TINGKATAN STRATEGI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 7 Pemasaran Strategis untuk Pertumbuhan Perusahaan dan Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham KELOMPOK 3 MANAJEMEN PEMASARAN.
Advertisements

SIKLUS HIDUP PRODUK.
VIII. Saluran Pemasaran
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MEMAHAMI STRATEGI DOSEN : SUHARDI, SE.MSc, Ak 1. Shanti( ) 2. Diah Fitriyani( ) 3. Defita Anggreni(301.
Analisis Laporan Keuangan: Pendahuluan
STRATEGI TINGKAT PERUSAHAAN (KORPORAT)
TINGKATAN STRATEGI Strategi Korporat ( Corporate Strategy )
BAB 11 MENGHADAPI PERSAINGAN
Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan
Sasaran Jangka Panjang
Strategi dan Analisis Persaingan
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
Bab 7 Manajemen dan Strategi Pemasaran
BAB 3 PENILAIAN EKSTERNAL
TINGKATAN STRATEGI.
STRATEGI LOKASI.
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
MANAJEMEN STRATEGIK.
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
MANAJEMEN STRATEGIK.
Analisis strategik dan manajemen biaya strategik
STRATEGI MRP.
Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
MANAJEMEN STRATEGIS.
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
Cara Membuat Perencanaan Bisnis yang Baik
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
FE Unikama - Departemen Manajemen
Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
STRATEGI LOKASI - MANAJEMEN OPERASIONAL-.
Prinsip-prinsip Pemasaran
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL : KEUNGGULAN KOMPETITIF
STRATEGI KOMPETITIF.
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Market segmentation Market targeting Differentiation Positioning
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN
Manajemen Pemasaran.
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Sistem Bisnis Terintegrasi (Integrated Business System)
2. analisis Amazon dan Walmart
FINANSIAL DAN NON FINANSIAL Sesi 5
Laba Kompetitif.
MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA
MACAM-MACAM STRATEGI.
FINANSIAL DAN NON FINANSIAL Sesi 5
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
RESTRUKTURISASI USAHA DAN KEGAGALAN USAHA
KELOMPOK 4 FATIMAH ALAMSYAH NATALIA C. KUMEANG OLIVIA CH. PARAMULIA MICHELA S. TAMBUNAN PRISKILA LANG
PENETAPAN SALURAN PEMASARAN DAN MENGELOLA RANTAI PEMASOK
Pertemuan 1 Merencanakan Bisnis
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
MEILYA KARYA PUTRI, S.P, M.M
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
MEILYA KARYA PUTRI, S.P, M.M
MIKO KAMAL FAKULTAS HUKUM UNIV. BUNG HATTA, 2016
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Transcript presentasi:

TINGKATAN STRATEGI

Secara umum tingkatan strategi tersebut dibagi menjadi 3, yaitu: Strategi Korporasi Strategi Bisnis Strategi Fungsional

A. STRATEGI KORPORASI Strategi Korporasi lebih ditujukan untuk apa bisnis itu dibuat dan bagaimana perusahaan harus bertindak untuk mencapai tujuannya. Strategi korporasi atau strategi perusahaan merupakan strategi yang dimiliki perusahaan yang mencakup keseluruhan bisnis atau usaha yang dimiliki perusahaan.

Strategi ini ditujukan untuk memperoleh keunggulan kompetitif perusahaan dari berbagai bisnis yang dikelolanya. Perusahaan yang sudah maju biasanya akan memilih untuk melakukan ekspansi dengan membangun unit-unit bisnis lainnya.

Strategi Korporasi pada dasarnya untuk mengetahui: Dimana perusahaan kita sekarang (posisi perusahaan dalam industri)? Dimana perusahaan ingin berada? Bagaimana cara perusahaan untuk bisa sampai ke sana? Perusahaan perlu mengambil resiko untuk berkembang atau berekspansi. Perusahaan pesaing pasti juga akan melakukan perkembangan dan perubahan terhadap perusahaannya. Jika sebuah perusahaan hanya diam di tempat, tidak ada keinginan untuk lebih maju lagi maka risiko juga hampir sama dengan risiko saat perusahaan mencoba ingin berekspansi.

