan harga
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
BAB 1 Definisi dan filosofi pemasaran global
BAB 5 DAN 6 Strategi pemasaran global
BAB 7 Strategi keputusan produk
EKSPOR IMPOR.
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
PENETAPAN SALURAN PEMASARAN DAN MENGELOLA RANTAI PEMASOK
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
PRESENTATION GLOBALISASI DI BIDANG HUKUM. NAMA ANGGOTA 1.PUTRA HANDOYO 2.FEBRY ENDRIANI 3.JONATHAN FAZA 4.ARTHA ZABILHA 5.M.RAJAB 6.MONICA DWI 7.WAHYU.
Transcript presentasi:

Manajemen Pemasaran Internasional Tujuan: Mahasiswa mendeskripsikan kinerja pemasaran internasional dalam konteks Indonesia Referensi: Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global (Jilid 1). Jakarta: Indeks Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran Global (Jilid 2). Jakarta: Indeks Simamora, Henry. Ekonomi Intenasional. Jakarta: Erlangga (S) Buku dan Artikel Lain berkaitan Manajemen Pemasaran Internasional

Pokok Bahasan Pandangan Pemasaran Internasional Perkembangan Ekonomi Aspek Sosial & Budaya Aspek Politik & Hukum SIM & Riset Pemasaran 6. Segmentasi dan Pemosisian 7. Strategi Perluasan Pasar 8. Penetapan Harga 9. Distribusi 10. Komunikasi 11. Gerakan Anti Globalisasi

Pemasaran: Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya memberi kepuasan para stake holder (pelanggan, pegawai, pemilik modal)

Nilai Penting Bauran Pemasaran: Product (barang) Price (harga) Promotion (promosi) Place (distribusi) Probe (riset) Prinsip Pemasaran: Nilai Pelanggan & Persamaan Nilai Keunggulan Kompetitif & Diferensiasi Fokus

Pemasaran Global: Serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yang menekankan pada: Efisiensi biaya dan upaya yang menembus batas negara dan regional Kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang melampaui negara Memenuhi kebutuhan pelanggan global Mengembangkan koordinasi antara infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global

Orientasi Pemasaran Global Etnosentris Polisentris Regiosentris dan Geosentris

Kekuatan Mendorong Pemasaran Global Teknologi Perjanjian Ekonomi Regional Kebutuhan dan Ekonomi Pasar Perbaikan Transportasi dan Komunikasi Biaya Pengembangan Produk Kualitas Kecenderungan Ekonomi Dunia: - Pertumbuhan ekonomi - Berkurangnya hambatan perdagangan - Deregulasi dan Privatisasi

Penghambat Pemasaran Global: Budaya Organisasi Kendali dan Hambatan Nasional Lingkungan Pemasaran Global: Lingkungan sosial dan budaya Lingkungan ekonomi Lingkungan politik, hukum dan regulasi

Lingkungan Ekonomi Perubahan Ekonomi Dunia: Perpindahan modal yang menjadi penggerak ekonomi dunia bukan lagi perdagangan Produksi tidak lagi mengandalkan tenaga kerja Negara semakin kehilangan peran menguasai ekonomi Berakhirnya perang dingin

Sistem Ekonomi Suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan: Barang apa yang dihasilkan Bagaimana cara menghasilkan barang itu Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau bagaimana barang tersebut didistribusikan kepada masyarakat

Kapitalisme Asumsi Dasar :liberalisme, individualisme, rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme Ciri-ciri: a. Penjaminan atas hak milik perorangan b. Mementingkan diri sendiri (self interest) c. Pemberian kebebasan penuh d. Persaingan bebas (free competition) e. Harga sebagai penentu (price system) f. Peran negara minimal

Keuntungan: Mendorong inovasi ekonomi dan teknologi Kerugian: Pihak yang tidak memiliki posisi tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural tidak akan dapat bekerja dalam pasar Kepentingan publik akan terabaikan karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi

Sosialisme Ideologi Kolektifisme dan Organisme Ciri-ciri: Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektifitas) semua faktor produksi Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan Perencanaan ekonomi dilakukan oleh negara Negara Penentu Harga

Kebaikan: Kelompok marjinal yang tidak memiliki faktor produksi terlindungi Keburukan: Menghambat ekspresi dan motivasi berusaha Sentralistik tidak menjamin produksi dan distribusi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Welfare State Ideologi: Demokrasi ekonomi dengan menghapuskan kemiskinan struktural Tindakan Negara: Pengeluaran pemerintah untuk operasional negara Penarikan pajak progresif Subsidi

Ekonomi Kerakyatan Ideologi : Demokrasi Ekonomi, Keadilan Sosial Tindakan Negara: Mendorong partisipasi ekonomi oleh rakyat bukan melalui kepemilikan modal tapi partisipasi kerja Mengembangkan Koperasi sebagai Badan Usaha

Lingkungan Ekonomi Pemasaran Internasional Kerjasama Ekonomi Regional dan Internasional (ASEAN, APEC, WTO) Pendapatan dan daya beli Neraca Pembayaran Pola Perdagangan

ASEAN Singapura, 28 January 1992: Kesepakatan untuk Meningkatkan Kerjasama Ekonomi ASEAN (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina) berdasarkan pada GATT & peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi Penetapan AFTA (2000-2003) Kerjasama Industri, Mineral & Energi Kerjasama Keuangan dan Perbankan Kerjasama pangan, pertanian dan kehutanan Kerjasama transportasi dan komunikasi

ASEAN Desember 1998: Hanoi Plan of Action (HPA) Kesepakatan untuk ASEAN Vision 2002 ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEAN Investment Area (AI) AFTA: 6 anggota ASEAN setuju menurunkan tarif 0-5% pada tahun 2000 Investasi:keringanan pajak, kepemilikan penuh di luar negeri, bebas cukai, akses pasar domestik, sewa tanah sampai 30 tahun, ASEAN Industrial Cooperation Scheme.

Pabean: ASEAN menerapkan WTO Valuation Agreement 2000 & penerapan nomenclature tarif 8-digit Harmonized System pada 2002. Kerjasama Keuangan: kerjasama makro ekonomi dan reformasi keuangan Mutual Recognition Arrangements: standarisasi produk terutama peralatan telekomunikasi, produk farmasi dan kosmetik Fasilitas Perdagangan Barang: minimum pemeriksaan pabean, spesifikasi kendaraan dan peraturan untuk sopir.

Kerjasama pengembangan industri kecil dan menengah: ASEAN Investment Fund. Mengurangi hambatan sektor jasa – penerbangan, jasa bisnis, konstruksi, keungan, maritim, komunikasi, pariwisata \ Transportasi Terpadu: ASEAN Power Grid Jaringan Telekomunikasi Intensifikasi kerjasama dengan kelompok regional lain: East Asia-Latin America Forum (EALAF), Asia-Europe Meeting (ASEM), and Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

APEC Dibentuk 1989 di Canbera - Australia Pendiri:Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat. Tujuan: meningkatkan keterbukaan dan praktek kerjasama ekonomi : 2010/2020 (liberalisasi, fasilitasi perdagangan, kerjasama ekonomi dan teknik

APEC Kesepakatan Awalan: Bogor Goals Osaka Actions Agenda (OAA) Kesepakatan Implementasi: Manila Action Plans for APEC (MAPA) Rencana Aksi Kolektif (RAK/CAPs) Rencana Aksi Individu (RAI/IAPs)

Prinsip APEC Menyeluruh Konsisten WTO Kesebandingan Tidak memihak Transparan Tidak meningkatkan proteksi Simultaneous start, Continuous Process & Differentiated Timetable Fleksibel Kerjasama

Kesepakatan OAA Tarif : penurunan tarif secara progresif dan menjaga transparasi sistem tarif ekonomi APEC. Kebijaksanaan non-tarif : mengurangi hambatan kebijaksanaan non-tarif secara progresif dengan menjaga transparasi sistem non-tarif. Perdagangan jasa : yaitu melakukan pengurangan atas pembatasan akes pasar bagi perdaganan jasa secara progresif. Investasi : yaitu mencapai penanaman modal bebas dan terbuka dengan cara liberalisasi regim penanaman modal dan kemudahan berinvestasi dengan bantuan dan kerjasama tekhnik.

