METODOLOGI PENELITIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CARA DALAM MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN
Advertisements

8 th meeting Ihyaul Ulum MD. and/or Website:
HIPOTESIS This presentation is a basic overview of research as it applies for Masters and PhD students. While the exact requirements between the two degrees.
7 th meeting Ihyaul Ulum MD. and/or Website:
Metode Penelitian Kuantitatif
PERTEMUAN 5.
Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel Mengurangi kerepotan
Desain Analisis & Teknik Analisis
Pertemuan X.
Pertemuan IX.
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Pertemuan VII.
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
DESAIN PENELITIAN.
FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN
Pertemuan XI.
Tujuan dan Hipotesis Penelitian
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Hipotesis Alternatif (Hipotesis Penelitian)
V. TEKNIK SAMPLING Nuhfil Hanani
METODE PENELITIAN Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM..
DESAIN SAMPLING Pertemuan 6: Mata kuliah : vers 04.
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN SESI 6 PENGUKURAN (MEASUREMENT) & SAMPLING
Metode Penelitian Sri Hermawati.
INSTRUMEN PENELITIAN Pertemuan 7 : Mata kuliah : SEMINAR
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Metode Pengumpulan Data
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
PENULISAN TINJAUAN PUSTAKA
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA DOSEN: LELA NURLAELA WATI
DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN
Metode dan Penentuan Sampel
OBSERVASI.
Metodologi Penelitian Universitas Komputer Indonesia 2012
PENELITIAN KUANTITATIF
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
KERANGKA TEORITIS.
Metode Pengumpulan Data
STATISTIKA (untuk ILMU-ILMU SOSIAL)
Syarat-syarat data yang baik adalah:
FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN
Populasi dan Sampling.
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.
Khusnul hidayah Dari berbagai sumber
Sampel dan Pengukuran.
Kuliah Ke-4 dan 5; Metode Penelitian
Fitri Utaminingrum, ST, MT
Kuliah ke-8 dan 9 Instrumen Penelitian
Kuliah Ke-3 Kajian Pustaka
POPULASI DAN SAMPLING:
Metode Penelitian.
Studi Pendahuluan BAGIAN-III 1.. KAJIAN TEORITIS
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
METODE PENELITIAN.
Kuliah Metodologi Penelitian S-1 Manajemen FE UNEJ
Kerangka Teori (Tinjauan Pustaka) dan Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Muhlis Fajar Wicaksana, S. Pd., M. Pd
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Populasi Teknik sampling Dosen Unggul Pambudi, M.Pd.I
METODE PENELITIAN Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM..
DATA DAN PENGUKURAN DATA
RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN.
METODOLOGI PENELITIAN TEKNIK PENULISAN PROPOSAL. PENGERTIAN METODE PENELITIAN METODE ? PENELITIAN ? METODE PENELITIAN PADA DASARNYA MERUPAKAN CARA ILMIAH.
Transcript presentasi:

METODOLOGI PENELITIAN

SUSUNAN MATERI KONSEP DASAR PENELITIAN STRATEGI PENELITIAN ILMIAH KERANGKA PENELITIAN ILMIAH SARANA PENELITIAN ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH KORELASI DAN REGRESI PENELITIAN EKONOMETRIS

PENDAHULUAN Penelitian ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan merupakan dua sejoli yang tidak mungkin terpisahkan satu dari lainnya. Penelitian ilmiah merupakan mesin yang memproses produk ilmu pengetahuan

Tugas yang diemban : Memberikan diskripsi tentang keadaan Menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa, mengadakan eksplanasi Mencari hukum-hukum atau pola mengenai hubungan antara kondisi dan peristiwa, menyusun teori ilmiah. Memperkirakan peristiwa yang bakal terjadi, mengadakan estimasi dan proyek. Melakukan tindakan dan mengadakan pengendalian.

Meneliti untuk apa ? Untuk mendapatkan kredit point Kenaikan pangkat Memperoleh penghasilan tambahan Agar temasyur Mendapatkan gelar tambahan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

Motivasi Utama Penelitian : Mendapatkan kebenaran ilmiah Bagi seorang peneliti profesional insentif yang paling berharga dari semua karyanya adalah menemukan kebenaran ilmiah. Mungkin yang tidak sama adalah tingkat kebenaran ilmiah yang ingin atau berhasil dicapainya.

Penemuan Kebenaran Ilmiah Dimaksudkan Untuk : Scientific objective : yang bermaksud memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dengan teori-teori baru yang lebih sahih dan terandalkan. Practical objective : yang bertujuan untuk memecahkan problem praktikal yang mendesak.