Macam-macam Strategi Korporasi Strategi Diversifikasi Strategi Diversifikasi merupakan salah satu macam strategi korporasi yang bisa dilakukan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Seperti namanya, diversifikasi berarti melakukan pembedaan dengan bisnis yang telah ada. Tidak hanya berupa ekspansi perusahaan namun menampilkan bisnis baru dalam sebuah perusahaan.

Diversifikasi ini dilakukan dengan berbagai alasan Diversifikasi ini dilakukan dengan berbagai alasan. Alasan tersebut tentunya bertujuan untuk keberhasilan perusahaan. Berikut ini beberapa alasan dilakukan Strategi Diversifikasi: Motif meningkatkan nilai Melakukan diversifikasi dapat meningkatkan nilai kompetensi perusahaan. Tanpa perlu membangun sebuah perusahaan baru, diversifikasi dapat menampung ide baru di bawah perusahaan yang sudah ada sehingga biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu tinggi.

2. Motif nilai netral Diversifikasi kadang dilakukan karena tidak pastinya arus kas di masa yang akan datang. Diversifikasi dapat menambahkan keuntungan perusahaan dan insentif pajak. 3. Motif devaluasi Diversifikasi juga dapat mengurangi risiko manajerial. Risiko yang ditanggung sebuah bisnis menjadi berkurang karena risiko tersebut dibagi ke bisnis lainnya juga.

Strategi diversifikasi Diversifikasi Konsentrik Diversifikasi konsentrik merupakan jenis diversifikasi dengan menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan secara luas. Misalnya akuisisi perusahaan asuransi oleh Bank.

Alasan dilakukannya diversifikasi konsentrik: Perusahaan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Produk baru yang ditambahkan dapat ditawarkan dengan harga yang sangat bersaing. Produk baru yang ditawarkan memiliki tingkat penjualan musiman. Sehingga penjualan musiman tersebut dapat menyeimbangkan titik puncak dan titik terendah penjualan. Jika produk perusahaan saat ini sedang menurun dari daur hidup produk. Jika perusahaan atau organisasi memiliki tim manajemen yang kuat.

2. Diversifikasi horizontal Diversifikasi horizontal merupakan jenis diversifikasi dengan menambah produk atau jasa yang tidak berkaitan dengan produk sebelumnya namun untuk pelanggan yang sudah ada. Alasan dilakukannya diversifikasi jenis ini yaitu: a. Penambahan produk baru yang tidak berkaitan akan menambah penghasilan dari produk atau jasa yang sebelumnya dengan peningkatan yang signifikan.

Jika perusahaan berada di industri yang persaingannya ketat atau tidak tumbuh. Jika saluran distribusi yang ada sekarang dapat juga dipakai untuk memasarkan produk baru kepada pelanggan produk lama. Jika pola penjualan produk baru tidak dalam siklus seperti produk yang sebelumnya sudah ada. Contohnya Perusahaan yang memproduksi Notebook kemudian juga memproduksi pena. Pelanggan dari perusahaan tersebut memang juga membutuhkan produk baru tersebut walaupun tidak berkaitan dengan produk lama mereka.

3. Diversifikasi Konglomerat Diversifikasi konglomerat merupakan jenis diversifikasi yang penambahan produk atau jasanya tidak berkaitan dengan produk sebelumnya. Diversifikasi jenis ini melihat pada peluang dan laba bukan pada persamaan dengan produk yang lama. Konsumen yang dituju juga merupakan kelompok konsumen baru. Misalnya perusahaan kertas yang kemudian membuka usaha makanan.

Beberapa alasan perusahaan melakukan jenis diversifikasi ini adalah: Jika penjualan atau laba industri sebuah perusahaan menurun. Jika perusahaan memiliki modal dan bakat manajerial yang diperlukan untuk bersaing dalam industri baru. Jika perusahaan mendapatkan peluang untuk membeli sebuah bisnis yang menarik dan terdapat sinergi keuangan antara perusahaan yang membeli dan dibeli.

