AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Dosen : Muhammad Laras, SE, Ak, MM MODUL 2. KERANGKA KERJA KONSEPTUAL ‘12 Akuntasi Keuangan Menengah Muhammad Laras, SE, Ak, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR sebagainya). Pada tingkat terakhir atau ketiga disajikan konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition concepts) yang akan digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan. Berikut kita akan membahas tingkatan kerangka kerja konseptual ini. TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR Seperti telah kita bahas dalam Bab 1, tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan informasi: (1) yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit; (2) untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; dan (3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya. Karena itu, tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Fokus ini lalu menyempit pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas dari investasi mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke entitas bisnis. Akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis, yaitu, arus kas yang menjadi harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai kegunaan keputusan (decision usefulness) Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntansi mengandalkan laporan keuangan bertujuan-umum (general-purpose financial statements). Maksud dari laporan keuangan semacam itu adalah menyediakan informasi yang paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai kelompok pemakai. Hal yang mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuh-kan pengetahuan yang memadai tentang persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Poin ini penting. Karena berarti dalam membuat laporan keuangan, pemakai diasumsikan memiliki kompetensi yang memadai (reasonable competence) untuk memahaminya; hal ini akan berdampak terhadap cara dan sejauh mana informasi dilaporkan. TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL ‘12 Akuntasi Keuangan Menengah Muhammad Laras, SE, Ak, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
balik, dan harus disajikan secara tepat waktu. prediktif (predictive value). Informasi yang relevan juga membantu pemakai menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu; yaitu, memiliki nilai umpan balik (feedback value). Jadi, agar relevan, informasi juga harus tersedia kepada pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil; yaitu memiliki ketepatan waktu (timeliness). Jika UPS tidak menerbitkan laporan interimnya sampai enam bulan setelah berakhirnya periode interim, informasi akan menjadi kurang berguna bagi tujuan pembuatan keputusan. Agar relevan, informasi harus memiliki nilai prediktif atau nilai umpan- balik, dan harus disajikan secara tepat waktu. Reliabilitas. Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, serta bebas dari kesalahan dan bias. Reliabilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk meng-evaluasi isi faktual dari informasi. Daya-uji (verifiability) ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa. Sebagai contoh, akankah beberapa auditor independen membuat kesimpul-an yang sama menyangkut laporan keuangan? Jika tidak, maka laporan keuangan dikatakan tidak dapat diverifikasi. Auditor tidak boleh memberikan pendapat untuk laporan keuangan semacam itu. Ketepatan penyajian (representational faithfulness) berarti bahwa angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi. Jika laporan laba-rugi General Motors melaporkan penjualan sebesar $225 miliar sementara penjualan sebenarnya hanya $193,5 miliar, maka laporan laba-rugi tersebut dikatakan tidak disajikan secara tepat. Netralitas (neutrality) berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk ke-pentingan sekelompok pemakai tertentu. Informasi yang disajikan harus faktual, benar, dan tidak bias. Netralitas dalam penetapan standar terus mendapat kecaman. Beberapa pihat berpendapat bahwa standar tidak boleh diterbitkan jika hanya akan menimbulkar pengaruh ekonomi yang tidak diinginkan terhadap industri atau perusahaan. Kam tidak setuju. Standar harus bebas dari bias agar kita memiliki laporan keuangar yang kredibel. Jika tidak kredibel, maka laporan keuangan tidak akan digunakan Kami akan mendemonstrasikan poin ini dengan memakai satu analog!: di A.S. banyak individu bertaruh untuk pertandingan tinju karena kontes-kontes tinji diasumsikan bukan rekayasa. Kualitas Sekunder: Komparabilitas dan Konsistensi ‘12 Akuntasi Keuangan Menengah Muhammad Laras, SE, Ak, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5