KERANGKA PENELITIAN ILMIAH Kebenaran Ilmiah : Untuk memperoleh kebenaran ilmiah seperti itu, dikembangkan metode ilmiah yang memiliki pola umum yaitu : KERANGKA PENELITIAN ILMIAH

Model Umum Kerangka Penelitian Ilmiah : Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah Tujuannya mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya.

Garis Besar Kerangka Penelitian Ilmiah : Dimulai dengan adanya permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya secara ilmiah. Pertemuan antara aspek objective (permasalahan) dan aspek subjective (dorongan mencari jawaban) ini merupakan titik tolak dari semua penelitian.

Jawaban Secara Ilmiah Terhadap Permasalahan: Peneliti mencoba menggali khasanah pustaka untuk mencari teori atau konsep yang relevan dengan permasalahan yang diajukan Peneliti mulai membaca dan membaca hasil bacaannya, menelaah dan kemudian membandingkan, mempersoalkan, mencari-cari alternatif jawaban yang paling sesuai.

MEKANISMENYA : Penalaran deduktif maupun induktif (*) Analisis-sintesis-spesifikasi-generalisasi Setiap saat dilakukan pengujian secara logik maupun empirik Apriori (anggapan umum yang subyektif) dan aposteori (anggapan yang didasari teori) Apriori bermula dari konsep atau batasan yang telah dikembangkan (oleh peneliti) dan aposteori berdasarkan hasil penelitian (dijustifikasi teori)

SIFAT JAWABAN PENELITIAN Sebagai jawaban final terhadap permasalahan penelitian Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai jawaban yang paling benar namun masih akan dibuktikan lagi pada tahap lain. Jawaban pertama di atas merupakan conclusi dan diperlakukan sebagai tesis, sedangkan jawaban yang kedua dipandang sebagai konklusi sementara dan diperlakukan sebagai hipotesis. Jika jawaban itu diperlakukan sebagai hipotesis, maka masih ada satu tahap lagi yang harus dilewati, yaitu pembuktiannya.

Contoh Model Riset Manaj. Kesehatan PENYAMPAIAN JASA CITRA RUMAH SAKIT KEPUASAN PASIEN LOYALITAS PASIEN

Contoh Model Penelitian Strategik Faktor Manajerial Intensitas Perencanaan Strategik Faktor Lingkungan Faktor Organisasional Kinerja Keuangan

Dari mana kita dapat mengembangkan model ? Research Gap (Penelitian Murni) Permasalahan dalam Kehidupan Sehari-Hari (penelitian Aplikasi)

Tujuan Riset Penemuan Pembuktian Pengembangan

Jenis-jenis Penelitian PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA PENELITIAN MURNI Penelitian untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada. PENELITIAN TERAPAN Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.

Penelitian Tingkat Eksplanasi PENELITIAN DESKRIPTIF PENELITIAN KOMPARATIF PENELITIAN ASOSIATIF Korelasional Kausal Penelitian Jenis Dan Analisis Data PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN CAMPURAN

Riset Ilmiah yang Baik Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir riset saja akan tetapi tergantung pada tiga faktor utama yaitu: Input Proses Output

Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria: Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan yang tepat. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya . Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas

PENDEFINISIAN DAN PERUMUSAN MASALAH BAB. II PENDEFINISIAN DAN PERUMUSAN MASALAH

PERMASALAHAN PENELITIAN Masalah penelitian sebagai dasar mengapa penelitian dilakukan Permasalahan dituangkan dalam latar belakang penelitian Latar belakang dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik

Hubungan Antara Ketepatan Masalah Dan Pemecahannya MASALAH BENAR MASALAH SALAH PEMECAHAN BENAR PEMECAHAN SALAH

Sumber Permasalahan Dalam Penelitian: Bersumber dari kehidupan sehari-hari. Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan Terdapat pengaduan Adanya persaingan Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya Untuk penyempurnaan Untuk verivikasi Untuk pengembangan

Permasalahan yang baik: Bermanfaat Dapat dilaksanakan Kemampuan teori dari peneliti Waktu yang tersedia Tenaga yang tersedia Dana yang tersedia Adanya faktor pendukung Tersedianya Data Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang Adanya Faktor Pendukung Tersedianya ijin dari pihak berwenang

Judul Penelitian Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian” Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian: Orientasi Singkat Contoh: Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan 2. Berorientasi Jelas Jenis Penelitian Obyek yang diteliti Subyek penelitian Lokasi Penelitian Waktu Pelaksanaan Penelitian Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di Surabaya tahun 2007

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya

Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian: Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti, baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