Jika pasar yang sudah ada untuk produk sudah mulai jenuh. Jika tuntutan monopoli dapat diajukan kepada perusahaan yang sebelumnya hanya berkonsentrasi pada satu industri.

b. Strategi Integrasi Strategi integrasi merupakan strategi penyatuan dengan menggabungkan perusahaan baik itu merger, membeli perusahaan dan lainnya. Strategi integrasi ini yaitu: Integrasi Horizontal Strategi Integrasi Horizontal yaitu strategi dengan mencari kepemilikan pada perusahaan pesaing. Cara mendapatkan kepemilikan tersebut bisa dengan merger, akuisisi atau pengambilan alih perusahaan.

Merger merupakan transaksi dua perusahaan dengan persetujuan untuk melakukan integrasi dalam operasional dengan dasar yang sama. Selain merger, ada juga akuisisi yang berarti perusahaan membeli perusahaan lain dengan mengendalikan perusahaan tersebut sepenuhnya. Tujuan strategi ini antara lain: Untuk mengonsolidasikan perusahaan dan mengurangi jumlah persaingan. Mencoba memonopoli sebuah industri atau sektor industri. Mengontrol harga, kualitas, dan input lainnya seperti pengiriman dan metodenya.

d. Menstandarisasi komponen sehingga mengurangi biaya. Perusahaan yang melakukan strategi ini terutama yang melakukan akuisisi tentunya adalah perusahaan yang secara finansial cukup tangguh. Posisi dalam pasar juga cukup baik sehingga mampu membeli perusahaan lain untuk melakukan pengembangan perusahaannya. Salah satu contoh dari integrasi ini yaitu perusahaan penyiaran televisi yang melakukan akuisisi terhadap perusahaan penyiaran lainnya. Perusahaan tersebut akan mendapatkan pasar yang lebih luas dengan memiliki dua jenis atau lebih penyiaran.

2) Integrasi Vertikal Integrasi vertikal menurut Jauch dan Glueck dalam Nilasari (2014) merupakan strategi yang meluaskan atau mengurangi batasan bisnis terutama batasan fungsi yang dilakukan. Jenis integrasi ini ada dua, yaitu: integrasi ke depan, dan integrasi ke belakang. Integrasi ke depan, jika perusahaan mendapatkan kepemilikan pada distributor atau pengecer yang memasarkan produknya. Contoh dari integrasi ini yaitu perusahaan penerbit buku yang memiliki toko buku sendiri sehingga tidak tergantung pada distributor lagi.

Integrasi ke depan dilakukan jika: Biaya untuk pendistribusian produk mahal dan tidak dapat diandalkan. Perusahaan bersaing dalam industri yang sedang tumbuh dan diharapkan dapat terus tumbuh. Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang diperlukan dalam mengelola pendistribusian produknya. Distributor dan pengecer saat ini dapat memperoleh laba yang besar. Perusahaan memiliki keunggulan produk yang tinggi.

Sedangkan integrasi ke belakang adalah perusahaan mencari kepemilikan atas pemasok bahan baku dari produknya. Salah satu contoh dari integrasi ke belakang adalah perusahaan minuman jeruk yang membeli kebun jeruk guna memenuhi kebutuhan bahan bakunya, yaitu buah jeruk. Contoh lainnya adalah perusahaan gadget yang tidak hanya memproduksi Hardwarenya namun juga Software-nya.

Strategi ini dilakukan jika: Pemasok saat ini memberikan harga yang mahal dan tidak dapat diandalkan. Jumlah pemasok sedikit sedangkan jumlah perusahaan pesaing banyak. Perusahaan bersaing dalam industri yang sedang tumbuh cepat. Pemasok saat ini mendapatkan laba yang besar. Memerlukan sumber daya atau bahan baku yang cepat.

Strategi integrasi vertikal ini memiliki banyak keuntungan, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin sedikit terutama dalam biaya transaksi. Perusahaan juga dapat mengatur kapasitas produk yang diinginkan dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran, risiko yang dimiliki perusahaan akan semakin sedikit karena tidak tergantung pada distributor ataupun pemasok yang berada di luar perusahaan.

