TRANSUDAT - EKSUDAT UNIMUS 2017
PENGERTIAN Transudat = cairan interstitial akibat tekanan hidrostatik ↑ (gangguan keseimbangan cairan) / protein plasma intravascular ↓ (≠ proses radang / inflamasi). BJ transudat < 1.012 protein rendah. Transudat penyakit jantung, payah jantung tekanan dalam pembuluh ↑ cairan keluar dari pembuluh dan masuk ke dalam jaringan
PENGERTIAN Eksudat = cairan patologis + sel yg keluar dari kapiler dan masuk ke jaringan waktu radang. Cairan radang mengandung >> protein BJ > plasma normal, membeku karena mengandung fibrinogen. Eksudat merupakan substansi yg merembes melalui dinding vaskular ke dalam jaringan sekitarnya pada radang, berupa nanah.
JENIS - PENYEBAB TRANSUDAT JENIS TRANSUDAT 1) Hidrotoraks 2) Hidroperikardium 3) Hidroperitoneum 4) Hidroarrosis Kelainan-kelainan yg dapat menimbukan transudat : 1) Penurunan tekanan osmotic plasma karena hipoalbuminemi 2) Sindroma nefrotik 3) Cirrhosis hepatis 4) Peningkatan retensi Natrium dan air 5) Penggunaan natrium dan air yang meningkat 6) Penurunan ekskresi Natrium dan air (contoh : gagal ginjal) 7) Meningkatnya tekanan kapilaer / vena 8) Gagal jantung, obstruksi vena porta, obstruksi limfe.
CIRI TRANSUDAT 1) Warna agak kekuningan 2) Kejernihahan : jernih 3) Berat jenis < 1,018 (1,006 - 1,015) 4) Tak ada bekuan/beku lambat / waktu lama 5) Bau tidak khas 6) Protein < 2,5 gr % (tes rivalta negative) 7) Glukosa = plasma 8) Lemak : negative (kecuali bila chylous +) 9) Jumlah lekosit : < 500 mm3 10) Jenis sel : > mononuclear 11) Bakteri negative atau jarang (+)
JENIS EKSUDAT a) Eksudat serosa 1) Eksudat non seluler a) Eksudat serosa Eksudat td cairan dan zat-zat terlarut dng << leukosit. Eksudat serosa td protein dari pembuluh darah + cairan. Contoh = cairan luka melepuh. b) Eksudat fibrinosa Terbentuk jika protein dari pembuluh terkumpul pada daerah radang yg banyak fibrinogen. Contoh = pleuritis. c) Eksudat musinosa (Eksudat kataral) Terbentuk pd membran mukosa, terdapat sel-sel sekresi musin sekresi sel bukan dari zat darah. Contoh = pilek.
JENIS EKSUDAT 2) Eksudat Seluler ( Eksudat netrofilik) Eksudat paling sering dijumpai; td neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah banyak. Eksudat neutrofil disebut purulen. Eksudat purulen akibat infeksi bakteri. 3) Eksudat Campuran Sering terjadi campuran eksudat seluler dan nonseluler; dinamakan sesuai dengan campurannya. Eksudat fibrino-purulen = fibrin dan neutrofil polimorfonuklear, eksudat mukopurulen = musin dan neutrofil, eksudat serofibrinosa dsb.
TRANSUDAT EKSUDAT Bukan proses radang Merupakan proses radang Bakteri (-) Bakteri (+) Warna kuning muda Warna sesuai penyebabnya Jernih dan encer Keruh dan kental Tidak menyusun bekuan Menyusun bekuan Fibrinogen (-) Fibrinogen (+) Jumlah leukosit <500 sel/µl Jumlah leukosit >500 sel/µl Kadar protein < 2,5g/dl Kadar protein > 2,5g/dl Kadar glukosa sama dengan plasma darah Kadar glukosa lebih kecil dari plasma darah Zat lemak (-) Zat lemak (+) Bj 1006 – 1015 Bj 1018 – 1030
SAMPEL TRANSUDAT EKSUDAT Pengiriman sampel = wadah tertutup rapat, steril dan diberi etiket = nama, waktu pengambilan, jenis pemeriksaan yg diminta, Bila berupa preparat etiketnya ditempel dibelakang preparat. Kualitas Reagensia. - Reagensia tidak kadaluarsa, disimpan dalam botol coklat, bertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari langsung. - Sebelum digunakan sebaiknya disaring terlebih dahulu. Teknik Pemeriksaan - Pemeriksaan sesuai prosedur dan perlu ketelitian - Alat bersih dan kering, pipet tidak pecah ujungnya=kamar hitung. - Lamanya waktu pewarnaan juga mempengaruhi sel saat pewarnaan sesuai dengan waktunya.
PEMERIKSAAN TRANSUDAT EKSUDAT Makroskopik - Warna - Kejernihan - Bekuan - BJ - pH Mikroskopik - Hitung Jumlah Sel - Hitung Jenis Sel (Diff.Count) Kimiawi - Rivalta - Protein - Glukosa
PEM RIVALTA Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein dalam cairan . Prinsip : seromusin dalam asam denaturasi kekeruhan. Alat dan Reagensia : - Beaker gelas - Pipet tetes - Asam asetat glasial (100%) Cara Kerja : 100 mL aqudest dlm beaker gelas + 1 tetes asam asetat glasial asam asetat 1-2% dlm tabung reaksi 3 ml + 1 tetes cairan transudat eksudat. Amati adanya kekeruhan pada larutan tersebut. Nilai Normal : Negatif : tidak terbentuk kekeruhan putih Positif : terbentuk kekeruhan putih.
Cara test RIVALTA 5 ml r. RIVALTA Masukkan 1 tetes cairan peritoneal / pleura Hasil Test Rivalta (+) : keruh + presipitat (–) : jernih 5 ml r. RIVALTA Reagen RIVALTA : 100 ml aquadest + 0,1 ml as. Cuka glasial