Permasalahan secara umum PEMBATASAN MASALAH: Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam Permasalahan secara umum Pembatasan Inti Masalah

BAB. III STUDI PENDAHULUAN

CARA DALAM MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN KAJIAN TEORITIS PENELITIAN EMPIRIS PENELITIAN KECIL KONSULTASI

KAJIAN TEORITIS Teori Riset Kesimpulan Permasalahan

PROSES TERBENTUKNYA TEORI Pendapat Diuji Benar Teori

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN Sebagai penjelas Sebagai prediksi Sebagai kontrol

CONTOH TELAAH TEORI Tetapkan nama variabel yang diteliti PENGARUH PENYAMPAIAN JASA DALAM MEMBENTUK CITRA RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PASIEN UNTUK MENCAPAI LOYALITAS PASIEN PADA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG Tetapkan nama variabel yang diteliti Cari sumber bacaan yang relevan Lihat daftar isi buku Baca seluruh isi topik Deskripsikan teori

CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN LANDASAN TEORI Definisi Jasa dan Karakteristik Jasa Service Quality Pada Jasa Rumah Sakit Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan

PENELITIAN EMPIRIS Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk: Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya

PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM LAPORAN PENELITIAN Bentuk Paragraf Bentuk matrik Nama Peneliti (th) Judul Penelitian Tujuan Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian  

PENELITIAN KECIL (SMALL RESEARCH) Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh gambaran tentang apa yang akan kita teliti.

KONSULTASI Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan meminta informasi tentang apa yang akan kita teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam bidangnya. Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung kepada ketepatan peneliti dalam mememilih nara sumber Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian Kerangka pemikiran harus menerangkan: Mengapa penelitian dilakukan ? Bagaimana proses penelitian dilakukan ? Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut? Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?

Sub struktur penelitian  kerangka teoritis  SALAH KAPRAH !!! Sub struktur penelitian  kerangka teoritis  Kerangka pemikiran

Sub Struktur Penelitian Tangible (nyata) Reliability (handal) Responsiveness (mau mendengarkan) Satisfaction (kepuasan) Assurance (jaminan/kepastian) Emphaty

Kerangka Teoritis Perusahaan Konsumen Produk Kebutuhan Kenerja Harapan Kepuasan

Kerangka Pemikiran Permasalahan Krisis ekonomi Persaingan yang ketat Selera konsumen yang senatiasa berubah Stratetegi Pemasaran Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi Apakah terdapat Pengaruh Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi terhadap keputusan pembelian? Variabel manakah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian? Analisis Data Regresi Uji F dan uji T Pengaruh Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi terhadap keputusan pembelian Variabel yang paling berpe garuh terhadap penjualan Umpan Balik

BAB. IV PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGERTIAN HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis

MANFAAT HIPOTESIS 1. Menjelaskan masalah penelitian 2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji 3. Pedoman untuk memilih metode analisis data 4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

CONTOH HIPOTESIS HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN: MASALAH PENELITIAN Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra International HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN: MASALAH PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISIS DATA KESIMPULAN

DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS Berdasarkan pada teori Berdasarkan penelitian terdahulu Berdasarkan penelitian pendahuluan Berdasarkan akal sehat peneliti

KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS Sumber Masalah Kehidupan sehari-hari Teoritis Teori Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan Akal sehat Perumusan Hipotesis Instrumen penelitian Variabel, Data Kesimpulan Dan Implikasi Pengujian Hipotesis

PEMBAGIAN HIPOTESIS HIPOTESIS DESKRIPTIF HIPOTESIS KOMPARATIF Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan Kinerja Keuangan Bank CBA Baik Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi HIPOTESIS KOMPARATIF Rumah sakit enggal sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit enggal waras Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank CNB Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT. PAKOPIN HIPOTESIS ASOSIATIF Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan

Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan Dalam Beberapa Bentuk Hipotesis Nol Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel. Hipotesis Alternatif Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)

Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik: Dinyatakan dalam kalimat yang tegas Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas) Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas) Dapat diuji secara alamiah Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji) Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia) Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran) Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)

BAB. V DESAIN PENELITIAN

MENGAPA PERLU DESAIN RISET ? Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya. Penelitian eksploratif Peneltian uji hipotesis Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data Penelitian pengamatan Peneltian Survai Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti Penelitian eksperimental Penelitian ex post facto Desain penelitian menurut tujuannya Penelitian deskriptif Penelitian komparatif Penelitian asosiatif

5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section

6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: Studi lapangan Eksperimen lapangan Eksperimen laboratorium

Berkaitan dengan perumusan masalah ? Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian? Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian? Apakah datanya dapat diperoleh? Apakah mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori? Apakah dapat mempeoleh ijin penelitian? Berapa banyak informasi yang sudah diperoleh? Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan?

