UPAYA ANTISIPASI DAMPAK ANOMALI IKLIM PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN JAWA TENGAH 2016 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH
DINBUN VISI 2013 – 2018 “MENJADI INSTITUSI TERDEPAN DALAM MEWUJUDKAN PERKEBUNAN YANG BERDAYA SAING TINGGI DAN BERKELANJUTAN” MISI Mewujudkan Sumber Daya Perkebunan yang Berkualitas dan mendukung Ketersediaan Bahan Baku Industri berbasis Perkebunan,untuk memperkuat Perekonomian Daerah dan Ekspor. Mewujudkan Sistem Kelembagaa Pekebun yang Mandiri dan Berkelanjutan. Mengembangkan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan sebagai Basis Penyerapan Tenaga Kerja. Meningkatkan Kualitas Hasil Perkebunan Yang Berdaya Saing Untuk Meningkatkan Pendapatan Pekebun dan kesejahteraan masyarakat.
JAWA TENGAH PTPN IX PERKEBUNAN JAWA TENGAH AREAL 620.635,62 Ha 3 (Tiga) PENGELOLA PERKEBUNAN PERKEBUNAN RAKYAT PTPN IX PERKEBUNAN BESAR SWASTA Areal 566.804,63 Ha (91,32 %) 48 Komoditas 2.089.555 KK Petani 23 Komoditas Utama Areal 14.990,72 Ha (2,15 %) 56 Kebun 7 Komoditas, 15 Kab Areal 39.143,93 Ha (6,31 %) 16 Kebun 7 Komoditas, 11 Kab
48 JENIS KOMODITAS PERKEBUNAN TEMBAKAU JAWA TENGAH KELAPA KOPYOR 48 JENIS KOMODITAS PERKEBUNAN JENITRI AREN 7 KOMODITAS KHAS JATENG WIJEN NILAM LADA 9 KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN SEMUSIM TANAMAN REMPAH PENYEGAR TANAMAN TAHUNAN KOPI TEMBAKAU KELAPA TEH TEBU KARET KAKAO JAMBU METE CENGKEH
PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM 1. APAKAH PEMANASAN GLOBAL ? PEMANASAN GLOBAL ADALAH NAIKNYA SUHU RATA-RATA PERMUKAAN BUMI PADA BEBERAPA DEKADE TERAKHIR DAN DIPRAKIRAKAN AKAN TERUS BERLANJUT 2. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL SUHU PERMUKAAN BUMI MENINGKAT Salju Pegununungan Himalaya Th.2100 mencair. Salju Pegunungan Kilimanjoro Th.2015 habis. Salju Pegunungan Alpen Th.2015 berkurang 50–90 %. Ketebalan es di Kutub Utara berkurang 42 % (40 Th terakhir Th.2001)
Meningkatnya Permukaan laut 1 DAMPAK DARI PEMANASAN GLOBAL ADALAH PERUBAHAN IKLIM, HAL INI TERJADI KARENA IKLIM SANGAT SENSITIVE TERHADAP PERUBAHAN SUHU YANG TERJADI DI PERMUKAAN BUMI. Pergeseran Musim Meningkatnya Permukaan laut Kegagalan panen (kurangnya persediaan pangan) Krisis air bersih (musim hujan berlangsung singkat) Penyakit Tropis meningkat Kebakaran hutan Hilangnya species flora dan fauna 6
DEFINISI PERUBAHAN IKLIM Perubahan Iklim adalah terjadinya musim hujan dan kemarau yang sering tidak menentu sehingga dapat mengganggu kebiasaan petani (pola tanam) dan mengancam hasil panen. PETANI
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata
PRAKIRAAN MUSIM TAHUN 2016 Prakiraan Musim Hujan 2015-2016 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: Awal Musim Hujan 2015/2016 diprakirakan umumnya mulai bulan November 2015 dan Desember 2015. Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Agustus 2015, September 2015, Oktober 2015, Januari 2016, Maret 2016, April 2016 dan Mei 2016. Sifat Hujan selama Musim Hujan 2015/2016 di sebagian besar daerah yaitu (60.5%) diprakirakan Normal dan (28.9%) Bawah Normal. Sedangkan Atas Normal yaitu sebanyak (10.5%).