Selain kelebihan tersebut, strategi ini juga memiliki kelemahan Selain kelebihan tersebut, strategi ini juga memiliki kelemahan. Perusahaan perlu menyiapkan modal yang lebih besar karena mengerjakan bisnis yang berbeda selain itu bisa jadi kualitas bisa saja turun karena motivasi yang kurang.

Alternatif strategi Selain diversifikasi dan integrasi ada juga strategi alternatif yang bisa dipilih perusahaan. Jauch dan Glueck menyatakan ada empat strategi alternatif yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Strategi tersebut yaitu: Strategi Stabilitas Strategi stabilitas merupakan jenis strategi yang diterapkan oleh perusahaan dengan melayani kebutuhan masyarakat dengan menyediakan produk atau jasa untuk mempertahankan posisi perusahaan.

Hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan yang menerapkan strategi ini di antaranya dengan melakukan efesiensi operasional, mengubah kemasan, menetapkan harga baru, atau peningkatan mutu. Alasan perusahaan menerapkan strategi stabilitas yaitu: Perusahaan sudah berjalan cukup baik dengan manajerial yang sudah ada. Industri cukup stabil dan tidak terlalu banyak ancaman. Risiko kegagalan strategi ini kecil.

2) Strategi Ekspansi Strategi ekspansi ini merupakan strategi perluasan pasar perusahaan. Perluasan pasar perlu dilakukan untuk mendapatkan pelanggan baru yang dapat meningkatkan penghasilan. Ekspansi bisa dilakukan dengan melakukan ekspor produk ke luar negeri atau membangun toko baru di kota lain. Ekspansi biasa dilakukan jika permintaan produk di tempat lain cukup tinggi sehingga perlu pembukaan toko atau pabrik baru akan menguntungkan perusahaan. Perusahaan yang melakukan ekspansi kadang menerapkan beberapa layanan berbeda disesuaikan dengan budaya ataupun karakteristik tempat baru tersebut. Selain mencari tempat baru, ekspansi juga dapat menambah produk baru. Sehingga jenis ini juga dapat berfungsi sebagai integrasi vertikal ke depan karena mempersingkat jalur distribusi.

3) Strategi penciutan Selain memperluas, perusahaan juga dapat memperciut usahanya dengan cara mengurangi pengembangan produk atau mengurangi pangsa pasar. Perusahaan yang telah melakukan analisis terhadap perusahaannya dan menemukan bahwa usahanya ternyata tidak berjalan dengan baik atau tidak menguntungkan, biasanya melakukan strategi ini. Strategi ini dapat berbentuk penjualan aset, menutup bisnis yang tidak menguntungkan, menghentikan produksi produk tertentu, dan lain-lain. Saat terjadi krisis, strategi penciutan ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terkena dampak krisis dan sulit mengatasinya.

4) Strategi Kombinasi Strategi berarti menggabungkan beberapa strategi terutama strategi dalam mengurangi dan menambah produk baru. Produk lama yang ternyata tidak menguntungkan bisa dihentikan, namun perusahaan tidak berhenti sampai di sana. Perusahaan berusaha mencari produk baru yang lebih menguntungkan untuk diproduksi. Hal ini dilakukan untuk menaikkan kapasitas dan meningkatkan efesiensi. Misalnya Friendster yang dahulu kita kenal sebagai media jejaring sosial, setelah tergeser dengan adanya Facebook dan Twitter maka Friendster menghentikan produk jejaring sosial mereka. Friendster kemudian memunculkan layanan baru berupa game online.

B. Strategi Tingkat Bisnis Strategi ini merupakan strategi yang terletak di bawah strategi korporasi. Strategi ini dilakukan oleh pihak manajerial yang mengelola usaha. Unit bisnis ini yang menghubungkan antara tingkat korporasi dan tingkat fungsi. Jika strategi korporasi merupakan strategi yang dapat memberikan dampak langsung pada keseluruhan perusahaan maka strategi bisnis hanya pada dasar produk tertentu saja. Strategi tingkat bisnis berupa sejumlah komitmen dan aktivitas yang ditetapkan perusahaan untuk memberikan nilai lebih pada pelanggan secara terintegrasi dan juga terkoordinasi.