Berkaitan dengan tinjauan teoritis Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian? Dari mana dapat diperoleh teori-teori pendukung penelitian? Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan? Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?

Berkaitan dengan perumusan hipotesis Apakah penelitian memerlukan hipotesis? Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis? Bagaimana bentuk hipotesis yang akan dirumuskan?

Berkaitan dengan desain penelitian Bagaimana desain perumusan masalahnya? Bagaimana desain landasan teoritisnya? Bagaimana desain perumusan hipotesisnya? Bagaimana skala pengukurannya? Berapa jumlah sampel yang diperlukan? Bagaimana teknik pengambilan sampel? Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian?

Berkaitan dengan penentuan variabel dan sumber data Variabel apa saja yang akan diteliti? Dari mana data akan diperoleh?

Berkaitan dengan pengumpulan data Data apa saja yang harus dikumpulkan? Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan data? Siapa yang akan mengumpulkan data? Berapa biaya untuk mengumpulkan data? Berapa tenaga yang diperlukan untuk mengumpulkan data? Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk mengumpulkan data?

Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data Bagaimana format untuk tabulasi data? Siapa yang akan melaksanakan tabulasi data? Berapa lama proses tabulasi data? Alat analisis apa yang akan digunakan? Software apa yang akan digunakan untuk analisis data?

Berkaitan dengan pembuatan kesimpulan dan saran Bagaimana cara penyampaian kesimpulan? Untuk siapa saja saran yang akan diberikan? Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik?

Berkaitan dengan penyusunan laporan Bagaimana format laporan penelitian? Siapa saja yang akan membaca laporan? Berapa banyak laporan akan digandakan? Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan? Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan?

DESAIN VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian: gejala yang nilainya bervariasi. Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat diguanakan sebagai variabel penelitian.

Pembagian variabel berdasarkan sifatnya: 1.Variabel Dikotomis Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan. Laki-Laki : 1 Perempuan : 2 2. Variabel Kontinyu Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu. Berat badan Didi : 50 Kg Berat badan Dodo : 62,75 Kg

Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel: Variabel Bebas Variabel Tergantung 3. Variabel Moderator 4. Variabel Intervening Upah Semangat Kerja L. Kerja Upah Semangat Kerja Upah Semangat Kerja Prestasi Akademik Karir Nasib

5. Variabel Kontrol Karyawan Tidak Dilatih Dilatih

Desain Pengukuran 1. Skala Likert 2. Skala Guttman 3. Skala Semantic Deferensial 4. Skala Rating

Skala Likert Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1

Skala Gudman Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif. Misalnya : Ya Tidak Baik Buruk Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya

Skala Semamtik Deferensial Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh: Bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? 1. Sangat Buruk 5. Sangat Baik

Skala Rating Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif, kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif. Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1 Kebersihan ruang parkir Bank CBA:

DESAIN SKALA Skala dalam penelitian ada lima tingkatan: Skala Nominal Skala Ordinal Skala Interval Skala Rasio

Skala Nominal Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja Contoh: Wanita 1 Laki-laki 2

Skala Ordinal Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas. Contoh: Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya ! Sri Ratu……………………… 1 Moro ………………………… 3 Matahari ………………….. 5 Rita I ………………………. 2 Rita II ……………………… 4 Super Ekonomi …………. 6

Skala Interval Contoh: Skala Pada Termometer Skala Pada Jam Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Contoh: Skala Pada Termometer Skala Pada Jam Skala Pada Tanggal

Skala Rasio Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak . Contoh: Berat Badan Pendapatan Hasil Penjualan

Ringkasan Tentang Skala Tipe Pengukuran Kategori Peringkat Jarak Perbandingan Nominal Ya Tidak Ordinal Interval Rasio

Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel Mengurangi kerepotan Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang terlewati Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak Adanya bias dalam pengumpulan data Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi

ILustrasi Sampel Yang Baik Populasi Sampel Populasi sampel

PERMASALAHAN DALAM SAMPEL Berapa jumlah sampel yang akan diambil? Bagaimana teknik pengambilan sampel?

Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel Seberapa besar keragaman populasi? Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan? Berapa toleransi tingkat kesalahan yang dapat diterima? Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan? Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

Prosedur Penentuan Sampel Identifikasi populasi target Memilih Kerangka sampel Menentukan Metode Pemilihan Sampel Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel Menentukan ukuran Sampel Menentukan unit sampel Pelaksanaan Kerja Lapangan

Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992 Kerangka sampel Populasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992 Kerangka sampel No Nama 01 Suli 2 Rofiq 3 Prio …. 95 Malik Teknik sampling Probablitas: Simple random Sampling Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang Unit sampel Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02,05,01,08,65,85,92, 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,

Pedoman Menentukan Jumlah Sampel Pendapat Slovin Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

2. Interval Penaksiran Untuk menaksir parameter rata-rata  Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,?

Untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?