KONDISI IDEAL YG DIHARAPKAN FISIOLOGI TANAMAN TEBU TUMBUH BAIK PD KETINGGIAN S/D 500 M DPL KONDISI IDEAL YG DIHARAPKAN TANAH GEMBUR DG SOLUM > 50 CM, PERMUKAAN AIR 40 CM, TDK ADA LAPISAN KEDAP AIR, pH 6-7,5, TUMBUH BAIK PADA TNH (ALLUVIAL, GROMOSOL, LATOSOL & REGUSOL). CURAH HUJAN 1.000 – 1.300 MM PER TH DG 3 BLN KERING, PD LHN KERING TIPE IKLIM B2, C2, D2 , E2 UTK TIPE B1, C1, D1, E1 TNH HARUS RINGAN (OLDEMEN & SYARIFUDIN) MASA PERTUMBUHAN (SD 5 – 6 BLN) CH 200 MM/BLN DAN MASA PEMASAKAN BUTUH KEADAAN KERING DG CH < 75 MM/BLN SUHU IDEAL 24°C – 34°C DG PERBEDAAN SUHU SIANG-MALAM < 10°C PENYINARAN 12 – 14 JAM PER HARI KECEPATAN ANGIN IDEAL < 10 KM PER JAM
KONDISI BASAH DAMPAK ANTISIPASI FISIOLOGI TANAMAN TEBU KONDISI BASAH PADA UMUR 7 – 8 BLN CH > 125 MM/BLN BLN KERING (CH < 75 MM/BLN) < 3 BLN DAMPAK PERTUMBUHAN VEGETATIF JALAN TERUS DAN KEGIATAN GENERATIF TERHAMBAT PROTAS TEBU TINGGI TETAPI RENDEMEN RENDAH, PADA VARIETAS MASAK AWAL BERISIKO TINGGI BIAYA PANEN DAN GILING TINGGI ANTISIPASI NORMALISASI SALURAN PENGATUSAN/ GOT MALANG, MUJUR, KELILING, SUDETAN KLETEK DILAKSANAKAN TIAP BULAN MULAI UMUR 5 BLN SEMUA SOGOLAN/ ANAKAN DIBUANG, TEBANG SESUASI KEMASAKAN TANAM TEBU VARIETAS MT & ML
KONDISI KERING DAMPAK ANTISIPASI FISIOLOGI TANAMAN TEBU KONDISI KERING SD UMUR 5 – 6 BLN CH < 200 MM/BLN PD UMUR 7 – 8 BLN CH < 125 MM/BLN BLN KERING (CH < 75 MM/BLN) > 3 BLN DAMPAK PERTUMBUHAN VEGETATIF TERHAMBAT DAN KEGIATAN GENERATIF LEBIH CEPAT PROTAS TEBU RENDAH TETAPI RENDEMEN TINGGI, WAKTU MASAK MAJU 2 BLN VAR MASAK LAMBAT BERISIKO TINGGI ANTISIPASI MANIPULASI MIKROKLIMAT, IRIGASI, POMPANISASI SUNGAI/SUMUR KLETEK DILAKSANAKAN SEPERLUNYA, MULAI UMUR 5 BLN SEMUA ANAKAN DIBUANG, TEBANG SESUAI KEMASAKAN TANAM TEBU VARIETAS MA & MAT
PENGARUH KEKERINGAN THD PERKEMBANGAN OPT Pada lahan berpasir yang terdapat serangan hama uret (Lepidiota stigma) umur stadia larva lebih panjang (4-6 BL) Berkembangnya serangan kutu putih pada pucuk tanaman Pada daerah yang sering terdapat penyakit Luka api perkembangannya akan lebih cepat
AREAL TANAMAN TEBU 2015/2016 NO KABUPATEN/ KOTA LUAS AREAL (ha) SAWAH TEGALAN JUMLAH 1 Brebes 1,771.54 527.20 2,298.74 2 Tegal 4,586.95 953.15 5,540.10 3 Pemalang 1,336.00 638.50 1,974.50 4 Pekalongan 1,568.50 335.50 1,904.00 5 Batang 450.70 1,204.57 1,655.27 6 Kendal 60.50 483.96 544.46 7 Kota Semarang 0.00 173.54 8 Demak 31.50 9 Grobogan 70.00 1,730.00 1,800.00 10 Jepara 924.24 1,709.60 2,633.84 11 Pati 4,969.04 11,613.83 16,582.87 12 Kudus 424.00 5,679.50 6,103.50 13 Rembang 8,662.69 14 Blora 5,574.42 15 Semarang 194.00 231.00 425.00
NO KABUPATEN/ KOTA LUAS AREAL (ha) SAWAH TEGALAN JUMLAH 16 Boyolali 186.00 510.50 696.50 17 Klaten 747.79 407.44 1,155.23 18 Sukoharjo 320.57 1,179.43 1,500.00 19 Karanganyar 490.00 1,584.00 2,074.00 20 Wonogiri 0.00 1,030.50 21 Sragen 147.55 8,040.54 8,188.09 22 Temanggung 88.50 211.50 300.00 23 Magelang 251.00 549.00 800.00 24 Purworejo 95.11 824.27 919.38 25 Kebumen 209.28 26 Purbalingga 862.72 27 Banyumas 36.25 150.25 186.50 28 Banjarnegara 11.59 262.16 273.75 29 Cilacap 22.70 18,729.83 55,393.25 74,123.08
