PENJADWALAN MESIN ENNY ARIYANI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Produksi dan Operasi
Advertisements

P E N J A D W A L A N Pertemuan 10.
MODUL KULIAH Pertemuan Mata kuliah SISTEM OPERASI I ( 3 sks )
PENJADWALAN PROSES.
Kuliah 10 LSiPro – FT Untirta Muhammad Adha Ilhami 2nd Edition
PENJADWALAN PROSES.
Penjadwalan Proses.
Algoritma Greedy (lanjutan)
Simulasi Antrian Ipung Permadi, S.Si, M.Cs.
PENGENDALIAN LANTAI PABRIK (SHOP FLOOR CONTROL-SFC)
Manajemen Produksi dan Operasi
Using Taguchi Loss Functions to Develop a Single Objective Function in a Multi-Criteria Context: A Scheduling Example Agastha Hanum Wicaksono
Design and Analysis Algorithm
Oleh : Defiana Arnaldy, M.Si
PENJADWALAN JANGKA PENDEK
PROCESS SCHEDULING A.A. Gde Bagus Ariana, ST..
Penjadwalan & Pengawasan Proyek
PENJADWALAN PRODUKSI (Bagian 1)
SEQUENCING DAN SCHEDULING
Algoritma Greedy (lanjutan)
Pertemuan 1 Muhamad Haikal,S.Kom., MT
PENJADWALAN PROSES.
V. Penjadwalan Proses Penjadwalan CPU terjadi pada sistem operasi yang mempergunakan multiprogramming. Penjadwalan berupa kumpulan kebijakan untuk menentukan.
PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL
PART 3 DOSEN : AHMAD APANDI, ST
SISTEM OPERASI Dosen Pengampu : Erfanti Fatkhiyah, ST., M.Cs.
BAB 8 PENJADWALAN.
PENJADWALAN Bab 9.
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Slide 7 – Penjadwalan Process
Penjadwalan Proses.
Penjadwalan Proses.
ALGORITMA PENJADWALAN PROSES
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Time Chart of Project.
Greedy Pertemuan 7.
P E N J A D W A L A N.
PENJADWALAN PRODUKSI (Bagian 1)
SEQUENCING DAN SCHEDULING
Fakultas Ilmu Komputer Defri Kurniawan, M.Kom
Contoh Aplikasi : Kasus 1.
Linier Programming Metode Dua Fasa.
Algoritma Greedy (lanjutan)
Penjadwalan Proses.
PART 3 Penjadwalan cpu.
Penjadwalan Produksi (Bagian 2): Mesin Paralel dan Seri
3 MODUL 14 – 1/ 22 JOB ARR TIME DUE DATE OP. I OP. II OP. III M/C PROC
Pertemuan 16 Flow Shop Scheduling
TEORI DUALITAS D0104 Riset Operasi I.
PENJADWALAN DENGAN SUMBER DAYA TERBATAS
ATURAN ALGORITMA WILKERSON IRWIN
SEQUENCING DAN SCHEDULING
METODE DUA PHASA.
PERTEMUAN 9 PENJADWALAN PROSES.
SCHEDULING (PENJADWALAN)
ANALISIS NETWORK RISET OPERASI.
Masalah Penugasan (Assignment Problem)
SCHEDULING (PENJADWALAN)
PENJADWALAN DENGAN SUMBER DAYA TERBATAS
PENJADWALAN PROSES.
MATERI PENJADWALAN PROSES
Penjadwalan Proses M. Ghofar Rohman.
Penjadwalan Produksi (Bagian 2): Mesin Paralel dan Seri
Beberapa istilah yg sering muncul
PENGENDALIAN LANTAI PABRIK (SHOP FLOOR CONTROL-SFC)
Slide 7 – Penjadwalan Process
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
ALGORITMA 1 Temu 1.
Flowchart (Diagram Alur)
Program Linier Riset Operasi I.
Transcript presentasi:

PENJADWALAN MESIN ENNY ARIYANI

Tujuan penjadwalan, yaitu : Meningkatkan penggunaan sumberdaya (makespan)/ mengurangi waktu tunggu). Mengurangi persediaan dalam proses (WIP)/ meminimasi waktu pekerjaan. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian.

