Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENERAPAN KEBIJAKAN ENERGI, APAKAH BIAS GENDER?
Advertisements

STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan BPTP Bengkulu 210 Oktober 2011
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: Kependudukan, Pengangguran, Wanita dan Migrasi PART 8.
KEBIJAKAN DAN KONSERVASI SDA
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
ASSALAMMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH ASSALAMMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Aspek Peran Aktif Masyarakat dalam Pengelolaan DAS HUMBAHAS
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
Deputi bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi 2014
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
Lokakarya “Model Kelola Hutan Berbasis Ekologi Orang Rimba”
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
SEPTIRIYANI, Pelestarian Hutan Melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sambirejo Wirosari Grobogan.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
AKTIFITAS ILLEGAL DI DALAM KAWASAN HUTAN
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
Bab IV: Sumber daya Genetik, Perbenihan dan Perbibitan
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
Oleh: Dr.Ir. Achmad Suryana Kepala Badan Litbang Pertanian
PERUBAHAN IKLIM & Perubahan Kualitas Hidup Perempuan
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
Sumber daya alam.
SILVIKULTUR INTENSIF TEKNIK Laboratorium Silvikultur&Agroforestry
Materi Rakor Program Kerja KPMD Tahun Anggaran 2016
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
KEBIJAKAN DAN KONSERVASI SDA
Oleh: Binsar Liem Sihotang Dyah Purwa Eskawati 06434
KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KERUSAKAN HUTAN Kelompok 7 Muhammad Razaq Husain ( )
Sistem agroforestri.
PERSPEKTIF GENDER Oleh: Iwan Setiawan.
Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan
PENDAHULUAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
PERSPEKTIF GENDER Oleh: Iwan Setiawan.
Mobil Hijau SIKIB Wilayah Kab. Kulon Progo
Dampak pengambilan bahan terhadap pelestarian lingkungan
DEPUTI BIDANG PUG BIDANG EKONOMI TA. 2014
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Anak dan Pekerjaan rumah tangga
REVOLUSI HIJAU.
OLEH : LA ODE AGUS SALIM MANDO, S.Hut., M.Sc.
Eksplorer dunia barat/ timur ke Indonesia
Sistem Agroforestri Repong Damar (Shorea javanica) Di Krui, Lampung Barat SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 I GUSTI AYU KUSUMA WARDANI.
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
GENDER DAN KAJIAN TENTANG PEREMPUAN
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN UNTUK PETANI WANITA: KENYA
Pemanfaatan SDA dengan Pembangunan Berkelanjutan
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
Definisi Iptek Lingkungan
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
1 Oleh : Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS. Disampaikan pada : Program Pasca Sarjana Managemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB IPB) 12 Agustus.
Nixon Rammang. Undang – undang No 5 Tahun 1967 Tentang Ketentuan Pokok Kehutanan diganti dengan Undang-Undang 41 Tahun 1999 Pengelolaan hutan oleh dan.
Tindakan Pengamanan 1.Masyarakat menjadi legal dalam kawasan hutan 2.Program Pemerintah dan CSR dapat masuk ke masyarakat di sekitar dan dalam hutan 3.Tidak.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA PGO 6230
Agenda 21 Perumahan dan Permukiman Pertemuan 12
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
FORUM PERANGKAT DAERAH JAWA BARAT 2019
Transcript presentasi:

Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc. Pengalaman Praktis Isu Gender dalam Sektor Kehutanan: Perempuan dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan & Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) FGD Pengarusutamaan Gender dalam Lingkungan Hidup dan Kehutanan

LATAR BELAKANG Facts Tantangan Abad ke-21: Keamanan pangan + Pelestarian kehati Produksi pangan PEREMPUAN

Perempuan & pertanian LATAR BELAKANG FAO, 2016 Tenaga kerja perempuan Asia di pertanian adalah 60%. Perempuan Asia bekerja 12-13 jam lebih banyak dari pada laki-laki per minggu. Perempuan lebih jarang sebagai pemilik l han atau memiliki kendali terhadap lahan, jikapun ada,biasanya kualitasnya lebih rendah. Jika diberi akses yang sama terhadap sumberdaya alam seperti laki-laki, maka perempuan dapat menurunkan jumlah masyarakat yang kekurangan pangan sebanyak 150 juta orang, Perempuan menginvestasikan 90% pendapatannya kembali ke rumah tangga – yaitu pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, pangan, kesehatan, pendidikan dan kegiatan-kegiatan yang bisa membantu keluarga mendapatkan tambahan penghasilan. FAO, 2016

LATAR BELAKANG Realities PEREMPUAN Program-program Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat seringkali tidak memandang peran perempuan PENGELOLA SEBAGIAN BESAR SUMBERDAYA TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN MANUSIA Akses dan kontrol terhadap SDA yang terbatas BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KONSERVASI IN-SITU DAN pengelolaan PANGAN Ibu rumah tangga pekerjaan terbaik