KAPASITAS GILING TEBU PG DI JAWA TENGAH NO PG KAPASITAS TERPASANG IDLE TERPAKAI 1 TERSANA BARU 3.300 TCD 1.000 TCD 2.300 TCD 2 JATIBARANG 1.800 TCD 500 TCD 1.300 TCD 3 SUMBERHARJO 700 TCD 1.100 TCD 4 SRAGI 3.050 TCD 2.050 TCD 5 CEPIRING 1300 TCD 6 RENDENG 2.450 TCD 1.950 TCD 7 TRANGKIL 7.500 TCD 1.200 TCD 6.300 TCD 8 PAKIS BARU 3.700 TCD 330 TCD 3.370 TCD 9 MOJO 2.350 TCD 350 TCD 2.000 TCD 10 TASIK MADU 2.700 TCD 11 GONDANG BARU 1.350 TCD 250 TCD 12 MADUKISMO 3.500 TCD 125 TCD 3.375 TCD 13 PANGKA 1.650 TCD 150 TCD 1.500 TCD 14 BLORA 4.000 TCD 3.000 TCD JUMLAH 41.300 TCD 9.955 TCD 31.345 TCD
1. PG Milik PT PN IX (Jatibarang, Pangka, Sumberharjo, Sragi, Rendeng, Mojo, Tasik Madu, Gondang Baru) TERPASANG IDLE TERPAKAI KAPASITAS PRODUKSI TCD 20.800 4.800 16.000 URAIAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015* Areal, Ha 31.649 31.310 32.834 33.691 22.779 Produksi Tebu, Ton 1.639.748 2.023.543 2.228.649 2.417.256 1.407.504 Protas tebu, Ton 51,81 64,63 67,88 71,75 61,79 Rendemen, % 6,79 7,15 6,16 6,01 6,94 Produksi Hablur, Ton 111.398,00 144.687,40 137.313,46 145.289,82 97.707,59 Protas Hablur, Ton/Ha 3,52 4,62 4,18 4,31 4,29 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015 HGU PT. PN IX PADA PG SUMBERHARJO, SELUAS 211 ha, UNTUK TANAMAN TEBU SELUAS : 141,80 ha
2. PG TRANGKIL TAHUN TERPASANG IDLE TERPAKAI 7.500 1.200 6.300 2011 (PT. KEBON AGUNG) TERPASANG IDLE TERPAKAI KAPASITAS PRODUKSI TCD 7.500 1.200 6.300 URAIAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015* Areal, Ha 12.853 13.205 14.150 13.805 13.429 Produksi Tebu, Ton 677.169 910.101 1.153.189 991.042 809.928 Protas tebu, Ton/Ha 52,68 68,90 81,50 71,79 60,31 Rendemen, % 7,12 7,31 6,62 7,07 7,33 Produksi Hablur, Ton 48.200,40 66.551,90 76.306,66 79.100,73 59.398,70 Protas Hablur, Ton/Ha 3,75 5,03 5,39 5,08 4,42 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
3. PG PAKIS BARU TAHUN TERPASANG IDLE TERPAKAI 3.700 330 3.370 2011 (PT. LPI) TERPASANG IDLE TERPAKAI KAPASITAS PRODUKSI TCD 3.700 330 3.370 URAIAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015* Areal, Ha 6.036 6.375 6.965 6.886 5.509 Produksi Tebu, Ton 332.026,19 417.636,47 447.458,39 499.539 360.464 Protas tebu, Ton/Ha 55,00 65,5 62,79 72,54 65,42 Rendemen, % 7,06 7,35 6,57 7,17 7,83 Produksi Hablur, Ton 23.424,64 30.702,620 29.398,02 35.795,00 28.224,36 Protas Hablur, Ton/Ha 3,88 4,82 4,12 5,20 5,12 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
(PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA) 4. PG CEPIRING (PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA) TERPASANG IDLE TERPAKAI KAPASITAS PRODUKSI TCD 1.800 500 1.300 URAIAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015* Areal, Ha 1.046 1.110 2.212 1.500 195 Produksi Tebu, Ton 64.510 72.180 154.863 135.117 17.565 Protas tebu, Ton/Ha 61,63 65,00 70,01 90,03 90,00 Rendemen, % 6,11 7,00 7,50 5,81 6.31 Produksi Hablur, Ton 3.943,64 5.116,46 11.613,56 7.853,76 1.108,92 Protas Hablur, Ton/Ha 3,77 4,61 5,25 5,23 5,68 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
5. PG MADUKISMO TAHUN TERPASANG IDLE TERPAKAI 3.500 125 3.375 2011 (PT. MADUBARU) TERPASANG IDLE TERPAKAI KAPASITAS PRODUKSI TCD 3.500 125 3.375 URAIAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015* Areal, Ha 3.936 3.812 5.350 3.704 3.615 Produksi Tebu, Ton 252.895,93 328.596,12 514.777,32 334.998,40 290.580,90 Protas tebu, Ton/Ha 64,25 86,20 96,22 90,42 80,36 Rendemen, % 6,63 7,25 5,97 6,75 Produksi Hablur, Ton 16.767,300 23.823,219 34.122,10 19.997,08 19.625,82 Protas Hablur, Ton/Ha 4,26 6,25 6,38 5,40 5,43 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
(PT. RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA II) 6. PG TERSANA BARU (PT. RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA II) TERPASANG IDLE TERPAKAI KAPASITAS PRODUKSI TCD 3.300 1.000 2.300 URAIAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015* Areal, Ha 1.353 1.946 1.275 1.670 831 Produksi Tebu, Ton 66.939,40 136.045,24 92.624,60 115.179,82 46.025,71 Protas tebu, Ton/Ha 49,46 69,90 67,89 68,95 55,36 Rendemen, % 6,60 7,40 6,50 5,97 7,62 Produksi Hablur, Ton 4.421,058 10.067,348 6.024,51 6.881,28 3.505,25 Protas Hablur, Ton/Ha 3,26 5,17 4,72 4,12 4,22 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
(PT. GENDHIS MULTI MANIS) 7. PG BLORA (PT. GENDHIS MULTI MANIS) PROFIL PERUSAHAAN Lokasi : Desa Tinapan , Kec.Todanan . Blora , Prop. Jateng Areal : Plasma : 4.800 Ha Milik PG : 25 Ha Areal PG : 37 Ha Efisiensi pabrik tinggi : (Overall Recovery) mencapai 85 %. Hemat energi : menggunakan pressure Boiler 32 bar pada umumnya hanya 10 – 20 bar Kualitas gula tinggi ICUMSA < 100 : menggunakan sistem Defekasi Remelt Karbonatasi Ramah lingkungan : memanfaatkan CO2 dari gas buang boiler. Gula Produk bebas sulfur
URAIAN LANJUTAN .... PG BLORA TAHUN IJIN LOKASI : 1. Untuk Pembangunan Pabrik Nomor : 590/1119/2011 2. Untuk Usaha Perkenunan Tebu No : 590/864.A/2011 IUP : NOMOR : 525.3/2661 HGU : - Persetujuan Prinsip/ rekomendasi Informasi Ketersediaan Lahan, Surat Bupati Blora, Nomor 525/1037, tanggal 14 Maret 2011 URAIAN TAHUN 2014 2015* Areal, Ha 1.800 4.384 Produksi Tebu, Ton 129.377,00 241.142,00 Protas tebu, Ton/Ha 70,70 55,01 Rendemen, % 8,00 8,30 Produksi Hablur, Ton 10.350,00 20.003,00 Protas Hablur, Ton/Ha 4,70 4,56 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT INDONESIA (APTRI) JAWA TENGAH 14 DPC APTRI 1 DPD APTRI ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT INDONESIA (APTRI) JAWA