3. Pendekatan Isac Michel a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata  Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 5 persen ?

B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa manajemen menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.?

Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Probability Sampling Non Probability Sampling Simple Random Sampling Stratified Sampling Propotional Disproportional Cluster Sampling Double Sampling Convenience Sampling Purposive sampling Judgement Sampling Quota Sampling Snowball Sampling

Simple Random Sampling Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel. Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah: Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. Populasi Sampel

Sistematis Random Sampling Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak,sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

Stratified Random Sampling Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel 1 2 3 4 = (3 x 50) SD 150 37,5 19 SMP 125 31,25 16 SMU 75 18,75 9 Sarjana 50 12,5 6 Jumlah 400 100

Disproposional Random Sampling Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel proporsional Sampel Non proporsional 1 2 3 4 = (3 x 50) 5 SD 150 37,5 19 18 SMP 125 31,25 16 15 SMU 122 30,5 14 Sarjana 0,75 Jumlah 400 100 50

Cluster Sampling Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen Surabaya Surabaya Barat Surabaya Timur Surabaya Utara Surabaya Selatan Sidoarjo Gresik Bangkalan Lamongan

Double Sampng/Multyphase Sampling Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling/ sampel multi tahap). Surabaya Surabaya Utara Surabaya Barat Surabaya Timur Surabaya Selatan Wonocolo Margorejo Menanggal RW 1 RW 2 RW 3 RW 4

Convenience Sampling Purposive Sampling Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel. Purposive Sampling Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

Snow Ball Sampling Quota Sampling Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi, maka peneltian belum dianggap selesai. Snow Ball Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak; berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi. A B1 B2 B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6

BAB. VI INSTRUMEN PENELITIAN

Transformasi Data Menjadi Informasi Diolah Data Informasi/ Kesimpulan Syarat-syarat data yang baik adalah: Data harus Akurat Data harus relevan Data harus up-to date

Pembagian data menurut cara memperolehnya: Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya

Pembagian data menurut sumbernya Data Internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri. Data Ekternal Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.

Pembagian data menurut waktu pengumpulannya Data Time Series Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan. Data Cross Section Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Kualitatif Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat. Contoh: Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi 2. Data Kuantitatif Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92% Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis adalah sebagai berikut: Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.

Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi gula kelapa di Banyumas.

Teknik Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra; jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.

Indeks Kesepakatan Observasi Karena indek kesesuaian  0,6 maka dikatakan hasil observasi tersebut valid.

Teknik Angket ( Kuesioner) Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Kuesioner terbuka Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini?…………………………………………………… Kuesioner tertutup Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?  Sangat mahal  Murah  Mahal  Sangat murah  Cukup

Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner Tidak memerlukan hadirnya si peneliti Dapat dibagikan serentak Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada Dapat dibuat anomin Kuesioner dapat dibuat standar

Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu: Menentukan variabel yang diteliti Mementukan Indikator Menentukan subindikator Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas Eksternal Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud Validitas Internal Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Melalui Analisis Faktor Melalui Analisis Butir Kriteria: Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono, 1999 ) Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah sampel. Nilai Sig.  

Uji Reliabilitas Instrumen Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu : Teknik Paralel (parallel form) Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda: Misalnya: Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ? Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ? Teknik Ulang (double test / test pretest) Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda. Pada minggu I ditanyakan: Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Calibakal ? Pada minggu III ditanyakan: Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.

Reliabilitas Internal (Internal Consistensy) Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal. 1. Dengan rumus Spearman-Brown 2. Dengan rumus Flanagant 3. Dengan rumus Rulon 4. Dengan rumus K – R.21 5. Dengan rumus Hoyt 6. Dengan rumus Alpha Cronbach

Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai berikut: Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batas sampel besar dalam statistik) Tabulasi data yang telah masuk Ujilah validitas dan reliabilitasnya Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

BUKU LITERATUR Emory C. William dan Donald R. Cooper. Businness Research Methods. Boston: Richard D Irwin, Inc. 1995. FN. Kerlinger, 1998, Azas-Azas Penelitian Behavioral, 3th edition, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc. New York. 1992. Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden Press. 1991. Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.

Terima Kasih Kamsa Hamida Matur Nuwun

Deduktif→ penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum. Induktif → penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan-keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum.