Pendidikan Anak Usia Dini Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Baseline Sektor Energi
Advertisements

Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
MENJAGA KEBERLANGSUNGAN PAUD DI MASYARAKAT Aam Kurnia, M.Pd
KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2013
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
Minggu pertama Oktober
EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR KKP SD DESEMBER TAHUN 2014
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
KONTRAK KINERJA PROVINSI TAHUN 2013
√ Untuk Kabupaten-Kota 6,15 81,1 Grafik 3
Info PMU.
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
SOSIALISASI HASIL DAN PEMANFAATAN DATA UJIAN NASIONAL 2013/2014
Pengantar Diskusi Komisi I PAUD dan DIKMAS
PEMANTAUAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RAPERDA BIDANG PLP
DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
RAPAT KOORDINASI Perkembangan Penggandaan dan Pendistribusian
PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN
Modul / Tatap Muka 12 EKONOMI RAKYAT PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
BAHAN PAPARAN PROGRAM GURU GARIS DEPAN 2016 DAN PENGIRIMAN TAHUN 2017
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2017
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
HASIL SIDANG KOMISI VIII RENSTRA DEPDIKNAS
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN
Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
Disampaikan Oleh: Dr. Sukiman, M.Pd. Kasubdit Program dan Evaluasi
REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016
Outline Presentasi Overview Kegiatan Tahun 2015
DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN
Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Karakter= budi pekerti + x = ?
INDUSTRI & PERDAGANGAN
DINAMIKA PRODUKSI DAGING SAPI DI PULAU JAWA MELALUI
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
MASALAH REGIONAL dan KEBIJAKANNYA
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PROGRAM KERJA
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 2017M / 1438H
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
Kementerian Ketenagakerjaan RI
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
MASALAH REGIONAL dan KEBIJAKANNYA
Kementerian Ketenagakerjaan RI
PERCEPATAN PERHUTANAN SOSIAL (PPS)
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Program PAUD-Dikmas Tahun 2018
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Pendidikan Karakter dan IPTEK mewujudkan SDG’s 2030
Sosialisasi Penuntasan PAUD Minimal Satu Tahun Pra-SD
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Tahun 2018
Sosialisasi Penuntasan PAUD Minimal Satu Tahun Pra-SD
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN
Sosialisasi Penuntasan PAUD Minimal Satu Tahun Pra-SD
Model PAUD dan Dikmas Sebagai Dukungan Penjaminan Mutu Lembaga
RENCANA KERJA PERBENIHAN PAJALE 2019
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Sustainable Development Goals (SDGs)
Sosialisasi Penuntasan PAUD Minimal Satu Tahun Pra-SD Harris Iskandar Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik.
Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
PUSAT –PUSAT PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH DI INDONESIA OLEH ARUM NUR LAILI SMA MUHAMMADIYAH 2 KERTOSONO 3.1. Memahami konsep wilayah dan pewilayahan.
Transcript presentasi:

Pendidikan Anak Usia Dini Untuk Pembangunan Berkelanjutan harris iskandar dirjen paud dan pendidikan masyarakat harris.iskandar@kemdikbud.go.id - @pejuangdikti paudni.kemdikbud.go.id Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

1 Target SGD

17 Tujuan SDG 3. Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik 4. Pendidikan yang berkualitas 1. Tidak Ada Kemiskinan 2. Tidak Ada Kelaparan 5. Kesetaraan gender 8. Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi 6. Air dan sanitasi yang bersih 7. Energi yang terjangkau dan bersih 9. Industri, inovasi dan Infrastruktur 10. Mengurangi ketidaksetaraan 11. Kota dan masyarakat yang berkesinambungan 12. Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab 16. Perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat 17. Kemitraan untuk pencapaian tujuan 14. Kehidupan di bawah perairan 15. Kehidupan di darat 13. Aksi iklim