TENGAH NO ASOSIASI ANGGOTA 1 DPC APTRI PG Trangkil, Pati KPTR/KSU Tebu Mandiri, Pati 2 DPC APTRI PG Pakis Baru, Pati KPTR Tebu Lestari, Pati 3 DPC APTRI PG Rendeng, Kudus KPTR : Sari Buana, Kudus; Adil Makmur, Jepara; Sidomukti, Rembang; Sari Tebu, Blora 4 DPC APTRI PG Mojo, Sragen KPTR Sragen Bersatu dan Manis Jaya, Sragen 5 DPC APTRI PG Cepiring, Kendal KPTR : Mekar Manis, Kendal; Umbul Senjoyo, Semarang; Harapan Manis Batang 6 DPC APTRI PG Madukismo, Purworejo KPTR : Tebu Mandiri, Purworejo; Pantes, Temanggung; Widodo Rahayu, Kebumen 7 DPC APTRI PG Sragi, Pekalongan KPTR : Sido Mulyo, Pekalongan; Tani Mulyo, Pemalang; Harapan Manis, Batang 8 DPC APTRI PG Tasikmadu, Karanganyar KPTR : Madu Sari, Karanganyar; Madu Makmur, Sukoharjo; Giri Rosan, Wonogiri; Sedyo Mulyo, Boyolali; Sragen Bersatu, Sragen 9 DPC APTRI PG Gondang Baru, Klaten KPTR : Cinta Manis, Klaten; Umbul Senjoyo, Semarang 10 DPC APTRI PG Jatibarang, Brebes KPTR : Jati Lestari, Brebes; Tunas Legi, Brebes; Tumbuh Rejeki, Tegal 11 DPC APTRI PG Sumberharjo, Pemalang KPTR: Raksa Jaya, Pemalang; Sumber Jaya, Tegal; Mulia, Purbalingga 12 DPC APTRI PG Pangka, Tegal KPTR : Sumber Manis, Tegal; Tani Maju, Tegal 13 DPC APTRI Kab. Blora KPTR Mustika Manis Blora 14 DPC APTRI PG Madukismo, Magelang KPTR Paras Magelang 15 DPD APTRI Jateng, Semarang DPC APTRI Se Jateng
KOPERASI PETANI TEBU RAKYAT 42 KPTR PRIMER 1 KPTR SEKUNDER “MITRA SEJAHTERA” WILAYAH KERJA PG DAN KOPERASI PETANI TEBU RAKYAT (KPTR) JAWA TENGAH NO KABUPATEN PG KPTR 1 BREBES Jatibarang Jati Lestari 2 TEGAL Sumberharjo Sumber Manis Tani maju Tumbuh Rejeki Sumber Jaya 3 PEMALANG Raksa Jaya Sragi Tani Mulyo 4 PEKALONGAN Sido Mulyo 5 BATANG Harapan Manis 6 KENDAL Cepiring Mekar Manis 7 KUDUS Rendeng Sari Buwana 8 SEMARANG Gondang Baru Umbul Senjoyo 9 GROBOGAN Tani Makmur 10 JEPARA Pakis Baru Tebu Abadi 11 PATI Trangkil Tebu Mandiri Tebu Lestari 12 REMBANG Sido Mukti Konco Tani Luhur Santoso
LANJUTAN .......... WILKER PG DI JAWA TENGAH NO KABUPATEN PG KPTR 13 BLORA Rendeng Sari Tebu Pakis Baru Mustika Manis IGN Cepiring Sumber Manis 14 WONOGIRI Tasikmadu Giri Rosan 15 SRAGEN Mojo Manis Jaya Sragen Bersatu 16 KARANGANYAR Madusari 17 KLATEN Gondang Baru Cinta Manis 18 BOYOLALI Sedyo Mulyo 19 SUKOHARJO 20 MAGELANG Madukismo Paras 21 KEBUMEN Widodo Rahayu 22 TEMANGGUNG Pantes 23 PURWOREJO Tani Tebu Mandiri 24 PURBALINGGA Sumberharjo Mulia Sehati 25 BANJARNEGARA Gendhis Abadi 26 BANYUMAS Awet 27 CILACAP Jatibarang Mitra Manis Abadi 28 KOTA SEMARANG Tani Maju
KEGIATAN PENGEMBANGAN TEBU JAWA TENGAH TAHUN 2016 APBD PROV. JATENG Peningkatan Pengelolaan Lahan Kering dan Sarana Pengairan untuk Pengembangan Komoditas Pangan Pompa Air 34 unit 1 120 Ha, benih tebu Peningkatan Produksi & Produktivitas Menggunakan Benih Unggul 2 Penanaman dan Intensifikasi Tebu 240 Ha, saprodi/pupuk 3