Macam-macam Pola Alir dalam Proses Produksi Pola alir flow shop a. Pola alir pure flow shop 1 2 3 4 Gambar 1 Pola Alir Pure Flow Shop b. Pola alir general flow shop 1 2 3 4 Gambar 2 Pola Alir General Flow Shop 2. Pola alir job shop 1 2 3 4 Gambar 3 Pola Alir Job Shop

Kriteria dalam Penjadwalan Kriteria dalam penjadwalan terdiri dari : 1. Kriteria berdasarkan completion time. Minimasi maksimum flow time (minimasi Fmak). Minimasi Cmak. Minimasi rata-rata flow time (F). Minimasi rata-rata completion time (C). 2. Kriteria dengan dasar due date (batas waktu penyerahan). Minimasi rata-rata lateness (L). Minimasi maksimum lateness (Lmak). Minimasi rata-rata tardiness (T). Minimasi maksimum (Tmak). 3. Kriteria dengan dasar penyimpanan dan ongkos. Minimasi rata-rata jumlah job yang menunggu pada mesin (Nw) yang berhubungan dengan in inventoty process. Minimasi rata-rata jumlah job yang selesai dikerjakan (Nc). Maksimasi rata-rata jumlah job yang selesai dikerjakan pada waktu tertentu (Np).

Macam-macam Susunan Mesin dalam Penjadwalan Penjadwalan N job pada satu mesin Penjadwalan N job pada M mesin 1) Mesin paralel M1 n 2 1 Gambar 4 Penjadwalan N Job pada M Mesin secara Paralel 2) Mesin seri M1 M2 M3 M4 n 2 1 Gambar 5 Penjadwalan N Job pada M Mesin secara Seri

Asumsi dari Penjadwalan Beberapa asumsi dari penjadwalan, yaitu : 3) Mesin kombinasi M1 M2 M3 M4 n 2 1 Gambar 7.6 Penjadwalan N Job pada M Mesin secara Kombinasi Asumsi dari Penjadwalan Beberapa asumsi dari penjadwalan, yaitu : 1. Setiap job merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga tidak diperbolehkan dua operasi dilakukan pada satu job secara bersamaan. 2. Tidak ada saling mendahului, setiap operasi harus diselesaikan tuntas terlebih dahulu sebelum operasi yang lain dikerjakan. 3. Tidak ada pembatalan proses, setiap job harus diproses sampai selesai. Hanya ada satu mesin untuk setiap jenis job. Waktu pengerjaan job bersifat independen, artinya antara proses yang satu dengan yang lain dapat diamati sendiri-sendiri.

Penjadwalan N Job pada Sebuah Mesin 6. Tidak ada mesin yang dapat mengerjakan lebih dari satu operasi pada waktu yang bersamaan. 7. Mesin tidak pernah rusak pada saat penjadwalan. 8. Tidak ada yang bersifat acak dalam hal berikut : Jumlah job sudah diketahui dan ditetapkan. Jumlah mesin diketahui dan ditetapkan. Waktu pengerjaan job sudah diketahui dan ditetapkan, termasuk waktu set-up dan pembersihan mesinnya. Alur proses sudah diketahui dan ditetapkan untuk masing-masing job. Penjadwalan N Job pada Sebuah Mesin 1. Aturan Shortest Processing Time (Waktu Proses terkecil) Contoh 1 : Job dengan karakteristik penjadwalan 7/ 1/ F Job (Ji) 1 2 3 4 5 6 7 ti (Menit) 8 Tentukan : Urutan pekerjaan tersebut. Gambarkan Gant chart. Rata-rata flow time.

