BAGIAN 11 RISIKO KECURANGAN (FRAUD)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENUGASAN & PERENCANAAN PENGAUDITAN
Advertisements

Modul Pengantar Akuntansi MODUL KE 6
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT
BAB VII PENYELESAIAN AUDIT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan PSDMPK dan PMP Tommi Pradana Anggi Yunus Iwan Y Napitupulu Wino Oktofand Tommi Pradana Anggi Yunus Iwan Y Napitupulu.
SIKLUS JASA PERSONALIA
AUDIT KECURANGAN (FRAUD)
PENGENDALIAN INTERNAL DAN RESIKO KENDALI
AUDIT KECURANGAN (FRAUD)
BAB III : AUDIT INTERNAL: PENENTUAN RESIKO.
Local Government Auditing Course Berbasis IPSAS
PENGENDALIAN INTERNAL
BAGIAN I MENGENAL PROFESI AUDIT
BAGIAN IV TANGGUNGJAWAB LEGAL
PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDIT
PENGENDALIAN INTERNAL Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
ASSALAMUALAIKUM Wr.. Wb...
BAGIAN VI TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Ch.9 Mempertimbangan Risiko Kecurangan
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT. Tujuan Audit Tujuan Audit: Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1.Tujuan umum Menguji kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
Bab_3 Pengendalian Intern
Fraud Risk (Risiko Kecurangan)
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
AUDIT SISTEM INFORMASI dan TUJUANNYA
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
RESIKO DETEKSI DAN PERANCANGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
AUDIT KECURANGAN (FRAUD)
Definisi Suatu penyimpangan/perbuatan melanggar hukum yg dilakukan dengan sengaja u/tujuan tertentu. Misalnyua : menipu atau memberikan gambaran yg.
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 RESKINO, SE, M.Si, AK
PENGENDALIAN INTERNAL
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
BAGIAN I MENGENAL PROFESI AUDIT
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
PENGENDALIAN INTERNAL
TAHAPAN AUDIT (LANJUTAN) Pertemuan 8
BAHAN BUKTI AUDIT Pertemuan 10
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
BUKTI DAN DOKUMENTASI.
MENDOKUMENTASIKAN PEKERJAAN AUDIT
RENCANA AUDIT YANG TANGGAP
Audit Siklus Pendapatan
Matakuliah : A0692/ AUDIT KEUANGAN
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
JENIS PENGUJIAN Auditor menggunakan 5 Jenis Pengujian
PENGAUDITAN SIKLUS JASA PERSONALIA Disusun Oleh : 1. Bunga Firiyani ( ) 2. Nining Wulandari ( ) 3. Rika Agustin ( ) 4. Yemima.
Pemahaman Struktur pengendalian intern
PENYELESAIAN AUDIT & TANGGUNGJAWAB PASCA AUDIT
KESELURUHAN RENCANA AUDIT
BAB XI PENYELESAIAN AUDIT
Audit Siklus Investasi Instrumen Keuangan (Obligasi dan Saham)
BAGIAN 8 PENERIMAAN PENUGASAN AUDIT DAN PERENCANAAN AUDIT
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
BAGIAN 9 SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
BAGIAN 12 PENGARUH TI TERHADAP AUDIT
PENGENDALIAN INTERN Suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personalia lain, yang dirancang untuk memberikan jaminan tentang.
BAB 10 AUDIT SALDO KAS.
RESIKO USAHA, RESIKO INFORMASI DAN RESIKO AUDIT SERTA PROSEDUR TELAAH ANALITIS KHAERANI M A HAYU A MAYA C.
PENGAUDITAN SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Oleh: Lita Noviyanti29202 Utami Praditya29212 Anastasia Vicky PA
Tanggung Jawab dan Tujuan Audit Azmi Fasa, S.E., M.E.
REVIEW AUDITING Halaman.
Transcript presentasi:

BAGIAN 11 RISIKO KECURANGAN (FRAUD)

KECURANGAN (FRAUD) Tujuan audit adalah memastikan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik karena kesalahan yang tidak disengaja (error) maupun karena kesalahan yang disengaja (fraud). Fraud dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu: Menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan (fraudulent financial reporting), dengan cara memanipulasi pelaporan aset, pendapatan, dan beban. Penyalahgunaan assets (misappropriation of assets).

FAKTOR PEMICU FRAUD Faktor-faktor yang mendorong praktik curang (fraud) adalah: Menguntungkan/tekanan (insentives/pressures), curang dilakukan karena menguntungkan atau bisa juga karena tekanan. Peluang (opportunities), curang dilakukan karena terbuka kesempatan untuk berbuat curang. Mentalitas/rasionalisasi, curang dilakukan karena faktor mentalitas atau pembenaran atas tindakan yang salah.

