PERTEMUAN-5 PEMODELAN DAN MANAJEMEN MODEL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMODELAN SISTEM N. K. D. Ari Jayanti, ST, M.Kom.
Advertisements

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
Desain simulasi.
Metode Penelitian.
PENGEMBANGAN MODEL OLEH Arfansyah, M.Kom.
14. Validasi Model
Penelitian Ilmiah Motivasi dan tujuan penelitian
Metodologi Penelitian
PRAKIRAAN DAMPAK Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga/memperkirakan respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya.
Bagaimana para Ahli Biologi Bekerja?
PENGEMBANGAN MODEL OLEH Arfansyah, M.Kom.
Metodologi Penelitian
I. Pendahuluan I.1 TUJUAN MEMPELAJARI SIMULASI
SIMULASI.
Pengambilan Keputusan, Sistem, Pemodelan dan Dukungan
Materi Kuliah 02 METODOLOGI PENELITIAN Progdi TEKNIK INFORMATIKA Semester Genap TA This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions,
RAGAM DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
PERTEMUAN-5 PEMODELAN DAN MANAJEMEN MODEL
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
METODE NUMERIK.
Pemodelan Dalam Riset Operasi
OLEH Rian. Saryanto, S.Kom, M.Hum
DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
PERTEMUAN PERSOALAN PENUGASAN OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS.
BAB 1 MENGENAL SIMULASI.
METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
KLASIFIKASI MODEL.
Pertemuan 9 Teori Sistem
F2F-2:Pengantar Pemodelan
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Pertemuan ke-3 ( PEMODELAN )
KLASIFIKASI MODEL.
SPK Model dan pendukung
MODEL/PEMODELAN.
Analisis Model dan Simulasi
Kerangka Kerja & Paradigma Interaksi
Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat Lunak 1.
PEMODELAN SISTEM PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN MODEL
Rekayasa Perangkat Lunak Model Proses PL
Pengantar Pemodelan.
BAB I TEKNIK SIMULASI.
Metode numerik secara umum
Materi Ke-1 PEMODELAN SISTEM DISUSUN OLEH : IPHOV K. S.
Pemodelan Sistem & Simulasi Suatu Konsep
oleh Ir. Indrawani Sinoem, MS.
PROGRAM LINEAR 1. PENGANTAR
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
OLEH Ahmat Adil, S.Kom,M.Sc
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGEMBANGAN SISTEM.
Teori pengambilan keputusan
Pengantar Pemodelan Teknik Lingkungan
Sistem Umum Perusahaan
Perilaku Dasar Sistem.
PENGEMBANGAN SISTEM.
KLASIFIKASI MODEL.
Pertemuan 6 TAHAPAN PEMBENTUKAN MODEL
Pertemuan 13 Analisa Simulasi II
PENGANTAR SIMULASI DEFINISI Simulasi sederhana 6
GAMBARAN UMUM SIMULASI
Pertemuan 3 Pendekatan Sistem
PENDEKATAN BERORIENTASI OBJECT
MEMBANGUN MODEL SIMULASI YANG VALID DAN KREDIBEL
OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS
OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS
Konsep Simulasi Ipung Permadi, S.Si, M.Cs.
PEMODELAN SISTEM Dasar pemodelan dan simulasi sistem.
F2F-4: Teori pemodelan.
PEMODELAN TEKNIK LINGKUNGAN. DEFINISI MODEL Model dapat diartikan sebagai penggambaran, penyederhanaan, miniatur, atau peniruan. Pemodelan lingkungan.
1 Tri Ernita.  Fungsi sejumlah variabel yang secara eksplisit dimasukkan kedalam struktur model dan ketepatan nilai yang berkaitan dengan setiap variabel.
Transcript presentasi:

PERTEMUAN-5 PEMODELAN DAN MANAJEMEN MODEL OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS Indrawani.S/SPK/09

PENGEMBANGAN MODEL 1. Konsep Model 2. Pengembangan Model 3. Klasifikasi Model 4. Formulasi model 5. Siklus Model Indrawani.S/SPK/09

I. KONSEP MODEL Model diartikan sebagai tiruan dari kondisi sebenarnya, dengan kata lain model di-definisikan sebagai representasi atau for-malisasi dari suatu sistem nyata, atau pe-nyederhanaan dari gambaran sistem nyata. Sistem nyata merupakan sistem yang sedang berlangsung dlm kehidupan, sistem yg dijadikan titik perhatian permasalahan. Indrawani.S/SPK/09

Menurut Siregar (1991), suatu model baik memiliki karakteristik sbb : Secara umum model digunakan untuk mem-berikan gambaran (description), memberikan penjelasan (prescription), dan memberikan perkiraan (prediction) dari realitas yang di-selidiki. Menurut Siregar (1991), suatu model baik memiliki karakteristik sbb : 1. Tingkat generalisasi yang tinggi. Indrawani.S/SPK/09

2. Mekanisme transparansi Semakin tinggi derajat generalisasi suatu model, maka semakin baik sebab kemam-puan model untuk memecahkan masalah semakin besar. 2. Mekanisme transparansi Suatu model dikatakan baik jika dapat meli-hat mekanisme suatu model dalam meme-cahkan masalah, artinya kita dpt menerang-kan kembali tanpa ada yg disembunyikan. Indrawani.S/SPK/09

3. Potensial untuk dikembangkan Suatu model yg berhasil biasanya mampu membangkitkan minat (interest) peneliti lain untuk menyelidikinya lebih jauh. 4. Peka terhadap perubahan asumsi Proses pemodelan tidak pernah berakhir (selesai), selalu memberi celah untuk mem-bangkitkan asumsi. Indrawani.S/SPK/09

1. Analisis sistem (system analysis) Dalam mengkonfirmasikan salah satu karak-teristik model, yaitu penyederhanaan sistem nyata. Ada 3 (tiga) bentuk proses penyeder-hanaan sistem nyata dalam studi ttg sistem : 1. Analisis sistem (system analysis) 2. Perancangan sistem (system design) 3. Postulasi sistem (system postulation). Indrawani.S/SPK/09

1. Analisis Sistem Analisis sistem dilakukan untuk memahami bagaimana suatu sistem yg diusulkan dapat beroperasi. Idealnya, seorang analis bereks-perimen langsung dengan sistem tersebut. Akan tetapi kenyataan yg dilakukan adalah membangun model sistem tersebut dan me-nyelidiki perilakunya melalui model tersebut. Hasil yg diperoleh kemudian ditaksirkan dlm terminologi performasi sistem. Indrawani.S/SPK/09

2. Perancangan Sistem Sasaran perancangan sistem adalah meng-hasilkan suatu sistem yg memenuhi bebe-rapa spesifikasi. Parameter-parameter atau komponen-komponen sistem tsb diseleksi atau direncanakan oleh perancang, dan secara konseptual dapat dipilih salah satu kombinasi khususnya untuk membangun suatu sistem. Sistem yg diusulkan dimodel-kan kemudian performansinya diperkirakan berdasarkan perilaku model. Indrawani.S/SPK/09

Jika performansi yg diperkirakan ini sesuai dengan performansi yg diinginkan, rancang-an diterima, akan tetapi jika tidak sistem di-rancang ulang dan keseluruhan proses dila-kukan kembali. Indrawani.S/SPK/09

3. Postulasi Sistem Postulasi sistem adalah karakteristik cara penerapan model dalam studi-studi sosial, politik, dan kedokteran, yg perilaku sistemnya diketahui tetapi proses yg menghasilkan peri-lakunya tidak diketahui. Sejumlah hipotesis mengenai sekumpulan entiti atau aktivitas yg diduga kuat sebagai penyebab harus dibuat, agar perilaku yg di-amati dapat dijelaskan. Indrawani.S/SPK/09

Studi akan membandingkan respon model yg didasarkan pada hipotesis ini dgn perilaku yg diketahui. Jika ditemukan kesesuaian, dapat diasumsikan bahwa struktur model sudah relevan dengan sistem nyata dan sistem nyata tsb dapat dipostulasikan. Alasan lain yg mendorong orang utk mem-buat model adalah kenyataan bahwa hanya sebagian saja komponen-komponen pada Indrawani.S/SPK/09

Ada 4 (empat) prinsip membangun model : 1. Keterorganisasian suatu sistem nyata yg benar-benar menentu-kan perilaku sistem untuk suatu persoalan yg sedang diamati. Hal ini mengisyaratkan bhw penggunaan model merupakan penyeder-hanaan validitasnya. Ada 4 (empat) prinsip membangun model : 1. Keterorganisasian 2. Relevansi Indrawani.S/SPK/09

Prinsip pengembangan model : 1. Elaborasi 2. Analogi 3. Dinamis 3. Keakuratan 4. Tingkat agregasi Prinsip pengembangan model : 1. Elaborasi 2. Analogi 3. Dinamis Indrawani.S/SPK/09

II. PENGEMBANGAN MODEL Secara umum pengembangan model suatu sistem mengandung 2 (dua) tahapan proses, yaitu : 1. Pembuatan struktur model, yaitu menetap- kan batas-batas sistem yg akan memisah- kan sistem dari lingkungannya, dan mene- tapkan komponen-komponen pembentuk sistem yg akan diikutsertakan atau dike- luarkan dari model. Indrawani.S/SPK/09

Dalam menetapkan keduanya, harus di- ingat bahwa model harus lengkap, valid, tetapi juga cukup sederhana. 2. Pengumpulan data, yaitu utk mendapat- kan besaran-besaran atribut komponen yg dipilih, dan utk mengetahui hubungan yg terjadi pada aktivitas-aktivitas sistem. Indrawani.S/SPK/09

III. KLASIFIKASI MODEL Gordon (1989) mengklasifikasi model : 1. Model Fisik 2. Model Matematika 3. Model Statis 4. Model Dinamis 5. Model Analitis 6. Model Neumerik 7. Model Simulasi Indrawani.S/SPK/09

1. Model Fisik Model fisik didasarkan pd beberapa analogi antara sistem-sistem seperti mesin dengan listrik atau listrik dgn hidrolika. Atribut-atribut model fisik dipresentasikan dgn pengukuran-pengukuran yg ditunjukkan oleh jarum pada alat ukur. Aktivitas-aktivitas sistem dicermin-kan oleh hukum-hukum fisika yg membangun model. Indrawani.S/SPK/09

2. Model Matematika Model matematika menggunakan notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk mempresentasikan sistem. Atribut-atribut di-nyatakan dengan variabel-variabel dan aktivi-tas-aktivitas dinyatakan dgn fungsi matema-tika yg menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut. Indrawani.S/SPK/09

3. Model Statis Model-model dlm katagori statis, baik fisik atau matematika, memiliki nilai-nilai atribut yg berbeda dlm keadaan seimbang. Jika kese-imbangan diganggu dgn memberikan nilai-nilai baru pada salah satu atribut, sistem akan mencapai suatu keseimbangan baru, dengan nilai atribut yg baru pula. Perubahan itu sendiri tidak dapat diterangkan. Indrawani.S/SPK/09

4. Model Dinamis Model dinamis menunjukkan perubahan se-tiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Per-ubahan yg terjadi dlm sistem dapat diturun-kan sebagai fungsi waktu. Indrawani.S/SPK/09

5. Model Analitis Model analitis adalah model yg penyelesaian-nya dilakukan dgn teknis analitis, artinya di-lakukan dgn menggunakan deduksi teori-teori matematika. Solusi yang diberikan model-model jenis ini adalah langsung dan bersifat umum. Suatu model persamaan matematika yg merepresentasikan lintasan gerak suatu objek, misalnya dapat diselesaikan secara langsung dgn teknik analitik, utk mendapat-kan nilai atribut yg bersifat umum, seperti kecepatan maksimum, dan percepatan maksimum. Indrawani.S/SPK/09

6. Model Numerik Model numerik adalah model yg diselesaikan dgn teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui tahapan-tahapan perhitungan iteratif. Model ini mampu memberikan solusi yg ber-sifat khusus, yaitu pd keadaan-keadaan tertentu. Dengan mengguna-kan contoh model matematika lintasan gerak objek, nilai-nilai atribut pada keadaan tertentu dapat juga di-ketahui dengan teknik numerik. Kelebihan model ini dari model analitik adalah pada kemampuan menyelesaikan persoalan-persoalam yg kompleks. Indrawani.S/SPK/09

7. Model Simulasi Emshoff (1970) mendefinisikan simulasi se-bagai suatu model sistem yg komponen-komponennya direpresentasikan oleh proses-proses aritmatik dan logika yg ada pada komputer, utk memperkirakan sifat-sifat dinamis sistem tertentu. Dalam simulasi, informasi mengenai keadaan sistem diperoleh melalui tahapan-tahapan perhitungan waktu/selang waktu ke waktu/ selang waktu berikutnya. Indrawani.S/SPK/09

IV. FORMULASI MODEL Konsep formulasi model merupakan awal membangun model formal yg menunjukkan ukuran performansi sistem sebagai fungsi dari variabel-variabel model. Secara grafis besar, langkah-langkah konsep formulasi model ditunjukkan pada gambar berikut : Indrawani.S/SPK/09

Gbr. Tahap-tahap konsep Formulasi Model MASALAH SISTEM Latar belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Definisikan Masalah PEMAHAMAN SISTEM Elemen Relasi Atribut MODEL KONSEPTUAL VARIABEL MODEL Identifikasi Variabel Klasifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Asumsi FORMULASI MODEL Fungsi dan Relasi Variabel Ukuran Performansi Sistem Model Formal Gbr. Tahap-tahap konsep Formulasi Model Indrawani.S/SPK/09

V. SIKLUS MODEL Konsep dan ide dasar untuk pemodelan memben-tuk siklus model yang meliputi 3 fase pengem-bangan, yaitu : 1. Fase Penentuan Masalah 2. Fase Pengembangan Model 3. Fase Pengambilan Keputusan Indrawani.S/SPK/09

Perancangan Eksperemen Tahap penentuan masalah Tahap pendukung keputusan Komunikasi masalah Pembuat Keputusan Formulasi masalah Tahap pengembangan Model Model Integrasi Penunjang Keputusan Penetapan Sistem dan Tujuannya Presentasi dari Hasil Model Formulasi Model Hasil Model Model Konseptual Representasi Model Eksperimen Model Komunikatif Pemrograman Model Eksperemental Perancangan Eksperemen Pemograman Model Gbr. Siklus Pengembangan Model Indrawani.S/SPK/09