2. Aturan Weight Short Processing Time (WSPT) Contoh 2 : Job 1 2 3 4 5 6 ti / Wi 2.5 Urutan pengerjaan : J6, J1, J3, J5, J4, J2. Gant Chart J6 J1 J3 J5 J4 J2 2 4.5 7.5 10.5 14.5 19.5 Contoh 3 : Job (Ji) 1 2 3 4 5 6 7 8 ti (Menit) 10 20 15 12 14 16 Wi (Unit) Dicari ti / wi

3. Aturan Earliest Due Date (EDD) Contoh 4 : Job (Ji) 1 2 3 4 5 6 di 7 8 12 9 ti Menurut aturan EDD maka urutan penjadwalan adalah : J6, J2, J1, J3, J5, J4. Menghitung Tmak yang optimal Job (Ji) ti Completion Time Ci =  ti Due Date (di) Lateness Li = Ci – di Tardiness ti = mak (0, C1) 6 3 tepat waktu (0) 2 1 4 terlambat (1) 5 7 -2 lebih awal (2) 8 -1 lebih awal (1) 9 12

Dari penjadwalan diatas terlihat hanya 1 Job yang terlambat yaitu job 2 (J2). Tmak = 1. J6 J1 J3 J5 J4 J2 3 6 7 11 4 12 4. Algoritma Moore dan Hodgson Flowchart Contoh 5 : Job (i) 1 2 3 4 5 6 7 8 ti 10 14 di 15 25 20 40 45 50 Urutan atas EDD : J2, J1, J3, J5, J4, J6, J7, J8.

b. Mencari jumlah job yang terlambat. Jumlah job yang terlambat lebih dari satu yaitu 6 buah job c. Kesampingkan J2 dan J1 dari EDD dan pindah ke urutan terakhir maka akan terjadi : Job yang terlambat = 2

Selesai, sehingga urutan pengerjaannya adalah sebagai berikut : J3, J5, J4, J6, J7, J8, J2, J1. e. Gantt chart J3 J5 J4 J6 J7 J8 J2 J1 19 40 43 56 6 16 33 51 5. Algoritma Wilkerson-Irwin Flow Chart Contoh 6 : Job (i) 1 2 3 4 5 6 7 8 Processing Time 10 14 Due Date 15 25 20 40 45 50 Dengan algoritma Wilkerson-Irwin dapat diselesaikan sebagai berikut : Urutan berdasarkan EDD : J2, J1, J3, J5, J4, J6, J7, J8.

J2 = a J1 = b Maks Maks (da, db) Maks (J2, J1) Maks (d2, d1) Maks (10, 15) Maks (8, 5) 15  Ya 8 (lihat pada tabel di bawah ini) Tabel Urutan penjadwalannya : J2, J1, J3, J4, J5, J7, J6, J8. Gant chart J2 J1 J3 J4 J5 J7 J6 J8 19 32 39 56 8 13 22 53

Pemrosesan Pada Mesin Tunggal dengan Batasan-batasan Awal dan Efisiensinya Algoritma Lawler Flow Chart Contoh 7 : J1 J2 J3 J4 J5 J6 Job 1 2 3 4 5 6 Processing Time Due Date 9 7 11

Gant chart J1 J2 J4 J6 J3 J5

Menghitung Lateness i ti ci di Li 1 2 3 -1 5 7 -2 4 8 6 9 13 15 11 Ada 4 job yang terlambat dengan Lmak = 4. 2. Algoritma Smith Flow Chart Contoh 8 : Job dengan karakteistik penjadwalan 4/1/F berdasar Tmak = 0 dengan data sebagai berikut : Job J1 J2 J3 J4 ti 2 3 1 di 5 6 7 8

Penjadwalan Job pada Mesin yang Disusun secara Paralel 1. Penjadwalan dengan Kriteria Minimasi Rata-rata Flow Time ( ) Flow Chart Contoh 9 : Job dengan data 10/3/Fmin seperti dibawah ini akan diproses pada 3 mesin yang identik, selesaikan penjadwalannya. Job J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 ti 1 10 5 2 8 7 4 3 6 di 20 15 25

2. Penjadwalan dengan Minimasi Rata-rata Makespan (Ms) Flow Chart Contoh 10 : Job dengan data 10/3/Msmin seperti di bawah ini akan diproses pada 3 mesin yang identik, selesaikan penjadwalannya. Job J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 t1 1 10 5 2 8 7 4 3 6 d1 20 15 25 3. Penjadwalan dengan Kriteria Minimasi Maksimum Tardines Flow Chart Contoh 11 : Job dengan data 10 /3 /Tmak EDD seperti di bawah ini akan diproses pada 3 mesin yang identik, selesaikan penjadwalannya Job J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 ti 1 10 5 2 8 7 4 3 6 di 20 15 25

2. Job dengan karakteristik 10 /3 /Tmak EDD di bawah : 4 5 6 7 8 9 10 ti di 14 12 11 15 4. Penjadwalan dengan Kriteria Minimasi Jumlah Job yang Terlambat Flow Chart Contoh 12 : Selesaikan job 10 /3 /Nt. Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ti di 20 15 25

5. Penjadwalan dengan Kriteria Minimasi Rata-rata Tardines Flow Chart Contoh 13 : Selesaikan job 10 /3 /Nt. Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ti di 20 15 25

Pola Alir Proses Flow Shop N Job M Mesin Seri Pekerjaan N Buah Job pada Dua Mesin yang disusun secara Seri dengan Kriteria Penjadwalan “Minimasi Flow Time Maximum” atau “Minimum Makespan” Flow Chart Contoh 14 : Suatu job dengan kaarkteristik 7 /3 /F /Fmaks dengan data sebagai berikut Job Waktu Proses M1 M2 1 6 3 2 9 4 5 7 Bagaimana penjadwalannya dan berapa makespan-nya.

2. Algoritma Johnson untuk Problem n /2 /G /Fmaks Flow Chart Contoh 15 : Jadwalkan Job dengan karakteristik 9 /2 /6 /Fmaks dengan matrik di bawah ini : Job Urutan Proses I II Mesin Waktu 1 M1 8 M2 2 7 5 3 9 4 6 -- Tentukan : 1. Berapa makespan-nya (Ms) 2. Bagaimana urutan pengerjaan pada mesin M1 dan M2.

3. Algoritma Dudeck Teuton Smith untuk Persoalan “N” Job. pada 3. Algoritma Dudeck Teuton Smith untuk Persoalan “N” Job pada “M” Mesin Seri dengan Pola Alur Flow-Shop Flow Chart Contoh 16 : Jadwalkan Job dengan karakteristik 6 /3 /F /Ms dengan matrik di bawah ini : Job Waktu Proses M1 M2 M3 1 4 3 5 2 6 8 7 Bagaimana penjadwalan persoalan di atas.

4. Algoritma Palmer untuk Problem n /m /F /Fmaks Flow Chart Contoh 17 : Job dengan karakteristik 4 /3 /F /Fmax sebagai berikut : Job Waktu Proses M1 M2 M3 1 8 4 2 5 3 6 9 Jadwalkan job-job di atas !

5. Algoritma Dannenbring untuk Persoalan n /m /F /Fmaks Flow Chart Contoh 18 : Job dengan karakteristik 4 /3 /F /Fmaks sebagai berikut : Job Waktu Proses M1 M2 M3 1 8 4 2 5 3 6 9 Jadwalkan job-job di atas !

SOAL-SOAL 1. Jadwalkan job-job di bawah ini bila kriteria penjadwalan adalah minimasi rata-rata completion time (C) Job 1 2 3 4 5 6 7 8 ti 10 12 14 18 wi 2. Dengan menggunakan algoritma Smith dari bentuk 7 /1 /F dengan Tmaks ≤ 3 Job J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 ti 6 2 4 9 3 1 8 di 33 13 22 31 38 14 Jadwalkan job-job di atas. b. Hitung

3. Job dengan karakteristk 10 /3 /Fmin ti 5 6 3 8 7 2 4 di 9 14 12 11 10 15 Bagaimana penjadwalannya. Gambar Gant chart. Berapa rata-rata flow time. 4. Jadwalkan job 6 /5 /F /Fmaks dengan data sebagai berikut : Job Waktu Proses M1 M2 M3 M4 M5 1 4 5 3 2 6 8 11 9 10 7 Hitung berapa makespan-nya !

5. Aturlah penjadwalan 4 /2 /F /Fmaks dari persoalan di bawah ini 5. Aturlah penjadwalan 4 /2 /F /Fmaks dari persoalan di bawah ini untuk mendapatkan maximum flow time yang optimum Job Urutan Proses Operasi I Waktu Operasi II 1 M1 8 M2 7 2 12 14 3 13 9 4 6 -- 5 10 11

~~ TERIMA KASIH ~~