LATAR BELAKANG

Perempuan & Gerakan Konservasi Kegiatan yang berhubungan dengan ketersedian dan keamanan pangan sangat berkaitan dengan perempuan Kedekatan perempuan dengan keanekaragaman hayati menyebabkan perempuan memiliki sikap yang lebih sensitif terhadap ketidakseimbangan kondisi alam

Gerakan Konservasi oleh Perempuan Perempuan Botswana, Zimbabwe, dan Zambia terlibat dalam program pengelolaan dan pemanfaatan satwa liar; Perempuan Yucatan di selatan Meksiko, menerapkan teknik pertanian dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik pada lahan-lahan penting yang bernilai ekologis Peningkatan jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai hutan masyarakat diikuti dengan perbaikan kondisi hutan di Gujarat, India secara signifikan; Perempuan Kenya melalui Gerakan Greenbelt, telah menanam lebih dari 40 juta pohon dan mempekerjakan 80 000 orang di pembibitan untuk menjamin persediaan stok pohon dan meningkatkan mata pencaharian bagi perempuan; Perempuan etnis Mosuo di Yunnan, salah satu daerah paling miskin di Cina, mengambil alih 80% dari upaya penanaman pohon lokal setelah deforestasi memperparah kondisi banjir di lingkungan mereka. dsb

Peran Perempuan dalam Konservasi Tiga peran perempuan dalam konservasi: Sebagai pengelola lingkungan alam; Sebagai pelaku rehabilitasi lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan; dan Sebagai inovator dalam penggunaan teknologi tepat guna dalam menciptakan lingkungan baru

Beberapa Contoh Praktik Upaya Konservasi Kehati oleh Perempuan Suku Mollo, Nusa Tenggara Timur Baduy Luar, Banten Klaten, Jawa Tengah

Profil Aktivitas Perempuan Mollo dan Baduy Luar Anak perempuan Mollo1 Baduy Luar2 A. Domestik (Ibu rumah tangga) Mencuci 4 2 Mengambil air 3 Mencari kayu bakar Menyiapkan makanan (Pengumpul) Mengasuh anak Membersihkan rumah 1 Menjaga kesehatan keluarga (Herbalis) B. Produksi Pertanian Membersihkan lahan Mengelola tanah Menanam benih (Breeder) Menjaga tanaman Memanen Pasca panen (Produser) Seleksi benih (Pelestari) Peternakan Memberi pakan ternak besar - Memberi pakan ternak kecil Produk HHBK Madu Menenun (Etnobotani tumbuhan berguna) C. Social Gerakan konservasi Pemberdayaan masyarakat Mollo 1 Baduy Luar

Perbandingan Akses dan Kontrol Perempuan terhadap SDA Mollo Baduy Luar Akses > Kontrol Akses < Kontrol Bisa masuk ke hutan Sumber daya berada di bawah wewenang dan aturan adat Larangan masuk ke hutan Bertugas menyiapkan makanan dan kebutuhan rumah tangga

Bertanggung jawab terhadap seleksi benih, penanaman dan kegiatan pasca-panen Makanan yang dikumpulkan dari daerah hutan, hanya diambil secukupnya untuk memberikan kesempatan kepada perempuan lain untuk mengumpulkan makanan serupa Makanan berasal dari benih lokal dengan kualitas yang tinggi Strategi lokal dalam pelestarian kultivar lokal

Konservasi Satwa Perempuan di desa-desa di Klaten, banyak terlibat dalam penangkaran burung skala rumah tangga karena dianggap telaten dalam hal memberikan pakan, memiliki waktu luang. Sebanyak 55.7% penangkar perempuan ini menjadikan penangkaran sebagai pekerjaan utamanya Perempuan Mollo bertangung jawab terhadap ternak babi dan ayam yang dikandangkan dekat rumah. Selain tugas utama mengurus ternak kecil, perempuan Mollo juga memiliki tugas lain mengurusi ternak besar saat laki-laki tidak ada di rumah

kesimpulan Perempuan berpotensi meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi dan lingkungan ekologis. Keberhasilan perempuan dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati berkorelasi kuat dengan dengan kodrat ke-Ibu-an yaitu memiliki sifat yang lebih lemah lembut dalam memelihara dan merawat. Hubungan antara perempuan dan sumber daya alam terciptaa karena peran sosial dan ekonomi mereka, yang mengharuskan mereka memiliki tugas domestik dalam hal menyiapkan makanan, bahan bakar, pakan ternak dan kadang menambah pendapatan keluarga. Pemberdayaan perempuan dapat menjadi suatu strategi dalam mencapai tujuan pembangunan yang bekelanjutan yang pro-growth, pro-poor, pro-job dan pro-environment

FGD Pengarusutamaan Gender dalam Lingkungan Hidup dan Kehutanan