LANJUTAN …… KEGIATAN PENGEMB TEBU JATENG 2016 APBD PROV. JATENG KBD Kuljar 8 ha Peningkatan Kualitas Benih dan Pengembangan Kebun Dinas 4 Intensifikasi 5 ha Pengembangan Pengelolaan Perbenihan Perkebunan KBD Kuljar 10 ha 5
LANJUTAN …… KEGIATAN PENGEMB TEBU JATENG 2016 Kelembagaan Petani Tebu APBN (05 TP) 1. Perluasan/Ekstens 48 Ha Pengembangan Tanaman Tebu 1 2. Bongkar Ratoon 495 Ha 3. Rawat Ratoon 3.391 Ha Pelaksanaan Data base Tebu Online 2 1 keg Pelatihan Petani dan Kelembagaan Petani Tebu 3 240 org
APBN (05 TP) 4 5 6 LANJUTAN …… KEGIATAN PENGEMB TEBU JATENG 2016 Fasilitasi Pengawas Taksasi dan Rendemen 4 1 keg Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Tebu Penggerek/Pucuk 495 ha, 8 lok 5 634 ha Hama Tikus 139 ha, 4 lok Denfarm Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Tebu Penggerek Batang 5 ha 6
KUNCI KEBERHASILAN PENINGKATAN PRODUKSI Antisipasi untuk mencegah dan mengurangi dampak negative anomali iklim : Pengembangan varietas unggul tebu sesuai dengan zona kesesuaian varietas (tipologi lahan). Penggunaan benih bermutu dgn porsi sifat kemasakan varietas (MA, MT & ML) ideal sesuai dgn kapasitas & masa giling pabrik gula. Pemeliharaan dan perbaikan saluran air/got pematus agar terkoneksi satu sama lain sehingga berfungsi dengan baik.
4. Intensifikasi pemeliharaan tanaman (penyiangan, pemupukan, kletek, bumbun/ gulud, pengendalian hama penyakit) tepat waktu. Pelaksanaan tebang sesuai tingkat kemasakan tebu didukung dengan perbaikan akses jalan dan penyediaan armada angkutan yang cukup & baik. Kualitas tebangan ditingkatkan agar diperoleh bahan baku tebu yang MBS (manis bersih dan segar).
Peningkatan kapasitas dan revitalisasi Pabrik Gula sekaligus meningkatkan efisiensi. Harmonisasi hubungan kerjasama antara petani dengan pabrik gula. Stabilitas harga yang menguntungkan petani dan pabrik gula.
KESIMPULAN/HARAPAN Adanya kesiapan dari semua pihak untuk antisipasi perubahan iklim guna mendukung ketersediaan bahan baku tebu berkwalitas dan kelancaran giling setiap tahun. Meningkatkan intensitas pembinaan, bimbingan dan pengawalan teknis agar budiaya tanaman tebu dapat dilaksanakan sesuai dengan baku teknis yang telah ditetapkan, sekaligus memilih alternatif solusi terhadap kendala dan permasalahan yang dihadapi. Perbaikan manajemen tebang angkut agar lebih efisien dan dapat menyediakan bahan baku tebu yang manis, bersih dan segar (MBS) bagi PG.
Mewujudkan sistem giling tebu yg dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan keuntungan kedua pihak (petani dan PG) Adanya komitmen semua pihak dalam pelaksanaan giling tebu sesuai wilayah binaan dan sistem bagi hasil produksi yang saling menguntungkan. Adanya kesiapan tenaga pendamping dalam mengawal, mendampingi dan mendorong pelaks. budidaya tanaman sampai dengan tebang angkut dan giling tebu yang baik. Pelibatan Tim Pengawas dan Taksasi Rendemen di masing-masing PG.