Macam-macam strategi tingkat bisnis

Startegi Generik Luas Pasar Keunggulan Biaya Pembedaan Fokus Besar Tipe1 Tipe2 Tipe3 - Kecil Tipe4 Tipe5

Keterangan Tabel: Tipe 1 : Strategi Keunggulan Biaya-Biaya Rendah Tipe 2 : Strategi Keunggulan Biaya-Nilai Terbaik Tipe 3 : Pembedaan Tipe 4 : Fokus-Biaya rendah Tipe 5 : Fokus-Nilai Terbaik

Cost Leadership Strategies (Strategi Keunggulan Biaya) Strategi-strategi sebelumnya seperti strategi integrasi banyak dilakukan untuk menurunkan biaya, tapi strategi keunggulan biaya benar-benar berfokus untuk menemukan cara agar memiliki keunggulan dalam pembiayaan. Strategi ini mengharuskan Perusahaan agar dapat memproduksi barang sampai di tangan konsumen dengan biaya serendah mungkin. Tentu saja hal tersebut tidak boleh mengabaikan kualitas produk dan standar pelayanan yang harus diberikan perusahaan.

Perusahaan juga harus memperhatikan biaya yang dikeluarkan sudah rendah atau belum. Jika ingin sukses menerapkan strategi ini ada dua cara untuk melakukannya: Menunjukkan aktivitas rantai nilai yang lebih efesiensi daripada yang dimiliki oleh pesaing. Misalnya dengan menggunakan teknologi terbaru, alat yang berbeda, menyederhanakan desain produk, dan lain-lain.

2) Mengubah rantai nilai dalam perusahaan untuk mengeliminasi atau menemukan jalan pintas dalam produksi. Aktivitas-aktivitas yang tidak benar- benar diperlukan bisa dihilangkan sehingga jalur produksi bisa menjadi lebih singkat. Strategi ini dapat dilakukan dengan efektif jika: Persaingan harga dengan pesaing sangat ketat. Produk dari perusahaan pesaing serupa. Hanya ada sedikit cara untuk melakukan diferensiasi produk yang bernilai bagi pelanggan. Kebanyakan pelanggan menggunakan produk dengan cara yang sama.

5) Pembeli mendatangkan biaya yang rendah dengan mengubah pembayaran dari satu penjual ke penjual lain. 6) Pembeli sangat besar dan memiliki kekuatan untuk menawarkan harga yang rendah. 7) Ada perusahaan baru yang menawarkan harga murah untuk menarik pembeli dan membangun basis pelanggan.

b. Differensiasi Strategies (Strategi Pembedaan) Strategi pembedaan merupakan strategi yang mengharuskan perusahaan dalam menyediakan produk yang unik. Tidak hanya asal unik, tapi keunikannya dapat menarik pelanggan sehingga membuat mereka perlu membelinya bahkan dengan harga yang tidak murah. Pembedaan produk ini didasari dari beberapa dimensi yang dihargai oleh konsumen. Dimensi tersebut antara lain: kualitas, teknologi, pelayanan, desain, dan lain-lain.

Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam strategi pembedaan antara lain: Mengembangkan sistem dan proses yang baru. Fokus terhadap kualitas. Membentuk persepsi melalui iklan. Meningkatkan kemampuan dalam riset dan pengembangan produk.