ASESMEN FRAUD Potensi risiko fraud diukur melalui: Menerapkan prinsip skeptisme profesional (professional skepticism) atau sikap selalu mempertanyakan (questioning mind). Melakukan evaluasi kritis terhadap bukti audit. Sumber informasi asesmen risiko fraud: Hasil diskusi dengan tim audit Hasil wawancara dengan manajemen

ASESMEN FRAUD Hasil identifikasi faktor-faktor pemicu fraud. Hasil uji analitis terhadap data dan informasi yang tersedia. Sumber informasi lain. Auditor harus mendokumentasikan prosedur, data, dan informasi yang digunakan untuk melakukan asesmen terhadap potensi fraud.

ASESMEN FRAUD AICPA memberikan tiga pedoman untuk mencegah dan mendeteksi fraud: Mengembangkan budaya kejujuran dan etika yang tinggi. Manajemen bertanggungjawab dalam mengevaluasi risiko kecurangan. Pemantauan oleh komite audit. Budaya kejujuran dan etika dikembangkan melalui: Contoh perilaku dari top menajemen. Menciptakan lingkungan kerja yang positif. Merekrut dan mempromosikan SDM secara tepat.

ASESMEN FRAUD Pelatihan, untuk memahamkan ekspektasi manajemen. Konfirmasi, konfirmasi dari SDM tentang pelaksanaan tanggungjawab masalah kejujuran dan etika. Penanaman disiplin Tanggungjawab manajemen terhadap risiko fraud Mengidentifikasi dan mengukur potensi fraud. Mencegah risiko fraud. Memonitor program pencegahan dan pengendalian fraud.

ASESMEN FRAUD Pengawasan fraud oleh komite audit, mencakup: Pelaporan langsung ke komite audit atas temuan penting dalam internal audit. Laporan periodik oleh divisi etika tentang whistleblowing, yaitu “peluit” untuk fraud. Laporan lain tentang pelanggaran etika atau tersangka fraud.

RESPON ATAS RISIKO FRAUD Respon auditor atas risiko fraud mencakup: Perubahan keseluruhan prosedur audit. Perancangan dan penerapan prosedur audit untuk mendeteksi risiko fraud. Perancangan dan penerapan prosedur audit untuk mendeteksi pelanggaran prosedur pengendalian oleh manajemen, yang mencakup: Pemeriksaan jurnal dan penyesuaian sebagai bukti potensi salah saji karena fraud.

RESPON ATAS RISIKO FRAUD Evaluasi terhadap transaksi tidak lazim yang signifikan. Area Khusus Risiko Fraud Risiko pelaporan pendapatan yang menyesatkan, yang bisa mencakup: Pelaporan pendapatan fiktif. Mempercepat pelaporan pendapatan, dengan menggeser ke depan pisah batas transaksi. Manipulasi penyesuaian pendapatan.

RESPON ATAS RISIKO FRAUD Sinyal fraud pada pendapatan Dari prosedur analitis, adanya persentase laba kotor (gross margin) dan perputaran piutang yang menyimpang jauh dari data pembanding. Ketidaklengkapan dokumen (documentary discrepancies). Penyalahgunaan penerimaan kas dari pendapatan. Penyimpangan pencatatan penjualan.

RESPON ATAS RISIKO FRAUD Area fraud yang lain: Risiko fraud pada persediaan, misalnya pelaporan persediaan fiktif, terutama pada saat persediaan disimpan di gudang yang lokasinya tersebar. Risiko fraud pada pembelian dan utang dagang. Risiko fraud pada aset tetap. Risiko fraud pada penggajian.

RESPON ATAS RISIKO FRAUD Tanggungjawab pada saat ditemukan dugaan pelaku fraud: Melakukan wawancara kritis dan analitis, yang mencakup: Wawancara informasi (informational inquiry), dengan tujuan hanya mengumpulkan fakta. Wawancara asesmen (assessment inquiry), yaitu wawancara yang bersifat analitis dengan cara mengkontraskan berbagai informasi yang telah didapat. Wawancara introgasi (interrogative inquiry)

RESPON ATAS RISIKO FRAUD Evaluasi hasil wawancara Menerapkan teknik mendengar (listening skill) disepanjang proses wawancara. Melakukan observasi perilaku terduga pelaku fraud (observing behavioral cues). Memberdayakan software untuk analisis data. Memperluas pengujian substantif.

Terimakasih (Bagian Terpenting Dalam Hidup)