Education 2030 Framework for Action (EFFA-2030) Kerangka Aksi Pendidikan 2030 Kesepakatan Muscat 2014 Deklarasi Incheon Mei 2015 Diadopsi Sidang Umum UNESCO 4 November 2015 Merupakan Tujuan SDGs Nomor Empat Dimantapkan Independent Expert group (IEAG) dan diharapkan selesai bulan maret 2016 Adopsi EFFA 2030 di UNESCO Paris

Target Pendidikan 2030 Pada tahun 2030, memastikan seluruh anak laki-laki dan perempuan memperoleh pendidikan dasar dan menengah yang bebas biaya, berkeadilan, dan bermutu yang mengarah pada keluaran pembelajaran yang relevan dan efektif. Pada tahun 2030, memastikan seluruh anak laki-laki dan perempuan memperoleh akses ke perkembangan, perawatan dan pendidikan pra-sekolah dasar yang bermutu untuk memastikan kesiapan memasuki pendidikan dasar. Pada tahun 2030, memastikan adanya akses merata bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pendidikan teknik, vokasi dan tinggi yang terjangkau dan bermutu. Pada tahun 2030, meningkatkan x jumlah penduduk remaja dan dewasa yang memiliki kemampuan relevan, termasuk keterampilan teknik dan vokasi, untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan kewirausahaan. Sumber: Framework for Action Education 2030

Target Pendidikan 2030 Pada tahun 2030, menghapuskan ketimpangan gender dalam pendidikan dan memastikan akses merata terhadap seluruh tingkat pendidikan dan pelatihan vokasi bagi kelompok rentan, termasuk penduduk dengan keterbatasan fisik, penduduk asli tradisional, dan anak-anak dalam situasi rentan. Pada tahun 2030, memastikan seluruh remaja dan sedikitnya x % penduduk dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, memperoleh kemampuan keaksaraan dan berhitung. Pada tahun 2030, memastikan seluruh peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan, termasuk di antaranya melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup berkelanjutan, hak azasi manusia, kesetaraan gender, peningkatan budaya damai dan anti kekerasan, kewarganegaraan global, dan penghargaan terhadap keragaman budaya dan kontribusi budaya terhadap pembangunan berkelanjutan. Sumber: Framework for Action Education 2030

Tahap-Tahap Perkembangan Otak usia 4 th pertama=usia kitis ============= 0-1 th: -pendengaran & penglihatan -kebiasaan cara merespon -bahasa -pengendalian emosi 2 th: sdh menge-nal simbol-simbol 3 th: keterampilan sosial sederhana 4 th: keterampilan kognitif Diadopsi dari: Shonkoff JP, Phillips DA. The Developing Brain, 2000

PAUD Investasi Negara James Heckman Peraih Nobel Ekonomi, 2000: Pentingnya investasi pendidikan bagi keluarga yang kurang beruntung untuk memperoleh persamaan akses terhadap pengembangan sumber daya manusia sejak dini Mengembangkan kemampuan kognitif, kecakapan sosial, kesehatan sedini mungkin – sejak lahir sampai dengan usia lima tahun Variabel non-kognitif (soft skills) penentu keberhasilan hidup: Keterampilan meregulasi diri, Menghadapi tekanan, Menundan kenikmatan, Ketekunan menghadapi kejenuhan, Kecenderungan membuat rencana Walter Mischell and Ebbe Ebbesen, 1970: Marsmellow Test – Delayed gratification James Heckman, Nobel Prize Winner in Economics, 2000

Bukti Empirik Rate of Return of Human Capital Investment Pengaruh Stimulasi dan Asupan Gizi Diadaptasi dari: Grantham-McGregor, 2010