Kesepakatan OAA Standard dan kesesuaian Prosedur kepabeanan : yaitu melakukan penyederhanaan dan hormonisasi prosedur kepabeanan. Melindungi secara efektif HKI melalui perundang- undangan, pengadministrasian dan pelaksanaan. Kebijaksanaan Persaingan Deregulasi perdaganan dan investasi Ketentuan Asal Barang Mediasi Perselisihan Mobilitas Pelaku Bisnis : Pelaksanaan Putaran Uruguay : Pengumpulan dan Analisis Informasi

WTO Putaran Urugay : GATT WTO: Liberalisasi Perdagangan Internasional melalui penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan lain WTO: membuat laporan ekonomi dunia, mediasi antar negara

Pendapatan Negara #1 Luxembourg:$79,851.00 per capita 2005 ... #2  Norway:$63,918.15 per capita 2005 ... #3  Iceland:$53,290.28 per capita 2005 ... #4  Qatar:$52,239.72 per capita 2005 ... #5  Switzerland:$49,351.14 per capita 2005 ... #138  Korea, North:$1,328.21 per capita 2003 ... #139  Indonesia:$1,301.07 per capita 2005 ... #140  Bhutan:$1,299.80 per capita 2005 ...

-kNeraca Pembayaran Catatan semua transaksi ekonomi antara penduduk dari 2 negara Jenis: Transaksi berjalan:catatan perdagangan barang dan jasa, hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara Transaksi modal: catatan investasi langsung jangka panjang dan arus modal jangka panjang dan jangka pendek

Pola Perdagangan Perdagangan Barang Perdagangan Jasa

Tugas Bonus Buatlah makalah dengan tema ‘Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Ekspor Indonesia’ Maksimal 5 halaman. 1,5 spasi, huruf: tnr 12 3 makalah terbaik bebas Ujian Mid: Nilai A Deskripsikan: - penyebab krisis keuangan global - bagaimana krisis tersebut mempengaruhi pasar saham indonesia dan nilai tukar rupiah - bagaimana krisis keuangan menganggu ekspor indonesia

Lingkungan Budaya Definisi Kebudayaan: Suatu proses umum perkembangan intelektual, spritual dan estetik Pandangan hidup masyarakat/kelompok dalam suatu periode tertentu Karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik

Elemen Dasar Kebudayaan Teknologi Bahasa Sistem Kemasyarakatan 4. Kepercayaan/ Agama 5. Sistem Pengetahuan 6. Sistem Ekonomi 7. Kesenian

Kebudayaan & Pemasaran Budaya Massa: Budaya pop yang diproduksi melalui cara-cara industrial dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dan konsumen Pemicu: industrialisasi, urbanisasi dan media massa Sifat: terstandarisasi, repetitif, dangkal

Kebudayaan & Pemasaran Budaya Global Budaya massa yang disebarkan ke seluruh dunia melalui berbagai saluran pemasaran mutakhir. Pemasaran internasional memicu kemunculan budaya massa. Pemicu: Teknologi, Konglomerasi media, liberalisme, kapitalisme

Perbedaan Budaya (Geert Hofstede) Karakteristik Dasar Kebudayaan: Preskriptif: aturan boleh atau tidak Sosial Dipelajari melalui sosialisasi & enkulturasi Kumulatif Dinamis Menentukan batas kelompok

Dimensi Budaya (Geert Hofstede) Individualisme/Kolektifisme (Individualism/LDV) Jarak Kekuasaan (Power Distance/PDI) Maskulin (material & asertif) atau Feminim (kualitas hidup & perhatian) (Masculinity/MAS) Kesiapan menghadapi ketidakpastian (Uncertainity Avoidance/UAI) Orientasi jangka panjang/pendek (Long Term Orientation/ LTO)

Budaya Konteks Rendah Sebagian besar informasi terkandung dalam pesan ekplisit dan jelas Ikatan lemah dan keterlibatan antar orang rendah Lebih sedikit pembeda antara orang dalam dan orang luar Pola budaya bisa berubah dengan mudah dan cepat Bersifat monochronic-tepat waktu, Linier - berkonsentrasi pada 1 hal Negosiasi cepat Tanggungjawab organisasi didorong pada tingkat paling bawah

Budaya Konteks Tinggi Informasi implisit, fisik dan terinternalisasi Ikatan kuat & keterlibatan tinggi Perbedaan yang lebih besar antara orang dalam & luar Pola budaya bertahan lama & sukar berubah Polychronic-hubungan lebih penting daripada waktu. Simultan, bersama-sama Negosiasi berlangsung lambat Tanggungjawab organisasi diarahkan ke pada level tertinggi

Indonesia’s Hofstede Score

Indonesia’s Hofstede Score PDI = 78, Asia = 71 UAI = 48, Asia = 58, Dunia = 64 IDV = 14, Asia = 23, Dunia = 43 MAS = 50, Asia = 59 LTO = tinggi

Indonesia’s Hofstede Score Kombinasi nilai tinggi UAI dan PDI menunjukan: Masyarakat yang mementingkan hukum, aturan dan kontrol untuk menekan ketidakpastian. Tapi ketidaksetaraan kuasa dan kekayaan terus dipertahankan sehingga tak memungkinkan mobilitas vertikal. Pemimpin secara virtual memiliki kuasa dan otoritas, hukum & aturan diciptakan oleh pemilik kuasa untuk menjalankan kepemimpinan dan kontrolnya. Biasanya para pemimpin tidak mendapatkan kekuasaan dari perubahan diplomatik atau demokratis.

Indeks Suap & Korupsi Tiap tahun Transparancy Internasional mengeluarkan indeks suap dan korupsi (Bribery & Corruption Index) negara diseluruh dunia. Indeks tersebut didasarkan pada survey pada lebih dari 11,000 pebisnis di 125 negara yang hadir dalam World Economic Forum’s Nilai 10 menunjukan tidak ada korupsi. Nilai 0 menunjukan korupsi tak terkendali. Tidak ada satu negara pun yang pernah mencapai indeks 10.

Lingkungan Sosial Demokrasi Gerakan Anti Rasialis Gerakan Perempuan (Kesetaraan Gender) Hak Asasi Manusia Ekologi (Global Warming) Kesadaran Konsumen

Lingkungan Hukum Hukum: Aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur tingkah laku individu dalam suatu masyarakat, hubungan diantara mereka dan hubungan dengan masyarakat secara keseluruhan.

Hukum Internasional Peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh berbagai bangsa dan negara Kategori: 1. Hukum Publik 2. Hukum Perdagangan Hukum Perdagangan: 1. Hukum Adat 2. Hukum Perdata

Strategi Menekan Masalah Hukum Kesadaran dan pemahaman hukum dangan di berbagai negara Pemahaman secara mendasar elemen-elemen kontrak Penetapan Abritasi Pemahaman secara cermat atas konvensi internasional

Hukum Penghambat Tarif Anti Dumping Lisensi ekspor/impor Regulasi investasi asing: 1. pengambilan keputusan investasi asing 2. regulasi kepemilikan, pengendalian manajemen, ketenagakerjaan 3. perpajakan dan regulasi transaksi finansial Insentif legal Pembatasan perdagangan (subsidi, cukai & prosedur masuk, persyaratan produk, kuota, pengendalian finansial)

Cara Menyelesaikan Konflik Negosiasi Langsung Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan Kerugian: Citra buruk Ketidakadilan pengadilan negara Kekhawatiran terbukanya rahasia perusahaan

Lingkungan Politik Sebab Perubahan Politik: Perubahan kebijakan rezim baru Pemerintah membuat kebijakan berdasarkan pendapat kaum nasional dan self-interest group Perubahan komitmen dagang oleh pemerintah karena perubahan ekonomi Persepsi buruk terhadap investasi asing

Resiko Politik Ketidakstabilan umum Ekspropriasi: - Ekspropriasi - Konfiksasi - Nasionalisasi - Domestikasi 3. Resiko Operasional - pembatasan impor - pengendalian pajak - pengendalian pasar - pembatasan tenaga kerja - aturan kandungan lokal - persyaratan ekspor - pengendalian harga 4. Resiko keuanganan: pengendalian neraca pembayaran

Strategi Menekan Resiko Politik Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal Mempekerjakan tenaga kerja lokal Membagi kepemilikan : joint venture & voluntary (planned) domestication Menerapkan netralitas politik Lisensi

Strategi Menekan Resiko Politik 6. Melakukan perundingan 7. Melakukan tindakan antisipasi (asuransi sistem & jaringan intelejen, rencana kontingensi, data base, intrepretasi data) 8. Menghindari bidang usaha yang sensitif dengan isu politik

Strategi Memasuki Pasar Internasional Ekspor : langsung, tidak langsung, bersama Kontraktual : lisensi, waralaba, usaha patungan/aliansi strategik Kepemilikan dan kontrol penuh (investasi langsung) : akuisisi, greenfield

Ekspor Ekspor tidak langsung : melibatkan agen ekspor b. Ekspor bersama : melibatkan perusahaan lain yang memproduksi produk komplementer c. Ekspor langsung : perusahaan memiliki perwakilan di luar negeri

Perbandingan Ekspor Aspek Ekspor tdk langsung Ekspor langsung Keunggulan Komitmen terbatas Resiko minimal Fleksibilitas Kontak lebih baik Pengendalian lebih besar Usaha penjualan lebih baik Kelemahan Kehilangan kesempatan lebih besar Pengendalian relatif terbatas Kontak dengan pasar terbatas Investasi dalam organisasi penjualan Komitmen pada pasar luar negeri

Kontraktual Kontrak Manufaktur : proses produksi dikerjakan oleh perusahaan produksi lokal Lisensi : penjualan hak pemanfaatan teknologi, merek dagang dengan imbalan royalti Waralaba : lisensi dalam industri jasa Usaha Patungan : bermitra (produksi, pemasaran, keuangan) dengan perusahaan lokal

Keunggulan Kontraktual Kontrak Manufaktur Tidak perlu investasi Menghindari hambatan tarif Strategi masuk cepat Fleksibel Biaya manufaktur lebih rendah 2. Waralaba Investasi finansial terbatas Memanfaatkan kemampuan manajerial lokal Motivasi manajerial lebih besar

Keunggulan Kontraktual 3. Lisensi Tidak perlu investasi Resiko minimal Mengeksploitasi pasar kecil Cara cepat masuk pasar 4. Usaha Patungan Mengurangi kebutuhan modal & sumber daya Diversifikasi resiko Akses keahlian dan kontak pasar lokal

Kerugian Kontraktual Kontrak Manufaktur Perlu pengendalian kualitas yang ketat Keterbatasan pasokan 2. Waralaba Kerapkali membutuhkan program pelatihan para manajer Perlu pengendalian finansial dan kualitas produk

Kerugian Kontraktual 3. Lisensi Hasil terbatas Menciptakan pesaing potensial Membatasi pengembangan produk di masa depan Perlu pengendalian kualitas dan finansial 4. Usaha Patungan Potensi konflik antar mitra bisnis Masalah komunikasi dan manajemen Pengendalian parsial

Usaha Patungan dalam bentuk Aliansi Strategik Pengembangan teknologi mengurangi biaya & resiko pengembangan teknologi menyatukan pengalihan teknologi dari pemimpin ke pengikut 2. Operasi & Logistik memperbaiki proses manufaktrur (efisiensi & pembelajaran) mengalihkan pengetahuan manufaktur/memanfaatkan keunggulan komparatif negara

Usaha Patungan dalam bentuk Aliansi Strategik Pemasaran, Penjualan, Pelayanan kerjasama rantai hilir mengikuti kondisi negara 2. Negara Tunggal & Banyak Negara merujuk pada cakupan geografis aliansi 3. X & Y X : pembagian aktivitas Y : melakukan aktivitas yang sama untuk efisiensi

Investasi Lansung Akuisisi : Mengambil alih perusahaan yang telah ada 2. Greenfield Plant : Membangun operasi sendiri dari awal. Syarat: jika logistik produksi adalah faktor kunci Tidak ada perusahaan lokal yang memenuhi target akuisisi Target akuisisi yang ada terlalu mahal

Keunggulan Investasi Langsung Akusisi Strategi masuk yang cepat Akses ke saluran distribusi Pengalaman manajemen telah terbentuk Nama merek dan reputasi telah terbentuk Mengurangi Kompetisi 2. Greenfield Memanfaatkan teknologi terbaru Produksi terintegrasi Efisiensi terintegrasi

Kelemahan Investasi Langsung Akuisisi Masalah dengan integrasi operasi yang telah ada Masalah komunikasi & koordinasi Masalah kesesuaian bisnis yang sudah ada 2. Greenfield Biaya investasi besar Harus membangun bisnis Adanya penundaan waktu

Strategi Pemasaran Customer Lifetime Value (CLV) dan Costumer Equity (CE) - Blattberg & Deighton Experiential Marketing Brand Equity Blue Ocean Strategy Servqual dan Service Profit Chain

Strategi Pemasaran Internasional Corporate Social Responsibility Co Branding Integrated Marketing Communication Consumer Relationship Management Return of Investment (ROI) Marketing Network Marketing

CLV & CE untuk mengukur aspek dinamika kompetisi di pasar dengan memodelkan perpindahan pelanggan dari satu perusahaan ke perusahaan lain) dan daya jangka ke depan (memodelkan pola pembelian pelanggan di masa yang akan datang) CLV :nilai profitabilitas (dalam satuan mata uang) dari setiap pelanggan yang dimiliki, dan yang akan dimiliki perusahaan, di masa kini dan masa datang. Rata-rata CLV x total populasi dalam target market = CE (%)

CLV & CE 3 Variabel pengukuran CLV = dimensi panjang = menunjukan frekuensi pelanggan melakukan transaksi dengan perusahaan dimensi lebar = menggambarkan frekuensi pelanggan melakukan pembelian silang dimensi tinggi = seberapa tinggi nilai pembelanjaan pelanggan tiap kali bertransaksi dengan perusahaan Asumsi Dasar CLV Pelanggan tidak akan pernah lepas hanya saja keumungkinan untuk kembali ke perusahaan semakin lama semakin kecil (mendekati 0) Jika pelanggan sudah tidak datang lagi selama beberapa periode berturut-turut maka pelanggan itu sudah dianggap hilang selamanya

Experiential Marketing Sense, feel, think, act dan relate Langkah-langkah: mencari pengalaman yang dibutuhkan konsumen Experiential value promise Brand experience atau constumer interface

Blue Ocean Strategy Red Ocean Blue Ocean Bersaing dalam ruang pasar yang sudah ada Bersaing dalam ruang pasar yang baru Memenangi kompetisi Membuat kompetisi jadi tidak relevan Mengeksploitasi permintaan yang ada Menciptakan dan menangkap permintaan baru Memilih antara value dan cost Mendobrak pertukaran value-cost Memilih Diferensiasi dan biaya rendah Memadukan diferensiasi dan biaya rendah

Brand Equity Sikap Pelanggan Mengganti merek karena harga Tidak ada alasan mengganti harga Merasa rugi jika berganti merek Menggangap merek sebagai teman Terikat pada merek Keuntungan Merek Pertahanan harga Kredibilitas tinggi, mudah melakukan perluasan merek Menetapkan harga lebih tinggi Posisi yang kuat di hadapan distributor & pengecer Biaya pemasaran lebih kecil

Servqual & SPC Elemen Servqual: Fisik (tangible) Keandalan (reliability) Keyakinan dan Keamanan (assurance) Cepat tanggap (responsiveness) Pendekatan personal (empathy) SPC = karyawan puas (lingkungan kerja, kompensasi) akan menciptakan kepuasaran konsumen

CSR Prinsip Dasar: Fokus Konsisten Berhubungan dengan merek Branding Manfaat: akusisi konsumen, ceruk pasar baru, kenaikan penjualan, identitas merek

Co Branding (1 + 1 = 11) Manfaat: Keuntungan Finansial Peningkatan atau transfer ekuitas merek dari patner Dimensi : Shared value & durasi Jenis Joint Promotion Joint Venture Aliansi Co Branding

IMC Pemicu IMC: Ekuitas Merek Perkembangan teknologi Globalisasi Karakter IMC : Mempengaruhi prilaku Berawal dari (calon) pelanggan Memanfaatkan seluruh bentuk dan media komunikasi Menciptakan sinergi Menjalin hubungan

CRM Tingkatan CRM: Finansial bond Social bond Business bond Structural bond

ROI Marketing Rumusan ROI Formula Hasil Jml penjualan x rata-rata harga Vol Penjualan Vol penjualan x keuntungan Total Keuntungan Total keuntungan : Biaya pemasaran ROI

Network Marketing Prinsip Dasar: Sistem Produk Manusia

Strategi Produk Produk: Seperangkat atribut fisik, psikologis, servis dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan, atau manfaat, bagi pembeli dan pengguna yang memiliki Sifat: Tangible (berwujud:bahan, ukuran, berat, kinerja, desain, kemasan ) Intangible (tidak berwujud: citra, gaya, jaminan, layanan)

Jenis Produk Berdasarkan pengguna: 1. Konsumen 2. Industri Berdasarkan motif pembelian 1. Kesenangan 2. Preferensi 3. Belanja 4. Khusus Berdasarkan jangka waktu pemakaian 1. Tahan lama 2. Tidak tahan lama 3. Dapat dibuang

Jenis Produk Lokal Karakter bisnis lokal Pengalaman konsumen yang berbeda Kemahiran memproduksi tidak dapat dialihkan

Strategi Produk Jenis Produk: b. Internasional Produk produksi perusahaan multinasional yang hanya ditawarkan di wilayah tertentu c. Global Prinsip strategi yang sama Nama sama, citra sama Pemosisian sama Bauran pemasaran (mungkin berbeda)

Pemosisian Produk Atribut dan Manfaat Mutu/Harga Penggunaan/Pengguna Teknologi Canggih Sentuhan Teknologi Canggih

Faktor Pemilihan Strategi Produk Preferensi : selera pelanggan potensial dan daya beli Biaya adaptasi dan manufaktur Hukum dan peraturan Kesesuaian dengan lingkungan

Strategi Perancangan Produk Kendala Produk Asing Bias identitas manufaktur Mengubah persepsi konsumen

Alternatif Strategi berbeda Komunikasi Sama Berbeda Sama Produk Perluasan produk Adaptasi Komunikasi Adaptasi Ganda Perluasan Ganda Adaptasi Produk Perluasan Komunikasi Komunikasi Sama Sama Berbeda Produk

Produk Baru Karakter Perusahaan yang Menghasilkan: Perusahaan fokus pada satu atau beberapa bisnis Manajer senior aktif menentukan dan mengembangkan produk Kemauan dan kemampuan merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik Kecepatan membawa produk baru memperkuat mutu produk

Fungsi Departemen Produk Baru Memastikan sumber ide relevan Menyaring ide-ide baru Menyelidiki dan menganalisis ide produk baru yang terpilih Memastikan perusahaan memberikan dukungan sumber daya untuk calon produk baru

Menentukan Harga Faktor Penentu Harga: Biaya Produksi : HPP + laba Harga Pesaing Harga Optimum: fungsi dari permintaan dan penawaran produk yang ditentukan oleh keinginan dan kemampuan pelanggan untuk membeli

Pertimbangan Penetapan Harga Hubungan antara harga dan kualitas Kompetisi Strategi perusahaan (penetrasi, market skimming, memenangkan persaingan) Harga yang ditetapkan karena strategi promosi penjualan (diskon, rabat dsb) Segmen pasar Fluktuasi biaya produksi Interfensi pemerintah Politik perdagangan internasional (dumping, kuota, bea masuk dsb)

Langkah Menentukan Harga Dasar Menentukan elastisitas permintaan terhadap harga Perkiraan biaya tetap dan variabel (+ biaya adaptasi) dihubungkan dengan proyeksi volume penjualan Tetapkan biaya program pemasaran Pilih harga yang memberikan kontribusi marjin paling tinggi

Pendekatan Penetapan Harga Harga pasar tertinggi (market skimming) Penetrasi pasar (market penetration) Mempertahankan pasar (market holding) Menambahkan laba pada biaya produksi (Cost-Plus) : akunting historis dan estimated future cost) Berdasarkan pemasok

Strategi Harga Berdasarkan Pemasok Harga berdasarkan produk domestik yang di ‘internasionalisasi’ Harga berdasarkan produk diimpor dari negara lain (perusahaan yang diberi lisensi) Harga ditentukan oleh saluran distribusi

Pengaruh Lingkungan terhadap Penetapan Harga Dumping Kurs mata uang: Inflasi Devaluasi Revaluasi Kendali dan Subsidi Pemerintah Perilaku Pesaing Permintaan Pasar

Harga Transfer Penetapan harga barang dan jasa yang dibeli dan dijual oleh unit atau divisi operasi sebuah perusahaan Metode: Berdasarkan biaya Berdasarkan harga pasar Kombinasi biaya dan harga pasar

Alternatif Penetapan Harga Global Etnosentris Polisentris Geosentris