Strategi pembedaan dapat dilakukan secara efektif jika: Ada banyak cara untuk membedakan produk atau layanan dan banyak pembeli yang menerima perbedaan tersebut sebagai nilai tambah. Kebutuhan dan penggunaan produk bermacam- macam. Beberapa perusahaan pesaing mengikuti pendekatan pembedaan yang serupa. Perubahan teknologi sangat cepat dan persaingan sangat kuat dalam fitur produk.

c. Strategi biaya rendah terfokus Strategi ini termasuk dalam strategi fokus yang memang fokus pada kebutuhan kelompok pembeli tertentu. Strategi biaya rendah terfokus merupakan strategi yang mengharuskan perusahaan menjual produk dengan biaya rendah hanya pada pasar yang ditentukan saja. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendekati pembeli yang ditargetkan sehingga biaya distribusi juga menjadi rendah.

d. Strategi pembedaan terfokus Perusahaan yang menerapkan strategi ini menciptakan produk yang unik untuk pasar yang spesifik. Biasanya harga produk tersebut akan lebih tinggi karena keunikannya (keunggulannya) apalagi khusus untuk konsumen tertentu saja. e. Strategi biaya rendah atau pembedaan terintegrasi Strategi ini berarti perusahaan menyediakan produk yang berbeda dan juga menggunakan biaya yang rendah. Produk yang beda atau unik kadang bisa dikembangkan dengan biaya yang lebih rendah daripada produk umumnya.

Strategi ini akan baik jika dilakukan dalam keadaan berikut ini: Target pasar dengan ceruk yang luas, menguntungkan, dan berkembang. Pemimpin industri tidak menyadari bahwa suatu ceruk sangat penting dalam kesuksesan mereka. Pemimpin industri berpikir bahwa terlalu mahal dan sulit untuk melayani suatu target pasar tertentu sementara juga melayani konsumen umum mereka. Pemimpin industri memiliki ceruk dan segmen yang berbeda. Sedikit perusahaan pesaing yang fokus pada target pasar tersebut.

C. Strategi Fungsi Strategi fungsi merupakan strategi yang tingkatannya berada di bawah strategi korporasi dan bisnis. Strategi fungsi merupakan strategi yang mendasar karena diterapkan di fungsi-fungsi perusahaan. Setiap fungsi-fungsi tersebut memang tidak dapat berdiri sendiri karena saling berkaitan satu sama lainnya.

Guna menentukan sebuah strategi fungsional, maka manajer yang menentukan strategi harus: Melakukan identifikasi kompetensi inti perusahaan atau unit bisnisnya. Memastikan bahwa kompetensi ini tersebut diperkuat. Mengelola kompetensi ini dengan melindungi keunggulan kompetitif.

Seperti namanya, strategi fungsi dibagi-bagi berdasarkan fungsi perusahaan. Fungsi perusahaan yaitu fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi operasional, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi riset atau penelitian dan pengembangan.

STRATEGI PEMASARAN Pemasaran merupakan aspek yang biasa diperhatikan terlebih dahulu sebelum pengembangan sebuah produk. Pemasaran sendiri memang tidak hanya berkaitan dengan iklan dan distribusi produk. Sebelum kegiatan operasi, pemasaran turun terlebih dahulu untuk melakukan riset pasar. Strategi pemasaran diperlukan dalam manajemen sebuah perusahaan, berikut ini beberapa contoh strategi pemasaran. Ekspansi penjualan ke pelanggan baru: - Ekspansi geografis. Pengembangan perluasan pasar ke tempat yang lebih luas, bisa ke lain kota ataupun ke luar negeri.

Mengembangkan produk baru, produk baru akan Mengembangkan produk baru, produk baru akan menambah jumlah pelanggan baru. Aplikasi baru untuk produk yang sama, produk yang sudah ada bisa juga diperbaharui dengan adanya aplikasi baru. Mengembangkan produk khusus. b. Penetrasi dalam segmen Konsumen yang sudah ada. Mengembangkan produk pesaing. Produk yang dimiliki oleh perusahaan pesaing dapat kita kembangkan lagi tentunya dengan karakteristik yang berbeda. Membuat produk pesanan khusus. Produk pesanan sudah memiliki konsumen yang jelas sehingga produksi bisa berjalan efektif.

Konsep sistem produk. Mencari bauran harga dan layanan guna mencapai keunggulan kompetitif. Mencari teknik promosi untuk mengimbangi iklan kompetitif. Teknik promosi yang tepat akan dapat menaikkan penjualan sekalipun dengan biaya yang tidak mahal. Menentukan pasar dengan mengurangi variasi produk dan model. Perusahaan dapat memilih pasar mana yang menguntungkan bagi produknya. Variasi produk yang ternyata tidak menguntungkan dapat dikurangi.

c. Mempertahankan pangsa pasar - Meniru dan jangan inovasi. Jika sebuah produk pesaing mudah ditiru dan memiliki pangsa pasar yang luas maka strategi ini bisa dilakukan. Proses meniru produk pesaing memang memerlukan biaya yang lebih rendah daripada mengembangkan produk sendiri, namun proses meniru juga harus memperhatikan kelebihan yang kita miliki agar produk kita juga bersaing dengan produk yang sudah ada.

Menekankan ukuran produk yang lebih besar atau produk yang tahan lama untuk mempertahankan pelanggan. Produk yang sudah ada bisa dikembangkan dengan menambah ukurannya. Ukuran yang lebih besar atau lebih kecil perlu disesuaikan dengan kebutuhan konsumen saat itu. 3. Strategi Keuangan Strategi Keuangan berkaitan dengan modal dan aliran dana yang mengalir dalam perusahaan. Keuangan menjadi hal yang sangat vital karena berhubungan dengan kesehatan perusahaan tersebut. Strategi Keuangan perlu dilakukan guna pengelolaan modal yang lebih baik.

Berikut ini beberapa macam strategi: Pinjaman jangka pendek a. Memilih batas kredit. Selain batas kredit, jumlah angsuran dan bunga juga perlu diperhatikan. b. Memperhatikan faktor piutang dagang. Pinjaman jangka panjang. a. Mengamankan hutang jangka panjang. b. Mengelola surat-surat komersial. 3. Pendanaan Ekuitas a. Pendanaan dari swasta. Pendanaan yang dilakukan oleh pihak swasta akan memberikan dampak pada pembagian hasil keuntungan perusahaan.

Pendanaan dari pemerintah Pendanaan dari pemerintah. Pemerintah dapat memberikan bantuan atau penguasaan terhadap sebagian saham perusahaan. Bantuan dari pemerintah perlu dikelola dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Pendanaan ulang a. Pendanaan ulang jangka panjang dengan jangka pendek. b. Membagi saham

5. Kebijakan Ulang - Memulai pembagian deviden - Menaikkan pembagian deviden - Mengurangi pembagian deviden - Menghentikan pembagian deviden

Strategi Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia sebuah perusahaan merupakan hal yang penting. Meskipun saat ini perusahaan banyak yang menggunakan mesin-mesin untuk proses produksi namun peran manusia masih tidak bisa tergantikan. Berikut ini beberapa strategi fungsional di bidang sumber daya manusia: Rekrutmen dan Penelitian a. Menggunakan rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan internal. b. Menggunakan rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan eksternal. c. Pembentukan program pengembangan manajemen. d. Mengadakan pelatihan keterampilan kerja khusus. e. Membuat pusat penilaian untuk seleksi dan pengembangan.

b. Penilaian dan manfaat Mengaitkan pembayaran dengan strategi perusahaan dan bisnis. Mengaitkan sistem penilaian dengan strategi perusahaan dan bisnis.

5. Strategi penelitian dan Pengembangan serta operasional a. Penekanan pada riset dan pembangunan - Meningkatkan dana - Tidak ada perubahan pada pendanaan - Mengurangi pendanaan - Membaurkan usaha dasar dan aplikasi - Menekankan bauran produk dan teknologi proses.

b. Teknologi - Memperbaiki - Meningkatkan c. Kapasitas Operasi - Membangun kapasitas baru - Menambah ukuran tenaga kerja - Mengurangi tenaga kerja d. Bahan dan Perlengkapan - Mendapatkan sumber domestik baru - Mendapatkan sumber impor baru - Mengganti bahan e. Kualitas dan produktivitas - Menggunakan konsep tim - Superotomasi dengan robot dan komputer