“INTER-PROFESSIONAL COMMUNICATION” STUDY GUIDE INTER-PROFESSIONAL EDUCATION “INTER-PROFESSIONAL COMMUNICATION” FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR – BALI 2015
CAKUPAN BUKU STUDY GUIDE EVALUASI PEMBELAJARAN PENGANTAR DESKRIPSI SINGKAT LOKASI KEGIATAN PRASYARAT PESERTA KOMPETENSI TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PEMBEKALAN NARA SUMBER SETTING PEMBELAJARAN EVALUASI PEMBELAJARAN
PENGANTAR MENGAPA IPE Hasil pertemuan Konsil Kedokteran se ASEAN menyebutkan bahwa karakteristik dokter dan tenaga kesehatan yang ideal meliputi : Profesional Kompeten Ber-Etika Memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan
MENJAWAB TANTANGAN ITU Salah satu program atau sistem pembelajaran untuk menjawab tantangan tersebut adalah melalui community health programe dengan pendekatan lintas profesi (inter-professional education (IPE), yang tidak hanya mengedepankan tenaga kesehatan sebagai provider kesehatan, namun juga sebagai active communication , manager, community leader serta sebagai decision maker Disisi lain wacana tentang Universal Health Coverage di Indonesia mengharuskan adanya layanan kesehatan yang diakses, bermutu, efisien dan terintegrasi . Situasi inilah yang merupakan peluang dan harus dimanfaatkan oleh institusi pendidikan kesehatan untuk memulai mencoba pendekatan inter-professional dalam sistem pendidikan
DESKRIPSI SINGKAT Pada umumnya pasien kerumah sakit datang dengan spektrum masalah kesehatan yang sempit, sehingga berbagai variabel penting sebagai faktor penentu “sehat-sakit” seperti faktor sosial, politik, ekonomi dan psikologis terabaikan. (Stuart Menin, 2006) Model somato-psycho-socio-semiotic dapat dijadikan filosofi pendidikan yang mendasari pendidikan dokter dan profesi kesehatan lain, sehingga dapat memberikan pemahaman lebih luas tentang konsep “sehat-sakit” itu sendiri (Paulil, H, et al. 2000).
DESKRIPSI SINGKAT Menurut Abbatt, 1992. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di perguruan tinggi, hal yang sangat perlu ditekankan adalah bagaimana mengajarkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kepada ma-hasiswa, yang tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan pengetahuan saja. Untuk itu pada penyelenggaraan kuliah-kuliah diperlukan alat bantu dengan berbagai model: Audio visual, facts, role-playing, real setting, dll Model ini populer dengan sebutan community base education atau community oriented education adalah suatu strategi dalam somato-psycho-socio-semiotic
12 Banjar Kalurahan Peguyanagan Kecamatan Denpasar Utara LOKASI KEGIATAN 12 Banjar Kalurahan Peguyanagan Kecamatan Denpasar Utara Kodya Denpasar
PRASYARAT PESERTA Terdaftar sebagai mahasiswa semester III di semua program studi yang berada di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ; Program Studi Kedokteran Umum Program Studi Kedokteran Gigi Program Studi Ilmu Kesaehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Keperawatan Program Studi Fisio Terapi Program Studi Psikologi dan Program Studi Farmasi Fakultas MIPA
KOMPETENSI Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip komunikasi inter-personal, inter-profesional dan lintas budaya, serta mampu menerapkan secara efektif dalam upaya pemecahan masalah kesehatan baik di level individu, keluarga maupun masyarakat. Mahasiswa mampu dengan tepat dan benar mengkomunikasikan permasalahan kesehatan secara efektif di tingkat keluarga ataupun masyarakat
TUJUAN INSTRUKSIONAL Memberikan pengalaman belajar berbasis komunitas secara lintas profesi, agar mahasiswa mampu berkomunikasi secara efektif untuk memperoleh dan memberikan informasi “sehat-sakit” yang relevan. Memberikan pengalaman belajar berbasis komunitas agar mahasiswa mampu menggali informasi secara mendalam dengan metode depth interview Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa dan merumuskan masalah berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh/dikumpulkan Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan lintas profesi, dengan KA dan stakeholder yang ada di masyarakat.
TUJUAN INSTRUKSIONAL Mengembangkan kemampuan menggali informasi yang relevan dan adekuat Menerapkan prinsip-prinsip dan konsep ilmu kesehatan komunitas, komunikasi lintas profesi, ilmu perilakuserta ilmu lainnya yang relevan untuk mengidentifikasi masalah di KA dan masyarakat Memanfaatkan teknologi informasi untuk membentu melakukan pendidikan dan promosi kesehatan Mampu melakukan edukasi dan advokasi kepada KA dan masyarakat Membuat laporan hasil kegiatan dengan menerapkan metode penulisan ilmiah
MATERI PEMBEKALAN Prinsip-prinsip inter-professional collaboration dan inter-professional education Prinsip-prinsip komunikasi efektif lintas profesi Pemahaman terhadap keluarga sebagai unit terkecil dan unit sosial di masyarakat Konsep “sehat-sakit” dalam perspektif tradisi, budaya dan agama (belajar mandiri dengan panduan) Peran budaya dan sosiologi dalam peningkatan status kesehatan keluarga (belajar mandiri dengan panduan)
NARA SUMBER Unit IPE Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bagian IKK-IKP Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Dosen-dosen Pembimbing kelompok yang telah ditetapkan Guest Speaker yang relevan untuik masing-masing topik bahasan
SETTING PEMBELAJARAN Kuliah Umum Dalam Pembekalan Kunjungan Lapangan Mengidentifikasi Masalah dan Menentukan Skala Prioritas Memilih Keluarga Angkat Diskusi Kelompok Pemecahan Masalah Melakukan KIE kepada Keluarga Angkat dan Masyarakat Student Project
EVALUASI PEMBELAJARAN Evaluasi Proses Pertemuan dengan Wakil; Mahasiswa Pertemuan dengan Dosen Pembimbing Pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat Studi Banding 2. Evaluasi Hasil Tes Formatif : Disiplin diri (10%) id Laporan dari buku Log (15%) id Laporan Student Project (35%) kl Tes Sumatif : Presentasi Hasil Student Project (40%) kl
BATAS KELULUSAN Batas nilai minimal kelulusan adalah 70 dari skala 100. Bagi mahasiswa yang belum mencapai nilai 70 diberikan kesempatan untuk menempuh remidi berupa penulisan laporan hasil kajian ulang rencana dari pembinaan yang dilakukan dan/atau tindak lanjutnya (planing)
MATUR SUKSMA