Skor Anak-anak yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti PAUD Kesiapan Sekolah Penyebaran Skor Skolastik Dan Non- Skolastik Dari Kesiapan Sekolah Siswa Sumber: Unicef, 2011 Catatan: Kompetensi Skolastik, meliputi: pra membaca, pra menulis, pra matematika, berbahasa, problem solving, dan motorik kasar. Sedangkan kompetensi Non-Skolastik meliputi: kemandirian, komunikasi, kemampuan membina hubungan, dan sikap kerja. Skor Anak-anak yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti PAUD Sumber: Bank Dunia, 2013 Catatan: Penelitian dilakukan kepada anak sejak usia 6 tahun hingga 9 tahun. Yang diteliti adalah kemampuan dalam bidang Bahasa Indonesia dan matematika (menggunakan pertanyaan pertanyaan sederhana) , serta perkembangan kognitif (menggunakan Ravent Test)

2 Kebijakan dan Gerakan PAUD

dari total 80.435 desa di seluruh Indonesia Satu Desa Satu PAUD Aceh (30) 41,8% Sumut(26) 62,4% Kaltara(32) 39,7% Sulut(18) 74,6% Riau(16) 81,1% Kep. Riau(20) 71,4% Gorontalo(9) 89,5% Jambi(15) 79,3% Kalbar(28) 47,0% Kaltim(19) 72,4% Sulteng(21) 72,7% Sumbar(6) 91,1% Papua Barat (33) 25,1% Kep. Babel(8) 91,9% Kalteng(23) 64,5% Maluku Utara(29) 51,9% Sulbar(17) 74,9% Bengkulu(24) 65,0% Sumsel(22) 66,6% Kalsel(13) 83,2% Papua (34) 15,3% Lampung(14) 79,4% Sulsel(11) 85,6% Sultra(25) 64,9% Jakarta(2) 99,6% Maluku (31) 43,2% Jatim(4) 96,4% Banten(12) 85,0% Bali (3) 99,2% Ketuntasan Nasional72,56% Jateng(5) 96,6% Jabar (7) 93,4% Jogja (1) 100% NTT (27) 61,9% Terdapat 22.073 desa belum ada PAUD, NTB (10) 89,2% Sumber : Pendataan Online Ditjen PAUDNI per Juli tahun 2015 dari total 80.435 desa di seluruh Indonesia

PAUD Berkualitas 1 Kegiatan yang menstimulasi belajar dan kegiatan rutin yang tepat dan terstruktur 2 Lingkungan belajar yang aman, sehat dan ramah Lingkungan Belajar Kegiatan Belajar PAUD Berkualitas Guru Guru/tutor yang berpendidikan, peduli, cinta kasih, dan terlibat sepenuhnya Gizi Anak memperoleh gizi seimbang 4 3

Karakter Komunikasi Kreativitas Kolaborasi Berfikir Kritis

Karakter Kinerja Moral Inisiatif, tanggungjawab Etos kerja disiplin diri, tekun,   Jujur, baik, integritas Hormat diri, hormat kpd yg lain, hormat pd lingkungan Kerja keras, mampu memecah masalah, mengatasi hambatan, delayed gratification, Kerjasama, gotong royong, team work, demokratis visioner, kreatif, inovatif Adil, keadilan sosial Peduli -- budaya berbagi, memberi nasehat, pengabdian kpd masyarakat dan kemanusiaan Meritrokrasi, anti diskriminasi, Persatuan Indonesia

Alur Pembudayaan Contoh: hidup bersih Menjadi budaya Menjadi karakter Diajarkan Dibiasakan Dilatih konsisten Menjadi kebiasaan Menjadi karakter Menjadi budaya Contoh: hidup bersih Masyarakat yang berbudaya hidup bersih. Suka akan kebersihan dan merasa tidak nyaman melihat sampah tidak pada tempatnya. Menjadi kebiasaan [tanpa disadari] membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya. Diarahkan bila tidak dikerjakan, ditegur jika dilanggar. Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor.

Kualifikasi Pendidik PAUD SMP : 4,81% SMA : 48,69% DIPLOMA : 12,68% D4/S1 : 33,16% S2/S3 : 0,66%

Terima Kasih Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia